BAB 12. Memutar Balikan Fakta

Selamat! Membaca 🤗

❄️❄️❄️❄️❄️

"Mbak. Tolong! Bisa tidak, diam untuk sejenak, aku ingin bicara dengan Ibu."

"Apa! Sekarang kau berani kurang aja padaku Rahman?"

Mbak Rohmah jadi makin marah dan tidak terima dengan ucapanku yang memintanya untuk diam.

"Bukan seperti itu Mbak, tapi Mbak Rohmah selalu saja menyela dan menyahuti setiap pertanyaan yang aku lontarkan kepada Ibu."

"RAHMAN!"Mbak Rohmah membentak ku dengan sangat keras.

Hiks...

Hiks....

Hiks.....

Ibu kembali tersedu mendengar perdebatan aku dan Mbak Rohmah.

"Ini semua salahmu Rahman, kau yang menyebabkan Ibu menangis."

Mbak Rohmah segera duduk di sofa persis di sebelah Ibu dan ia menenangkan Ibu yang tengah tersedu.

Aku pun ikut duduk di sebelah Ibu dan mencoba menenangkan.

"Maafkan aku Bu, aku tidak bermaksud menyakiti dan membuat Ibu menangis."

"Tidak apa nak, kau tidak salah. Ibu tau kau dari kecil, kau lelaki yang sangat baik yang tak pernah membuat Ibu marah apalagi membuat Ibu menangis seperti ini, tapi entah mengapa semenjak kau mengenal dan menikah dengan Via, anak ibu yang dulu patuh tiba-tiba berubah, Ibu merasa sangat sedih."

Aku terdiam mendengar ucapan Ibu, apa mungkin akhir-akhir ini aku berubah tepatnya setelah menikah dengan Via.

Kenapa aku tidak merasa hal itu.

"Rahman!"

Ibu meraih tanganku dengan wajah yang sedih karena air mata masih membendung di kedua netranya.

"Iya Bu, aku minta maaf jika menyakiti hati Ibu dengan pertanyaan ku tadi."

"Kau tidak salah, Ibu mengerti itu, mungkin Via sudah memutar balikkan fakta hingga kau bisa berbuat seperti ini pada Ibu, tapi tidak apa-apa. Ibu bisa menerima semuanya karena Via memanglah Istrimu, mungkin Via wanita yang paling kau sayangi dalam hidupmu saat ini dan sudah mulai menyisihkan Ibu, kau sekarang mempunyai Via jadi wajar saja jika sekarang kau sudah tidak lagi mempercayai dan menyayangi Ibu seperti dulu."

"Tidak Bu. Itu tidak benar, sampai kapanpun aku akan terus menyayangi Ibu dan tidak ada yang bisa menggantikan posisi Ibu di hidupku."

"Lalu kenapa kau meragukan Video itu, jika bukan karena kau sudah tidak mempercayai Ibu?"

"Aku minta maaf Bu, aku salah. Aku hanya ingin membuktikan jika yang di katakan Via itu benar atau salah."

"Sudah ku duga, pasti Via yang menjadi biang kerok nya."Sahut Mbak Rohmah dengan penuh nafsu.

"Sudah Rohmah, Via itu istri dari adikmu Rahman, kau tidak boleh bicara seperti itu."Kata Ibu.

Aku terpukau dengan Ibuku ini, beliau benar-benar luar biasa, padahal Via sudah menzaliminya. Tapi dengan legowo Ibu membela Via di hadapan Mbak Rohmah.

Aku benar-benar merasa sangat bersalah pada Ibuku ini.

"Kau lihat Rahman, betapa mulianya hati Ibu kita sampai ia pun tidak mau menyalahkan Via dan membela Istrimu itu, padahal sudah jelas-jelas Via yang melakukan penyerangan itu padaku tapi kenapa kau masih menanyakan perihal kebenaran yang ada di dalam Video itu."Amuk Mbak Rohmah.

Aku tertunduk diam mendengarkan ocehan dari Mbak Rohmah.

"Aku Minta maaf Mbak."

"Jangan cuma minta maaf, tapi kau juga harus menegur Istrimu itu agar tidak selalu memfitnah kakakmu ini dan Ibu."

