Lyra menunggu beberapa waktu sebelum keluar, agar para pengawal tidak curiga karena membersihakan kamar terlalu cepat. Dia sekali lagi memeriksa dirinya di depan cermin, setelah merasa puas dengan penampilannya dia akhirnya membuka pintu lalu mendorong trolley keluar dengan pandangan tegap ke depan.
Saat melewati dua orang pengawal di depan pintu, Lyra sempat was - was tapi akhirnya pelariannya berjalan mulus. Dengan berjalan cepat, Lyra mendorong trolley sepanjang lorong lalu ia berbelok ke arah tangga.
Lyra menarik koper dari dalam trolley, ia menjinjing koper kecilnya lalu berjalan turun melalui tangga sengaja menjauhi area lift. Ia juga tau Cctv di lorong hotel akan merekam pelariannya, tapi itu tak jadi masalah.
Setelah berhasil turun ke lobi, Ia menarik kopernya berjalan masuk ke toilet disana. Meskipun beberapa orang wanita di dalam toilet melihat aneh padanya, Lyra tidak memperdulikannya. Dengan cepat ia berganti pakaian dengan dress selutut. Ia juga mengurai rambutnya, masih memakai masker ia lalu berjalan keluar hotel.
Tangannya memanggil sebuah taxi yang berada di area hotel, ia segera memasukan koper dan segera meminta sopir taxi secepatnya pergi.
Sekitar 10 menit Lyra menghentikan taxi, ia membayar taxi tersebut lalu keluar masih dengan menjinjing kopernya. Dia berjalan ke arah mall yang terbilang besar, ia masuk ke dalam mall seketika mencari toilet wanita.
Setelah menemukan toilet, Lyra dengan cepat mengganti pakaiannya lagi dengan sebuah kaos t-shirt dan celana denim levis serta memakai sebuah topi. Lyra hanya mengambil dompet serta laptop dari dalam koper, ia sengaja meninggalkan ponsel yang sudah dimatikan dan kopernya di dalam bilik toilet.
Lyra menatap sekali lagi tampilannya di cermin, memasukan rambutnya ke dalam topi, merapikan kaos dan celananya tapi tetap memakai masker. Tak ingin berdiam lama disana, Lyra segera berjalan keluar dengan santai sambil menundukan kepala lalu menarik topi agar lebih menutupi wajahnya.
Lyra tidak naik taxi kembali, ia berjalan kaki menjauh dari dari area mall. Saat melihat sebuah bis, ia lalu segera naik ke dalam bis. Entah kemana tujuan bis itu, yang pasti ia hanya ingin menjauh dari sana.
***
Setelah mendapatkan kabar dari Daniel jika istrinya kabur, Max seharian ini terus membanting semua barang di depannya. Ia marah kepada siapapun yang berada di dekatnya, bahkan setelah semua anak buahnya ia kerahkan untuk mencari keberadaan istrinya, mereka masih belum berhasil menemukan Lyra.
Ponselnya berdering, ia langsung mengangkatnya setelah melihat itu adalah panggilan dari Daniel.
"Bicaralah!" bentaknya tak sabar.
"Saya sudah menyurusi cctv dari lorong kamar hotel Nyonya, sampai di cctv di dalam sebuah mall. Saya memeriksa kamera cctv di dalam mall tapi hanya bisa melihat Nyonya yang masuk ke dalam toilet, tapi saya tidak menemukan Nyonya keluar dari sana. Kemudian saya pergi ke Mall itu dan akhirnya menemukan koper yang berisi ponsel yang dimatikan dan seluruh pakaian Nyonya di dalamnya. Anak buah kita sedang berpencar mencari ke seluruh mall dan masih mencari dengan gambaran penampilan terakhir Nyonya."
"Apa sebenarnya kerja kalian?! Menjaga satu orang saja tidak mampu! Aku tidak mau tau, secepatnya temukan dia!" Bentak Max marah seraya membanting ponselnya ke lantai.
"Lyra... kenapa? Kenapa kau pergi?" gumamnya tak berdaya.
"Aku akan menemukanmu! Aku tidak akan menyerah seperti 3 tahun lalu saat aku menyerah mencari Moana!" janjinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
HNF G
benar2 profesional. jago menyamar😄😄😄👍👍👍
2024-12-04
0
Evy
Max junior Otw.....
2024-04-08
1
Micke Rouli Tua Sitompul
Moana apakah lyra
2024-03-19
0