BAB 4. Ingin Melabrak Via.

Selamat! Membaca 🤗

❄️❄️❄️❄️❄️

Terlihat sekali raut kesal di wajah Rania.

"Terserah kalian saja, aku hanya menyampaikan fakta. Tapi jika kalian tidak mau terima yasudah,"kata Rania.

Aku sudah tidak memperdulikan lagi perdebatan antara Ibu, Mbak Rohmah dan Rania. Karena saat ini aku tengah fokus menyantap sarapan yang sangat nikmat ini.

❄️❄️❄️❄️

Setelah puas mengisi perut yang kelaparan sejak malam, aku memutuskan untuk berangkat ke pabrik.

"Rahman!"

Ibu memanggil dan tentu aku menghentikan langkahku menuju pintu depan.

"Iya Bu?"

"Rahman, Ibu bisa tidak minta uang 500.000?"

"Untuk apa Bu?"aku cukup terkejut karena ternyata ibu ingin meminta uang, baru saja tadi aku berdebat dengan Via karena masalah uang tagihan listrik dan air.

"Bulan ini ibu belum membayar arisan Rahman, kau tahu kan baru dua hari yang lalu ibu membayar biaya praktek di sekolah adikmu, jadi uang arisan ibu di gunakan untuk membayarnya, dan sekarang ibu harus membayar arisan itu."

Aku menghembus nafas dengan pelan, aku sangat tahu dan mengerti bahwa kebutuhan ibu sangatlah banyak ditambah lagi dengan biaya sekolah Rania yang cukup besar karena anak itu bersekolah di SMA elit dengan biaya yang tidak sedikit.

"Nanti aku usahakan ya Bu."

"Jangan cuma diusahakan Rahman, ibu harus sudah mendapatkan uang itu sore ini karena besok Ibu akan menyetorkannya."

Dan tidak ada pilihan lain aku pun mengangguk mengiyakan permintaan ibu, entah aku dapat uang itu dari mana. Mungkin saja aku akan menggunakan dulu uang bensinku yang penting Ibu bisa membayar arisannya.

"Baiklah Bu kalau begitu aku pamit dulu,"aku pun berpamitan pada ibuku dan mencium punggung tangannya.

"Hati-hati ya nak."

❄️❄️❄️❄️❄️❄️

POV Author

Selepas kepergian Rahman menuju Pabrik tempatnya mengais rezeki.

Jubaidah meminta Rohmah untuk mengantarkannya ke rumah Rahman tentu bukan untuk menemui putranya itu, melainkan menemui Via.

Wanita itu sepertinya sudah habis rasa sabar karena hampir setiap pagi putranya selalu sarapan di rumahnya.

"Untuk apa ibu ke rumah Rahman?"

"Apa lagi, tentu saja untuk memberi peringatan pada istrinya yang pemalas dan Boros itu."

Mendengar ibunya akan melabrak Via, Rohmah jadi bersemangat! tanpa berfikir panjang ia segera mengeluarkan motornya dan mengantarkan ibunya ke rumah Rahman, dengan membawa serta anaknya yang bernama Putri.

❄️❄️

POV Jubaidah.

Pagi ini aku memutuskan untuk melabrak menantuku yang pemalas dan boros itu.

Tentu saja aku harus melakukan itu karena aku sudah tidak tahan melihat putra semata wayangku yang harus berangkat bekerja dengan menumpang sarapan di rumahku ini.

Bukan cuma itu, Rahman juga sering bercerita padaku jika istrinya itu sudah sangat jarang melakukan tugasnya sebagai seorang istri.

Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan.

Aku menuju rumah Rahman bersama Rohmah, ketika Rahman sudah berangkat bekerja dan tanpa memberitahunya terlebih dahulu, karna jika aku memberi tahu Rahman sudah pasti anak itu akan melarang ku melabrak istrinya itu.

Entah apa yang ada di pikiran Rahman kenapa ia bisa tergila-gila dengan Via, apa karna dia cantik!

Tentu cantik saja tidak cukup bukan!

Dari dulu aku sudah tidak menyukai gadis itu, padahal dulu aku sudah menjodohkan Rahman dengan gadis yang tak kalah cantik dari Via, tapi mengapa anak itu tidak menerima perjodohan itu, bahkan ia sampai memohon padaku agar aku merestui hubungannya dengan Via.

Dan aku terpaksa merestui pernikahan mereka.

Sampai di Rumah Rahman.

Rohmah segera menepikan motornya.

Aku mengamati rumah yang nampak sepi itu.

"Ada apa Bu?"tanya Rohmah yang sudah menurunkan anaknya.

"Di dalam sepi, apa mungkin Via tidak ada di dalam?"

"Ibu ketuk saja pintunya, dia tidak mungkin berpergian."

Akupun setuju dengan apa yang di katakan Rohmah putri sulungku itu.

Aku mengetuk pintu rumah yang sekitar 2 tahun yang lalu di bangun putraku.

Ya..

Baru satu hari menikah dengan Via, Rahman memutuskan untuk hidup terpisah dari ku, dan itu pasti keinginan Via yang bermaksud menguasai Rahman sepenuhnya.

