18

Di kediaman Maya Philip.

Maya duduk di ruang tengah keluarga, Maria menghampiri dan membawa minuman dingin.

"Kamu kenapa, sayang, bukannya kamu tadi mau pergi ke Studio?"

"Males Mami, Mood Maya sedang tidak baik", Jawab Maya sambil meminum juice.

"Apa sesuatu sedang terjadi?", Maria melirik wajah Maya yang datar.

"Huh...mami mulai sekarang, bilangin itu sama pelayan, sekali lagi Maya melihat pengemis di depan akan di pecat!", ancam Maya. Maria terdiam jelas dia tau Kenapa Maya bersikap seperti itu karena Maya merasa Jijik. Apa lagi dari dulu Alm. Paul philip sering memberi sedekah kepada para pengemis.

"Mami, Maya mau pergi dulu males di rumah", ucapnya sambil pergi, Maria hanya diam dan kembali ke Restoran untuk bekerja, sedangkan Maya meluncur ke Club Paradise, Sesampainya di sana Maya duduk di bangku Vip dan menikmati alunan musik sambil meneguk minuman.

"Honey...", panggil Pria tersebut

"Brian, Sayang aku kangen tau", bermanja-manja.

"Pelayan, Wine", ucap Brian sambil mencium pucuk kepala Maya, sambil meminum wine, Brian mencoba untuk melepaskan pelukan Maya.

"Siapa Pria kemarin itu?", Maya melihat Brian.

"Sayang kamu masih marah ya?", sambil mengelus-elus dada Brian.

"Kamu tahu bagaimana kedua orang tua ku melihatku pada waktu itu?"

"Maaf ya, sayang, dia itu Adik bungsu aku"

"Benarkah...?", ucap Brian kembali meminum Wine.

"Kamu ngak percaya, Sayang?", Brian tarik nafas dan langsung mengecup bibir Maya.

"Aku percaya sama kamu, dan satu lagi sekali lagi dia berbuat seperti itu, aku akan membuatnya perhitungan", ancam Brian.

"Tentu, Sayang", ucap Maya, Brian kembali me****gut bibir Maya dan akhirnya Mereka melanjutkan aktifitasnya ke Apartement Mewah Brian dan menikmati malam yang sangat panjang.

Sekilas mengenai Brian

Anak ke dua dari pasangan Willem burk dan Diana dan sekarang sedang menempuh pendidikan S.2 ilmu ke Dokteran Kasdiovaskular( bedah jantung) di University Harvard U.S, dan tidak lama lagi akan menerima Kelulusannya

Ke esokan harinya Maya bangun dan melihat selembar kertas di atas nakas.

"Aku harap kamu tidak marah, aku sudah kembali ke U.S, dan aku akan menunggumu di sana by: Brian"

"Cih...dasar laki-laki maunya yang enak", ucap Maya sambil berjalan ke Kamar mandi dan membasuh tubuh polosnya. Setelah selesai Ponsel Maya berdering.

"Sayang, aku sudah sampai di U.S, kamu sedang ngapain?", ucap Brian, Maya mengalihkan panggilan V.c.

"Aku baru siap mandi sayang?", Maya mengekspos tubuh langsingnya ke Brian.

"Hahahah...", Brian tertawa

"Kenapa kamu tertawa?"

"Apa kamu sedang menggodaku?", ucap Brian

"Cih...kamu tu ya, kenapa sih suka sekali meninggalin aku sendirian memangnya aku ini cewek apaan?", Maya terlihat kecewa.

"Iya, aku minta maaf, sayang, setelah ini ngapain?"

"Aku akan ke Studio, melakukan pemotretan"

"Baiklah, aku minta sama kamu besok kamu harus ke sini?"

"Whatttt...kamu tidak lagi bercanda kan sayang?"

"Tidak, Apa kamu tidak mau melakukan pemotretan di sini?, aku sudah merekomendasikan kamu ke agensi terkenal di sini dan mereka meminta kamu besok supaya datang ke mari?"