BAB 15. Rahman Luluh

Selamat! Membaca 🤗

❄️❄️

Dadaku semakin memanas mendengar penuturan Ibu-ibu yang terus menghujat ku, di tambah lagi dengan ekspresi Via yang sepertinya sangat bahagia dengan hal yang memalukan seperti ini.

Awas kau Via, aku akan melaporkan semua kejadian ini pada Rahman.

*******

Sore hari.

POV Rahman.

Aku baru keluar dari Pabrik, dan ketika ingin menaiki motor tiba-tiba ponselku berdering dan ternyata yang menghubungi ku adalah Mbak Rohmah.

Ada apa lagi dia menghubungiku, pasti ada sesuatu. Jika tidak soal uang, pasti soal keributan antara Ibu dan Via.

Aku menggeser tombol hijau di layar ponsel ku. Dan benar seperti dugaanku, Mbak Rohmah menelpon ku untuk melaporkan jika Via lagi-lagi membuat ulah.

Apa sih maunya Istriku itu, tidak bisakah sehari saja ia tidak membuat ulah dengan mengajak ribut Mbak Rohmah dan mencari gara-gara dengan Ibu.

Aku bergegas menuju Rumah Ibu, dan ketika sampai di Rumah Ibu lagi-lagi aku mendapati Ibu menangis.

Ibu menceritakan semuanya padaku dan tentu aku tidak terima dengan semua kelakuan Via pada Ibuku.

Tanpa pikir panjang aku segera pulang ke Rumah dengan emosi yang menggunung.

Sudah aku tertimpa masalah di Pabrik dan harus di maki habis-habisan oleh Pak Burhan. Di tambah lagi dengan masalah yang timbul gara-gara Via. Semakin membuat otakku terasa mau pecah.

❄️❄️

BRAK!

Aku masuk kedalam Rumah mendorong pintu dengan sangat kuat, aku sudah tidak perduli lagi kalau suara yang bising bisa membuat Satria menangis.

Aku marah pada Via, sampai melemparkan semua benda yang ada ada di hadapanku.

"Kenapa kau bisa seperti ini Via! tidak bisakah kau menghormati Ibuku walau satu hari saja?"

Namun, seperti apapun aku mengamuk. Via masih tidak berkutik. Ia hanya diam dan menatap ku yang tengah marah-marah seperti orang gila.

Sampai selesai aku meluapkan semua emosi ku Via masih diam tidak mengeluarkan sepatah katapun.

" Kenapa kau malah mematung seperti itu!"tanyaku dengan nada membentak pada Via.

"Apa aku harus berteriak sepertimu juga Mas! Jika aku sudah berteriak sampai penjuru bumi mendengar, apa kau akan mempercayaiku Mas? Tidak kan! Jadi untuk apa aku harus berteriak-teriak membela diri."

Aku terdiam mendengar ucapan Via.

Dia benar, aku tidak akan mempercayai penjelasan yang akan ia berikan. Tapi setidaknya ia bisa memberi alasan sedikit saja kenapa ia selalu membuat masalah dengan Ibu, dan Via sudah semakin menjadi-jadi dengan mempermalukan Ibu dan aku di depan umum.

"Kau mau kemana Via?"tanyaku kala melihat Via malah berlalu dari hadapanku.

Bukanya memberi penjelasan tapi kenapa dia Malah nyelonong seperti tidak berdosa.

"VIA!"

Aku berteriak, dan langsung mengejarnya.

Via masuk kedalam kamar dan langsung menggendong Satria,

Satria menangis. Mungkin karena suara gaduh yang ku ciptakan tadi.

Tiba-tiba hatiku terenyuh melihat wajah pucat Satria dan tangis yang begitu menyayat hatiku, dia menangis dengan air mata yang deras, badannya kini terlihat kurus.

Ya Allah apa yang terjadi pada diriku, kenapa aku bisa seperti ini.

Aku baru menyadari jika sudah lama tidak memperhatikan putraku, aku sudah lama tidak menggendong putraku, bahkan aku juga sudah tidak pernah lagi menanyakan keadaan Satria pada Via.

Astaghfirullah. Dadaku terasa sangat sesak ketika mengingat ini.

Aku yang masih mematung di ambang pintu mendapat tatapan tajam dari Via, tapi ia tidak mau mengeluarkan sepatah katapun.

"Via."Panggil ku dengan suara yang sudah melemah, entah kenapa setelah melihat Satria hatiku jadi luluh.

Namun lagi-lagi Via tidak menyahuti panggilan ku, dia mendudukkan dirinya di pinggir ranjang dan memberi Asi pada Satria.

