Sepulang kuliah dan mengerjakan tugas dari dosen, Yakushin langsung pergi ke lokasi tempat Reiv dan yang lainnya berkumpul. Ketika ber-teleport ke sana, di hadapannya sudah ada bangunan berupa cafe bertuliskan Special Butler Cafe. Yakushin pun masuk ke bangunan tersebut dan teman-temannya ternyata sudah menunggu. Tak lama kemudian Teru alias Meide pun muncul dan memberikan sebuah pengarahan pada mereka. Setelah itu mereka pun bersiap di posisi masing-masing.
Tak lama kemudian seorang pelanggan pun datang. Ketika masuk dia langsung disambut oleh para butler di sana. Dia pun terlihat sangat senang dengan keramahan para butler di sana.
"Selamat datang di SBC, Nona! Silakan pilih salah satu dari butler kami untuk melayani anda!" kata Teru.
"Hmm! Mereka semua ganteng-ganteng! Aku pilih Reiv deh!" kata pelanggan tersebut.
"Baik, Nona! Akan saya antarkan anda ke meja anda!" kata Reiv.
Reiv pun melayani pelanggan itu dengan baik. Tidak hanya memberikan pesanan berupa makanan dan minuman, tetapi dia juga mengobrol dengan pelanggan tersebut. Pelanggan tersebut pun puas dan tidak hanya membayar, tapi dia juga memberikan uang tip pada Reiv.
Seiring berjalannya waktu pelanggan yang datang pun semakin banyak. Secara bergantian mereka melayani para pelanggan. Semuanya berjalan dengan lancar, seorang pelanggan dengan avatar berwujud gadis kecil mengeluh tentang menu di sana. Kebetulan yang melayaninya waktu itu adalah Yakushin.
"Kok es krimnya enggak ada rasa ya?" kata pelanggan tersebut.
"Maaf, Nona! Izinkan saya mengganti es krimnya!" Yakushin pun langsung menuju arah dapur.
"Lagi-lagi dia bilang enggak ada rasa? Ini udah yang ketiga kali loh!" keluh Rin.
"Rin! Kita masih punya pembuat es krim instan cadangan kan?" tanya Yakushin.
"Ada! Nih!" Rin pun mengeluarkan pembuat es krim instan yang diminta oleh Yakushin.
Dari inventory-nya, Yakushin mengeluarkan beberapa benda yang tidak lazim bahkan terkesan mengerikan. Benda tersebut adalah sebotol darah dan sebuah toples berisikan bola mata. Kemudian dia pun mencampurkan darah tersebut dengan susu dan soda, kemudian membuatnya menjadi es krim. Setelah selesai dia menaruh salah satu bola mata di toples tersebut di atas es krim sebagai topping.
"Hey! Kamu yakin mau ngasih benda pelanggan?! Kamu udah gila ya? Tanya Rin sambil berusaha menghentikan Yakushin.
"Tenang aja! Kamu enggak tahu kan kalau dia itu ghoul? Jadi aku buat es krim dari perbekalan perang Kekaisaran Sanguinium," jelas Yakushin.
"Eh, ghoul?!" Rin pun terkejut mendengarnya.
"Maafkan karena membuat anda lama menunggu, Nona! Ini es krim spesial buatan kami, namanya Eye Scream Soda!" Yakushin pun menyajikan es krim tersebut dan pelanggan itu pun langsung mencicipinya.
"Wah! Ini enak!" kata pelanggan tersebut.
"Kami membuatnya dengan darah segar terbaik dari Kekaisaran Sanguinium dan bola mata terbaik dari Kerajaan Noir," jelas Yakushin.
"Kok kamu tahu kalau role-ku ini salah satu makhluk pemakan darah? Kayaknya aku pernah lihat kamu di suatu tempat deh! Eh?! Yang Mul-" Pelanggan tersebut pun menyadari siapa sebenarnya Yakushin.
"Sssst!" Yakushin pun menyuruhnya untuk tetap tenang dan diam sambil mendekatkan telunjuknya ke bibir.
"Maaf atas kelancangan hamba!" bisik pelanggan tersebut.
"Tidak apa-apa! Karena di sini anda adalah pelanggan," bisik Yakushin.
Pelanggan tersebut pun puas dengan pelayanan di sana walaupun sedikit terkejut dengan kehadiran Yakushin di sana. Rupanya dia adalah seorang penduduk dari Kerajaan Noir. Dia kebetulan lewat dan mampir ke cafe tempat Yakushin dan yang lainnya bekerja. Dia adalah pelanggan terakhir yang datang di hari itu. Akhirnya semua butler pun bisa bersantai.
"Wah, barusan itu gila sih!" kata Kirie.
"Ternyata dia itu ghoul ya? Pantesan es krim biasa enggak ada rasa di lidahnya!" kata Rin.
"Iya! Ghoul itu masih satu kerabat sama vampir, bedanya kalau vampir cuma minum darah tapi ghoul bisa minum darah sama makan daging," jelas Yakushin.
