Berlian sedang termenung memikirkan perjodohan nya dengan Bryan. Ia yang tadi nya mengatakan ingin istirahat, nyata nya tidak bisa. Karena perjodohan itu terus menghantui pikiran nya. Ia memilih duduk di gazebo taman belakang.
"kesel deh gue, kenapa coba gue yang di jodohin"; kesal Berlian sendiri meratapi nasib remaja nya yang tidak lama lagi.
"Kenapa enggak si Sanchi aja yang grandpa jodohin";
"Si Sanchi mau grandpa kawinin sama ayam"; tiba-tiba suara bass Daddy Bian mengagetkan Berlian yang sedang mengomel,
" Daddy ";. Berlian menoleh ke belakang dan melihat Daddy Bian sedang berdiri tak jauh darinya,
" princess Daddy kenapa Hem?"; tanya Daddy Bian sambil mengusap kepala putri nya,
"gak papa"; jawab Berlian bohong,
" gak papa kok ngomel sendiri?"; Daddy Bian tahu kalau putri nya itu sedang mengomel karena perjodohan nya,
" mana ada Adek ngomel sendiri"; elak Berlian,
"terus, adek ngomel nya sama siapa";
"noh, sama si jelek kesayangan tuan besar Alexander"; ujar Berlian sambil menunjuk kan Sanchi dengan dagunya. posisi kandang Si Sanchi tidak terlalu jauh dengan mereka. Seandainya hewan berbulu itu bisa bicara, sudah di pastikan Berlian akan terkena omelan nya. Dia tampan seperti itu malah di kata jelek, dasar anak macan.
" Sanchi?;"
"heuem";
"ada apa emang nya, kenapa Sanchi malah di bawa—bawa?;" tanya Daddy Bian lembut pada putri nya,
"sinting emang cucu papa gue"; kata Sanchi kalau bisa bicara.hhee
"kenapa enggak dia aja sih yang di jodohin sama grandpa";
Daddy Bian tertawa mendengar ungkapan hati sang putri.
"sayang, dia itu kan hewan, bukan manusia"; jawab Daddy Bian sambil mengacak-acak gemas rambut Berlian,
"tapi dia anak nya";
"iya sayang. Sayang sini dengerin Daddy, grandpa ngelakuin hal itu, karena grandpa sayang sama kamu. Grandpa enggak mau cucu perempuan kesayangan nya, princess kecil nya ini. Sampai salah pilih pasangan nanti. Grandpa sudah mendapatkan sosok yang tepat untuk masa depan kamu sayang. Karena kami ini tidak selamanya bersama kamu nak"; jelas Daddy Bian panjang kali lebar pada Putri nya.
"Daddy"; Berlian menetaskan air mata nya dan berhambur ke dalam pelukan cinta pertama nya, karena ia tau kemana arah akhir kalimat Daddy Bian tadi.
"Adek sayang Daddy"; ucap Berlian dalam pelukan sang Daddy.
"Daddy juga sangat menyayangi kamu sayang"; Tanpa mereka sadari, ternyata mommy Raya juga sedang menyaksikan curhatan ayah dan anak itu. Mommy Raya bangga bisa memiliki suami seperti Daddy Bian dan putri secantik Berliana. Dan Arkana, ia adalah jagoan nya mommy Raya yang sudah menjadi seorang ayah.
"wah ternyata kamu selingkuh dad"; ujar mommy Raya yang sudah berdiri di belakang mereka,
"sayang, sini duduk";
"ish! mommy sama anak sendiri aja cemburu"; sahut Berlian sambil memanyunkan bibirnya,
"kamu siapkan sayang?;" tanya mommy Raya saat ia sudah duduk di samping kiri Berlian sebelah kanan sudah Daddy Bian,
Berlian yang tahu kemana arah pertanyaan mommy Raya mengangguk ragu.
"Adek masih kuliah dan punya impian mom";
"enggak masalah sayang, kamu tetap bisa kuliah dan kejar impian kamu"; kata mommy Raya,
"tapi apakah dia mengizinkan nya?;" tanya Berlian sambil menunduk,
"tentu saja sayang, nanti Daddy akan mengatakan nya sama Bryan"; ujar Daddy Bian,
"thank you mom, dad"; Berlian memeluk kedua orang tua nya dengan penuh cinta.
