BAB 7. Via Selalu Salah

Selamat! Membaca 🤗

❄️❄️❄️❄️❄️

Aku segera menyusul Via kedalam kamar.

Tapi ketika aku hendak masuk Via melarangku.

"Kau dari luar mas, ganti pakaian mu, dan bersihkan dulu badanmu."itulah yang Via katakan.

Aku mengangguk, mengerti karna di kamar kami ada Satria tentu itu sangat tidak baik untuk kesehatan putra kami, di tambah lagi Satria memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

❄️❄️❄️

Setelah aku selesai dengan ritual ku, aku kembali mencari istriku, dan mendapati Via tengah menyiapkan malam malam.

Via diam.

Ya.. akhir-akhir ini Via memang lebih banyak diam, ia jarang sekali bercerita tentang apa yang ia lakukan di kesehariannya, padahal dulu hal seperti itu menjadi momen wajib untuk kami berdua, ketika menjelang tidur Via akan banyak bercerita dan bertanya tentang pekerjaan ku.

Tapi sekarang.

seperti apa yang aku katakan dari awal, kalau akhir-akhir ini Via yang aku kenal dulu sudah berubah.

Dia sudah tidak seperti yang dulu lagi.

"Via!"panggilku dengan suara yang sangat pelan.

"Iya,"dan diapun menyahut dengan suara yang tidak kalah pelan dariku.

"Aku ingin bicara dengan mu?"

"Makan dulu mas."

Akupun mengangguk.

Via mulai menyendokan nasi di piring ku tanpa senyum sedikit pun, dan ini pun salah satu kebiasaan Via yang menghilang dan tidak pernah aku rasakan lagi.

Apa dia masih marah padaku?

"Kau tidak makan?"tanya ku bingung yang melihat Via hanya diam tanpa memakan apapun.

"Tidak! Aku masih kenyang, kau saja yang makan mas,"sahutnya.

Setelah 15 menit aku selesai,

dan sudah menghabiskan makan malamku.

Dan saat ini aku tinggal menunggu Via yang masih membersihkan meja makan dan mencuci piring.

❄️

"Kau sudah selesai,"tanyaku ketika melihat Via akan masuk ke dalam kamar.

Via mengangguk dan menyahuti pertanyaanku.

aku pun kembali mengutarakan keinginanku yang ingin bicara padanya dan dia pun langsung ikut mendudukkan diri di sofa persis di sebelahku.

"Ada apa mas?"

"Via, aku minta maaf, karena tadi sore telah membentak mu sungguh aku tidak sengaja karena...!"

"Tidak apa-apa mas,"Via memotong ucapanku,"lupakan saja karena aku sudah tidak terbiasa untuk itu jadi kau tidak perlu merasa bersalah seperti ini,"sambungnya.

Mendengar kata sudah terbiasa membuat dadaku terasa nyeri, apa maksud dari ucapan Via.

Kenapa dia bicara seperti itu.

tapi aku tidak terlalu mempedulikannya yang terpenting saat ini Via tidak marah lagi padaku dia sudah memaafkan aku.

Dan saat ini aku ingin meminta penjelasan pada Via kenapa dia bisa mengusir Ibu,

tapi lagi-lagi Via hanya menghela nafas panjang dan menyangkal semua itu ia masih bersikukuh menganggap dirinya tidak bersalah sedikitpun pada ibuku.

"Via, aku hanya ingin kau minta maaf pada Ibu dan Mbak Rohmah."

"Aku tidak salah mas, kenapa aku harus minta maaf."

Via benar-benar keras kepala membuatku semakin kesal saja.

"Kau salah Via dan kau harus meminta maaf pada Ibuku."

"Mas, aku bilang tidak mau ya tidak mau. Aku tidak mau minta maaf karena aku tidak bersalah pada Ibu dan Mbak Rohmah, kenapa tidak sekali saja kau mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu Mas."

"Cukup Via! Aku tidak mau mendengar alasan apapun lagi darimu, pokoknya besok kau harus pergi ke rumah Ibu dan meminta maaf pada Ibu dan Mbak Rohmah."Tegasku pada Via.

Aku tidak mau tahu lagi pokoknya Via harus meminta maaf pada Ibuku.

Setelah menegaskan itu aku berlalu meninggalkan Via, terserah dia mau menganggap aku apa yang jelas saat ini aku tengah mendidiknya agar menjadi istri yang baik dan tidak durhaka pada Ibuku.

❄️❄️❄️❄️

Keesokan harinya.

