Selamat! Membaca 🤗
❄️❄️❄️❄️❄️
"Mbak. Tolong! Bisa tidak, diam untuk sejenak, aku ingin bicara dengan Ibu."
"Apa! Sekarang kau berani kurang aja padaku Rahman?"
Mbak Rohmah jadi makin marah dan tidak terima dengan ucapanku yang memintanya untuk diam.
"Bukan seperti itu Mbak, tapi Mbak Rohmah selalu saja menyela dan menyahuti setiap pertanyaan yang aku lontarkan kepada Ibu."
"RAHMAN!"Mbak Rohmah membentak ku dengan sangat keras.
Hiks...
Hiks....
Hiks.....
Ibu kembali tersedu mendengar perdebatan aku dan Mbak Rohmah.
"Ini semua salahmu Rahman, kau yang menyebabkan Ibu menangis."
Mbak Rohmah segera duduk di sofa persis di sebelah Ibu dan ia menenangkan Ibu yang tengah tersedu.
Aku pun ikut duduk di sebelah Ibu dan mencoba menenangkan.
"Maafkan aku Bu, aku tidak bermaksud menyakiti dan membuat Ibu menangis."
"Tidak apa nak, kau tidak salah. Ibu tau kau dari kecil, kau lelaki yang sangat baik yang tak pernah membuat Ibu marah apalagi membuat Ibu menangis seperti ini, tapi entah mengapa semenjak kau mengenal dan menikah dengan Via, anak ibu yang dulu patuh tiba-tiba berubah, Ibu merasa sangat sedih."
Aku terdiam mendengar ucapan Ibu, apa mungkin akhir-akhir ini aku berubah tepatnya setelah menikah dengan Via.
Kenapa aku tidak merasa hal itu.
"Rahman!"
Ibu meraih tanganku dengan wajah yang sedih karena air mata masih membendung di kedua netranya.
"Iya Bu, aku minta maaf jika menyakiti hati Ibu dengan pertanyaan ku tadi."
"Kau tidak salah, Ibu mengerti itu, mungkin Via sudah memutar balikkan fakta hingga kau bisa berbuat seperti ini pada Ibu, tapi tidak apa-apa. Ibu bisa menerima semuanya karena Via memanglah Istrimu, mungkin Via wanita yang paling kau sayangi dalam hidupmu saat ini dan sudah mulai menyisihkan Ibu, kau sekarang mempunyai Via jadi wajar saja jika sekarang kau sudah tidak lagi mempercayai dan menyayangi Ibu seperti dulu."
"Tidak Bu. Itu tidak benar, sampai kapanpun aku akan terus menyayangi Ibu dan tidak ada yang bisa menggantikan posisi Ibu di hidupku."
"Lalu kenapa kau meragukan Video itu, jika bukan karena kau sudah tidak mempercayai Ibu?"
"Aku minta maaf Bu, aku salah. Aku hanya ingin membuktikan jika yang di katakan Via itu benar atau salah."
"Sudah ku duga, pasti Via yang menjadi biang kerok nya."Sahut Mbak Rohmah dengan penuh nafsu.
"Sudah Rohmah, Via itu istri dari adikmu Rahman, kau tidak boleh bicara seperti itu."Kata Ibu.
Aku terpukau dengan Ibuku ini, beliau benar-benar luar biasa, padahal Via sudah menzaliminya. Tapi dengan legowo Ibu membela Via di hadapan Mbak Rohmah.
Aku benar-benar merasa sangat bersalah pada Ibuku ini.
"Kau lihat Rahman, betapa mulianya hati Ibu kita sampai ia pun tidak mau menyalahkan Via dan membela Istrimu itu, padahal sudah jelas-jelas Via yang melakukan penyerangan itu padaku tapi kenapa kau masih menanyakan perihal kebenaran yang ada di dalam Video itu."Amuk Mbak Rohmah.
Aku tertunduk diam mendengarkan ocehan dari Mbak Rohmah.
"Aku Minta maaf Mbak."
"Jangan cuma minta maaf, tapi kau juga harus menegur Istrimu itu agar tidak selalu memfitnah kakakmu ini dan Ibu."
