Setelah selesai sarapan pagi Letizia dan Mark pulang ke rumah karena Dokter sudah mengijinkannya pulang.
"Mark..."
"Iya kak", Mark mendudukkan Letizia ke Kursi roda.
"Bagaimana kamu bisa membanyar biaya pengobatan kakak?", Mark terdiam kaku mendengar pertanyaan Letizia. Di hadapkannya Wajahnya ke wajah Letizia Mark menarik nafas.
"Itu juga kak Mark bingung, petugas Administrasi mengatakan ada yang membayar pengobatan kakak mereka tidak mau memberitahukan Mark?".
"Benarkah...?"
"Siapapun dia kak semoga rezekinya berlimpah"
"Kamu benar Mark"
"Mari Kita pulang kak", Senyum Mark ke luar dan Letizia mengelus kepala Mark dan akhirnya mereka menuju ke rumah.
Flash back off
William memperhatikan gerak gerik Mark di lihatnya Mark terlihat gusar di Taman Rumah Sakit.
"Hallo...Ibu Mark butuh uang untuk biaya pengobatan kakak?"
"Uang ibu tidak ada, salah sendiri kenapa membawa si tengik itu ke Rumah Sakit", ucap Maria ketus.
"Ibu...", suara Mark meninggi dan di bantingnya ponselnya dan hancur.
"Ayah...kenapa cepat sekali meninggalkan kami?"
Hiks...hiks...hiks...
William membuang nafas dan menuju ke bagian Administrasi.
Flash back on
Di kediaman Alm.Paul Philip Maya dan Maria baru selesai sarapan pagi dan menuju ke ruang tengah.
"Mami...?"
"Iya sayang?", duduk.
"Sepertinya sudah waktunya Mami..."
"Buarrrrr....", Maya membuang gelas minumannya ke lantai.
"Pelayan...", teriak Maya, Pelayan berlari menuju ke ruang tengah gemetaran.
"Ada yang Nona butuhkan?", ucap Pelayan gugub.
"Maya sayang, Apa yang yang mau kamu lakukan?", tanya Maria khawatir.
"Lihat saja Mami...kejutannnn", senyum Maya keluar menakutkan Pelayan tersebut semakin gemetaran.
"Maya jangan kamu bilang....??"
"Iya Mami...Pelayan pergi ke kamar Letizia beresin itu semua barangnya dan buang,,,Cepattt", perintah Maya. Pelayan tersebut langsung berlari. Tidak lama Pelayan itu keluar membawa dua koper besar dan menuju ke pintu keluar namun Maya menghentikannya.
"Tunggu!"
"I..iiya..Nona?", Maya berdiri dan menghampiri Koper Letizia di tumpahkannya air dari gelas Maria ke Koper Letizia. Pelayan tersebut kaget karena barang di dalam sangatlah penting.
"Buang...!", perintah Maya.
"B..ba...baikk Nona", ucap Pelayan sambil berjalan ke pintu sebelum sampai Letizia dan Mark tiba dan melihat Ke pelayan.
"Bi...Koper Litizia kenapa?"
"Nona...bibi minta Maaf"
"Apa maksudnya ini bi susi", tanya Mark.
"Pelayan", teriak Maya. Mark masuk mendorong kursi roda Letizia ke dalam dan melihat Maya duduk manis.
"Maya...Apa maksud semua ini?", ucap Letizia, Maya berdiri dan melipat tangan di dadanya dan terseyum sinis, di hampirinya Letizia dan di tumpahkannya Wine ke wajah Letizia.
"Plakkkk...", sebuah tamparan keras mendarat ke pipi Letizia.
"Rasain enak...", tanya Maya dingin dan tidak memperdulikan, Mark terlihat geram dan mendorong Maya agak jauh dan akhirnya terjatuh.
"Maya...", teriak Mark
"Brak...duarrrr"
"Aaauuu", Maria berteriak karena kakinya tertusuk pecahan, Maya berdiri dan tidak terima melihat Maria kesakitan langung kesetanan dan menampar Mark sangat keras dan mengeluarkan darah segar dari sudut bibir tipisnya.
"Plakkkk...!", kejadian pagi itu Letizia tidak tahan dan kembali hampir pingsan.
"Mark hentikan semua ini", teriak Letizia.
"Pelayan...itu Koper dan orangnya buang dari sini, aku tidak sudi melihatnya", ucap Maya geram.
"Kakak mengusir Letizia?", ucap Mark dingin.
"Diam kau bodoh ini bukan urusanmu kau juga keluar...", ucap Maya geram.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
Ulil Zamhariroh
hah kok aneh sih
masak anak laki-laki di perlakukan seperti itu
ibunya diem aja
rada aneh nih sifat emak nya
2021-10-13
0
Ni Nyoman Rinti
maaf cerita nya terlalu sadis dn penyiksaan nya terlalu berat....
2020-11-27
4
Pipit Sopiah
dasar nenek lampir dan ular betina
2020-10-24
3