Bi.susi jelas sekali mengingat Amanat Paul philip 3 Tahun lalu di mana ketika Letizia sedang tidur siang.
Flash back off
"Bi...!"
"Iya Tuan besar", sambil duduk di lihatnya Paul philip meletakkan Kotak berukuran sedang di atas meja.
"Mungkin...aku akan tidak bisa lagi melihat Letizia?", ucap Paul philip pelan, Bi.susi tersentak kaget.
"Tuan besar...?"
"Aku merasa bersalah kepada anakku Letizia dari kecil hingga sekarang dia tidak pernah mendapat kebahagiaan"
"Maaf kan saya Tuan besar"
"Ini bukan salah anda Bi, saya ingin minta tolong kepada Bibi berikan Tabungan ini kepada Letizia dan Mark, berikan dia kunci Apartement, ini adalah pemberian terakhirku, karena aku Ayah yang tidak bertanggung jawab", ucap Paul sambil mengusap wajahnya.
"Tuan...", ucap Bi.susi khawatir
"Letizia dan Mark itu anak yang baik, aku bersyukur mempunyai Putri dan Putra yang begitu baik", ucapnya sambil terisak.
Flash back on
"Bi...terimakasih", ucap Mark dan Letizia bersamaan, setelah kejadian tersebut Letizia hanya banyak berdiam diri di dalam kamar sedangkan Mark pergi menuju ke tempat Paman Riko.
###
Di tempat lain wajah yang terlihat kesal dan perasaan yang bercampur aduk menyelimuti hati William, mondar mandir di pinggiran kolam sambil sesekali mengutak katik ponsel.
Dert... dert... dert...
"Hallo Tina"
"Hallo Will, maaf gue baru bisa hubungin lho sekarang?", suara Tina terdengar bergetar.
"Iya ngak apa-apa Tina"
"Alamatnya sudah gue kirim Will?"
"Ok Tina Thanks", ucap William sambil tersenyum, William bisa saja menyuruh Rayan mencari tahu alamat Letizia tapi karena sudah Tina mengatakan William hanya pasrah saja.
Kembali ke Mark
Mark berjalan menyusuri trotoar senyum kecil terlihat dari sudut bibir merahnya setelah sampai di halte Mark menaiki angkutan umum tanpa di sadari angkutan yang di naiki berhenti di perumahan mewah yang tidak lain tempat tinggalnya dulu, Mark turun dan melengkah demi melangkah hingga akhirnya berhenti di gerbang pintu mewah. Seorang pelayan rumah keluar dan melihat Mark.
"Tuan muda?"
"Pak. Nu, apa kabar?"
"Baik, Tuan dimana sekarang tinggal dan Nona Letizia bagaimana kabarnya?"
"Pak. Nu kami baik-baik saja, aku datang kemari karena mau mengambil sisa barang ku"
"Tapi Tuan di dalam..."
"Kenapa Pak. Nu?, ada apa di dalam, apa sesuatu terjadi?", ucap Mark, Pak. Nu hanya terdiam takut tanpa berpikir panjang Mark masuk ke dalam dan melihat adegan tak pantas, mata elang Mark keluar melihat Maya dan seorang Pria, tanpa berpikir panjang Mark mendekati mereka.
"Brukkk....", sebuah pukulan mendarat ke wajah Pria tersebut dan tersungkur jatuh dan Maya terkena tamparan keras.
"Plaakk...."
"Laki-laki ba***ngan,,,"
"Brukkk...", Pukulan kembali mendarat ke wajah Pria tersebut.
"Mark...", ucap Maya sambil berdiri
"Plakkkk", tamparan keras mendarat ke pipi kanan Mark dan mengeluarkan darah segar dari sudut bibir tipisnya, tidak terima Pria yang di pukul Mark berdiri dan menghajar Mark hingga babak belur. Pria itu tidak perduli dan langsung pergi keluar meninggalkan Maria, Maya dan Mark.
"Dasar anak Sialan, Pelayan.... ", teriak Maria dan para pelayan berlari menuju ke ruang tengah dan terkejut melihat Mark sudah berdarah.
"Tuan Muda"
"Bawa keluar anak sialan itu", ucap Maria dan Maya hanya terdiam dan tersenyum penuh kemenangan.
"Dasar bocah sialan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
Ulil Zamhariroh
astaghfirullah
kok ada ya ibu seperti Maria
2021-10-13
0
Pipit Sopiah
lanjut lagi
2020-10-24
1
agussajiwo
lanjut
2020-07-17
1