Aku perlahan mendekat.

"Keluar Mas!"

Akhirnya Via mau mengeluarkan suara. Tapi dari perkataannya itu Via mengusirku.

"Via!"

"Aku minta keluar Mas, Satria sedang sakit dia butuh istirahat. Jika Mas masuk hanya ingin memaki ku lakukan nanti setelah aku menidurkan Satria."

Kata-kata Via begitu telak menusuk jantungku.

"Via, aku ingin....!"

"Mas. Tolong keluar."

Aku diam tidak melanjutkan perkataan ku karena Via telah memotongnya, dan sepertinya aku memang harus keluar dari Kamar karena Via benar, Satria harus istirahat.

Padahal aku ingin melihat anakku dan menciumnya, aku sudah sangat merindukan Satria ku.

Tapi biarlah, aku masih bisa melakukan nanti, karena saat ini Satria harus Istirahat.

Aku keluar dari Kamar dan mendudukkan diri di sofa ruang keluarga, aku merenungi semua kesalahan dan ketidakpedulian ku pada Satria.

Maafkan Ayah nak, gumamku.

Aku mengeluarkan ponsel untuk melihat-lihat foto Satria waktu bayi, karena di saat Satria bayi hampir setiap jam aku mengabadikan momen berupa foto dan Video.

Tapi sudah hampir 3 bulan ini aku tidak pernah lagi melakukan hal itu, aku sudah tidak tertarik lagi bahkan ketika Via memintaku untuk melakukan foto bersama aku tidak pernah menggubrisnya.

Aku sudah tidak pernah bertanya pada Via tentang kondisi Satria, bahkan ketika Via mengatakan bahwa dia mengajak kontrol Satria ke Dokter, akupun tidak menanggapinya.

Tapi sekarang aku merasa bersalah atas apa yang aku lakukan itu.

Ting!

Baru beberapa foto yang aku lihat di ponsel, tiba-tiba notif pesan mengganggu.

(Rahman, apa kau sudah menegur istrimu itu? ingat Rahman, Via sudah mempermalukanmu dan Ibu di depan umum, jadi kau harus memberi pelajaran pada Istrimu itu?

Itulah pesan yang masuk ke ponselku dan pesan itu dari Mbak Rohmah.

Aku memutuskan untuk tidak membalasnya, karena aku lebih memilih untuk kembali melihat foto-foto Satria.

Bersambung......

❄️❄️❄️❄️❄️

Terimakasih sudah berkunjung 🙏

Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Mirna Loden Mirna Mirna

Mirna Loden Mirna Mirna

ada lgi ayah sprti rahman,dia lbh mementingkan ibu sma mbaknya dr pada anaknya sndri

