Menggoda Alden

"Kau baik- baik saja? apa kau kedinginan? bagaimana dengan nafasmu, kau merasakan sesak?"

"Aku.. baik- baik saja.." Airin tersenyum canggung.

"Syukurlah.." Alden menghela nafasnya, lalu bangkit berdiri.

"Aku akan mandi.. aku akan minta pelayan untuk membawakan sarapanmu, sarapan yang selalu terlambat" Alden mengusap kembali pipi Airin sambil terkekeh, lalu bangkit berdiri dan pergi dari kamar Airin.

Airin menunduk merasakan pipinya yang memanas, belum lagi debaran jantungnya yang menderu saat Alden berkata dengan lembut, dan tatapan yang memuja, apakah dia salah lihat.

Tatapan Alden padanya kali ini sangat berbeda, hangat dan penuh perhatian, Airin melipat bibirnya lalu tersenyum.

Apa Alden menyukainya?..

Airin menjerit tertahan, dengan menutup wajahnya, tubuhnya berguling di atas ranjang, ke kiri dan ke kanan.

"Apa yang kau lakukan?" Airin menghentikan gerakannya, lalu segera bangun.

"Ya?" Airin bangun dengan wajah merah karena malu, bagaimana bisa Alden kembali, bukankah Alden bilang akan mandi.

"Kau ketinggalan sesuatu?"

Alden menggeleng "Aku lupa mengeringkan rambutmu" Airin menyentuh rambutnya yang masih basah.

"Aku.. bisa mengeringkannya sendiri.." Alden mengangguk "Baiklah.. lakukan jika tidak kau akan sakit kepala"

Alden memutar arah kembali untuk keluar dari kamar Airin, tanpa dia sadari dia menyunggingkan senyumnya melihat tingkah Airin, yang menggemaskan apa lagi saat Airin memeluk selimut dan berguling ke kanan dan ke kiri. ada apa dengannya?.

Airin berdehem lalu turun dari ranjang untuk mengambil handuk dan mengeringkan rambutnya.

....

Airin melihat ponselnya dengan gusar, besok nenek nya akan di operasi, namun dia masih berada di pulau Alden, bagaimana caranya dia bisa pulang.

Airin mengedarkan pandangannya kemana semua orang, Airin melihat Louise baru saja keluar dari kamarnya "Louise..?"

"Eh, ya.. Airin.."

"Kemana semua orang?" Airin tak melihat banyak orang disana, biasanya Louise juga akan berkumpul dengan para wanita pengganti.

"Emm.. kamu tidak tahu?" Airin mengerut bingung, jika dia tahu kenapa dia bertanya "Alden mengusir semua orang yang mengejek mu kemarin, hanya tersisa aku dan dua wanita lagi.. dan mereka sedang menemani Rolan dan Ben."

"Apa?"

Louise terkekeh "Bukankah sudah ku bilang Alden itu orang yang royal dan baik jika kamu menyenangkannya, tapi bisa lebih kejam jika kamu membuat masalah." Airin menelan ludahnya. "Jadi kamu mencari siapa?"

"Aku.. aku hanya merasa disini terlalu sepi.."

Louise mengangguk "Baiklah aku harus pergi dulu, Alden memanggilku" Airin melihat punggung Louise dengan mata mengerjap beberapa kali, jadi Alden sedang menggunakan Louise sekarang.

Airin tersenyum perih, ya dia seperti barang yang di ganti sesuka hati.. bagaimana bisa dia mengira Alden menyukainya, jika Alden bahkan memperlakukan semua wanita sama saja.

Airin kembali ke kamar dengan lesu lalu mendudukan dirinya di tepi ranjang, dia terus merenung dan memikirkan bagaimana caranya dia bisa pulang dan menemani neneknya.

"Bukankah sudah ku bilang Alden itu orang yang royal dan baik jika kamu menyenangkannya.." Airin berdiri tiba-tiba lalu otaknya memproses dengan cepat.

Airin tersenyum lalu pergi ke arah lemari dan memilih gaun tidur yang tergantung.

Setelah membersihkan diri Airin menunggu Alden dengan gelisah, apa Alden akan datang padanya malam ini?, bukankah semalam juga Alden tidak datang.

Atau Alden menghabiskan malam dengan Louise, mengingat kenyataan itu membuat Airin hampir menyerah.

Padahal Airin sudah berdandan sebisanya.

Airin menatap langit- langit, apa yang harus dia lakukan agar membuat Alden senang dan membiarkannya pulang, hanya ini yang terfikirkan, bukankah Alden sangat menyukai bercinta, dan Airin juga tak punya apapun selain tubuhnya untuk membujuk Alden.

Bukan kah dia benar- benar murahan?, tapi jika ini bisa membuatnya pulang, kenapa tidak, lagipula bukankah memang dia sudah terlanjur tenggelam.

Sekarang tinggal bagaimana caranya agar Alden senang dengan pelayanannya.

Airin membuka ponselnya dan membuka sebuah aplikasi pencarian, lalu mengetikkan 'Cara menggoda pasangan di atas ranjang' wajah Airin bersemu merah, hanya membaca artikel saja dia sudah malu, apa lagi mempraktekannya.

"Apa- apaan ini, apa aku harus melakukan itu juga?"

