Setelah pertemuan tak disengaja tadi, perasaan Max tiba-tiba tak karuan. Dia merasa aneh dengan dirinya sendiri, sepanjang jalan dia terus menerus memikirkan apa yang Lyra pikirkan tentangnya saat tadi Lyra melihatnya mesra bersama wanita lain. Lalu Max mengenyahkan perasaan tak enaknya, lagipula untuk apa memperdulikan pikiran Lyra tentangnya.
Daniel melihat gelagat Tuannya, dia memberanikan diri bertanya, "Tuan, ada apa?"
"Telepon pengawal yang menjaga Lyra, tanyakan Lyra sedang dimana."
Daniel menatap Tuannya sebentar, ia pun langsung menelepon. Berbicara beberapa patah kata, Daniel pun mengakhiri panggilan teleponnya.
"Tuan, Nyonya di Apartemen tuan Mike. Setelah tadi pulang dari Restoran, katanya wajah nyonya menjadi murung."
Max sedikit merasa bersalah, "Sial! Kenapa aku harus memikirkan perasaannya! Harusnya aku tak perduli padanya, bukan?"
Daniel hanya diam menutup mulutnya tak menjawab, dia tau Tuannya sedang gelisah karena istrinya. Dan baru kali ini terjadi kembali pada tuannya bisa segelisah itu, karena tuannya selalu bersikap tenang sejak kepergian kekasihnya dulu.
"Putar balik, pergi ke Apartemen Mike!"
Mobil pun melaju menuju Apartemen Mike.
Dengan langkah cepat Max mendekati pintu Apartemen keponakannya. Daniel memberi kode pada pengawal yang menjaga Lyra agar menggedor pintu.
Dug
Dug
Dug
Mike mengucek matanya, dia tertidur saat tadi sedang menghapal naskah. "Ada apa?" tanya Mike seraya membuka pintu.
"Paman!"
Dengan gerakan cepat Max menarik tubuh Mike keluar, "Tahan dia atau bawa dia ke rumah! Jangan biarkan siapapun menggangguku disini!" perintah Max lalu dia masuk dan pintu otomatis terkunci saat tertutup.
Mike ingin membuka pintu tapi kedua lengannya ditahan oleh pengawal-pengawal Max. "Buka! Hmpp--" ucapan Mike terpotong, dia memberontak karena mulutnya dibekap.
Akhirnya Mike dibawa paksa pergi dari sana.
Lyra baru saja menyelesaikan naskah yang ditulisnya dan sudah mengirimkannya pada sutradara utama. Saat membuka email-nya lagi ada pemberitahuan jika di kota B akan diadakan acara pesta untuk mempromosikan film dari naskah yang ditulis Lyra juga syuting akan segera dimulai. Lyra dengan cepat membalas email sutradara jika dia kemungkinan tidak bisa datang lalu meminta maaf.
Tik... Tik... Tik...
"Akhirnya selesai! Ahhh, waktunya tidur!" posisi Lyra sudah siap untuk tidur di kasur.
Ceklek!
"Hei Mike! Bukankah aku sudah melarangmu masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu!" Lyra berteriak pada Mike.
Saat pintu terbuka, kedua matanya melotot tak percaya karena malah melihat wajah brengsek suaminya tapi anehnya sekarang malah semakin ganteng terlihat di mata Lyra.
"Ada apa kamu kemari? Bukankah kamu mengijinkanku menginap disini sesukaku!" nada kesal Lyra terdengar sangat jelas.
Max tersenyum, "Kau sedang kesal padaku? Apa karena kejadian tadi siang?" mengangkat sebelah alisnya merasa senang jika benar Lyra kesal karena tadi siang berarti Lyra ada perasaan untuknya dan tidak lagi membencinya.
Lyra melempar bantal ke arah Max, "Untuk apa aku kesal padamu! Pergi sana! Jangan ganggu aku! Bukankah kau sudah ada wanita, kenapa masih datang kemari menggangguku!"
Benar saja Lyra sedang cemburu padanya, senyuman di bibir Max semakin lebar. Dia mendekati Lyra sambil melonggarkan dasinya lalu menariknya kasar, dia lalu membuka jas dan melemparnya sembarangan. Max menggulung lengan kemeja, membuka kancing kemeja satu persatu memperlihatkan bulu-bulu lebat di dadanya dan juga memamerkan otot-otot kekar di perutnya.
Lyra tau apa yang akan dilakukan Max, "Jangan sentuh aku! Kau bahkan bau parfum wanita, sial kau Max! Pergi!"
Tapi sayang penolakan dan teriakan-teriakannya tertelan oleh gairah mereka berdua. Lain di bibir lain di tubuh, Lyra mulai menikmati permainan cinta Max padanya dan semakin terbuai gairah pria yang beberapa saat lalu dia maki.
Setelah pertarungan sengit itu berakhir, Max menarik tubuh Lyra ke dalam pelukannya. "Apa kamu cemburu?" goda Max, sambil menggigiti telinga Lyra membuat Lyra mendesah pelan.
"Lepaskan kenakalanmu di telingaku! Aku ngantuk Max!"
"Kau belum menjawab pertanyaanku, apa kau cemburu melihatku dengan wanita tadi?"
"Tidak! Untuk apa cemburu, aku tau hatimu masih milik orang lain bukan wanita tadi, hoammm... Aku mau tidur, jangan ganggu lagi!"
Max menghentikan kelakuannya, merasa heran dengan ucapan Lyra padanya barusan. Apa maksudnya hatinya masih milik orang lain, apakah Lyra sudah tau tentang Moana?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Nala Ratih Soemarna
Haishh percintaan nya ngga pernah mulus
2023-04-12
2
amalia gati subagio
lyra oh lyra... lu penderita stockholm maskosis sindrom otw akut pemuja hubungan rumit menyayat toxic love ? poor to ke absurd an 😁
2023-01-27
0
QQ
Dengan sikap cueknya Lyra, bisa dipastikan Max akan mulai mencintainya dan Max pun akan benar-benar melupakan Moana 😁😁😁😁✌️
2023-01-16
3