Setelah menyelesaikan pekerjaan di pulau itu selama seminggu penuh, Max membawa istrinya pulang.
Saat pulang ke Mansion Max, Lyra merasa sangat bosan. Dia memberanikan diri meminta ijin bertemu Mike, anehnya Max langsung memberi ijin.
Lyra merasa senang bukan main, segera bersiap-siap untuk pergi ke Apartemen tempat Mike sesekali tinggal menghabiskan waktu jika tidak sedang syuting. Lyra sering datang ke Apartemennya, hanya untuk menumpang makan atau sekadar bermain game bareng.
Lyra tadi menelepon menanyakan Mike ada dirumah atau tidak, ternyata Mike sedang libur syuting.
Ditemani Bodyguard-nya Lyra masuk ke dalam lift, sesampainya di lantai Apartemen Mike dia berjalan ke pintu Apartemennya. Lyra tadinya ingin membuka langsung pintu karena dia tau kode sandi Apartemen Mike, tapi karena sang Bodyguard terus memandanginya Lyra mengurungkannya dan memijit bel pintu.
Mike segera membuka pintu, "Kau tau kode uph---"
Ucapan Mike terpotong karena mulutnya dibekap Lyra, "Diam, ayo masuk." Lyra mendorong tubuh Mike masuk lagi ke dalam.
Lyra menatap tajam sang Bodyguard, "Tunggu diluar!" lalu Lyra membanting pintu menutupnya.
Lyra melepaskan bekapannya dari mulut Mike, "Sorry."
Mike cemberut tapi sekaligus merasa senang karena akhirnya bisa bertemu Lyra.
Lyra langsung lari ke tempat PS berada lalu menyalakannya. "Mike, aku lapar kangen masakanmu. Masakin yang enak. Terus nanti aku gak bakal pulang ya, entar nginep disini lah kayak biasa."
"Kamu gak takut paman marah. Mau nginep disini segala," ujar Mike tapi ia menurut dan langsung menyiapkan spaghetti kesukaan Lyra.
Lyra tak menjawab Mike, dia anteng dengan game nya.
Mike menggeleng, "Aku hanya libur tiga hari, besok lusa sudah syuting lagi. Kali ini keluar kota selama satu bulan."
Lyra menghentikan kegiatannya, berbalik menatap Mike, "Aku boleh ikut?"
"Kau tidak tau adik tirimu yang jadi pemeran utama dan menjadi pasanganku di film kali ini? Memangnya Sutradara tidak mengirim email padamu? Kau juga kan ikut andil dalam penulisan naskah."
"Aku tak perduli, aku menulis hanya untuk mencari nafkah. Asal mendapatkan bayaran, selanjutnya aku gak mau tau," Lyra mengangkat bahunya tak perduli.
"Jadi Linda pemeran utamanya. Hem, lalu si brengsek Damian ikut?"
Tangan Mike yang sedang membuat saos spaghetti terhenti, "Kau masih punya perasaan padanya? Ingat Lyra meskipun kalian berpacaran lama tapi dia mengkhianatimu dengan adik tirimu. Bahkan setelah itu, kau yang disalahkan oleh Ayahmu dan agar kau tak menganggu hubungan Damian dan adik tirimu, Ayahmu bahkan akan menikahkan mu dengan temannya yang seorang pria tua. Menurutmu ide itu tidak ada campur tangan adik tirimu? Aku yakin 100% ide itu datang dari adik tirimu Linda agar kau tak menghalangi hubungannya dengan Damian." Ujar Mike.
"Damian adalah pewaris tunggal keluarganya, tidak mungkin adik tirimu melepaskan mangsa seperti dia. Bahkan saat Damian masih bersamamu, adik tirimu itu berani merayunya bahkan berhasil tidur dengannya." Lanjut Mike.
"Cih! Menurutmu Damian dirayu? No! Kau salah besar. Damian selalu memintaku untuk tidur dengannya sejak kami mulai berpacaran, tapi aku menolak. Memang sudah dasarnya dia pria mesum, jadi mereka berdua sama saja. Sama-sama brengsek!"
"Jadi kamu sudah melupakan Damian dong?"
"Menurutmu? Untuk apa aku mengingat si sampah itu! Bahkan aku tak suka pamanmu, padahal wajah pamanmu mengalahkan wajah tampan Damian apalagi Pamanmu lebih kaya dari Damian."
Mike melebarkan senyumannya merasa senang mendengar ucapan Lyra.
Spaghetti siap di makan, Mike membagi dua ke atas piring lalu membawanya ke hadapan Lyra, "Nih, cepat abisin entar gak bakal enak kalau udah lembek."
Lyra dengan cepat memakannya seperti orang yang berhari-hari tidak menemukan makanan.
"Pamanku tak memberimu makan? Kenapa kau seperti orang tak makan selama berhari-hari?" heran Mike.
Lyra terus saja menyeruput spaghetti-nya tak menjawab Mike, setelah habis dia berdiri mengambil minuman dari lemari pendingin.
"Tentu saja pamanmu memberiku makan, tapi semua hampir sayuran mentah. Pamanmu bilang aku tak boleh gendut, dasar pria berhati dingin," ujar Lyra sambil menegak minumannya.
"Apa kalian sudah bercinta?"
"Uhukkk... uhuk... "
Lyra tersedak minumannya sendiri, apa Mike tak punya malu menanyakan hal pribadi seperti itu?!
Mike berdiri menghampiri Lyra menepuk pelan punggungnya.
"Sialan kau! Mulutmu benar-benar seenaknya saja ngomong. Cih! Bukan urusanmu aku tidur dengan pamanmu atau belum."
Lyra meninggalkan Mike, lalu berjalan masuk ke kamar satunya. Apartemen Mike memiliki dua kamar, terkadang jika Mike sedang syuting jauh Lyra tinggal dan tidur di sana.
Mike membiarkan Lyra, mereka berdua susah bersahabat sejak lama dan sudah mengenal sifat dan kelakuan masing-masing, bahkan Mike berusaha dengan keras menyembunyikan perasaannya pada Lyra agar tidak terlihat olehnya. Mike hanya takut ditolak dan akhirnya kehilangan persahabatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Nala Ratih Soemarna
Kasihan si Mike
2023-04-12
2
QQ
Damian dan Linda sama-sama breng5ek 😠😠😠
2023-01-16
1
QQ
Kasian Mike semoga nanti dia mendapatkan jodoh yang baik dan pastinya mencntainya 🙏🙏🙏
2023-01-16
2