Part 13

“Saya tidak mau membuat seluruh karyawan menjadi tak nyaman saat makan siang, jika Anda ikut ke kantin perusahaan,” jelas Loralei. Berharap tuannya langsung mengerti.

“Untuk apa mereka merasa seperti itu? Bukankah wajar jika pemilik perusahaan makan di sana? Seluruh gedung ini adalah milikku.” Namanya juga bos, membantah adalah hal mudah bagi Agathias.

“Benar. Tapi, masalahnya, mereka tidak bisa leluasa kalau—” Loralei berhenti berbicara saat dipotong mendadak.

“Berarti salah mereka sendiri.” Agathias kembali menarik tangan istrinya untuk lanjut berjalan.

Di balik punggung pria itu, Loralei mengeratkan gigi akibat kesal. Dia ingin sesekali melawan, mengumpulkan serpihan keberanian dan menghempaskan tangan Agathias secara kasar. “Anda paham bahasa manusia atau tidak?! Sudah ku katakan tidak perlu ikut ke kantin, makan saja dengan Nona Annora.”

Agathias tertegun ketika mendengar suara istrinya sedikit lebih tinggi. Tumben sekali Loralei berani membantah. “Kau membentakku?” Wajahnya berisi gambaran penuh rasa terkejut, meski dibalut oleh raut datar, tapi kernyitan di kening tidak bisa bohong. Sekretarisnya yang ia tahu selalu penurut.

“Ya, permisi, jangan ikuti aku!” peringat Loralei. Dia langsung memberikan ponsel tuannya saat ada panggilan dari Annora.

Loralei langsung berlari sebelum diamuk karena baru saja melawan bos galaknya. Secepat mungkin menuju lift, tidak mau berbalik badan hanya untuk memastikan Agathias, pasti tengah bersungut-sungut saat ini.

“Sudah penuh, kau tunggu giliran lagi saja,” ucap salah satu karyawan saat pintu lift terbuka dan menampakkan betapa berdesakan kondisi di dalam.

“Aku tidak berat, masih bisa.” Namun Loralei tetap masuk. Jika melewatkan lift itu, bisa ditangkap dan ditarik oleh bosnya.

Sesaat sebelum pintu lift tertutup, Loralei bisa saling tatap dengan suaminya. Sorot pria itu sangat datar dan tidak berkedip sedikit pun. Ia mengatupkan tangan pertanda permohonan maaf, dan mereka tak lagi adu tatap ketika lift mulai turun.

Loralei bernapas lega, menyentuh dada yang sejak tadi berdebar. “Hanya membentak sekali, tapi membuat seluruh tubuhku lemas seketika,” gumamnya. Bukan hal mudah bagi seorang penurut untuk membangkang, itu bagaikan uji nyali.

“Kenapa? Dimarahi lagi oleh bosmu?” tanya Ankie, dia adalah teman Loralei saat kuliah.

Kepala Loralei menggeleng. “Aku baru saja memarahinya.”

“Demi apa?” Seluruh orang yang ada di dalam lift bertanya serempak dan menatap dengan mata membulat ke arah Loralei.

“Demi jantungku yang hampir lepas.” Loralei menepuk pelan dada yang masih berdebar kuat.

Tangan Ankie pun menyentuh dada Loralei. “Wah ... ternyata benar.” Dia lalu menepuk pundak temannya itu. “Punya keberanian juga ternyata.”

Berani melawan bos galak mereka adalah sesuatu yang langka, bahkan tidak pernah terjadi. Maka, tepuk tangan pun memenuhi seisi lift.

“Nyalimu besar sekali, Lo.” Puluhan jempol diangkat untuk Loralei.

Loralei mencebikkan bibir. Pujian yang diberikan padanya tidaklah penting, karena hidupnya tetap berada dalam genggaman bos galak itu.

Loralei ikut mengantri bersama karyawan lain. Kesejahteraan di perusahaan itu sangat bagus, semua mendapatkan jatah makan siang dan gratis. Jadi, tidak perlu keluar uang. Dia lalu duduk bersama teman-teman yang tadi turun satu lift.

“Kenapa wajahmu terlihat tertekan sekali?” tanya Ankie yang duduk di hadapan Loralei.

“Bagaimana tak tertekan kalau yang dihadapi bos seperti Tuan Agathias,” celetuk salah satu karyawan bernama Rona.

Loralei membiarkan mereka saling bersahutan sesuka hati. Dia sedang menyendok makanan tanpa tenaga karena sembari terus memikirkan pria bayaran.

“Tapi Loralei termasuk tahan banting, buktinya dia bertahan sampai tiga tahun.”

“Gajinya banyak, jelas saja tahan.”

“Dih ... kalau aku lebih baik angkat kaki. Gaji pas-pasan tak masalah, asalkan tak tertekan. Bisa stress dan mati muda aku jika hidup seperti Loralei.”

Justru mereka yang heboh sendiri. Sementara Loralei melamun sampai tak tahu kalau semua mata di meja itu menatap ke arah jemarinya yang berbeda.

“Sejak kapan kau memakai cincin?” tanya Ankie seraya menarik tangan kiri Loralei.

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

gak cuma bos, tp jg suami, jd doble tertekannya, eh triple deh, 1 lg tertekan kl hrs melayani di atas ranjang🤭

2024-01-01

2

Ney maniez

Ney maniez

😲😲🤭🤭

2023-12-16

0

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

yah ampun baru ngebental begitu kaya abis di kejar-kejar setan 😅😅😅😅😅😅🙈

2023-04-14

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!