Waktu pun berlalu dan seiring berjalannya waktu, SBC menjadi semakin terkenal. Bahkan para butler di sana punya spesialisasi sendiri. Reiv sangat populer di kalangan gadis muda, Rin disukai oleh pelanggan yang menyukai pria macho, Kirie alias Kuro disukai oleh pelanggan yang menyukai pria romantis, Dheikimazu sangat populer di kalangan wanita dewasa, Mikoto disukai oleh pelanggan yang menyukai pria pendiam, Yukimura disukai oleh pelanggan yang menyukai pria humoris dan Yakushin dikhususkan untuk menangani pelanggan non manusia.
...****************...
Pada suatu ketika Yakushin tidak bisa bekerja di SBC untuk sementara waktu karena pesan darurat dari Kerajaan Noir. Ada laporan kalau seseorang telah mengacau di alun-alun ibukota dan menantang semua prajurit di sana berduel satu lawan satu. Yakushin yang mengenakan seragam Kesatria Darah pun segera menuju ke tempat tersebut.
Di tengah alun-alun ada seorang pemain bernama Megananda. Avatar-nya berwujud seorang pemuda berambut cokelat pendek dengan gaya spiky, berkulit putih, iris mata berwarna merah dan terdapat taring panjang seperti vampir yang terlihat kalau dia sedang berbicara. Dia mengenakan sebuah kaos putih, jaket berwarna oranye dan celana jeans biru. Tubuhnya mengeluarkan aura hitam yang kuat.
"Jadi kamu yang mengacau di tempat ini?!" Tanya Yakushin sambil menatap tajam Megananda dan tubuhnya pun mengeluarkan aura berwarna merah.
"Wah! Tatapanmu serem juga! Kamu raja di sini ya? Kenalin! Aku Megananda dan role-ku Rakshasha!" Megananda pun memperkenalkan dirinya.
"Aku enggak tahu alasanmu tapi yang jelas aku enggak akan ngebiarin kamu bertindak seenak jidat!" kata Yakushin.
"God Vanquisher: Brahma-" Megananda pun berniat untuk mengeluarkan kemampuan spesial terkuatnya namun terjadi sesuatu yang tidak dia duga.
"Blood Magic: Blood Curse!" Yakushin ternyata mengaktifkan kemampuan spesialnya lebih dulu dan seketika tubuh Megananda tertusuk oleh duri-duri tajam yang terbuat dari darahnya sendiri, dengan demikian Megananda pun gagal mengaktifkan kemampuan spesialnya.
"Hey! Kamu curang!" kata Megananda.
"Blood Magic: Blood Curse!" Namun tanpa ampun Yakushin terus menyiksanya tanpa henti dengan kemampuan spesialnya sampai Megananda menyerah.
Akhirnya Megananda pun menyerah karena sudah tidak tahan lagi. Kemudian dia mengaku kalau motivasinya menantang para prajurit bertarung adalah untuk mengukur kemampuannya. Dia juga bersumpah kalau dia bukan mata-mata dari Kerajaan Neo Ayutthaya. Yakushin pun mengampuninya bahkan menjadikannya sebagai teman. Akan tetapi dia menolak ketika ditawari bergabung dengan OWLS karena dia sudah bergabung dengan famz lain.
...****************...
Februari 2074, banyak hal yang telah terjadi. Pada saat ini SBC menjadi sangat terkenal dan semakin banyak pelanggan yang datang. Namun ada juga hal yang tidak mengenakkan misalnya Reiv yang putus dengan Bebe. Mereka tidak putus karena Reiv yang bergabung dengan SBC, namun karena masalah lain yang hanya mereka berdua yang tahu. Walau begitu OWLS tetap berjalan sebagaimana mestinya. Lalu Merza sudah memiliki pacar baru, dia adalah seorang pemain lama kenalannya. Dulu akunnya terjebak di Netherium, namun berkat Yakushin sekarang dia terbebas.
Sementara itu Yakushin sedang duduk termenung di singgasananya. Dia terus memikirkan Merza yang sekarang sudah punya pacar baru. Padahal dia berkeinginan untuk mengungkapkan perasaannya apabila ada kesempatan. Di sisi lain dia senang karena Merza menemukan kebahagiaannya, namun di sisi lain dia kesal pada dirinya karena terlalu lama untuk mengungkapkan perasaannya.
Di saat sedang gundah, tiba-tiba datanglah Kirie ke istana tempat Yakushin berada. Dia tidak berpenampilan seperti seorang butler tapi berpenampilan seperti gadis gyaru, namun nama akunnya masih tetap Kuro. Ketika hendak masuk dia dihalangi oleh penjaga di sana dan terjadilah cekcok. Yakushin yang mendengar keributan di luar pun beranjak dari singgasananya untuk memeriksanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
black
sumpah asli es krimnya serem campuran darah sama mata
2023-02-07
2