Kriiing kriiing
Tepat pukul 06.00 WIB , Alarm yang setia membangunkan seorang gadis cantik yang masih bermalas-malasan di bawah selimut tebalnya sudah berbunyi. Itu tandanya, sudah waktunya untuk ia bangun dari mimpi indah nya, tapi itu tak mampu membuat ia untuk membuka mata ngantuk nya. Sampai akhirnya, nyonya Meerna pun harus turun tangan untuk membangun kan putri semata wayangnya.
"Berlian banguuun, liat tuh udah jam berapa!. katanya hari ini kamu masuk kampus. ayo cepat bangun";
"iya mom, lima menit lagi"; bukan nya membuka mata, Berlian malah mengeratkan pelukannya pada guling kesayangan nya;"
"gak ada lima menit. se ka rang BERLIANA HUMAYRA ALEXANDER. Ini hari pertama kamu masuk kuliah, ayo cepat bangun!" ngomel nyonya Meerna menekan kata—kata akhir nya, sambil menarik selimut dan guling pada putrinya, Dan jika nama lengkapnya sudah terpanggil itu artinya ia harus segera bangun karena tanduk singa sudah mulai keluar.
Mau tidak mau, Berlian terpaksa bangun dari tidur nya. Dari pada ratu singa mengeluarkan taringnya juga, lebih baik ia bangun, meskipun ngantuk masih menyerang nya.
Setelah melakukan ritual mandi nya, Berlian segera turun untuk sarapan bareng keluarga nya. Dan di meja makan, sudah lengkap semua keluarga termasuk Baby Vino putra nya Arkana.
" Good morning semuanya"; Sapa Berlian, ke all family nya,
"morning sayang;" jawab Tuan Bian,
"Daddy aja nih yang jawab good morning nya Adek;" rajuk Berlian,
"Good Morning too, princess;" jawab Clara, sambil menyuapi Baby Vino makan, Dan Berlian memberi kan senyum termanis nya pada kakak ipar kesayangan nya,
"Morning;" sapa Arkana balik
"tumben bang Ar ngucapin selamat pagi nya telat;"
"Abang ngejawab ucapan selamat pagi nya kamu dek;"
"Telat"
"sudah—sudah, kalian ini kalau sudah bertemu pasti seperti tikus sama kucing. Berantem terus. kapan damai nya sih, hah?;" ujar nyonya Farra, meleraikan tikus sama kucing Alexander,
"Abang duluan itu Grandma, selalu cari ribut;" jawab Berlian, menyalahkan Arkana setiap mereka adu mulut ataupun adu tenaga.
Saat Arkana ingin protes atas tuduhan yang dilayangkan Berlian, Clara lebih dulu menatap suaminya dan memberi isyarat jangan di jawab, biarkan saja. Itu ia katakan melalui kontak matanya. Dan Arkana pun paham akan tatapan istrinya.
"Ya udah, aku pamit dulu;" pamit Arkana akhirnya,
"iya hati—hati"
"iya mom"
"Oiya Ar, nanti Daddy dan grandpa akan ke kantor kamu, karena ada yang ingin kami bahas pada kamu?;"
"Iya Dad, ada nanti Ar tunggu jam makan siang";
" Iya baiklah";
"Kalau begitu, aku pamit dulu semuanya"; pamit Arkana lagi pada keluarga nya
"IYA"; jawab mereka kompak,
Clara bangun dari duduknya untuk mengantarkan suami nya berangkat kerja. Dan Baby Vino, bayi mungil itu sudah berada dalam gendongan Papa nya.
Sesampainya mereka di depan pintu utama, seorang scurity, sudah menyiapkan mobil untuk tuan muda Alexander itu.
"hati—hati ya mas"; Peringatan Clara,
"iya sayang, kamu juga hati—hati di rumah;" kata Arkana, sambil membelai rambut sang istri,
"Kamu gak perlu khawatir, disini banyak orang yang jagain aku sama Vino;" jawab Clara lembut
" iya aku tau itu, tapi tetap saja aku khawatir;" keluh Arkana lagi,
"gak apa-apa mas, kamu aja sama urusan kantor. Di rumah aku sama Vino baik—baik aja, jadi gak ada yang perlu kamu khawatirin, oke!"; jelas Clara menenangkan sang suami,
"iya sayang"
"Jagoan papa, baik—baik di rumah ya, jangan nyusahin mama, oke!;" kata Arkana pada sang putra,
Dan bayi mungil yang baru berumur 7 bulan itu, seakan mengerti apa yang di katakan papanya. Ia mencoba untuk meraih wajah papanya dengan tangan mungilnya itu.
Clara yang melihat itu terharu karena ia sangat bersyukur, putra nya memiliki kelurga yang sangat lengkap, tidak seperti dirinya. Yang hanya di asuh sama nenek nya. karena orang tuanya sudah meninggal sejak ia masih kecil. Tanpa ia sadari air matanya mengalir tanpa izin darinya. Cepat—cepat ia menghapus air matanya, agar suami dan anaknya tidak melihatnya.
"ya udah, yuk sayang sama mama, papa mau berangkat kerja dulu;" Kini Clara mengambil alih Baby Vino dari gendongan Arkana,
"aku berangkat dulu ya sayang"; pamit Arkana pada sang istri,
"iya mas;" jawab Clara sambil mencium takzim tangan Arkana sebagai suami nya. Dan Arkana, ia mencium kening sang istri sebagai tanda cinta nya pada Clara Diana Putri.
Baby Vino pun, tak mau kalah dari sang mama, ia juga Salim dengan papanya.
" anak pinter"
"aku berangkat ya sayang"
"iya mas, daaaa papa"; Clara melambaikan tangan baby Vino pada Arkana yang sudah masuk mobil.
Tit
Arkana membunyikan klakson mobilnya, ketika ia mulai menjalankan mobilnya.
Dan Clara membalas dengan senyuman penuh cintanya dan lambaian tangan si mungil Vino.
Saat mobil Arkana sudah tak terlihat lagi di pandangan, iapun membawa putra nya masuk ke dalam rumah. Karena sudah waktunya bagi si pewaris Alexander itu untuk mandi.
***
Dalam sebuah mobil mewah milik keluarga Maxime, ada seorang pria tampan yang sedang sibuk dengan ponsel nya. Karena sopir yang membawanya itu tidak hati—hati, terjadilah hal yang tak di inginkan.
Ciiit
BRUUKK
💞 Assalamualaikum besty. Bagaimana hari ini? pasti sehat semua kan😘. Alhamdulillah.
Terimakasih banyak ya, buat kalian yang sudah mau baca🥰. Kalau ada yang salah dan perlu di perbaiki, komen ya besty. Biar author tau mana yang perlu di edit lagi.
Love you buat kalian ♥️😘🥰 and happy reading gess🥳
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments