BAB 10. Video Dari Ibu Mertua

Selamat! Membaca 🤗

❄️❄️❄️❄️❄️

Sore hari.

Seperti dugaanku.

Mas Rahman pulang dengan wajah merah penuh dengan amarah.

Ia membuka pintu dengan sangat keras tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.

Aku sudah tahu apa yang terjadi, jadi aku bersikap santai tidak memperdulikannya.

"VIA!"

Mas Rahman berteriak dengan sangat kencang sampai memenuhi seluruh ruangan di Rumah kami.

"Ada apa mas? Apa kau tidak bisa mengecilkan suaramu, aku bisa mendengar tanpa kau harus berteriak seperti itu."

Mas Rahman terlihat sangat kesal dan ia segera melemparkan ponsel di hadapanku.

Untung saja aku bereaksi dengan cepat dan segera menangkap ponsel yang melayang itu sehingga ponsel Mas Rahman bisa terselamatkan dari benturan ke lantai.

Aku sangat terkejut ketika melihat apa yang ada di dalam ponsel itu.

Sebuah Video yang mempertontonkan aksi brutal ku pada Mbak Rohmah.

aku memperhatikan Video itu dan memutarnya sampai selesai tapi yang membuatku heran kenapa di Video itu hanya aku yang terekam sedang menyiksa Mbak Rohmah,

sedangkan kelakuan kasar dan penyiksaan yang mereka lakukan padaku tidak terekam di Video ini.

Aku sudah menduga ini pasti perbuatan Ibu Jubaidah.

Dia benar-benar ingin menabuh gendang perang denganku.

"Apa kau ingin kembali membela diri?"tanya Mas Rahman dengan penuh penekanan.

Aku meletakkan ponsel itu di atas meja.

"Jika aku melakukan pembelaan apa kau akan mempercayainya Mas? Tentu tidak kan! Jadi untuk apa aku melakukan pembelaan."

"VIA!"

Mas Rahman kembali meninggikan suaranya, ia terlihat sudah seperti sangat kesetanan dengan kedua tangan yang mengepal sangat erat.

Mungkin saja ia ingin melakukan tindakan yang sama seperti Mbak Rohmah yaitu memukulku.

Tapi jika sampai itu terjadi tentu aku tidak akan tinggal diam.

Tapi sepertinya Mas Rahman masih memiliki kewarasan sehingga dia tidak melakukan itu padaku,

aku memperhatikan Mas Rahman yang berulang kali mengatur nafasnya.

Mungkin saja ia tengah menetralkan emosinya.

"Via, aku butuh penjelasan darimu."

"Penjelasan apa lagi Mas? Bukankah Ibu dan Mbak Rohmah sudah memberikan penjelasan padamu, jadi untuk apa kau mengharapkan penjelasan lagi dariku. Kalaupun aku memberikan penjelasan padamu apa kau akan mempercayainya?"

"Tentu saja tidak!"sahut Mas Rahman dengan cepat.

"Lalu untuk apa mas Rahman mengharapkan penjelasan dariku?"

"Karena aku butuh alasan darimu kenapa kau sampai tega melakukan kekerasan pada Mbak Rohmah?"

Aku mendekat ke arah Mas Rahman.

Jika aku menjadi Mas Rahman, mungkin aku akan bertindak sama.

Akan marah dan tidak terima jika melihat kakakku diperlakukan seperti itu.

Tapi bukankah kita harus mencari tahu dulu kebenarannya agar kita tidak serta merta menyalahkan satu pihak saja.

Aku menarik nafasku dalam-dalam sebelum mendekati Mas Rahman,

dan ketika aku sudah berada di depannya aku meraih tangan dan mencium punggung tangannya itu.

"Kau pasti lelah kan mas, gantilah pakaianmu dan mandi, setelah itu makanlah aku sudah menyiapkan makan malam untukmu."

Hari ini Mas Rahman pulang terlambat mungkin saja ia menghabiskan waktunya di rumah Ibu karena drama yang Ibu dan Mbak Rohmah ciptakan.

Mas Rahman terdiam tak memberi respon apapun, ia terlihat bingung dengan sikap ku yang tiba-tiba berubah.

Tapi beberapa saat kemudian Mas Rahman melangkahkan kakinya masuk ke dalam Kamar mandi.

Aku yang tadinya ingin melakukan protes pada Mas Rahman yang menyalahkan aku atas peristiwa tadi pagi mengurungkan niatku karena tidak tega melihat mas Rahman, yang baru pulang bekerja.

Ia pasti sangat lelah dengan semua pekerjaannya di pabrik ditambah lagi dia harus menghadapi aduan Ibunya dan Mbak Rohmah.

Jadi tidak mungkin jika aku kembali membuat suasana hatinya tidak baik.

❄️

Aku melihat Mas Rahman keluar dari Kamar dia sudah memakai baju rumahan dengan rapi lalu menundukkan diri di kursi yang mengitari meja makan.