"Melakukan apa?"

"Astaga.."Airin berjengit saat mendengar suara Alden yang tiba- tiba ada di belakangnya.

Alden mengerutkan keningnya, lalu mengambil ponsel Airin, Airin yang tidak siap pun tak bisa mempertahankan ponselnya "Apa ini.." Alden tersenyum geli, namun Airin malu bukan main.

"Cara menggoda pasangan di atas ranjang" Alden bahkan membaca dengan lugas. "Siapa yang akan kau goda gadis cantik.."

Alden melihat penampilan Airin, "Apa kau melakukan ini juga untuk menggoda" Airin memakai gaun tidur, atau yang biasa di sebut lingerie. Lingerie yang melekat pada Airin berwarna hitam tipis sangat kontras dengan warna kulit putih nya.

Airin merapatkan pahanya lalu menurunkan bagian bawah lingerie nya, "Akku.. aku tidak" Airin meraih selimut untuk menutupi tubuhnya, namun dengan cepat Alden menarik selimutnya kembali.

"Kenapa ditutupi?" Alden menyeringai dan mengurung tubuh mungil Airin "Kau melakukan ini untukku, bukan?."

Airin menelan ludahnya kasar, lalu mengangguk "Lalu tunggu apa lagi.. lakukan"

Airin tertenung, kenapa dia jadi tegang. haruskah sekarang dia menyesali keputusannya, tapi bagaimana dengan neneknya.

Airin mengalungkan tangannya di leher Alden, lalu memberikan ciuman.

Ciuman yang terasa kaku, dan kasar. Alden ingin tertawa merasakan gerakan Airin yang terkesan memaksakan diri "Seperti ini yang namanya berciuman?"

"Harusnya kau bertanya padaku, ikuti aku!" Alden mendekatkan mulut nya lalu mencium Airin perlahan dan lembut "Sekarang keluarkan lidahmu!" bisiknya. Airin yang terpaku hanya bisa menuruti Alden, dan semakin terbawa arus saat Alden menyesap lidahnya" Airin merasakan lidah Alden menjelajah lembut, dengan sesapan- sesapan kecil, sesuatu yang membuat Airin merinding juga menikmatinya. Rasa lembut lidah yang bergelut bercampur air liur mereka membuai Airin hingga tanpa sadar Airin membalas Alden dengan sesekali menyesap lidah pria itu.

Airin merasa bagian bawah bibirnya terasa basah saat Alden melepaskannya, dengan perasaan tak rela Airin hanya diam saat Alden menjauhkan dirinya.

"Seperti itu, lakukan seperti itu!" Jari Alden mengusap lembut bibir basah Airin.

Airin meraih tengkuk Alden lalu melakukan apa yang baru saja Alden ajarkan, cara berciuman, menyesap lidah, lalu bibir atas dan bawah bergantian.

Airin melayang dengan caranya sendiri, dia tenggelam bahkan dengan apa yang dia lakukan, bahkan Alden hanya membiarkannya.

Alden hanya berusaha menahan diri untuk tidak merapatkan tubuhnya dan meremas apapun dengan tangannya, Alden ingin tahu apa yang akan Airin lakukan selanjutnya.

Airin merapatkan tubuhnya kearah Alden dengan semakin manarik kerah kemeja Alden, membuatnya bisa merasakan dadanya merapat dengan dada Alden, Airin bahkan bisa merasakan tubuh bawah Alden mulai tegak berdiri, Airin membuka matanya saat menyadari Alden menyeringai "Bagus sekali, lalukan sesuai kata hatimu, semua akan kau kuasai tanpa perlu pelajaran.."

Tanpa kata Airin kembali menyesap bibir Alden dan dengan pelan mendorong Alden terbaring, dan kini Airin berada di atasnya "Jadi posisi ini yang kau suka..?" bisik Alden dengan serak.

Airin menggigit bibir bawahnya hingga terlihat menjadi sebuah godaan untuknya.

"Kau sangat cantik Airin.." Alden sendiri tak menyadari bagaimana bisa ucapan itu keluar dari bibirnya, apakah ini tulus, pujian untuk Airin karena kecantikannya.

Airin bergerak nakal dengan menggoyangkan pinggulnya dan menggesekkan bagian bawah mereka yang masih tertutup.

Ah.. Alden bisa gila dia ingin membalik tubuh mereka dan membuat Airin berada dalam kuasanya, hanya saja Alden ingin tahu apa yang akan Airin lakukan selanjutnya.

Tanpa menghentikan gerakannya Airin mulai melepas lingerie nya dan nampaklah dua potong pakaian dalam yang menutupi bagian sensitifnya, yang semakin membuat Alden menahan napasnya.

Jari lentik Airin mulai membuka kancing kemeja Alden dengan pangutan yang kembali Airin lakukan di bibir Alden.

Dia mulai terbiasa dengan tugasnya.

.

.

.

Like...

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻

𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻

demi nenek tercinta, Airin rela merendahkan dirinya. meski pd akhirnya dia yg terjatuh lebih dulu.🤧

2023-01-28

1

Mom Dee🥰🥰

Mom Dee🥰🥰

demi apapun ya rin, semua dilakukan 🥲

2023-01-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!