Dan ia pun membangun rumah di sini untung saja Rahman memilih membangun rumah di sekitar sini yang masih satu kampung dengan ku.

Membuatku masih bisa mengawasi mereka.

Namun sudah beberapa kali aku mengetuk pintu rumah itu, tidak ada sahutan apapun dari dalam, sepertinya Via benar-benar tidak ada di dalam.

Tapi di mana dia?

"Sepertinya Via tida ada di dalam,"kataku pada Rohmah.

Secara bersamaan tetangga Via mendatangi kami.

Diapun mengatakan jika sekitar 20 menit yang lalu Via pergi bersama putranya Satria, mungkin dia ker Rumah sakit untuk melakukan kontrol pada anak itu.

Lihat saja kelakuannya, dia hanya bisa membuang-buang uang dengan melakukan kontrol rutin pada Satria, padahal anak itu hanya menderita daya tahan tubuh yang lemah, itupun karena Via sendiri yang tidak becus merawat anaknya.

Di rasa lama jika harus menunggu Via pulang dari rumah sakit, aku dan Rohmah pun memutuskan untuk pulang dan akan kembali lagi esok hari setelah Rahman pergi bekerja.

❄️❄️❄️❄️

Sore hari.

POV Rahman

Setelah seharian bekerja akhirnya aku pulang juga.

Aku teringat dengan Ibuku yang tadi pagi meminta uang, dan akupun segera melajukan motorku menuju rumah Ibu sebelum pulang ke rumahku.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikummusalam! Rahman akhirnya kau pulang juga nak,"ibu terlihat senang dan bersemangat sekali ketika melihatku pulang.

Tidak seperti Via yang menjawab salamku tapi wajahnya selalu di tekuk.

"Kau sudah dapat uangnya kan?"

Aku mengangguk.

"Sudah bu, ini!" Aku menyerahkan uang yang ibu minta.

"Terimakasih nak, kau memang anak yang berbakti kepada orang tua."

Setelah memberikan uang itu pada Ibu, aku bergegas pulang ke rumah karena waktu sudah memasuki Maghrib.

❄️❄️❄️

"Assalamualaikum. Via!"

"Waalaikummusalam!"

Nah seperti itu Via hanya akan menyahut salamku tapi tidak menunjukkan batang hidungnya.

Aku bergegas masuk kedalam karena Via memang tidak pernah mengunci pintu di waktu aku pulang bekerja.

❄️

2 jam kemudian

Via menyiapkan makan malam, aku terbelalak karena menu makanan malam hari ini sangat berbeda dari sebelumnya.

"Tadi pagi aku ke dokter,"kata Via di sela-sela aktivitasnya yang tengah menyusun makanan di meja.

Dan aku sangat paham dari perkataannya itu, karena itu adalah kegiatan rutin yang di lakukan Via setiap Minggu, jadi aku tidak terlalu menanggapinya.

Tapi hal itu justru membuat Via marah!

"Mas, apa kau akan diam saja seperti ini ketika aku mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan Satria?"

"Lalu aku harus bicara apa?"

Terlihat sangat jelas kekesalan di wajah Via, entah apa sebabnya dia bisa kesal seperti itu. Sungguh aneh bukan!

Bersambung..

❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️

Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Mohon dukungannya 🙏

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini agar Ntor bisa segera memperbaikinya 🤗

Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Diajeng lope

Diajeng lope

namamu indah rahman tpi otaknya dangkal

2023-06-08

1

Mirna Loden Mirna Mirna

Mirna Loden Mirna Mirna

heran dengan rahman klu istri mnta uang blnja malah marah2 tpi klu ibunya mnta dia mau2 ajah

2023-05-03

1

Jang Nara

Jang Nara

semakin menarik ceritanya tetap semangat ntor.