Seperti biasa aku menyodokkan nasi dan lauk ke piringnya,

kali ini aku tidak memasak tahu dan tempe saja karena aku mengambil uang tabungan pribadiku dan membeli bahan makanan yang disukai Mas Rahman.

Sambil menyantap makan malamnya di piringnya Mas Rahman sesekali melirik ke arahku.

Setelah ia selesai menghabiskan makan malamnya, Mas Rahman kembali menanyakan perihal kejadian di dalam Video tadi.

Aku menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.

Mas Rahman terdiam mendengarkan penjelasanku.

Baru kali ini Mas Rahman mau memberi aku kesempatan sampai aku menuntaskan penjelasanku dari awal sampai akhir.

Semoga saja dia mengerti apa yang aku jelaskan dan ia bisa memahaminya.

❄️❄️❄️

Keesokan harinya.

POV Rahman.

Aku kembali berangkat bekerja dan hari ini Via benar-benar menunjukkan perubahan drastis.

Setelah semalam kami bicara tentang masalah dia yang menyerang Mbak Rohmah Via menjadi kembali seperti dulu di pagi hari.

Kenapa dia bisa tiba-tiba berubah kembali?

Apa karena aku mendengarkan penjelasannya tadi malam?

Ya.. Selama ini aku tidak pernah mendengarkan penjelasan apapun dari Istriku itu ketika ia terlibat percekcokan dengan Ibu ataupun Mbak Rohmah.

Aku merasa bersalah dan menyesal karena selama ini selalu mengabaikan penjelasan dari Via.

Kemarin aku benar-benar tersulut tapi emosi ketika melihat Video yang Mbak Rohmah tunjukkan.

Di situ Via benar-benar sangat brutal menjambak Mbak Rohmah.

Dan Aku pun pulang dengan tergesa-gesa sambil memaki dan memarahi Via,

tapi Via yang tadinya ikut marah tiba-tiba meluluh bahkan ia sampai mencium punggung tanganku dan menyiapkan makan malam untukku dengan penuh senyum yang sudah sangat lama aku rindukan.

Malam itu Via memperlakukanku dengan sangat baik dan ketika aku bertanya Ia pun mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pagi itu.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Via aku menjadi ragu dengan Video yang diberikan Mbak Rohmah.

Apa mungkin ibu membuat Video itu ketika Mbak Rohmah yang dipukuli oleh Via!

Dan ketika Via yang di serang Mbak Rohmah Ibu tidak merekamnya karena ibu ikut membantu Mbak Rohmah!

Karena penasaran, pagi ini pun aku ingin mendatangi Ibu dan Mbak Rohmah untuk meminta penjelasan dari mereka.

Jika memang benar itu yang sebenarnya terjadi,

berarti ibu dan Mbak Rohmah sungguh keterlaluan.

Mereka benar-benar memfitnah Via, bukan hanya memfitnah tapi Mbak Rohmah juga telah menyakiti Via.

Aku senaja berangkat dari Rumah lebih awal karena memang aku bertujuan untuk mampir ke Rumah Ibu terlebih dahulu.

Via mengantarku sampai depan Rumah lalu mencium punggung tanganku dan menungguku sampai berlalu tidak terlihat lagi.

Sungguh aku sangat merindukan Via yang seperti ini.

Dan semoga saja Via akan selalu seperti ini setiap hari dan selamanya.

Bersambung...

❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️

Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🙏

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini agar Ntor bisa segera memperbaikinya 🤗

Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

AFM

AFM

Via akan kembali seperti dulu, jika kau juga memperlakukan Via dengan baik dan penuh kasih sayang. jangan selalu menyalahkan Via. Semangat Thor.

