Pertengkaran

Airin mengendap memasuki pintu belakang mansion, dia terlambat datang harusnya di jam sembilan malam Airin sudah kembali, namun tiba-tiba kondisi neneknya drop, Airin panik dan tidak mungkin pergi saat situasi buruk, dia juga tidak akan bisa konsentrasi saat bekerja jika tidak memastikan neneknya baik- baik saja.

Jadilah setelah neneknya kembali membaik, Airin baru bisa kembali meski harus merogoh saku lebih dalam karena harus menaiki taksi agar sampai di mansion.

Airin menghela nafasnya lega, saat tiba di kamarnya akhirnya dia bisa selamat, beruntung dia tidak bertemu dengan penjaga yang sedang berpatroli atau pun pelayan yang masih bangun.

Airin tak tahu apa yang akan mereka lakukan padanya jika melanggar peraturan.

Baru setengah jam Airin merebah kan diri tiba-tiba tenggorokannya terasa kering, Airin melihat botol airnya yang ternyata kosong lalu mendesah sambil bangun dengan malas.

Airin pergi ke arah dapur pekerja untuk mengambil air minum. Setelah mengisi botol dengan air melewati taman belakang Airin memutuskan duduk sebentar sambil minum air.

"Ah.. leganya.." Airin mendesah saat air terasa mengaliri tenggorokannya.

"Apa yang lega?" Airin berjengit saat mendengar suara di belakangnya, nyaris saja Airin melompat karena kaget, siapa yang masih terbangun di tengah malam seperti ini.

menoleh dan mendapati pria tinggi dan tampan di depannya, Airin segera menutup matanya saat menyadari sang pria bertelanjang dada "Si..apa kau?"

"Harusnya aku yang bertanya" Alden memasukan tangannya ke saku celana pendek yang dia kenakan. "Sedang apa kau dirumahku.. gadis cantik?"

Airin mengerutkan keningnya, dia rasa dia pernah mendengar suara itu, tapi dimana?.

Airin membuka sedikit tangannya agar bisa melihat lebih jelas "Kau!" tunjuknya.

"Pria mesum.." Airin mundur satu langkah, apa lagi melihat Alden berdiri di depannya dengan bertelanjang dada.

Alden terkekeh, melihat Airin ketakutan seperti saat tadi pagi mereka bertemu, Alden tak sengaja melihat pergerakan di taman belakang, maka Alden memutuskan untuk melihatnya, namun siapa sangka, dia adalah gadis yang tadi ketakutan melihatnya "Se.. sedang apa kau disini?" Alden menaikan alisnya.

"Kau pelayan baru?" tentu saja Alden tidak akan mengira Airin kerabatnya karena Airin muncul dari mes belakang rumahnya tempat para pelayan berada.

Airin mengerjapkan matanya, siapa sebenarnya pria ini selama satu bulan dia bekerja, belum pernah Airin melihatnya, dan bagaimana dia bisa tahu jika dirinya seorang pelayan, sedangkan dia sedang tidak mengenakan seragamnya.

"Aku Alden.." Airin teringat saat Alden memperkenalkan dirinya, apakah dia tuan muda Alden yang di maksud kepala pelayan, Astaga jika benar... dia adalah tuan muda, maka habislah dia, kenapa dia tidak berfikir kesana sejak awal, bagaimana bisa kendaraan Alden memasuki kediaman keluarga majikannya dengan bebas jika dia bukan anggota keluarga.

"Kau..kau tuan Alden, Alden Leonard Barner" Alden mengangguk dengan bangga, seringaian pun muncul di bibirnya.

Airin menelan ludahnya kasar.. "Aku.. aku.. pelayan baru tuan.." Airin menunduk, namun rautnya masih terlihat takut.

Melihat Airin ketakutan Alden semakin ingin menggodanya, Alden maju selangkah sedangkan Airin yang melihat pergerakan Alden memilih mundur "Kenapa kau mundur?"

"Aku.. aku harus kembali ke kamarku, maafkan aku tuan, aku benar-benar lancang padamu.. aku pergi dulu.." Airin membungkuk lalu pergi dengan cepat ke arah kamarnya, bahkan tanpa mendengar balasan dari Alden.

Alden ingin tertawa, namun dia hanya berdehem untuk melegakan tenggorokannya yang gatal.

Keesokan harinya semua berkumpul di meja makan, dan dengan posisi lengkap dimana tuan muda juga hadir.

Suasana meja makan yang tenang itu seperti menyembunyikan bom waktu yang siap untuk meledak kapan saja, saking heningnya, bahkan suara sendok pun tidak terdengar.

Alden sudah rapi dengan stelan kerja, terlihat lebih tampan dan rupawan, para pelayan sibuk mencuri pandang, dan melihat diam-diam sambil sesekali bekerja.