"Baik mbak, aku akan bicara pada Via."
❄️❄️❄️❄️❄️
Setelah menyelesaikan masalah Video, aku segera pergi ke Pabrik untuk bekerja.
Tapi,
saat sampai di pabrik pikiranku jadi tak fokus karena memikirkan Ibu dan Via.
Aku merasa sangat tidak tega dan merasa bersalah pada Ibu, tapi aku juga merasa apa yang dikatakan oleh Via semalam, itu adalah benar.
Selama ini Via tidak pernah berbohong padaku, tapi apa mungkin sekarang ia berbohong padaku.
Karena pikiranku yang tak fokus dan kacau, aku jadi melakukan kesalahan di Pabrik.
Sehingga membuat pengawas menegurku bahkan dia memarahiku karena kesalahan ini cukup fatal.
"Maafkan saya pak, saya akan lebih berhati-hati lagi."Ucapku sambil menundukkan kepala berulang-ulang.
"Maaf-maaf, memangnya kau pikir dengan mengucapkan maaf bisa memperbaiki semua kesalahan yang kau buat ini, kau tahu Rahman. Kau memasukkan bahan-bahan yang salah di mesin ini dan itu pasti akan merusak kandungan yang ada di dalam kemasan."
"Maafkan saya pak." Aku kembali mengucapkan Maaf.
Tapi sepertinya, permintaan maaf ku yang berulang-ulang kali itu tidak diterima oleh pengawas yang biasa di panggil pak Burhan itu.
"Saya memperhatikanmu sejak tadi, dan selama bekerja kau selalu melamun dan tidak fokus, jika memang kau sedang banyak pikiran dan masalah lebih baik kau tidak usah masuk kerja."Makinya sampai membuat semua orang mantap ke arahku.
"Ada apa ini?"
Tiba-tiba, terdengar suara yang menghampiri kami.
Dan ketika si pemilik suara sampai di hadapan kami, semua orang menunduk memberi hormat, begitu juga dengan Pak Burhan.
"Selamat! pagi Pak!"sapa Pak Burhan dengan penuh Hormat pada si pemilik suara yang ternyata seorang lelaki muda mungkin seumuran denganku.
Melihat reaksi Pak Burhan yang begitu menghormati lelaki yang ada di hadapanku ini, membuat aku sangat yakin jika dia adalah orang yang sangat penting di Pabrik ini.
Tapi saipa?
Aku tidak pernah melihatnya selama bekerja di Pabrik, tapi kenapa aku merasa tidak asing dengan lelaki ini.
Tak ingin lama berpikir tentang siapa orang ini, akupun segera melakukan hal yang sama seperti Pak Burhan dan para pekerja lainnya.
Yaitu menundukkan kepala dengan penuh hormat.
"Ada apa!"lelaki itu kembali mengulangi pertanyaannya.
"Maaf Pak, jika kami sudah mengganggu ketenangan anda, ada sedikit masalah di sini karena kesalahan salah satu karyawan yang tidak becus dalam berkerja,"kata Pak Burhan, yang membuatku ingin menghajar kepalanya yang tidak di tumbuhi rambut itu.
Berani sekali dia mengatakan, jika aku tidak becus dalam bekerja pada Lelaki yang sepertinya memiliki kuasa di Pabrik ini.
Padahal baru kali ini saja aku melakukan kesalahan, dan ini semua karena Via.
Awas kau Via.
Umpat Ku dalam hati.
"Kesalahan apa? kenapa kau sampai marah-marah seperti itu?"tanya si lelaki yang belum aku ketahui namanya itu pada Pak Burhan.
Dengan lantang dan penuh semangat!
Pak Burhan menceritakan semuanya pada lelaki itu.
Dan di saat mulutnya mulai mengoceh ingin rasanya aku menyumpal dengan Batako.
Bersambung.......
❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Minta dukungannya ya 🙏🤗
Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini agar Ntor bisa segera memperbaikinya 🤗
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
AFM
Luar biasa Zolim nya. padahal Rahmah sayang banget sama dia.
2023-01-30
1