Setelah selasai menyusun pakaian dan barang ke dalam lemari Letizia merebahkan tubuhnya dan sesekali memijit bahunya. Mark masuk dan menghampiri Letizia.
"Apa kakak sakit?", ucap Mark khawatir Letizia terbangun dan duduk.
"Tidak hanya saja sedikit Lelah, Mark bukankah kamu seharusnya sekarang menemui Paman Riko?"
"Nanti kak, ini ada hadiah kecil untuk kakak?", Mark menyerahkan sebuah Map kuning.
"Apa ini?"
"Buka saja, mudah-mudahan kakak suka", senyum Mark keluar terlihat indah. Letizia heran dan bingung melihat senyuman Mark.
"Kamu mencurigakan, tidak lagi mengerjain kakak kan?", ucap Letizia sambil Membuka Map tersebut, air matanya menetes dan mengenai ke kertas tersebut.
"Mark...!"
"Pihak sekolah kakak yang memberikan ini kepadaku tadi, mereka dari kemarin menghubungi katanya ponsel kakak tidak aktif", terang Mark, Letizia hanya menangis, di hatinya sekarang bercampur sedih dan senang di mana ini seharusnya Alm. Paul philip atau Ayahnya melihat ini duluan Karena ini adalah impian Letizia dari kecil bahwa dia bisa meraih Beasiswa ke Luar Negri, bukan karena tidak mampu, tapi Letizia lah yang meminta supaya tidak ada yang membantunya bisa di katakan hidup mandiri.
"Ayah...", Letizia memeluk secarik kertas tersebut. Mark memeluk dan berusaha menenangkan Letizia.
"Apa kakak bahagia, aku pikir Ayah akan bahagia melihat kita dari alam sana karena Putri cantiknya ini berhasil meraih Beasiswanya?", ucap Mark sedikit menggoda.
"Mak...", Letizia membenamkan wajahnya ke dada bidang Mark dan merasakan kehangatan dan ketenangan,
"Kak...", Mark melepaskan pelukan Letizia dan menghapus sisa air mata Letizia. "Aku berharap kakak Menerima hadiah ini Karena Ayah pasti senang mendengar kabar bahagia ini".
"Mark...kakak bahagia, tapi...?", Letizia berdiri dan menghadap ke jendela tatapan kosong.
"Tapi apa kak..., jangan katakan kalau kakak menolaknya?", Mark terlihat khawatir.
"Mark kamu tau kan....itu...biaya kuliah di Luar Negri itu mahal, apa lagi keadaan kita sekarang...?", ucap Letizia bergetar sebenarnya hatinya juga senang dia masih memikirkan pendidikan Mark.
"Tok... tok... tok... ", suara ketukan pintu mengalihakan pandangan kakak beradik tersebut.
"Bi...", ucap Letizia dan Mark bersamaan
"Maaf Tuan dan Nona muda, Bibi mengganggu"
"Tidak Bi...silahkan masuk", Letizia mengahampiri Bi. susi dan mendudukannya di atas ranjang, Letizia dan Mark sudah menganggap Bi.susi seperti keluarga.
"Ada apa Bi...", Letizia berpura-pura tegar sedangkan Mark pikirannya ke tempat lain.
"Nona muda, apa anda masih ingat ini", Bi.susi menunjukkan kotak berukuran sedang.
"Tentu ini kan pemberian Ayah, ketika rumah ini sudah sah atas nama Bibi dan aku ingat Ayah memberitahukan kepadaku pada waktu itu ketika usia ku sudah 18 tahun"
"Nona, tolong bukalah, sekarang ini sudah milik Nona?", ucap Bi.susi lirih, Letizia membuka kotak tersebut terbelalak melihat ada dua benda di dalam.
"Bi, ini kan?", Mark mengahampiri Letizia dan Bi.susi dan ikut terkejut.
"Ayah...", air mata kembali keluar.
"Nona, segeralah berangkat raihlah cita-cita Nona, ini semua hadiah pemberian Alm Tuan, Bibi sengaja tidak memberitahu karena Tuan besar ingin memberikan kejutan kepada Nona dan untuk Tuan Muda harap tuan juga menerima hadiah dari Tuan besar itulah amanat terakhir Tuan besar kepada Bibi.
"Kak aku ngak menyangka Ayah...", Letizia dan Mark berpelukan dan menangis bersamaan.
Hiks...hiks... hik...
"Ayah...!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
~iim~aja~
Bikin penasaran??!
2020-11-20
2
Wiwid Suminarsih
apa isinya
2020-10-29
1
Pipit Sopiah
isinya apa ya🤔
2020-10-24
2