\*\*\*
Di tempat yang berbeda di yang jam sama, seorang laki-laki tampan sedang duduk di kursi kebesaran nya menunggu hasil penyelidikan asisten nya.
" bagaimana ?;" tanya Bryan pada Sean yang sedang menyelidiki sesuatu,
" iya, dari hasil penyelidikan saya, kalau ternyata laki—laki tadi itu anak dari seorang pengusaha batik terkenal di kota ini. namanya Rocky Wijaya, dia terkenal playboy di kampus itu yang gilai banyak siswi karena parasnya yang tampan. Dan sekarang dia sedang mengincar Berlian untuk di jadikan kekasih nya"; jelas Sean sepanjang jalan tol Jakarta hasil penyelidikan nya,
" tampan kalau di lihat pake sedotan "; coment Bryan yang membuat Sean terkikik sendiri,
" jadi, Berlian adalah target dia selanjutnya?;" tanya Bryan,
"betul sekali tuan muda"; jawab Sean sambil melipat kaki nya di atas sofa mewah dalam ruangan Bryan,
Bryan tersenyum smirk setelah mendengar jawaban dari Sean. entah apa yang akan di lakukan pria tampan itu pada playboy cap anak biawak itu.
" Wooi Bry, jangan senyum gitu napa. seram tau nggak"; kesal Sean,
" kayak anak ayam aja kamu "; ujar Bryan yang di membuat Sean tambah kesal. Masa' dia yang tampan seperti artis Bollywood di kataiin anak ayam, kurang asem memang CEO Jepang itu.
\*\*\*
Drrrrtt
Drrrrtt
Getar ponsel Berlian membuat ia harus keluar dari alam mimpi nya. Walaupun kesal, ia tetap menjawab panggilan yang entah dari siapa.
" Hallo "; sapa Berlian dengan mata yang masih terpejam,
"[Ber, Lo dimana]"; tanya seseorang di seberang telepon,
" Gak ada antrian sembako udah tutup"; jawab nya di luar nalar, sembako apa coba. Mungkin tadi Berlian mimpi lagi bagi—bagi sembako kali ya.
" [hah, sembako apaan sih Lo Ber, gak jelas tau nggak;]"
" Siapa sih, ganggu aja"; Berlian belum melihat siapa yang sudah berani ganggu tidurnya,
"Si kampret ternyata, paan sih Shin ganggu gue tidur aja?;" Berlian yang baru tahu siapa yang menelpon nya dari tadi,
"[hemm baru tau kalo gue yang nelpon dari tadi?];" kesal Shinta,
"hhhee sorry besty, kan gue tadi tidur"; Berlian hanya cengengesan dengan mata yang masih merem—merem melek,
"[kebanyakan tidur sih Lo];"
"udah buaran, kenapa Lo telpon gue?;"
"[Lo punya utang penjelasan sama gue dan Angel;]" kata Shinta to the point
"penjelasan apaan, perasaan gue gak ngelakuin apa—apa";
"[ cowok yang tadi siang di cafe; ]"
" Si Rocky;"
"[bukan ogeb, kalo dia mah buaya keparat;]"
"terus yang mana neng Shinta";
"[itu cowok tampan yang bawa Lo pergi tadi";]
"Oo Bryan, kenapa dia";
"[Haa itu, siapa cowok itu;]" tanya Shinta mulai tidak sabaran,
" dia calon suami gue "; jawab Berlian malas,
"[ oh my God, beneran Ber. Besok Lo jelasin sama gue dan Angel okey. Bye bye cantik;]"
Tut
Shinta memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Jangan tanyakan Berlian, gadis itu sudah melongo melihat Shinta sudah mematikan telepon nya. Kurang jeruk nipis memang sahabat Berlian yang satu itu.
" dasar cucu nek Blorong, awas aja Lo kalo ketemu"; maki Berlian pada telepon yang sudah mati.
tok tok tok
"siapa lagi sih"; Suara ketukan pintu dari luar membuat Berlian terpaksa bangun dari tempat semedi nya,
ceklek
Aaaaa
💞to be continue 💞
happy reading gess 🥰
selamat menunaikan ibadah puasa besty 😘
jangan lupa like and coment ya sayang ku 😘🥰🥰♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments