BAB 2. Dia Boros

Selamat Membaca 🤗

❄️❄️

Namun siapa sangka dan siapa duga.

Via menatapku lalu tersenyum ramah, membuat jantungku berpacu lebih cepat!

Aku seperti mendapat sinyal yang bagus, karena sepertinya Via hanya tersenyum semanis itu padaku.

Apa aku yang terlalu pede? Tidak! Aku sangat yakin jika Via benar-benar tersenyum padaku.

Aaaahhhh.....

Rasanya aku ingin terbang ke angkasa, karena rasa bahagia dapat senyum semanis dan ramah dari seorang gadis cantik nan menawan.

Belum sampai aku terbang ke angkasa,

suara Monik mengejutkanku.

"Bang, aku pinjam mobil mu donk, aku dan Via mau pergi ke acara ulang tahun temanku."

Perkataan dari Monik membuatku jadi mengetahui siapa nama gadis menawan ini.

❄️❄️❄️

Dan semenjak dari pertemuan singkat itulah aku dan Via menjadi saling mengenal, dan melalui Dio dan Monik aku semakin dekat dengan Via.

Saat itu Via pun sudah bekerja, ia bekerja di salah satu perusahaan yang cukup besar dan terkenal di Kota itu, aku sering menjemputnya untuk pulang bersama, meskipun arah rumah kita berbeda.

Beberapa hari menjalin pertemanan, aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan dan cinta ku pada Via, dan bagai mendapatkan berkah dari langit.

Aku bahagia sampai bersorak girang ketika Via menerima cintaku.

❄️❄️

Singkat cerita, setelah 5 bulan.

Kami pun semakin serius dan aku memantapkan hati untuk meminang Via sebagai istriku dan tentu gadis itupun bahagia dengan niatku itu.

Dengan hati yang berbunga-bunga, aku menyampaikan niatku untuk meminang Via pada ibu.

Tapi sungguh reaksi ibu di luar dugaanku.

Ibu tidak merestui ku untuk menikahi Via, dengan alasan. Ibu sudah memilih gadis yang cocok untukku.

Tapi aku tidak menyerah begitu saja, aku tetep meyakinkan ibu agar mengijinkan aku menikahi Via.

Segala cara aku lakukan dan aku perjuangkan untuk mendapatkan restu dari ibu, dan Syukur Alhamdulillah akhirnya ibu luluh dan merestui kami dengan beberapa syarat yang ia ajukan padaku.

Sebenarnya aku sedikit keberatan dengan syarat ibu, karena mungkin Via tidak akan setuju, tapi apa boleh buat, yang terpenting saat ini bagiku, aku bisa meminang Via dengan restu dari ibu.

Tapi ternyata masalah bukan hanya di situ saja.

Mas Alvian,

kakak lelaki Via, dia bersikeras melarang adiknya menikah denganku dengan alasan yang tidak jelas.

Tapi beruntungnya itu tidak menjadi penghalang sulit untukku meminang Via, karena orang tua Via menyambut ku dengan senang hati ketika aku menyampaikan niatku untuk meminang putrinya.

Kamipun menikah dengan sederhana, karena saat itu aku memang tidak punya cukup biaya untuk menyiapkan pesta mewah di pernikahanku dan Via.

Tapi beruntung, Via yang sesungguhnya berasal dari keluarga yang berada tidak mempermasalahkan itu semua karena ia menerimaku apa adanya.

Via pun menolak dengan halus, ketika orang tuanya menawarkan pesta mewah untuk putri semata wayangnya mereka.

Di saat aku sukses dan lancar mengucapkan ijab kabul, aku merasa menjadi lelaki paling bahagia di muka bumi ini.

Bagaimana tidak!

Karena akulah satu-satunya lelaki yang Via pilih dari puluhan lelaki yang mengejarnya dengan sejuta janji dan kemewahan.

Pernikahan kami berjalan dengan baik sesuai ekspektasi ku selama ini.

Hari-hari di awal pernikahan kami sangatlah indah dan sempurna, bagai hidup di dalam surga.

Saat itu Via masih bekerja, tapi meskipun begitu ia tetep tidak melalaikan kewajibannya sebagai seorang istri.

Ia melayaniku dengan sangat baik.

Setiap pagi ia selalu menyiapkan segala keperluanku dan memasak sarapan dengan berbagai macam jenis.

Ia selalu mengantarku sampai di depan pintu dan mencium punggung tanganku dengan senyum seindah mentari.

Dan ketika aku pulang bekerja pun Via sudah ada di rumah.

Ia menyambut ku dengan senyum seindah rembulan.

Tapi seiring berjalannya waktu.

Pernikahanku dan Via jadi tidak harmonis lagi, bahkan kami sering terlibat cekcok, terutama di pagi hari.

Tepatnya di saat Via berhenti bekerja, karena saat itu Via tengah hamil besar dan mengharuskan ia beristirahat karena sebentar lagi melahirkan.

Pasca melahirkan putra pertama kami, Via pun tidak bisa kembali bekerja karena aku memintanya untuk fokus merawat Satria yang memiliki daya tahan tubuh yang sangat lemah.

Aku jadi sering ribut dan bertengkar dengan Via hanya karena masalah sepele.

Via, yang dulu aku kenal bagai bidadari yang turun dari khayangan menjelma menjadi seperti seorang Tarzan yang berteriak di tengah hutan. Dengan tatapan tajam dan penampilan yang berantakan.

Dia sudah jarang menyambut ku di depan pintu ketika aku pulang bekerja.

Dan dia juga sudah sangat jarang menyiapkan semua keperluanku di pagi hari bahkan ia pun selalu memberiku sarapan itu-itu aja di pagi hari.

Aku merasa, Via yang aku kenal dulu sudah menghilang, Via yang aku kenal dulu sudah berubah.

Entah apa penyebabnya dia bisa seperti itu.

Ketika aku bertanya dia akan selalu memakai alasan, Satria putra semata wayang kami.

Tapi tentu saja aku tidak terima dengan alasan itu karena banyak wanita di luar sana yang sibuk dengan beberapa anak tapi dia bisa merawat suaminya dan mengurus penampilannya sendiri.

Semakin hari aku semakin dibuat jenuh dan bosan dengan kelakuan dan penampilan istriku itu.

Tapi ada satu hal yang paling membuatku jengkel dan tidak suka dengan Via

Dia Boros!

Sangat boros!

Dia Via istriku yang boros.

Berapapun uang yang aku berikan padanya selalu kurang dan kurang.

Padahal aku sudah memberikan semua sisa gajiku selama 1 bulan bekerja padanya tapi dia selalu mengeluh jika itu tidak cukup untuk 1 bulan.

Gajiku sebesar 5 juta di pabrik, dan aku membaginya dengan ibuku.

Aku memberikan Via kurang dari setengahnya karena aku pun harus mempunyai bekal untuk bensin motorku selama 1 bulan.

Tapi kenapa uang sebesar 1 juta tidak cukup untuk 1 bulan?

Padahal kami hanya hidup bertiga itupun Satria masih sangat kecil jadi tidak banyak menghabiskan biaya.

Padahal dulu ketika kami baru-baru menikah aku juga memberikan uang sebesar itu pada Via, tapi dia tidak pernah mengeluh apalagi protes jika itu tidak cukup apalagi kurang.

Dia tidak seperti ibuku yang pandai mengelola uang yang diberikan suaminya.

Dengan uang setengah dari gajiku, ibuku mampu membayar semua tagihan yang ada di rumah dan menghidupi adikku yang masih bersekolah.

Bahkan ibuku bisa membayar uang arisan dari uang yang aku berikan.

Tapi kenapa Via tidak bisa?

bukankah itu artinya dia sangat boros.

Harusnya Via bisa mencontoh ibuku bukan!

Bersambung!

❄️❄️❄️❄️❄️❄️

Terimakasih sudah mau mampir dan membaca cerita ini 🙏

Mohon dukungannya 🙏

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini agar Ntor bisa segera memperbaikinya 🤗

Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Satujuta perbulan mau mkn enak mikir dong

