Yakushin pun terus bertarung melawan para bugbear. Rizkie dan Farel mencoba menolongnya namun mereka dihadang oleh para bugbear. Pada awalnya Yakushin masih unggul, namun karena jumlahnya bugbear yang terlalu banyak dia pun mulai kewalahan bahkan sedikit terluka.
"Blood Magic: Sword of Fresh Blood!" Yakushin pun mengaktifkan kemampuan spesialnya. Darah keluar dari sebuah luka di tangannya, kemudian darah tersebut menggumpal dan memadat membentuk sebuah pedang lengkung.
Dengan pedang yang tercipta dari darahnya sendiri, Yakushin pun menebas satu persatu bugbear di hadapannya. Para bugbear itu membalas dengan mengayunkan dan memukulkan gada mereka ke arah Yakushin, namun dengan sigap Yakushin bisa menghindarinya. Dalam beberapa menit saja Yakushin berhasil membantai semua bugbear di sana.
"Gila! Dia bantai semua bugbear itu sendirian!" kata Farel.
Tiba-tiba Yakushin pun terjatuh karena kelelahan. Rizkie dan Farel pun akhirnya membawa Yakushin ke tempat Reiv dan yang lainnya. Rizkie dan Farel menceritakan apa yang telah terjadi. Reiv pun tersenyum mendengarnya. Tak lama Yakushin pun terbangun.
"Jadi, kamu udah nguasain dasarnya sekarang ya? Bagus! Bagus! Selanjutnya kamu bakal dilatih sama Aoi. Tapi untuk sekarang kamu istirahat aja dulu!" kata Reiv.
Yakushin pun duduk di sebuah sofa sambil beristirahat. Tak disangka kalau dia akan semudah itu mengaktifkan kemampuan spesialnya. Namun dia agak khawatir karena dia baru saja mengenal mereka semua. Ditambah lagi orang yang akan melatihnya adalah Aoi, orang paling pendiam dan terkesan misterius di antara mereka. Di tengah lamunannya tiba-tiba Rin datang menghampirinya dan duduk di sebelahnya sambil meminumnya sebuah minuman kaleng.
"Hebat juga kamu, Bocah Vampir!" kata Rin.
"Ah, enggak juga!" kata Yakushin.
"Apa-apaan kamu ini? Mau merendah? Ngelawan kawanan bugbear sendirian itu bukan perkara sepele. Aku yang udah lama main aja perlu usaha ekstra buat ngalahin mereka," kata Rin.
"Aku enggak tahu kenapa, tapi yg jelas waktu itu kayak ada dorongan yang kuat buat mencabik-cabik mereka. Aku juga kaget, ternyata aku bisa bertarung dengan baik," kata Yakushin.
"Naluri vampir ya? Aku pernah ketemu beberapa pemain yang juga punya role vampir, tapi kebanyakan dari mereka akhirnya buat akun baru. Karena saat kamu jadi vampir kamu punya kelemahan sama sinar matahari dan relik suci. Enggak cuma itu, kamu juga kadang enggak bisa nahan hasrat kamu buat minum darah," jelas Rin.
"Ah, gitu ya? Sekarang aku ngerti," kata Yakushin.
"Kalau boleh ku kasih saran, mending kamu bikin akun baru terus balik lagi ke sini!" kata Rin.
"Aku bakalan tetap pakai akun ini, karena aku suka akun ini," kata Yakushin.
"Ya, terserah kamu aja! Tapi ingat ini, kalau kamu enggak bisa ngendaliin diri suatu saat nanti, kamu bakal kita buru! Kamu tahu Bebe pacarnya Rei? Role-nya adalah **D**emon Hunter dan vampir termasuk ke dalam sub kelas iblis," jelas Rin.
...****************...
Pada malam berikutnya Yakushin diajak oleh Aoi ke suatu tempat untuk latihan. Mereka ke sana dengan menaiki sebuah kapal pesiar. Namun tiba-tiba kapal pun berhenti di tengah laut. Secara tiba-tiba Aoi memegang tubuh Yakushin kemudian melemparnya ke laut. Setelah itu dia pun ikut terjun ke laut menyusul Yakushin.
Yakushin yang terkejut dengan tindakan Aoi lebih dikejutkan lagi dengan apa yang ada di dasar laut. Di sana terdapat reruntuhan kota kuno dan terdapat dua ekor naga laut yang tampaknya sedang bertarung. Perlahan tubuh Yakushin mendarat di kota kuno tersebut. Yakushin pun terheran-heran karena walaupun dia berada di dasar laut ternyata dia masih bisa bernapas dengan normal.
"Kamu kaget? Tempat ini punya karakteristik unik, kamu masih bisa bernapas dan ngomong dengan normal tapi pergerakanmu bakal sama kayak di bawah air. Makanya aku bawa kamu ke tempat ini buat latihan," jelas Aoi.