"Baik mbak, aku akan bicara pada Via."

❄️❄️❄️❄️❄️

Setelah menyelesaikan masalah Video, aku segera pergi ke Pabrik untuk bekerja.

Tapi,

saat sampai di pabrik pikiranku jadi tak fokus karena memikirkan Ibu dan Via.

Aku merasa sangat tidak tega dan merasa bersalah pada Ibu, tapi aku juga merasa apa yang dikatakan oleh Via semalam, itu adalah benar.

Selama ini Via tidak pernah berbohong padaku, tapi apa mungkin sekarang ia berbohong padaku.

Karena pikiranku yang tak fokus dan kacau, aku jadi melakukan kesalahan di Pabrik.

Sehingga membuat pengawas menegurku bahkan dia memarahiku karena kesalahan ini cukup fatal.

"Maafkan saya pak, saya akan lebih berhati-hati lagi."Ucapku sambil menundukkan kepala berulang-ulang.

"Maaf-maaf, memangnya kau pikir dengan mengucapkan maaf bisa memperbaiki semua kesalahan yang kau buat ini, kau tahu Rahman. Kau memasukkan bahan-bahan yang salah di mesin ini dan itu pasti akan merusak kandungan yang ada di dalam kemasan."

"Maafkan saya pak." Aku kembali mengucapkan Maaf.

Tapi sepertinya, permintaan maaf ku yang berulang-ulang kali itu tidak diterima oleh pengawas yang biasa di panggil pak Burhan itu.

"Saya memperhatikanmu sejak tadi, dan selama bekerja kau selalu melamun dan tidak fokus, jika memang kau sedang banyak pikiran dan masalah lebih baik kau tidak usah masuk kerja."Makinya sampai membuat semua orang mantap ke arahku.

"Ada apa ini?"

Tiba-tiba, terdengar suara yang menghampiri kami.

Dan ketika si pemilik suara sampai di hadapan kami, semua orang menunduk memberi hormat, begitu juga dengan Pak Burhan.

"Selamat! pagi Pak!"sapa Pak Burhan dengan penuh Hormat pada si pemilik suara yang ternyata seorang lelaki muda mungkin seumuran denganku.

Melihat reaksi Pak Burhan yang begitu menghormati lelaki yang ada di hadapanku ini, membuat aku sangat yakin jika dia adalah orang yang sangat penting di Pabrik ini.

Tapi saipa?

Aku tidak pernah melihatnya selama bekerja di Pabrik, tapi kenapa aku merasa tidak asing dengan lelaki ini.

Tak ingin lama berpikir tentang siapa orang ini, akupun segera melakukan hal yang sama seperti Pak Burhan dan para pekerja lainnya.

Yaitu menundukkan kepala dengan penuh hormat.

"Ada apa!"lelaki itu kembali mengulangi pertanyaannya.

"Maaf Pak, jika kami sudah mengganggu ketenangan anda, ada sedikit masalah di sini karena kesalahan salah satu karyawan yang tidak becus dalam berkerja,"kata Pak Burhan, yang membuatku ingin menghajar kepalanya yang tidak di tumbuhi rambut itu.

Berani sekali dia mengatakan, jika aku tidak becus dalam bekerja pada Lelaki yang sepertinya memiliki kuasa di Pabrik ini.

Padahal baru kali ini saja aku melakukan kesalahan, dan ini semua karena Via.

Awas kau Via.

Umpat Ku dalam hati.

"Kesalahan apa? kenapa kau sampai marah-marah seperti itu?"tanya si lelaki yang belum aku ketahui namanya itu pada Pak Burhan.

Dengan lantang dan penuh semangat!

Pak Burhan menceritakan semuanya pada lelaki itu.

Dan di saat mulutnya mulai mengoceh ingin rasanya aku menyumpal dengan Batako.

Bersambung.......

❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️

Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🙏🤗

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini agar Ntor bisa segera memperbaikinya 🤗

Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

AFM

AFM

Luar biasa Zolim nya. padahal Rahmah sayang banget sama dia.

