Di Perusahaan Max menelepon balik Gabriela yang terus menerus meneleponnya. "Gab, mau makan malam? Hm, iya aku sangat sibuk belakangan ini, lagipula kamu juga baru kemarin malam pulang dari LN. Tidak, jangan ke rumahku sebaiknya kita bertemu di restoran kesukaanmu. Ok?"
"Ya, aku akan menunggumu di sana."
Max menutup teleponnya, menghela nafas memang sepertinya ia tak punya pilihan harus segera mengurus perceraian dengan Lyra.
Beberapa jam kemudian Max sudah berada di ruang privat Restoran, tak lama menunggu akhirnya Gabriela datang.
Max berdiri menyambutnya, tak bisa dipungkiri wanita yang akan dinikahinya mempunyai badan tinggi berisi dengan wajah sangat cantik dan sikap elegannya sampai Gabriela diperebutkan banyak pria. Bukan hanya itu, Gabriela adalah anak tunggal yang tentu saja akan mewarisi segalanya di masa yang akan datang.
"Gab, aku sudah memesan makanan kesukaanmu. Tidak apa-apa kan?"
"Hei, tentu saja. Kita akan menjadi sepasang suami istri sebentar lagi, kenapa masih canggung. Hm sayang... ngomong-ngomong kenapa kau belum pernah menyentuhku? Apa aku kurang menarik atau kurang cantik? Atau kamu kurang menyukaiku dan tak bernafsu melihatku?" ujar Gabriela blak-blakan.
Max tersenyum, "Mana mungkin aku tak bernafsu padamu, apa kau tak menyadari daya tarikmu sampai semua pria selalu mengincarmu. Aku beruntung bisa mendapatkan wanita se-sempurna dirimu."
Gabriel berdiri lalu duduk di atas paha Max, "Cium aku."
Kedua tangan Gabriela beraksi, satu tangannya mengelus dada bidang Max dari luar kemeja. Satu tangannya lagi mengelus paha Max, bibirnya mendekati bibir Max.
Max tak punya pilihan, ia menarik dagu Gabriela lalu mencium bibirnya.
Tangan Gabriela yang berada di paha Max semakin naik ke atas mengarah ke bagian bawah intim Max.
Max mengakhiri ciumannya, melepaskan pelukannya di tubuh Gabriela. "Cukup, meskipun ini ruang tertutup tapi kita tidak bisa melanjutkannya disini."
Gabriela cemberut tapi ia akhirnya mengangkat tubuhnya lalu berpindah ke tempatnya duduk kembali.
Mereka berdua melanjutkan makan, setelah selesai mereka keluar dari ruangan dan menuruni tangga untuk pergi keluar.
"Max?"
Seorang wanita memanggil nama Max dari arah bawah tangga.
Max menatap ke bawah, ada rasa terkejut di mata Max tapi dengan cepat dia sembunyikan.
Gabriela menatap tak suka pada wanita yang memanggil kekasihnya, ia mengeratkan rangkulannya di lengan Max, "Siapa dia? Kamu mengenalnya sayang?"
Max menyadari mata Lyra yang terkejut saat mendengar Gabriela memanggilnya sayang, "Kau ingat Mike kan keponakanku, wanita ini adalah temannya. Aku sempat dikenalkan oleh Mike."
Gabriela akhirnya tersenyum, "Ah begitu."
Mike melihat Lyra sedang mematung dibawah tangga, tadi ia menyuruh Lyra masuk lebih dulu saat ia memarkir mobilnya. Mike menatap ke arah tatapan Lyra ke atas tangga, ia terkejut ada pamannya sedang bersama wanita yang dulu sempat dikenalkan padanya, wanita yang akan menjadi istri pamannya. Dari kabar yang beredar katanya wanita itu adalah seorang wanita sombong.
Mike berjalan cepat, ia menarik lengan Lyra lalu memyembunyikan di belakang tubuhnya. "Halo, Paman. Kamu disini juga, aku mengajak temanku karena sudah berjanji akan mentraktirnya makan disini."
Max mengangguk, "Baiklah, paman sudah selesai makan. Paman pergi dulu."
Tanpa melihat ke arah Lyra, Max membawa Gabriela pergi dari sana. Tapi saat mengantar Gabriela pulang, pikirannya terus menerus memikirkan Lyra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
HNF G
enak aja perceraian. udah lo pake berkali-kali, diforsir pula. dasar kutu kupret 😡😡😡😡😡😡😡😡😡
2024-12-03
0
Ica Snow Kim
PAMAN MAX BERENGS.K, MAU CERAIKAN LYRA SETELAH TIDURI PAKSANYA 😡
2023-11-13
1
Elminar Varida
hadeeeuh...wishi woshi🤦♀️
2023-09-10
1