Part 2

Perintah seorang Agathias Gemala Dominique merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Hal itu seolah sudah melekat dalam jiwa Loralei Nyx. Selain pekerjaannya sebagai sekretaris CEO di salah satu perusahaan keluarga tersohor, juga ia terlalu sering direpotkan oleh pria tersebut.

Agathias adalah pria yang sangat Loralei benci. Sekali pun berwajah tampan dan berasal dari keluarga kaya raya, tapi tetap saja tidak membuat dia kagum atau jatuh cinta sebagaimana wanita di luar sana mengagungkan orang yang selalu galak dan menuntut semua harus sempurna.

Pokoknya, jika ditanya siapa orang yang sangat tidak ingin dijadikan pasangan, maka Loralei akan langsung menjawab dengan tegas, lantang, dan tanpa keraguan ... Agathias Gemala Dominique.

Lagi pula, menikah bukanlah target wanita itu. Bahkan memikirkan cinta-cintaan juga tidak sempat kalau memiliki bos yang selalu membuatnya sibuk hampir dua puluh empat jam setiap harinya.

Tapi, apa kenyataannya? Sekarang Loralei telah menjadi istri dari pria yang amat dibenci. Dia menertawakan diri sendiri karena lahir dari keluarga yang tidak memiliki power apa pun. Bisa dibilang miskin, itulah sebabnya ia bekerja keras dan rela menjadi sekretaris CEO, walau pada kenyataannya lebih cocok menjadi asisten, pelayan, dan semua hal yang diperlukan serta butuhkan oleh bosnya harus dipenuhi olehnya. Tapi, semua sepadan dengan gaji yang didapatkan.

Tidak memiliki kekuatan apa pun, membuat Loralei tak bisa menolak segala sesuatu yang diinginkan oleh Tuan penguasa itu. Puing ingatan kembali hadir dalam pikiran, tentang kenapa dia tiba-tiba mengucap janji pernikahan dengan bosnya.

Berarti, tepatnya kemarin. Loralei sedang merapikan disertasi milik Agathias. Bosnya tengah menempuh pendidikan strata tiga, tapi ia yang selalu direpotkan. Memang nasib seorang budak ya begitu.

Dia mendapatkan telepon dari bos yang pamit pergi sejak pagi. “Susul ke Badan Kependudukan, sekarang! Dan bawa semua kartu identitasmu.” Itulah perintah yang diberikan.

Oke, tanpa berpikiran aneh, Loralei lekas bergegas. Dia sampai di lembaga milik pemerintah itu setelah lima belas menit perjalanan.

Karena tidak tahu kenapa bosnya mendadak meminta kartu identitas, akhirnya Loralei bertanya. “Untuk apa?” Sembari memberikan benda yang ia anggap tidak terlalu penting.

“Aku akan menikah.” Agathias bergerak menuju pendaftaran. Diikuti oleh Loralei karena wanita itu terbiasa mengekor.

“Wah ... selamat.” Dalam batin Loralei amat gembira, dia bisa meminta calon istri bosnya untuk mengendalikan pria itu supaya tidak gila jika memberikan pekerjaan. Siapa tahu Agathias adalah jenis CEO bucin yang menurut pada perintah pasangan. “Calonnya di mana, Tuan?” tanyanya sembari berdiri walau atasannya itu telah duduk manis.

“Ada di belakangku,” jawab Agathias sembari menyodorkan berkas di tempat pendaftaran.

Otomatis kepala Loralei bergerak mencari, menengok ke kanan, kiri, dan belakangnya. Bagaikan orang bodoh, dia harus berkenalan dengan calon istri bosnya dan membangun kesan bagus, supaya bisa dekat lalu akan dimanfaatkan demi kepentingan pribadinya.

“Tidak ada, siapa pun,” gumam Loralei saat mendapati suasana antrian sangat lenggang.

Agathias membiarkan Loralei dengan semua kebingungan wanita itu. Selepas menyelesaikan administrasi, dia berdiri. Diikuti oleh sekretarisnya yang terus mengekor.

Sampai di dalam ruangan. Loralei mengangguk ramah, menyapa keluarga bosnya yang sudah dia kenal sejak bekerja menjadi sekretaris. Lengkap, semua ada.

Agathias berdiri di depan seseorang dari Badan Kependudukan. Sementara Loralei hendak mengayunkan kaki menuju salah satu kursi kosong karena ia pikir akan dijadikan salah satu saksi.

Namun, tiba-tiba tangan kekar bos galak itu mencekal pergelangan tangan. Menahan Loralei supaya tidak melanjutkan langkah. “Mau ke mana kau?”

“Duduk, Tuan.”

“Siapa yang menyuruhmu?” Tatapan Agathias selalu sulit dibaca karena sama, tidak menyiratkan apa pun.

“Tidak ada.”

“Berdiri di sampingku, yang akan menikah denganku adalah kau.” Agathias menarik tangan Loralei hingga menubruk dada bagian samping. Dia melingkarkan tangan di pinggul wanita itu supaya tidak melarikan diri.

Loralei mengerjapkan mata berkali-kali. Sedang mencoba berpikir. Kenapa dirinya yang dijadikan mempelai wanita? Juga bosnya tiba-tiba menikah? Demi apa pun, semua itu membuatnya bingung, tapi mulutnya tetap saja mengucapkan, “I do.” Setelah seorang pria berusia empat puluh tahunan membacakan sebuah janji pernikahan, dia adalah petugas dari Badan Kependudukan. Dua kata yang ia ucapkan merupakan sesuai perintah yang dibisikkan oleh seorang Agathias Gemala Dominique. Memang dasar jiwa-jiwa sering disuruh, jadilah menurut walau saat itu sebenarnya setengah jiwa melayang entah ke mana akibat rasa terkejut.

Terpopuler

Comments

himmy pratama

himmy pratama

lucu sih..cuma masih sulit diterima ya

2024-04-16

0

Resti Yuliani

Resti Yuliani

wahaha....ngakak abiss

2024-01-29

0

HNF G

HNF G

masih blm ngeh ya🤣🤣🤣🤣🤣

2024-01-01

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!