2023-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Perkenalan
2 BAB 2. Dia Boros
3 BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4 BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5 BAB 5. Melabrak Via
6 BAB 6. Rahman Marah
7 BAB 7. Via Selalu Salah
8 BAB 8. Via VS Rohmah
9 BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10 BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11 BAB 11. Mencari Kebenaran
12 BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13 BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14 BAB 14. Via Melawan
15 BAB 15. Rahman Luluh
16 BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17 BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18 BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19 BAB 19. Menjemput Via
20 BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21 BAB 21. Jubaidah Gelisah
22 BAB 22. Jubaidah Pingsan
23 BAB 23. Kembali Berdebat
24 BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25 BAB 25. Via Ingin Bekerja
26 BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27 BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28 BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29 BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30 BAB 30. Kedatangan Selvi
31 BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32 Menantu Kebanggaan Pulang
33 Membandingkan Via
34 Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35 Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36 Harus Mendapatkan Uang
37 Meragukan Via
38 Kemana Rudi?
39 Semakin Curiga
40 Bertemu Selvi Di Jalan
41 Uang Impian Jubaidah Raib.
42 Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43 Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44 Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45 Rahman Yang Plin-plan
46 Fakta Tentang Rudi
47 Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48 Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49 Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50 Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51 Untung Rahman Sadar.
52 Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53 Membawa Via Pulang
54 Membuat Rahman, Hampir Mati
55 Membawa Via Pergi Jauh
56 Rahman Berani Membentak Junaidah
57 Mencari Keberadaan Via
58 Jubaidah Murka
59 Rahasia Jubaidah
60 Keadaan Sulit, Rohmah
61 Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62 Mendapatkan Uang 10 Juta
63 Wanita Gila
64 Jubaidah Kepergok!
65 Semangat! Rahman
66 Ingin Bertemu Via.
67 Tolong Maafkan Aku!
68 Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69 Menginap
70 Ancaman Jubaidah
71 Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72 Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73 Jubaidah Mulai Bertindak.
74 Air Dari Jubaidah
75 Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76 Kenapa Rohmah?
77 Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78 Rencana Menumbalkan Via
79 Rencana Jubaidah Dan Selvi
80 Memancing Via
81 Flash Back
82 Flash Back. Bagian Kedua
83 Berubah Jadi Benci.
84 Nasib Alvian
85 Rahman Yang Akan Datang
86 Kegialaan Rahman.
87 Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88 Rudi Membawa Putri
89 Kembali Bersama.
90 Jubaidah Di Hajar Preman
91 Derita Awal Jubaidah.
92 Draft
93 Rahman Yang Semakin Benci
94 Putri Butuh Pertolongan
95 Usaha Menyelamatkan Putri.
96 Kegilaan Rudi
97 Menegangkan
98 Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99 Rania Mencari Kerja
100 Kecurigaan Jubaidah
101 Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102 Tolong Ibu Rahman
103 Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104 Seperti Malam Pertama
105 Di mana Jubaidah?