Airin salah satunya,jika kemarin Alden terlihat dengan tatapan mesum sungguh menjijikan, kali ini raut Alden terlihat serius bahkan tanpa ada senyum sedikitpun terlihat lebih keren bagi Airin hingga Airin tidak berkedip dibuatnya "Kenapa dia jadi sangat keren" Airin tak berniat melihat dan menatap, sungguh. Tapi kebetulan dia sedang bekerja di sudut yang dimana Alden terlihat jelas.

...

"Kau membawa perempuan lagi.."

Alden mendongak melihat daddynya yang mulai pembicaraan setelah sarapan usai.

Alden menatap sang daddy namun mulutnya tak mengucap sepatah katapun "Sampai kapan kau akan bersikap semau mu, tidakkah kau berfikir untuk bekerja dengan serius lalu menikah!" bukan lagi petuah yang di berikan, melainkan perintah dari sang kepala keluarga, Alden masih diam seolah dia tak peduli, raut acuh sangat nampak bahkan terkesan dingin.

"Sudah satu bulan kau tidak pulang apalagi yang kau lakukan jika tidak bersenang- senang, lalu saat pulang kau masih saja bertingkah semaumu, membawa perempuan- perempuan murahan milikmu ke dalam rumahku!"

Alden bangun dengan cepat, hingga deritan kursi terdengar nyaring dan seketika suasana menjadi hening.

"Sudah selesai? jika ini rumahmu untuk apa kau meminta ku pulang" rahang Alden mengeras tatapan matanya memerah, giginya gemelutuk terlihat sekali jika kemarahan menguasainya.

Tidak ada yang bicara setelahnya, nyonya rumah bahkan refleks memegang tangan sang suami, saat pria paruh baya itu hendak menyanggah perkataan Alden.

Adik perempuan Alden bahkan hanya bisa mengkerut takut, sesuatu yang tidak asing memang karena setiap Alden pulang pertengkaran pasti terjadi.

"Lihat Patricia, adikmu bahkan lebih dewasa dibanding dirimu.." usia Patricia baru sebelas tahun, gadis penurut yang akan mengikuti apa yang di perintahkan sang Daddy.

Alden mengerutkan keningnya, lalu melihat Patricia yang hanya menunduk, dengusan terdengar saat melihat Patricia seperti gadis lugu "Daddy tidak tau?, apa yang terlihat tak seperti yang sebenarnya" Patricia mendongak menatap Alden, matanya menatap penuh luka namun Alden tidak akan tersentuh sama sekali. "Jelas aku tidak akan sepertinya, dan tidak akan sama.. karena hanya aku yang memiliki darah Barnes!"

"Alden!" Nyonya rumah berteriak.

"Wuaaahh lihat sang Nyonya sudah mengaung.." Alden bertepuk tangan.

"Aku mungkin memang ibu tirimu, dan Patricia bukan pemilik darah Barnes.. tapi Alden, tak peduli apapun yang kamu lakukan kami juga berhak atas ini semua!"

"Ckck.. sudah berani memperlihatkan taring rupanya" Alden menyeringai "Daddy lihat, itu tujuannya sebenarnya.." wajah Nyonya rumah menjadi pucat pasi.

"Tidakkah kau terlalu serakah Gres?"

"Alden?" Gres menatap nanar Alden.

Alden mendengus, lalu melangkah pergi, saat akan melewati pintu, mata Alden terarah pada Airin yang masih menatapnya dengan terpaku, memalingkan wajahnya Alden pergi bahkan masih dengan raut dingin.

Airin mengerjapkan matanya, Apa itu tadi, apa baru saja terjadi keributan, bukan pertengkaran.. Airin kira keluarga ini terlalu hening untuk sebuah keluarga, namun ternyata pertengkaran mereka lebih menyeramkan dari keluarga pada umumnya, lalu apa itu tadi, Alden menatapnya dengan tatapan meremehkan, bukan tatapan mesum dan penuh perhatian.

Lalu ternyata, fakta yang baru diketahui Airin ternyata Nyonya rumah yang terlihat cantik dan terlihat muda itu, adalah ibu tiri dari sang tuan muda.

Airin menggeleng menepis semua prasangka, dia disini untuk bekerja jadi tidak ada yang harus dia ketahui selain dirinya yang hanya seorang pelayan.

.

.

Like..

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

Siti Aminah

Siti Aminah

jhn pedulikan urusan majikan mu Airin...hati2 nanti km d pecat bingung lg cari krj an

2024-01-16

0

𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻

𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻

tutup mata dan telinga mu Airin... semakin banyak tahu maka akan semakin tdk baik untuk mu.

2023-01-28

0

Mom Dee🥰🥰

Mom Dee🥰🥰

alden hanya jiwa yg memberontak dan airin akan menjadi saah satu korbannya 🥲

2022-12-27

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!