Keesokan harinya, beberapa staf wanita masuk ke kamar Lyra. Setiap staf mengerjakan pelayanan yang berbeda. Salah satu staf membawakan sarapan dan menaruhnya di meja. Staf lainnya sedang menyiapkan air di bathtub untuk mandi Lyra. Satu staf lainnya sedang menyiapkan salah satu pakaian di lemari yang baru datang tadi pagi untuk Lyra. Semua berbagai macam pakaian tersedia, beserta high heels dan tas - tas branded.
Salah satu staf sedang berusaha membangunkan Lyra dari tidurnya.
"Nyonya, sudah pagi. Tuan menyuruh Anda memakan sarapan Anda."
Lyra sudah terbangun sejak tadi, ia tak bisa tidur nyenyak karena rasa sakit di tubuhnya.
"Aku tidak mau!"
Staf yang membangunkannya tak berhenti, ia sudah diancam oleh Tuannya. "Nyonya, kata Tuan kalau Anda tidak makan dan menurut maka saya akan dipecat. Tolong saya Nyonya, saya punya keluarga yang harus diberi makan."
Lyra berteriak frustasi dalam hatinya, tapi ia bukan tipe orang yang tidak perduli dengan penderitaan orang lain. Akhirnya dengan menahan rasa sakitnya, ia bangkit dari baringannya.
Tubuh telanjangnya dikelilingi selimut, karena bagian tubuh diantara kakinya sakit ia susah berjalan untuk membersihkan tubuhnya tadi malam. Alhasil sekarang tubuhnya masih bau aroma persetubuhannya dengan suaminya.
Kedua mata staf yang membangunkannya seketika tekejut melihat bekas-bekas merah yang sangat banyak di leher Lyra.
"Ada apa? Kenapa melihatku begitu?" tanya Lyra.
Staf itu menggeleng, "Bagaimana dengan sarapannya, Nyonya?"
"Aku ingin mandi dulu, tolong bantu aku berjalan."
Staf itu tak berani bertanya lebih lanjut, ia membantu Lyra berjalan ke bathroom.
Lyra menahan selimut yang membelit tubuh telanjangnya, dengan tertatih-tatih ia berjalan ke bathroom.
Staf di bagian bathroom segera menyingkir saat Lyra masuk.
"Anda mau saya bantu, Nyonya?" tanya staf bathroom.
"Tidak! Kalian berdua keluarlah. Aku akan berendam di bathtub, jika sudah selesai aku akan memanggil kalian."
Lyra masuk ke dalam bathtub yang sudah berisi air hangat, lalu staf menutup pintunya.
Setelah dirasa tubuhnya bersih, Lyra memanggil staf diluar agar membantunya berdiri. Tapi tak ada jawaban, ia berteriak sekali lagi. "Siapapun yang diluar, tolong aku berdiri. Aku sudah selesai."
Pintu terbuka, bukan staf yang masuk tapi Max.
Lyra berteriak, "Kau! Jangan mendekat!"
Max menatap tubuh telanjang istrinya yang penuh tanda cinta darinya. Dari leher sampai dada kebawah. Ia tersenyum. "Semua staf sudah kusuruh pergi, yang tersisa tinggal aku. Jadi, mau aku bantu?"
"Pergi! Aku tak butuh bantuanmu!" Lyra melempar botol sabun di samping bathtub ke arah Max.
Max menghindar, ia mengangkat bahu. "Baiklah."
Max keluar, tapi ia membuka pintu bathroom lebar-lebar.
Lyra dengan sekuat tenaga berdiri, menahan rasa sakitnya. Ia memakai handuk lalu dengan perlahan berjalan keluar dengan menggigit bibirnya agar tak berteriak kesakitan.
Max hanya bersedekap menyaksikan Lyra.
Saat Lyra akan sampai di ranjang ia terpeleset, Max dengan sigap menahan tubuhnya.
"Lepaskan tanganmu bajingan!"
Max tak melepaskan tangannya, ia merapatkan tubuh mereka dan berbisik di telinga istrinya. "Jika aku melepaskan tanganku, handukmu akan ikut terlepas. Kau masih ingin melanjutkan yang semalam, aku tak menyangka kau begitu menikmatinya."
Lyra sudah sangat marah, ia ingin berteriak kasar lagi tapi yang keluar dari mulutnya malah suara rintih kesakitannya.
"Arggh... "
Max mendengar suara rintihannya, ia membalikkan tubuh Lyra menghadapnya.
"Kau sakit? Dahimu panas!" Max menempelkan punggung tangannya di dahi Lyra.
Lyra menepis tangan Max di dahinya, tapi seketika pandangan matanya kabur dan kepalanya terasa berputar. Tubuh Lyra lunglai dalam pelukan Max dan akhirnya tak sadarkan diri.
"Sialan! Dia malah pingsan!" Max mengangkat tubuh Lyra dan membaringkannya di atas ranjang.
Max menutup tubuh telanjang Lyra yang hanya terlilit handuk dengan selimut baru.
"Daniel! telepon Dokter pribadiku!"
Max menatap wajah memerah Lyra dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Femmy Femmy
max terlalu sadis tidak pemanasan malah main langsung jebol saja
2024-11-12
0
Muh Nur
hadech nech bang max pengen ku santet online biar perkututx metong
2023-09-13
3
Nala Ratih Soemarna
Sadis si u Max
2023-04-10
1