Letizia memejamkan matanya dan menarik nafas sekuatnya dan di hempaskannya sangat kasar, di cobanya berdiri sekali dua kali akhirnya berhasil, berjalan tertatih-tatih menuju ke arah Bi.susi dan meraih dua buah Koper dan menangis merutuki nasibnya yang begitu tragis tidak menyangka di usianya yang masih muda akan memulai hidup yang begitu kejam.
Mark melihat Letizia menuju ke arah pintu tanpa bersuara sama sekali langsung di kejar Mark karena khawatir keadaan Letizia yang masih butuh perawatan, namun Letizia menepis tangan Mark sangat kasar.
"Kak...jangan pergi", ucap Mark.
"Lepasin aku Mark?"
"Tidak, aku akan ikut kakak"
"Apa kamu bodoh Mark, kamu itu masih butuh pendidikan?"
"Aku tidak perduli kak, sekarang hanya kakak yang ada di pikiranku"
"Tidak Mark kamu salah, kamu tetap harus di sini?"
"Aku bisa sekolah dan bekerja kak"
"Mark...", suara Letizia agak meninggi, karena dia tidak mau mengganggu pendidikan Mark.
"Tunggu aku, akan ku bereskan pakaianku kak?", Mark langsung pergi berlari meninggalkan Letizia yang masih terbengong di teras pintu, Maya datang menghampiri Letizia yang masih berdiri.
"Bagus...bagus...bagus...", Maya bertepuk tangan sambil tersenyum mengejek di jambaknya rambut Letizia dan menekan lengannnya sampai memerah bahkan Maya tidak perduli kalo Letizia sudah meringis kesakitan.
"Maya...sakit...?", ucapnya pelan sambil memegang tangan Maya yang masih menjambak rambutnya.
"Diam kau perempuan bodoh, akan ku buat kau menderita bahkan lebih dari sini kau akan mendapatkannya", ucap Maya sambil tertawa mengejek, Mark turun dan melihat aksi Maya terhadap Letizia dan menarik Maya dan mendorong sangat kuat hingga tubuhnya terpelanting ke arah pintu teras.
"Kakak tidak apa-apa kan?", tanya Mark sambil memeluk Letizia.
"Mark...", ucap Letizia lirih di benamkannya wajahnya di dada Mark.
"Mari kita pergi kak", ucap Mark, akhirnya mereka pergi dan tidak memperdulikan Maya sama sekali.
"Awas Lho berdua gue akan buat hidup kalian akan menderita", ancam Maya, Letizia dan Mark tidak menggubris kata-kata Maya dan pergi, Hati Letizia sedih meninggalkan tempat ini karena begitu banyak kenangan di sini kedua Alm.orang tuanya, tapi apalah dayanya takdir tidak berpihak ke padanya.
###
Setelah kejadian.
"Nona...?"
"Ada apa Bi...?", ucap Letizia pelan.
"Nona sebaiknya makan malam, dari tadi siang Nona belum makan"
"Aku tidak lapar Bibi saja yang makan, aku mau istirahat", Letizia menangis tersedu-sedu mengingat kenangannya bersama Alm.Paul philip.
"Ayah...Letizia kangen"
Hiks...hiks...hiks
Bibi Susi keluar dari kamar Letizia dan menuju ke ruang tengah dan di lihatnya Mark memejamkan mata.
"Tuan muda, maaf mengganggu"
"Ada apa Bi...?", ucap Mark.
"Itu...anu...Nona"
"Ada apa dengan kakak Bi?",
"Nona tidak mau makan Tuan padahal dari tadi siang Nona tidak makan"
"Baiklah, Bibi sekarang istirahat saja biar Mark yang memberikan kepada kakak", Mark meraih nampan nasi yang di bawa Bi.susi dan menuju ke kamar Letizia. Mark berhenti tubuhnya bergetar mendengar isak tangis Letizia dari balik selimutnya.
"Kak...!", panggil Mark, Letizia kaget
"Ada apa Mark?"
"Kalau kakak terus seperti ini, dan tidak mau makan lebih baik kita sekarang mati saja kak?", suara Mark terdengar sangat lantang kuat Letizia kaget dan terbangun wajah sembabnya jelas terlihat oleh Mark.
"Mark...?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
Amrih Ledjaringtyas
letizia bego bknnya lawan. klo nggk lawan y di tindas terus lahh. licik&arrogan dong. huu
2021-12-15
1
Ulil Zamhariroh
lho
katanya tadi di usir
kok sekarang malah ada di kamar nya?
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
bingung aku Thor
2021-10-13
0
💍liars _333CYJ333💍
sdh kukasih 7 like kak!
2021-01-19
4