2024-12-23

1

Evandayani

Evandayani

kok pingin ngetok ndase

2024-04-04

2

Nyit-nyit Idjemz

Nyit-nyit Idjemz

cukup matamu

2024-02-15

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Perkenalan
2 BAB 2. Dia Boros
3 BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4 BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5 BAB 5. Melabrak Via
6 BAB 6. Rahman Marah
7 BAB 7. Via Selalu Salah
8 BAB 8. Via VS Rohmah
9 BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10 BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11 BAB 11. Mencari Kebenaran
12 BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13 BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14 BAB 14. Via Melawan
15 BAB 15. Rahman Luluh
16 BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17 BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18 BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19 BAB 19. Menjemput Via
20 BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21 BAB 21. Jubaidah Gelisah
22 BAB 22. Jubaidah Pingsan
23 BAB 23. Kembali Berdebat
24 BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25 BAB 25. Via Ingin Bekerja
26 BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27 BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28 BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29 BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30 BAB 30. Kedatangan Selvi
31 BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32 Menantu Kebanggaan Pulang
33 Membandingkan Via
34 Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35 Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36 Harus Mendapatkan Uang
37 Meragukan Via
38 Kemana Rudi?
39 Semakin Curiga
40 Bertemu Selvi Di Jalan
41 Uang Impian Jubaidah Raib.
42 Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43 Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44 Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45 Rahman Yang Plin-plan
46 Fakta Tentang Rudi
47 Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48 Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49 Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50 Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51 Untung Rahman Sadar.
52 Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53 Membawa Via Pulang
54 Membuat Rahman, Hampir Mati
55 Membawa Via Pergi Jauh
56 Rahman Berani Membentak Junaidah
57 Mencari Keberadaan Via
58 Jubaidah Murka
59 Rahasia Jubaidah
60 Keadaan Sulit, Rohmah
61 Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62 Mendapatkan Uang 10 Juta
63 Wanita Gila
64 Jubaidah Kepergok!
65 Semangat! Rahman
66 Ingin Bertemu Via.
67 Tolong Maafkan Aku!
68 Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69 Menginap
70 Ancaman Jubaidah
71 Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72 Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73 Jubaidah Mulai Bertindak.
74 Air Dari Jubaidah
75 Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76 Kenapa Rohmah?
77 Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78 Rencana Menumbalkan Via
79 Rencana Jubaidah Dan Selvi
80 Memancing Via
81 Flash Back
82 Flash Back. Bagian Kedua
83 Berubah Jadi Benci.
84 Nasib Alvian
85 Rahman Yang Akan Datang
86 Kegialaan Rahman.
87 Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88 Rudi Membawa Putri
89 Kembali Bersama.
90 Jubaidah Di Hajar Preman
91 Derita Awal Jubaidah.
92 Draft
93 Rahman Yang Semakin Benci
94 Putri Butuh Pertolongan
95 Usaha Menyelamatkan Putri.
96 Kegilaan Rudi
97 Menegangkan
98 Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99 Rania Mencari Kerja
100 Kecurigaan Jubaidah
101 Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102 Tolong Ibu Rahman
103 Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104 Seperti Malam Pertama
105 Di mana Jubaidah?
106 Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107 Seperti Psikopat!
108 Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109 Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110 Jubaidah Menyesal
111 Final Episode.
112 Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113 Promosi Novel Baru
114 Promosi Novel Baru
115 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB 1. Perkenalan
2
BAB 2. Dia Boros
3
BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4
BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5
BAB 5. Melabrak Via
6
BAB 6. Rahman Marah
7
BAB 7. Via Selalu Salah
8
BAB 8. Via VS Rohmah
9
BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10
BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11
BAB 11. Mencari Kebenaran
12
BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13
BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14
BAB 14. Via Melawan
15
BAB 15. Rahman Luluh
16
BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17
BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18
BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19
BAB 19. Menjemput Via
20
BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21
BAB 21. Jubaidah Gelisah
22
BAB 22. Jubaidah Pingsan
23
BAB 23. Kembali Berdebat
24
BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25
BAB 25. Via Ingin Bekerja
26
BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27
BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28
BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29
BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30
BAB 30. Kedatangan Selvi
31
BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32
Menantu Kebanggaan Pulang
33
Membandingkan Via
34
Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35
Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36
Harus Mendapatkan Uang
37
Meragukan Via
38
Kemana Rudi?
39
Semakin Curiga
40
Bertemu Selvi Di Jalan
41
Uang Impian Jubaidah Raib.
42
Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43
Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44
Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45
Rahman Yang Plin-plan
46
Fakta Tentang Rudi
47
Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48
Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49
Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50
Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51
Untung Rahman Sadar.
52
Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53
Membawa Via Pulang
54
Membuat Rahman, Hampir Mati
55
Membawa Via Pergi Jauh
56
Rahman Berani Membentak Junaidah
57
Mencari Keberadaan Via
58
Jubaidah Murka
59
Rahasia Jubaidah
60
Keadaan Sulit, Rohmah
61
Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62
Mendapatkan Uang 10 Juta
63
Wanita Gila
64
Jubaidah Kepergok!
65
Semangat! Rahman
66
Ingin Bertemu Via.
67
Tolong Maafkan Aku!
68
Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69
Menginap
70
Ancaman Jubaidah
71
Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72
Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73
Jubaidah Mulai Bertindak.
74
Air Dari Jubaidah
75
Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76
Kenapa Rohmah?
77
Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78
Rencana Menumbalkan Via
79
Rencana Jubaidah Dan Selvi
80
Memancing Via
81
Flash Back
82
Flash Back. Bagian Kedua
83
Berubah Jadi Benci.
84
Nasib Alvian
85
Rahman Yang Akan Datang
86
Kegialaan Rahman.
87
Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88
Rudi Membawa Putri
89
Kembali Bersama.
90
Jubaidah Di Hajar Preman
91
Derita Awal Jubaidah.
92
Draft
93
Rahman Yang Semakin Benci
94
Putri Butuh Pertolongan
95
Usaha Menyelamatkan Putri.
96
Kegilaan Rudi
97
Menegangkan
98
Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99
Rania Mencari Kerja
100
Kecurigaan Jubaidah
101
Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102
Tolong Ibu Rahman
103
Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104
Seperti Malam Pertama
105
Di mana Jubaidah?
106
Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107
Seperti Psikopat!
108
Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109
Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110
Jubaidah Menyesal
111
Final Episode.
112
Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113
Promosi Novel Baru
114
Promosi Novel Baru
115
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!