Aku hendak berangkat bekerja. Dan seperti biasa,

di meja makan hanya ada menu yang sama, hanya kemerahan saja Via memasak menu berbeda dan sekarang ia kumat lagi apa ini bentuk protes darinya karena semalam aku memaksa Via untuk meminta maaf pada Ibu?

Aaaakh... Terserah.

Dia salah, jadi Via harus bertanggung jawab.

Aku pergi ke rumah Ibuku dulu untuk mengisi perut sebelum berangkat ke pabrik, tapi sebelum itu, aku tentu berpamitan dahulu dan tidak lupa mengingatkan Via jika ia harus pergi ke rumah Ibuku untuk meminta maaf.

❄️❄️❄️❄️❄️

"Rahman, apa Via tidak membuatkan sarapan untukmu?"Ibu bertanya sedikit marah ketika mendapati aku kembali menumpang sarapan di rumahnya.

"Masak Bu, tapi lagi-lagi Via hanya menggoreng tempe saja."sahutku apa adanya karena memang benar pagi ini Via hanya menggoreng tempe saja.

"Dasar anak itu, padahal ibu sudah menasehatinya agar memberikan sarapan yang baik dan bergizi untukmu tapi kenapa dia hanya memasak itu itu saja apa dia sengaja membuatmu tidak betah?"

"Tidak seperti itu bu."Aku coba menenangkan Ibu yang terlihat sangat kesal pada Via.

"Rahman! Apa kau sudah menegur dan memperingati istrimu itu?"

Aku sungguh tahu apa yang dimaksud oleh Ibu, dan aku pun segera mengangguk.

"Via akan datang ke sini untuk meminta maaf pada Ibu dan Mbak Rohmah,"kataku dan langsung di sambut dengan senyum merekah dan wajah berbinar dari Ibu dan Mbak Rohmah yang tengah duduk sambil menonton Televisi.

"Kau serius Rahman?"tanya ibu tak percaya dan memastikan kembali.

"Tentu saja aku serius bu, karena aku tidak akan mungkin membiarkan istriku menanggung dosa karena durhaka kepada Ibu."

"Kau benar dan sudah melakukan yang terbaik Rahman, kau memang harus membimbing istrimu agar patuh dan tidak berbuat dosa pada Ibumu ini."

Aku mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan Ibu.

Setelah selesai sarapan, aku bergegas menuju pabrik tempatku bekerja.

Bersambung......

❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️

Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏🤗

Minta dukungannya ya 🙏

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini agar Ntor bisa segera memperbaikinya 🤗🤗

Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Diajeng lope

Diajeng lope

nikah ma ibunya saja kau rahman boleh bgt berbakti tpi istri n anak juga jgn kau telantarkan