2023-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Perkenalan
2 BAB 2. Dia Boros
3 BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4 BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5 BAB 5. Melabrak Via
6 BAB 6. Rahman Marah
7 BAB 7. Via Selalu Salah
8 BAB 8. Via VS Rohmah
9 BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10 BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11 BAB 11. Mencari Kebenaran
12 BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13 BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14 BAB 14. Via Melawan
15 BAB 15. Rahman Luluh
16 BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17 BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18 BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19 BAB 19. Menjemput Via
20 BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21 BAB 21. Jubaidah Gelisah
22 BAB 22. Jubaidah Pingsan
23 BAB 23. Kembali Berdebat
24 BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25 BAB 25. Via Ingin Bekerja
26 BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27 BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28 BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29 BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30 BAB 30. Kedatangan Selvi
31 BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32 Menantu Kebanggaan Pulang
33 Membandingkan Via
34 Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35 Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36 Harus Mendapatkan Uang
37 Meragukan Via
38 Kemana Rudi?
39 Semakin Curiga
40 Bertemu Selvi Di Jalan
41 Uang Impian Jubaidah Raib.
42 Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43 Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44 Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45 Rahman Yang Plin-plan
46 Fakta Tentang Rudi
47 Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48 Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49 Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50 Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51 Untung Rahman Sadar.
52 Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53 Membawa Via Pulang
54 Membuat Rahman, Hampir Mati
55 Membawa Via Pergi Jauh
56 Rahman Berani Membentak Junaidah
57 Mencari Keberadaan Via
58 Jubaidah Murka
59 Rahasia Jubaidah
60 Keadaan Sulit, Rohmah
61 Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62 Mendapatkan Uang 10 Juta
63 Wanita Gila
64 Jubaidah Kepergok!
65 Semangat! Rahman
66 Ingin Bertemu Via.
67 Tolong Maafkan Aku!
68 Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69 Menginap
70 Ancaman Jubaidah
71 Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72 Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73 Jubaidah Mulai Bertindak.
74 Air Dari Jubaidah
75 Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76 Kenapa Rohmah?
77 Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78 Rencana Menumbalkan Via
79 Rencana Jubaidah Dan Selvi
80 Memancing Via
81 Flash Back
82 Flash Back. Bagian Kedua
83 Berubah Jadi Benci.
84 Nasib Alvian
85 Rahman Yang Akan Datang
86 Kegialaan Rahman.
87 Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88 Rudi Membawa Putri
89 Kembali Bersama.
90 Jubaidah Di Hajar Preman
91 Derita Awal Jubaidah.
92 Draft
93 Rahman Yang Semakin Benci
94 Putri Butuh Pertolongan
95 Usaha Menyelamatkan Putri.
96 Kegilaan Rudi
97 Menegangkan
98 Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99 Rania Mencari Kerja
100 Kecurigaan Jubaidah
101 Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102 Tolong Ibu Rahman
103 Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104 Seperti Malam Pertama
105 Di mana Jubaidah?
106 Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107 Seperti Psikopat!
108 Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109 Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110 Jubaidah Menyesal
111 Final Episode.
112 Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113 Promosi Novel Baru
114 Promosi Novel Baru
115 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB 1. Perkenalan
2
BAB 2. Dia Boros
3
BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4
BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5
BAB 5. Melabrak Via
6
BAB 6. Rahman Marah
7
BAB 7. Via Selalu Salah
8
BAB 8. Via VS Rohmah
9
BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10
BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11
BAB 11. Mencari Kebenaran
12
BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13
BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14
BAB 14. Via Melawan
15
BAB 15. Rahman Luluh
16
BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17
BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18
BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19
BAB 19. Menjemput Via
20
BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21
BAB 21. Jubaidah Gelisah
22
BAB 22. Jubaidah Pingsan
23
BAB 23. Kembali Berdebat
24
BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25
BAB 25. Via Ingin Bekerja
26
BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27
BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28
BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29
BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30
BAB 30. Kedatangan Selvi
31
BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32
Menantu Kebanggaan Pulang
33
Membandingkan Via
34
Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35
Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36
Harus Mendapatkan Uang
37
Meragukan Via
38
Kemana Rudi?
39
Semakin Curiga
40
Bertemu Selvi Di Jalan
41
Uang Impian Jubaidah Raib.
42
Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43
Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44
Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45
Rahman Yang Plin-plan
46
Fakta Tentang Rudi
47
Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48
Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49
Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50
Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51
Untung Rahman Sadar.
52
Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53
Membawa Via Pulang
54
Membuat Rahman, Hampir Mati
55
Membawa Via Pergi Jauh
56
Rahman Berani Membentak Junaidah
57
Mencari Keberadaan Via
58
Jubaidah Murka
59
Rahasia Jubaidah
60
Keadaan Sulit, Rohmah
61
Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62
Mendapatkan Uang 10 Juta
63
Wanita Gila
64
Jubaidah Kepergok!
65
Semangat! Rahman
66
Ingin Bertemu Via.
67
Tolong Maafkan Aku!
68
Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69
Menginap
70
Ancaman Jubaidah
71
Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72
Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73
Jubaidah Mulai Bertindak.
74
Air Dari Jubaidah
75
Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76
Kenapa Rohmah?
77
Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78
Rencana Menumbalkan Via
79
Rencana Jubaidah Dan Selvi
80
Memancing Via
81
Flash Back
82
Flash Back. Bagian Kedua
83
Berubah Jadi Benci.
84
Nasib Alvian
85
Rahman Yang Akan Datang
86
Kegialaan Rahman.
87
Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88
Rudi Membawa Putri
89
Kembali Bersama.
90
Jubaidah Di Hajar Preman
91
Derita Awal Jubaidah.
92
Draft
93
Rahman Yang Semakin Benci
94
Putri Butuh Pertolongan
95
Usaha Menyelamatkan Putri.
96
Kegilaan Rudi
97
Menegangkan
98
Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99
Rania Mencari Kerja
100
Kecurigaan Jubaidah
101
Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102
Tolong Ibu Rahman
103
Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104
Seperti Malam Pertama
105
Di mana Jubaidah?
106
Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107
Seperti Psikopat!
108
Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109
Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110
Jubaidah Menyesal
111
Final Episode.
112
Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113
Promosi Novel Baru
114
Promosi Novel Baru
115
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!