2023-05-03

2

AFM

AFM

Semangat Thor

2023-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Perkenalan
2 BAB 2. Dia Boros
3 BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4 BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5 BAB 5. Melabrak Via
6 BAB 6. Rahman Marah
7 BAB 7. Via Selalu Salah
8 BAB 8. Via VS Rohmah
9 BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10 BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11 BAB 11. Mencari Kebenaran
12 BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13 BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14 BAB 14. Via Melawan
15 BAB 15. Rahman Luluh
16 BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17 BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18 BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19 BAB 19. Menjemput Via
20 BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21 BAB 21. Jubaidah Gelisah
22 BAB 22. Jubaidah Pingsan
23 BAB 23. Kembali Berdebat
24 BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25 BAB 25. Via Ingin Bekerja
26 BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27 BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28 BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29 BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30 BAB 30. Kedatangan Selvi
31 BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32 Menantu Kebanggaan Pulang
33 Membandingkan Via
34 Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35 Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36 Harus Mendapatkan Uang
37 Meragukan Via
38 Kemana Rudi?
39 Semakin Curiga
40 Bertemu Selvi Di Jalan
41 Uang Impian Jubaidah Raib.
42 Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43 Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44 Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45 Rahman Yang Plin-plan
46 Fakta Tentang Rudi
47 Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48 Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49 Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50 Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51 Untung Rahman Sadar.
52 Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53 Membawa Via Pulang
54 Membuat Rahman, Hampir Mati
55 Membawa Via Pergi Jauh
56 Rahman Berani Membentak Junaidah
57 Mencari Keberadaan Via
58 Jubaidah Murka
59 Rahasia Jubaidah
60 Keadaan Sulit, Rohmah
61 Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62 Mendapatkan Uang 10 Juta
63 Wanita Gila
64 Jubaidah Kepergok!
65 Semangat! Rahman
66 Ingin Bertemu Via.
67 Tolong Maafkan Aku!
68 Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69 Menginap
70 Ancaman Jubaidah
71 Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72 Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73 Jubaidah Mulai Bertindak.
74 Air Dari Jubaidah
75 Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76 Kenapa Rohmah?
77 Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78 Rencana Menumbalkan Via
79 Rencana Jubaidah Dan Selvi
80 Memancing Via
81 Flash Back
82 Flash Back. Bagian Kedua
83 Berubah Jadi Benci.
84 Nasib Alvian
85 Rahman Yang Akan Datang
86 Kegialaan Rahman.
87 Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88 Rudi Membawa Putri
89 Kembali Bersama.
90 Jubaidah Di Hajar Preman
91 Derita Awal Jubaidah.
92 Draft
93 Rahman Yang Semakin Benci
94 Putri Butuh Pertolongan
95 Usaha Menyelamatkan Putri.
96 Kegilaan Rudi
97 Menegangkan
98 Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99 Rania Mencari Kerja
100 Kecurigaan Jubaidah
101 Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102 Tolong Ibu Rahman
103 Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104 Seperti Malam Pertama
105 Di mana Jubaidah?
106 Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107 Seperti Psikopat!
108 Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109 Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110 Jubaidah Menyesal
111 Final Episode.
112 Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113 Promosi Novel Baru
114 Promosi Novel Baru
115 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB 1. Perkenalan
2
BAB 2. Dia Boros
3
BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4
BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5
BAB 5. Melabrak Via
6
BAB 6. Rahman Marah
7
BAB 7. Via Selalu Salah
8
BAB 8. Via VS Rohmah
9
BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10
BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11
BAB 11. Mencari Kebenaran
12
BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13
BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14
BAB 14. Via Melawan
15
BAB 15. Rahman Luluh
16
BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17
BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18
BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19
BAB 19. Menjemput Via
20
BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21
BAB 21. Jubaidah Gelisah
22
BAB 22. Jubaidah Pingsan
23
BAB 23. Kembali Berdebat
24
BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25
BAB 25. Via Ingin Bekerja
26
BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27
BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28
BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29
BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30
BAB 30. Kedatangan Selvi
31
BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32
Menantu Kebanggaan Pulang
33
Membandingkan Via
34
Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35
Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36
Harus Mendapatkan Uang
37
Meragukan Via
38
Kemana Rudi?
39
Semakin Curiga
40
Bertemu Selvi Di Jalan
41
Uang Impian Jubaidah Raib.
42
Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43
Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44
Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45
Rahman Yang Plin-plan
46
Fakta Tentang Rudi
47
Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48
Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49
Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50
Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51
Untung Rahman Sadar.
52
Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53
Membawa Via Pulang
54
Membuat Rahman, Hampir Mati
55
Membawa Via Pergi Jauh
56
Rahman Berani Membentak Junaidah
57
Mencari Keberadaan Via
58
Jubaidah Murka
59
Rahasia Jubaidah
60
Keadaan Sulit, Rohmah
61
Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62
Mendapatkan Uang 10 Juta
63
Wanita Gila
64
Jubaidah Kepergok!
65
Semangat! Rahman
66
Ingin Bertemu Via.
67
Tolong Maafkan Aku!
68
Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69
Menginap
70
Ancaman Jubaidah
71
Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72
Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73
Jubaidah Mulai Bertindak.
74
Air Dari Jubaidah
75
Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76
Kenapa Rohmah?
77
Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78
Rencana Menumbalkan Via
79
Rencana Jubaidah Dan Selvi
80
Memancing Via
81
Flash Back
82
Flash Back. Bagian Kedua
83
Berubah Jadi Benci.
84
Nasib Alvian
85
Rahman Yang Akan Datang
86
Kegialaan Rahman.
87
Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88
Rudi Membawa Putri
89
Kembali Bersama.
90
Jubaidah Di Hajar Preman
91
Derita Awal Jubaidah.
92
Draft
93
Rahman Yang Semakin Benci
94
Putri Butuh Pertolongan
95
Usaha Menyelamatkan Putri.
96
Kegilaan Rudi
97
Menegangkan
98
Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99
Rania Mencari Kerja
100
Kecurigaan Jubaidah
101
Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102
Tolong Ibu Rahman
103
Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104
Seperti Malam Pertama
105
Di mana Jubaidah?
106
Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107
Seperti Psikopat!
108
Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109
Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110
Jubaidah Menyesal
111
Final Episode.
112
Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113
Promosi Novel Baru
114
Promosi Novel Baru
115
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!