Yakushin sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia tidak menyangka kalau ada fitur semacam itu di dalam game tersebut. Belum hilang rasa terkejutnya, tiba-tiba muncul Rizkie dan Farel ke tempat itu. Rizkie sangat mengkhawatirkan Yakushin, oleh sebab itu dia mengajak Farel untuk ber-teleport ke tempat di mana Yakushin berada. Akhirnya sampailah mereka berdua ke tempat itu. Namun mereka berdua tidak menyangka kalau Yakushin akan berada di tempat seperti itu.
"Hahahahaha! Yakushin jujum!" Kata Farel sambil tertawa terbahak-bahak.
"Astaghfirullah, Shin! Dosa tahu enggak!" kata Rizkie.
"Dosa tapi enak!" sahut pemain pria yang sedang bersenggama itu.
"Sebenernya ini tempat apaan sih? Aku enggak ngapa-ngapain di sini!" kata Yakushin.
"Kamu udah main hampir sebulan masa enggak tahu ini tempat apa! Kamu pasti bohong kan?" goda Farel.
"Serius! Aku enggak tahu ini tempat apaan sebelumnya!" bantah Yakushin.
"Gini aja! Kie, ayo kita laporin ini ke Kak Bebe!" ajak Farel.
"Wah, tapi aku enggak tahu Kak Bebe di mana! Soalnya dia protect linked teleport-nya," jelas Rizkie.
"Terpaksa deh kita cari dia dari tempat ke tempat," kata Farel.
"Aku bakalan nangkep kalian berdua sebelum kalian ketemu Bebe!" Kata Yakushin dengan penuh kekesalan.
"Wah gawat! Kayaknya dia serius!" kata Farel.
"Kabur!" teriak Rizkie.
Yakushin pun mengejar mereka berdua. Mereka berlari sekuat tenaga karena kemampuan lari Yakushin sangat luar biasa. Hal ini disebabkan kemampuan fisik vampir yang memang jauh di atas kemampuan fisik manusia biasa. Beberapa kali Yakushin hampir berhasil menangkap mereka berdua. Namun keberuntungan masih berpihak pada mereka sehingga masih bisa lolos dari kejaran Yakushin.
"Astaga! Kita kayak dikejar-kejar setan!" Kata Farel sambil terus berlari.
"Enggak salah juga sih! Vampir kan juga termasuk jenis setan!" Kata Rizkie yang juga masih terus berlari.
...****************...
Sementara itu, Bebe sedang asik berduaan dengan Reiv. Mereka berdua sedang berada di area berbentuk taman yang ditumbuhi bunga mawar berwarna biru. Bebe duduk di pangkuan Reiv sambil bermanja-manja dengannya. Mereka menikmati momen mereka berdua sambil membicarakan tentang rencana berikutnya demi kemajuan famz mereka.
"Jadi menurut kamu gimana, Sayang?" tanya Bebe.
"Aku tertarik buat masukin Yakushin ke garis depan bareng aku dan Rin!" kata Reiv.
"Kamu yakin, Sayang? Dia itu vampir loh! Kalau kita dapat misi pas weekend tapi siang-siang gimana?" tanya Bebe.
"Kita tinggal pake formasi biasa tanpa dia! Aku percaya dia bakalan berkembang jauh lebih kuat lagi dari sekarang! Waktu pertama kali dia bisa ngaktifin kemampuan spesialnya aku enggak nyangka sama sekali. Ternyata ada kekuatan pengendali darah di game ini," jawab Reiv.
"Ya, aku tahu itu! Aku udah banyak lawan pemain dengan role vampir. Kebanyakan dari mereka itu Noble Vampire, Primal Vampire dan Royal Vampire. Baru kali ini aku lihat ada Modern Vampire, ditambah lagi kemampuan spesialnya yang unik," kata Bebe.
Saat mereka berdua asik berduaan, tiba-tiba datanglah Farel dan Rizkie ke tempat mereka. Di belakang Farel dan Rizkie ada Yakushin yang berusaha mengejar. Baik Yakushin, Farel dan Rizkie sudah sama-sama kelelahan karena berlari terus menerus.
"Kenapa kalian bertiga?" tanya Bebe.
"Kak Bebe! Yakushin jujum!" teriak Farel.
"Apa?!" Kata Bebe dengan kesal setelah mendengarnya.
"Iya, kita mergokin dia di area buat jujum!" tambah Rizkie.
"Yakushin! Bukannya kamu kebagian tugas buat nyari informasi? Kenapa kamu malah jujum?" tanya Bebe.