"Tempat apa ini?" tanya Yakushin.
"Selamat datang di Atlantis! Tempat ini adalah area yg ku beli dan ku desain berdasarkan mitos Kota Atlantis," jawab Aoi.
"Kita akan mulai pelatihannya sekarang juga, jadi kamu bersiaplah! Jangan sungkan buat keluarin semua kemampuan kamu! Karena kita akan bertarung dan saling bunuh. Kamu tenang aja! Karena kalau kamu terbunuh di game ini kamu enggak akan mati di dunia nyata kayak di film-film. Kamu masih bisa login lagi setelah kamu dipaksa logout sama sistem!" Aoi pun membuka jendela item dan menggunakan sebuah item berbentuk sebuah trisula panjang yang seperti terbuat dari kristal berwarna biru muda.
"Ocean God's Trait: Whirlpool Stab!" Aoi mengacungkan trisula itu kepada Yakushin dan secara tiba-tiba muncul beberapa pusaran air yang menusuk ke arah Yakushin sehingga membuatnya terluka.
"Blood Magic: Sword of Fresh Blood!" Yakushin langsung menggunakan kemampuan spesialnya untuk melawan Aoi.
Yakushin mencoba menebas Aoi dengan pedang yang terbuat dari darahnya. Sementara itu Aoi terus menyerangnya dengan tusukan pusaran air secara bertubi-tubi. Hal tersebut membuat Yakushin kesulitan untuk mendekati Aoi. Akhirnya Yakushin pun mati karena serangan tersebut yang terus-menerus mengenainya dan dipaksa logout oleh sistem.
Beberapa saat kemudian Yakushin pun login kembali dan bersiap menantang Aoi kembali. Namun lagi-lagi Aoi bisa dengan mudah membunuh Yakushin. Berulang kali dia mencoba untuk melawan Aoi dengan taktik yang berbeda, namun dia belum bisa mengalahkannya. Bahkan Aoi belum berpindah sedikitpun dari tempat dia berdiri. Walaupun begitu Yakushin terus bangkit dan tidak menyerah.
Ketika Yakushin sedang berpikir keras tentang strategi baru demi mengalahkan Aoi, tiba-tiba jendela kemampuan spesialnya terbuka. Yakushin pun bingung dengan apa yang telah terjadi. Namun dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia memilih membuka kemampuan spesialnya yang baru yang bernama Blood Shield.
"Blood Magic: Sword of Fresh Blood!" Setelah mengiris kedua pergelangan tangannya dengan kuku tajamnya, Yakushin langsung mengaktifkan salah satu kemampuan spesialnya kemudian maju untuk menyerang Aoi.
"Percuma! Ocean God's Trait: Whirlpool Stab!" Lagi-lagi Aoi mengeluarkan kemampuan spesialnya dan pusaran air kembali muncul untuk menusuk Yakushin.
"Aku udah tau pola serangan itu! Blood Magic: Blood Shield!" Yakushin pun mengaktifkan kemampuan spesial barunya. Dari pergelangan tangannya yang dia iris, keluar darah yang membentuk seperti pusaran yang melindunginya dari serangan yang dilancarkan oleh Aoi.
Dengan demikian Yakushin pun dengan mudahnya mendekati Aoi. Ketika hendak menebas Aoi dengan pedang darahnya, serangan tersebut ditahan oleh Aoi dengan trisulanya. Hal tersebut membuat Aoi harus mundur beberapa langkah untuk mengambil jarak aman. Pertarungan yang sengit pun terjadi di antara mereka berdua. Namun kali ini Yakushin mampu mengimbangi Aoi.
Akan tetapi ketika mereka berdua sedang fokus bertarung, ada suatu kejadian yang mengejutkan. Tiba-tiba Yakushin dipaksa logout oleh sistem. Aoi pun bertanya-tanya kenapa hal itu bisa terjadi, namun dia langsung menyadari sesuatu. Setelah itu Yakushin pun kembali login dengan penuh keheranan.
"Tadi kenapa? Kok aku dipaksa logout sama sistem?" tanya Yakushin.
"Kamu terlalu banyak gunain kemampuan spesial kamu. Ingat! Kemampuan spesial kamu itu tergantung sama darah kamu. Semakin sering digunain maka semakin sedikit juga jumlah darahmu. Itu yg bikin kamu mendadak mati tadi," jelas Aoi.
"Kayaknya kalian berdua sedang bersenang-senang! Boleh aku ikut?" Tiba-tiba terdengar suara dari salah satu sudut tempat itu.
Suara tersebut berasal dari seorang pemain yang tidak mereka kenal sebelum. Pemain itu memiliki nama akun Dominique. Avatar-nya berwujud seorang pria berambut oranye dengan gaya emo, iris mata berwarna merah dan berkulit putih. Dia mengenakan kaos merah dengan rompi oranye dan sebuah celana berwarna oranye dengan pola api berwarna merah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments