William terperanjat kaget mendengar bisikan Julie bulu kuduknya merinding, Julie berlari pelan meninggalkan William yang masih terbengong.
"Ya ampun Julie kamu itu masih anak-anak", ucap William pelan
"Kak...", panggil Julie, William hanya tersenyum melihat adiknya itu dan mereka sama-sama menuju ke Ruangan Willem.
Kembai ke Letizia Mark
Di ruangan Vip Mark mengobrol-obrol bersama Letizia tentang pertemuannya dengan Paman Riko.
"Kak, minggu depan aku sudah bisa bekerja di Restoran Paman Riko"
"Kakak seneng mendengarnya Mark, tapi kamu harus janji utamakan Pelarajaranmu, jangan sampai tertanggu, kakak tidak suka", ucap Letizia sedikit khawatir sambil mengelus kepala Mark.
"Iya kak, Mark tidak akan kecewakan kakak", Mark tersenyum dan memeluk Letizia, Mark suka sekali memeluk Letizia begitu juga dengan Letizia dia tidak mempermasalahkan toh jika di peluk Mark hati Letizia tenang dan nyaman. Bi.susi masuk.
"Nona, Tuan, ada telfon untuk Nona?", kebetulan ponsel Letizia di pegang Bi.susi.
"Hallo...", sapa Letizia, lama Letizia berbicara bulir air bening keluar dari sudut mata Abu2 Letizia.
"Ada apa kak?", Mark khawatir melihat ekspresi Letizia yang berubah tiba-tiba. Letizia mengusap air matanya dan menatap wajah Mark.
"Mark, itu tadi dari kepala sekolah, minggu depan kakak akan berangkat ke Luar Negri bersama murid yang lain", ucap Letizia suaranya bahkan sedikit bergetar, Mark dan Bi. susi terkejut mendengar perkataan Letizia.
"Benarkah...?, Mark senang mendengarnya kak", ucap Mark sambil memeluk erat Letizia. Sebenarnya Mark tidak ingin Letizia jauh darinya, mereka berdua menangis bersamaan, Bi.susi terharu melihat kedua majikannya itu dan keluar.
"Hiks... hiks... hiks..."
###
Sore harinya Letizia dan Mark sudah siap untuk pulang ke rumah karena Dokter sudah mengijinkan Mark pulang.
"Kamu sudah siap Mark", ucap Letizia
"Sudah kak", Mark Meraih tangan Letizia dan mereka keluar dan menuju halte bersama Bi.susi.
"Mark, kakak pergi sebentarnya?"
"Mau ke mana kak, bis nya sudah datang?", ucap Mark.
"kakak mau beli minuman", sambil berlari menghampiri toko yang tidak jauh dari halte, Letizia membayar dan langsung kembali berlari ke halte diihatnya Mark dan Bi.susi sudah masuk duluan. Di pinggir jalan yang tidak jauh William melihat Letizia berlari.
"Itu kan gadis Kemarin, sedang ngapain dia di sini?", ucap William hendak mengejar tapi tidak bisa karena jalan raya cukup padat, apa lagi kendaraan di belakangnya sudah dari tadi ribut.
"Sial...dia pergi", ucap William sambil Mengacak rambutnya.
"Kak, aku pikir kakak tidak akan naik?", ucap Mark bercanda.
"Hehehe...kakak mana mungkin meninggalin kamu Mark, walau ada Bi.susi di sampingmu aku tidak mau?", ucap Letizia sambil meneguk minumannya, Bi. susi hanya tersenyum, di perjalanan yang cukup padat tidak ada suara Mark tertidur pulas sedangkan Letizia pikirannya ke tempat lain dan kembali mengusap-usap kepala Mark yang berada di pangkuannya.
"Mark...kakak janji setelah kakak nanti berhasil, kamu tidak perlu lagi bekerja di Restoran Paman Riko", ucap Letizia dalam hati dan air matanya menetes dan mengenai wajah Mark, Letizia menghapus air Matanya takut Mark mengetahuinya, karena sudah janji tidak akan menangis, tapi Mark menyadarinya dan memeluk erat kaki Letizia.
"Aku sayang kakak, semoga kakak kelak berhasil disana", ucap Mark dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
𝙼𝕚𝙽𝚃࿐
Punya sodara macam itu.. auto tak syg thorr
2020-09-06
15
Ali Ridho
sedihx
2020-08-26
4
Ree.Pand
adek kakak yang baik
2020-07-23
2