"Ya udahlah, Sayang! Mungkin anak muda kayak dia lagi penasaran-penasarannya. Iya kan, Yakushin?" Kata Reiv sambil mengedipkan sebelah matanya pada Yakushin.
Yakushin pun tidak bisa berkata-kata lagi karena dia sudah sangat kelelahan. Keesokan harinya berita itu menyebar di antara anggota OWLS. Akibat kesalahpahaman itu, semua anggota OWLS menganggap kalau Yakushin memang menyukai hal erotis semacam itu. Namun Yakushin tidak ambil pusing akan hal itu. Karena baginya misi pertama untuk famz ini lebih penting untuk kemajuan famz.
Pada malam harinya sepulang kuliah, Yakushin langsung login dan mencari informasi. Menurut rumor yang beredar, sering terjadi hal aneh di salah satu area yang berbentuk seperti pelabuhan. Sekitar sebulan yang lalu ada sebuah kapal bajak laut yang menurunkan tiga buah peti besar. Tidak ada yang tahu apa isi ketiga peti tersebut, yang jelas ketiga peti itu disimpan di salah satu gudang di sekitar pelabuhan tersebut. Mendengar informasi tersebut, Yakushin pun segera menuju ke tempat yang dimaksud.
Tak perlu waktu lama, Yakushin pun sampai di tempat yang dimaksud. Dia menyelinap dan memeriksa satu persatu gudang yang di sana dengan sangat hati-hati. Dengan penuh kewaspadaan dia melewati satu persatu penjaga di tempat itu. Hingga sampailah dia ke sebuah gudang yang cukup mencurigakan. Di sana dia melihat tiga peti besar yang dibicarakan oleh rumor tersebut, namun anehnya peti-peti tersebut telah terbuka dan kosong.
Yakushin yang merasa ada yang janggal pun langsung berinisiatif untuk memeriksa sekitar tempat tersebut. Yakushin menemukan jejak-jejak yang berasal dari dalam peti-peti tersebut. Yakushin pun segera menelusuri jejak tersebut. Ternyata jejak tersebut mengarah ke satu titik. Di sana dia melihat tiga orang yang terlihat mencurigakan. Mereka bertiga sedang mengamati sekitar dan sepertinya mereka baru saja kembali sehabis menjelajahi area sekitar.
Yang pertama adalah seorang pemain dengan nama akun Carmella. Avatar-nya berwujud seorang gadis berambut putih dengan gaya bob, berkulit putih pucat dan iris mata berwarna merah. Dia mengenakan sebuah baju zirah berwarna merah darah.
Yang kedua adalah seorang pemain dengan nama akun Gorg. Avatar-nya berwujud seorang pria tinggi besar berkepala plontos, berkulit putih pucat dan iris mata berwarna merah. Dia mengenakan sebuah baju zirah berwarna merah darah seperti rekannya.
Yang ketiga adalah seorang pemain dengan nama akun Cain. Avatar-nya berwujud seorang pria berambut pendek lurus berwarna hitam, berkulit putih pucat dan iris matanya berwarna merah. Berbeda dari kedua rekannya, dia mengenakan sebuah baju zirah berwarna hitam dengan jubah berwarna merah.
Yakushin yang dari tadi bersembunyi pun keluar dari persembunyiannya dengan maksud menanyai mereka. Mereka bertiga pun terkejut dengan kemunculan Yakushin. Namun salah satu dari mereka yaitu Carmella langsung bersiap untuk bertarung. Kuku dan taringnya memanjang sehingga Yakushin juga langsung mengetahui kalau mereka bertiga juga vampir seperti dirinya.
"Kalian kayaknya bukan dari wilayah sini! Kalian tahu sesuatu tentang penyerangan beberapa pemain akhir-akhir ini?" tanya Yakushin.
"Kalau kami yang melakukan lalu kenapa?" tanya Cain.
"Maaf aja! Sebenernya aku enggak mau berurusan sama kalian! Tapi famz-ku nerima misi buat nangkap kalian!" jawab Yakushin.
"Famz? Jadi di Indonesia ini tidak ada sistem kerajaan dan hanya ada semacam klub? Menarik!" kata Cain.
Carmella yang tidak sabar dengan ocehan Yakushin pun langsung menyerangnya. Akan tetapi ternyata Yakushin sudah masuk ke mode tempur, taring dan kukunya memanjang, serta iris matanya berubah merah. Cain yang melihatnya pun tersenyum, dia tak menyangka kalau Yakushin adalah seorang vampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments