Reza pergi membasuh dirinya di bawah guyuran Shower Reza mengingat vidio pembunuhan Paul philip di kepalkannya kedua tangannya.
"Maaf kan aku Letizia...", Reza geram dan nafasnya naik turun karena merasa bersalah kepada Letizia.
Reza menghampiri Ayah Jaya Lin di ruang kerja, dan mengobrol sebentar mengenai pendidikan Reza dan masa depannya, Reza hanya terdiam dan pikirannya mengarah ke tempat lain.
"Son...Apa kamu baik-baik saja", tanya Jaya Lin
"Eh...iya Ayah", ucapnya.
"Apa yang kamu pikirkan?"
"Ayah aku akan pergi ke Luar negri, seperti yang Ayah katakan kemarin", ucap Reza lantang.
"Kamu serius son?", sambil meletakkan kaca mata di meja kerja.
"Iya Ayah...aku siap", ucap Reza tegas.
"Baik Ayah akan mengabari Paman Rom supaya mengurus semua keperluanmu di sana", Jaya Lin terlihat sangat senang karena Selama ini Reza selalu menolak permintaan Jaya Lin sedangkan Reza hanya menghembuskan nafas.
"Maafkan aku Letizia aku berjanji akan menjagamu", ucap Reza dalam hati.
###
Di tempat lain seperti biasa Letizia dan membantu Bi. susi memasak di dapur, karena hobbi Letizia adalah memasak, mungkin bakat yang dia miliki turun dari Ayahnya Paul Philip.
"Bi, selamat pagi", sapa Letizia dan tersenyum
"Selamat pagi Nona muda"
"Aku bantu ya, Bi...?"
"Jangan Nona, biar Bibi saja, Nona kan lagi sakit?"
"Ini kan pekerjaan mudah Bi, lagian Letizia kan sudah biasa memasak", sambil mengerjakan pekerjaan. Bi.susi hanya geleng kepala dan melanjutkan pekerjaan.
"Selamat pagi Kak, Bi. susi"
"Pagi Tuan muda"
"Mark...", senyum Letizia keluar.
"Kakak memasak?"
"Iya Mark..."
"Kakak kan lagi sakit", Mark mengambil alih pekerjaan Letizia dan mendudukkannya di bangku meja makan.
"Biar Mark yang memasak kak"
"Tapi Mark...?"
"Ssst...sudah kakak duduk saja", Bi. susi tertawa melihat kedua majikannya itu setelah selesai mereka menikmati sarapan pagi sangat tenang dan sepertinya sudah melupakan peristiwa yang menimpa mereka kemarin.
"Kak...hari ini aku akan pergi ke sekolah dan mengurus surat pindah aku kak"
"Apa kamu yakin Mark?", tanya Letizia sambil mereka menuju ke ruang tengah.
"Iya kak, Mark sudah pikir matang-matang"
"Baiklah Mark, kakak yakin kamu pasti kuat, kakak minta Maaf sudah membuatmu seperti ini", Letizia memeluk Mark sangat erat dan air Matanya keluar.
"Kog kakak minta maaf, kan Mark yang memutuskan kak?"
"Hiks... hiks... hiks..."
"jangan menangis lagi kak?", Mark melepaskan pelukan Letizia dan mengusap air matanya.
"Aku berangkat kak?"
"Iya, kamu hati-hati dan cepat pulang"
"Iya kak", senyum Mark keluar dan Letizia mengusap-usap kepala Mark dan akhirnya pergi.
"Maafkan kakak Mark", ucap Letizia pelan dan kembali masuk kedalam.
Tepat pukul 09:00 pagi Mark sudah sampai di Sekolahnya hanya memakai pakaian biasa menuju ke ruangan Kepala Sekolah. Di sana Mark meminta izin untuk pindah sekolah, awalnya pihak sekolah sangat berat mengijinkan Mark untuk keluar dari sekolah ini karena Mark salah satu Siswa yang berprestasi, karena ke pintarannya Mark yang seharusnya masih menempuh pendidikan sekolah menengah pertama jadi sekolah menengah atas, oleh karena itu Mark di beri julukan di sekolah si Jenius.
"Terimakasih Bu...", ucap Mark sambil menyalam Kepseknya dan sebelum pergi Mark menundukan badannya dan memberi penghormatan terakhir.
"Sungguh anak yang Jenius", imbuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
💍liars _333CYJ333💍
semangat yah
2021-01-21
4
Wiwid Suminarsih
makin penasaran..
2020-10-29
1
Pipit Sopiah
Thor aku penasaran yg peran utamanya cowok Reza apa Wiliam ????
2020-10-24
3