Part 15

Loralei jadi memutar kepala untuk menengok ke belakang. Ada beberapa orang pria yang baru masuk ke dalam kantin. Dia tahu mereka karena pernah membaca datanya saat penerimaan. Kembali menatap teman-temannya ketika yang dimaksud oleh Ankie sudah duduk.

“Maksudmu mana yang cocok?” tanya Loralei. Bahkan ia tidak terbesit ada salah satu yang mampu mengalahkan bos galaknya.

“Itu, satu-satunya yang berwajah datar. Bukankah pas kalau beradu dengan bos kita yang galak?” Ankie menunjuk secara terang-terangan ke arah meja selisih dua.

Loralei tidak perlu berbalik dan melihat siapa yang dimaksud. Dari beberapa pria itu yang datar hanya satu orang, dan ia tahu siapa. “Gila kau, masih anak internship, sudah ku dorong masuk ke jurang saja dengan membawa ke hadapan Agathias.” Ia bergeleng sembari tangan mengibas. “Tidak, tidak, ganti rekomendasinya,” tolaknya.

“Memang kenapa kalau anak magang? Yang penting dia terlihat sangar. Coba kau lihat karyawan pria di sini.” Ankie menunjuk orang-orang yang tidak memiliki wajah dengan keberanian di atas rata-rata. “Lembek semua mukanya, pasti baru dibentak bos kita pun langsung lari terbirit-birit.”

“Benar juga apa kata Ankie, orang itu sepertinya jauh lebih berani,” tutur Rona sembari mengamati pria yang sejak tadi menjadi bahan perbincangan mereka.

Loralei kembali menengok ke belakang. Menelusuri setiap detail wajah dan tubuh pria yang ia tahu adalah karyawan program magang di perusahaan tempatnya bekerja.

Sosok itu nampak memiliki tubuh atletis dibanding karyawan lain, oke bisa bersaing dengan suaminya. Wajah tegas tanpa senyum, datar, dan sepertinya tidak banyak bicara karena sejak tadi diamati hanya pria tersebut yang tak mengeluarkan suara.

“Oke, ku rasa dia memang cocok untuk ku kenalkan pada bos sebagai pria yang ku cintai,” ucap Loralei setelah yakin dengan pilihannya. Dia kembali menatap Ankie dan Rona, hanya tersisa dua temannya yang duduk dengannya karena lainnya telah kembali setelah selesai makan. “Tapi masalahnya adalah, bagaimana caraku membuat dia mau bekerjasama?”

“Tawarkan saja uang, itu adalah alat paling mudah mendapatkan dan menyelesaikan semua masalah,” ucap Rona.

Loralei menganggukkan kepala. Dia memang berencana untuk hal itu. “Oke, sepertinya aku harus menawarkan seribu euro?”

“Terlalu sedikit, gaji internship di sini saja lebih banyak dari itu.” Ankie mengangkat tangan dan membuat jari berdiri sebanyak lima. “Menghadapi bos kita itu butuh nyali yang tinggi, paling tidak lima ribu euro untuk menjual keberanian.”

“Banyak sekali, gajiku selama dua minggu itu,” protes Loralei.

“Terserah, yang butuh kan kau, bukan kami. Itu hanya saran saja,” tutur Ankie.

Rona menyenggol lengan Loralei saat ia menyaksikan para pria yang duduk tadi telah berdiri. “Mereka mau pergi, kau jangan banyak berpikir sebelum kehilangan kesempatan.” Sejak tadi ternyata dia menengok terus memastikan sekumpulan anak magang.

Loralei jadi ikut berdiri tanpa pikir panjang. Dari banyaknya pria yang dia lihat di kantin, hanya satu itu yang mumpuni dan masuk kriteria. “Aku susul dulu,” pamitnya pada teman-teman.

“Semoga berhasil, Lo.”

“Tolong kembalikan nampanku sekalian,” pinta Loralei.

Loralei berjalan lumayan cepat sebelum pria yang dia maksud pergi. Mendadak langsung berdiri menghadang tepat di depan manusia berwajah datar tersebut.

Otomatis membuat pria itu mematung dan menatap Loralei dengan sorot mata aneh. Ia jadi ditinggal teman-teman yang sedang internship bersamanya.

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

jgn2 adeknya agathias🤭🤭

2024-01-01

0

Ney maniez

Ney maniez

😲😲

2023-12-16

0

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

jadi penasaran 😅😅😅

2023-04-14

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!