106 Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107 Seperti Psikopat!
108 Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109 Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110 Jubaidah Menyesal
111 Final Episode.
112 Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113 Promosi Novel Baru
114 Promosi Novel Baru
115 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB 1. Perkenalan
2
BAB 2. Dia Boros
3
BAB 3. Lagi-lagi Soal Uang!
4
BAB 4. Ingin Melabrak Via.
5
BAB 5. Melabrak Via
6
BAB 6. Rahman Marah
7
BAB 7. Via Selalu Salah
8
BAB 8. Via VS Rohmah
9
BAB 9. Mengetahui Rahasia Besar Ibu Mertua
10
BAB 10. Video Dari Ibu Mertua
11
BAB 11. Mencari Kebenaran
12
BAB 12. Memutar Balikan Fakta
13
BAB 13. Ingin Merusak Nama Via
14
BAB 14. Via Melawan
15
BAB 15. Rahman Luluh
16
BAB 16. Tipuan Dari Rohmah
17
BAB 17. Rahman Tidak Menyusul
18
BAB 18. Pulang Ke Rumah Ibu
19
BAB 19. Menjemput Via
20
BAB 20. Rahman Yang Kembali Seperti Dulu
21
BAB 21. Jubaidah Gelisah
22
BAB 22. Jubaidah Pingsan
23
BAB 23. Kembali Berdebat
24
BAB 24. Tidak Ada Makan Malam. Atau Sarapan Sampai Satu Bulan Kedepan!
25
BAB 25. Via Ingin Bekerja
26
BAB 26. Melawan Ibu Mertua
27
BAB 27. Rahman Tetap Tidak Mengijinkan Via Bekerja
28
BAB 28. Nasehat Ibu Dan Ayah
29
BAB 29. Sikap Jubaidah Yang Tiba-tiba Berubah
30
BAB 30. Kedatangan Selvi
31
BAB 31. Mendekatkan Rahman Dan Selvi
32
Menantu Kebanggaan Pulang
33
Membandingkan Via
34
Ada Yang Mengantarkan Via Pulang
35
Di Minta Mengantarkan Selvi Pulang.
36
Harus Mendapatkan Uang
37
Meragukan Via
38
Kemana Rudi?
39
Semakin Curiga
40
Bertemu Selvi Di Jalan
41
Uang Impian Jubaidah Raib.
42
Rahman Yang Tak Kunjung Pulang
43
Mungkin Saja, Rahman Mencari Kesenangan di Luar!
44
Kedatangan Selvi Dan Rahman. Membuat Via Kecewa.
45
Rahman Yang Plin-plan
46
Fakta Tentang Rudi
47
Rahman Berubah Hanya Beberapa Hari Saja
48
Rahman Dan Selvi yang Semakin Menjadi.
49
Via Menyerah Dan Ingin Pulang
50
Apa Yang Di Lakukan Selvi Dan Rahman?
51
Untung Rahman Sadar.
52
Izinkan Saya, Membawa Kembali Putri Tercinta Saya.
53
Membawa Via Pulang
54
Membuat Rahman, Hampir Mati
55
Membawa Via Pergi Jauh
56
Rahman Berani Membentak Junaidah
57
Mencari Keberadaan Via
58
Jubaidah Murka
59
Rahasia Jubaidah
60
Keadaan Sulit, Rohmah
61
Jubaidah. Harus Segera Bertindak.
62
Mendapatkan Uang 10 Juta
63
Wanita Gila
64
Jubaidah Kepergok!
65
Semangat! Rahman
66
Ingin Bertemu Via.
67
Tolong Maafkan Aku!
68
Masihkan Ada Harapan Untuk Rahman?
69
Menginap
70
Ancaman Jubaidah
71
Tindakan Alvian, Mengisi Jubaidah
72
Jubaidah Yang Tetep Tidak Mau Pergi
73
Jubaidah Mulai Bertindak.
74
Air Dari Jubaidah
75
Kotak Rahasia Milik Jubaidah
76
Kenapa Rohmah?
77
Tinggal Di Kontrakan 3 petak.
78
Rencana Menumbalkan Via
79
Rencana Jubaidah Dan Selvi
80
Memancing Via
81
Flash Back
82
Flash Back. Bagian Kedua
83
Berubah Jadi Benci.
84
Nasib Alvian
85
Rahman Yang Akan Datang
86
Kegialaan Rahman.
87
Rencana Rahman Untuk Jubaidah
88
Rudi Membawa Putri
89
Kembali Bersama.
90
Jubaidah Di Hajar Preman
91
Derita Awal Jubaidah.
92
Draft
93
Rahman Yang Semakin Benci
94
Putri Butuh Pertolongan
95
Usaha Menyelamatkan Putri.
96
Kegilaan Rudi
97
Menegangkan
98
Penjara Dan Rumah Sakit Jiwa
99
Rania Mencari Kerja
100
Kecurigaan Jubaidah
101
Memulai pekerjaan Dengan Baik.
102
Tolong Ibu Rahman
103
Harus Berbuat Baik Pada Siapapun.
104
Seperti Malam Pertama
105
Di mana Jubaidah?
106
Dendamnya Rahman Harus Segera Di Hentikan.
107
Seperti Psikopat!
108
Apa Kau Sudah Mengetahuinya?
109
Kenapa Kau Tega Melakukan itu padaku?
110
Jubaidah Menyesal
111
Final Episode.
112
Ucapan Terima Kasih Author Dan Ekstra Part
113
Promosi Novel Baru
114
Promosi Novel Baru
115
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!