2023-06-08

1

Mirna Loden Mirna Mirna

Mirna Loden Mirna Mirna

dasar suami tak berguna

2023-05-03

1

AFM

AFM

kereeeeeeen

2023-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Perkenalan
2 BAB 2. Dia Boros
3 BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4 BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5 BAB 5. Melabrak Via
6 BAB 6. Rahman Marah
7 BAB 7. Via Selalu Salah
8 BAB 8. Via VS Rohmah
9 BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10 BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11 BAB 11. Mencari Kebenaran
12 BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13 BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14 BAB 14. Via Melawan
15 BAB 15. Rahman Luluh
16 BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17 BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18 BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19 BAB 19. Menjemput Via
20 BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21 BAB 21. Jubaidah Gelisah
22 BAB 22. Jubaidah Pingsan
23 BAB 23. Kembali Berdebat
24 BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25 BAB 25. Via Ingin Bekerja
26 BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27 BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28 BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29 BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30 BAB 30. Kedatangan Selvi
31 BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32 Menantu Kebanggaan Pulang
33 Membandingkan Via
34 Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35 Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36 Harus Mendapatkan Uang
37 Meragukan Via
38 Kemana Rudi?
39 Semakin Curiga
40 Bertemu Selvi Di Jalan
41 Uang Impian Jubaidah Raib.
42 Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43 Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44 Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45 Rahman Yang Plin-plan
46 Fakta Tentang Rudi
47 Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48 Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49 Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50 Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51 Untung Rahman Sadar.
52 Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53 Membawa Via Pulang
54 Membuat Rahman, Hampir Mati
55 Membawa Via Pergi Jauh
56 Rahman Berani Membentak Junaidah
57 Mencari Keberadaan Via
58 Jubaidah Murka
59 Rahasia Jubaidah
60 Keadaan Sulit, Rohmah
61 Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62 Mendapatkan Uang 10 Juta
63 Wanita Gila
64 Jubaidah Kepergok!
65 Semangat! Rahman
66 Ingin Bertemu Via.
67 Tolong Maafkan Aku!
68 Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69 Menginap
70 Ancaman Jubaidah
71 Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72 Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73 Jubaidah Mulai Bertindak.
74 Air Dari Jubaidah
75 Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76 Kenapa Rohmah?
77 Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78 Rencana Menumbalkan Via
79 Rencana Jubaidah Dan Selvi
80 Memancing Via
81 Flash Back
82 Flash Back. Bagian Kedua
83 Berubah Jadi Benci.
84 Nasib Alvian
85 Rahman Yang Akan Datang
86 Kegialaan Rahman.
87 Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88 Rudi Membawa Putri
89 Kembali Bersama.
90 Jubaidah Di Hajar Preman
91 Derita Awal Jubaidah.
92 Draft
93 Rahman Yang Semakin Benci
94 Putri Butuh Pertolongan
95 Usaha Menyelamatkan Putri.
96 Kegilaan Rudi
97 Menegangkan
98 Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99 Rania Mencari Kerja
100 Kecurigaan Jubaidah
101 Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102 Tolong Ibu Rahman
103 Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104 Seperti Malam Pertama
105 Di mana Jubaidah?
106 Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107 Seperti Psikopat!
108 Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109 Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110 Jubaidah Menyesal
111 Final Episode.
112 Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113 Promosi Novel Baru
114 Promosi Novel Baru
115 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB 1. Perkenalan
2
BAB 2. Dia Boros
3
BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4
BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5
BAB 5. Melabrak Via
6
BAB 6. Rahman Marah
7
BAB 7. Via Selalu Salah
8
BAB 8. Via VS Rohmah
9
BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10
BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11
BAB 11. Mencari Kebenaran
12
BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13
BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14
BAB 14. Via Melawan
15
BAB 15. Rahman Luluh
16
BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17
BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18
BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19
BAB 19. Menjemput Via
20
BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21
BAB 21. Jubaidah Gelisah
22
BAB 22. Jubaidah Pingsan
23
BAB 23. Kembali Berdebat
24
BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25
BAB 25. Via Ingin Bekerja
26
BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27
BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28
BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29
BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30
BAB 30. Kedatangan Selvi
31
BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32
Menantu Kebanggaan Pulang
33
Membandingkan Via
34
Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35
Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36
Harus Mendapatkan Uang
37
Meragukan Via
38
Kemana Rudi?
39
Semakin Curiga
40
Bertemu Selvi Di Jalan
41
Uang Impian Jubaidah Raib.
42
Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43
Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44
Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45
Rahman Yang Plin-plan
46
Fakta Tentang Rudi
47
Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48
Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49
Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50
Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51
Untung Rahman Sadar.
52
Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53
Membawa Via Pulang
54
Membuat Rahman, Hampir Mati
55
Membawa Via Pergi Jauh
56
Rahman Berani Membentak Junaidah
57
Mencari Keberadaan Via
58
Jubaidah Murka
59
Rahasia Jubaidah
60
Keadaan Sulit, Rohmah
61
Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62
Mendapatkan Uang 10 Juta
63
Wanita Gila
64
Jubaidah Kepergok!
65
Semangat! Rahman
66
Ingin Bertemu Via.
67
Tolong Maafkan Aku!
68
Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69
Menginap
70
Ancaman Jubaidah
71
Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72
Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73
Jubaidah Mulai Bertindak.
74
Air Dari Jubaidah
75
Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76
Kenapa Rohmah?
77
Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78
Rencana Menumbalkan Via
79
Rencana Jubaidah Dan Selvi
80
Memancing Via
81
Flash Back
82
Flash Back. Bagian Kedua
83
Berubah Jadi Benci.
84
Nasib Alvian
85
Rahman Yang Akan Datang
86
Kegialaan Rahman.
87
Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88
Rudi Membawa Putri
89
Kembali Bersama.
90
Jubaidah Di Hajar Preman
91
Derita Awal Jubaidah.
92
Draft
93
Rahman Yang Semakin Benci
94
Putri Butuh Pertolongan
95
Usaha Menyelamatkan Putri.
96
Kegilaan Rudi
97
Menegangkan
98
Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99
Rania Mencari Kerja
100
Kecurigaan Jubaidah
101
Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102
Tolong Ibu Rahman
103
Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104
Seperti Malam Pertama
105
Di mana Jubaidah?
106
Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107
Seperti Psikopat!
108
Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109
Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110
Jubaidah Menyesal
111
Final Episode.
112
Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113
Promosi Novel Baru
114
Promosi Novel Baru
115
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!