2023-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Perkenalan
2 BAB 2. Dia Boros
3 BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4 BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5 BAB 5. Melabrak Via
6 BAB 6. Rahman Marah
7 BAB 7. Via Selalu Salah
8 BAB 8. Via VS Rohmah
9 BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10 BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11 BAB 11. Mencari Kebenaran
12 BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13 BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14 BAB 14. Via Melawan
15 BAB 15. Rahman Luluh
16 BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17 BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18 BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19 BAB 19. Menjemput Via
20 BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21 BAB 21. Jubaidah Gelisah
22 BAB 22. Jubaidah Pingsan
23 BAB 23. Kembali Berdebat
24 BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25 BAB 25. Via Ingin Bekerja
26 BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27 BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28 BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29 BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30 BAB 30. Kedatangan Selvi
31 BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32 Menantu Kebanggaan Pulang
33 Membandingkan Via
34 Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35 Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36 Harus Mendapatkan Uang
37 Meragukan Via
38 Kemana Rudi?
39 Semakin Curiga
40 Bertemu Selvi Di Jalan
41 Uang Impian Jubaidah Raib.
42 Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43 Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44 Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45 Rahman Yang Plin-plan
46 Fakta Tentang Rudi
47 Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48 Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49 Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50 Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51 Untung Rahman Sadar.
52 Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53 Membawa Via Pulang
54 Membuat Rahman, Hampir Mati
55 Membawa Via Pergi Jauh
56 Rahman Berani Membentak Junaidah
57 Mencari Keberadaan Via
58 Jubaidah Murka
59 Rahasia Jubaidah
60 Keadaan Sulit, Rohmah
61 Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62 Mendapatkan Uang 10 Juta
63 Wanita Gila
64 Jubaidah Kepergok!
65 Semangat! Rahman
66 Ingin Bertemu Via.
67 Tolong Maafkan Aku!
68 Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69 Menginap
70 Ancaman Jubaidah
71 Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72 Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73 Jubaidah Mulai Bertindak.
74 Air Dari Jubaidah
75 Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76 Kenapa Rohmah?
77 Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78 Rencana Menumbalkan Via
79 Rencana Jubaidah Dan Selvi
80 Memancing Via
81 Flash Back
82 Flash Back. Bagian Kedua
83 Berubah Jadi Benci.
84 Nasib Alvian
85 Rahman Yang Akan Datang
86 Kegialaan Rahman.
87 Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88 Rudi Membawa Putri
89 Kembali Bersama.
90 Jubaidah Di Hajar Preman
91 Derita Awal Jubaidah.
92 Draft
93 Rahman Yang Semakin Benci
94 Putri Butuh Pertolongan
95 Usaha Menyelamatkan Putri.
96 Kegilaan Rudi
97 Menegangkan
98 Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99 Rania Mencari Kerja
100 Kecurigaan Jubaidah
101 Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102 Tolong Ibu Rahman
103 Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104 Seperti Malam Pertama
105 Di mana Jubaidah?
106 Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107 Seperti Psikopat!
108 Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109 Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110 Jubaidah Menyesal
111 Final Episode.
112 Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113 Promosi Novel Baru
114 Promosi Novel Baru
115 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB 1. Perkenalan
2
BAB 2. Dia Boros
3
BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4
BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5
BAB 5. Melabrak Via
6
BAB 6. Rahman Marah
7
BAB 7. Via Selalu Salah
8
BAB 8. Via VS Rohmah
9
BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10
BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11
BAB 11. Mencari Kebenaran
12
BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13
BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14
BAB 14. Via Melawan
15
BAB 15. Rahman Luluh
16
BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17
BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18
BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19
BAB 19. Menjemput Via
20
BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21
BAB 21. Jubaidah Gelisah
22
BAB 22. Jubaidah Pingsan
23
BAB 23. Kembali Berdebat
24
BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25
BAB 25. Via Ingin Bekerja
26
BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27
BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28
BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29
BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30
BAB 30. Kedatangan Selvi
31
BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32
Menantu Kebanggaan Pulang
33
Membandingkan Via
34
Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35
Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36
Harus Mendapatkan Uang
37
Meragukan Via
38
Kemana Rudi?
39
Semakin Curiga
40
Bertemu Selvi Di Jalan
41
Uang Impian Jubaidah Raib.
42
Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43
Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44
Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45
Rahman Yang Plin-plan
46
Fakta Tentang Rudi
47
Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48
Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49
Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50
Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51
Untung Rahman Sadar.
52
Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53
Membawa Via Pulang
54
Membuat Rahman, Hampir Mati
55
Membawa Via Pergi Jauh
56
Rahman Berani Membentak Junaidah
57
Mencari Keberadaan Via
58
Jubaidah Murka
59
Rahasia Jubaidah
60
Keadaan Sulit, Rohmah
61
Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62
Mendapatkan Uang 10 Juta
63
Wanita Gila
64
Jubaidah Kepergok!
65
Semangat! Rahman
66
Ingin Bertemu Via.
67
Tolong Maafkan Aku!
68
Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69
Menginap
70
Ancaman Jubaidah
71
Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72
Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73
Jubaidah Mulai Bertindak.
74
Air Dari Jubaidah
75
Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76
Kenapa Rohmah?
77
Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78
Rencana Menumbalkan Via
79
Rencana Jubaidah Dan Selvi
80
Memancing Via
81
Flash Back
82
Flash Back. Bagian Kedua
83
Berubah Jadi Benci.
84
Nasib Alvian
85
Rahman Yang Akan Datang
86
Kegialaan Rahman.
87
Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88
Rudi Membawa Putri
89
Kembali Bersama.
90
Jubaidah Di Hajar Preman
91
Derita Awal Jubaidah.
92
Draft
93
Rahman Yang Semakin Benci
94
Putri Butuh Pertolongan
95
Usaha Menyelamatkan Putri.
96
Kegilaan Rudi
97
Menegangkan
98
Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99
Rania Mencari Kerja
100
Kecurigaan Jubaidah
101
Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102
Tolong Ibu Rahman
103
Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104
Seperti Malam Pertama
105
Di mana Jubaidah?
106
Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107
Seperti Psikopat!
108
Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109
Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110
Jubaidah Menyesal
111
Final Episode.
112
Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113
Promosi Novel Baru
114
Promosi Novel Baru
115
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!