Menyerahkan Diri

"Lihat ini, aku akan membeli mobil baru hari ini" Wanita yang keluar dari kamar Alden bicara dengan rekannya, menunjukan rekening di ponselnya yang membengkak.

"Ah, Ya.. aku akan membeli tas keluaran terbaru, kemarin aku tidak bisa membelinya karena aku baru membeli sepatu baru.." Kedua wanita itu mendengus saat melewati Airin, mereka ingat Airin pelayan sombong yang berani menolak Alden.

"Bagaimana jika kita pergi hari ini juga"

"Tentu.."

Airin menghela nafasnya saat mereka melewatinya, Airin melanjutkan langkahnya untuk membersihkan kamar Alden "Tidakkah kau ingin seperti mereka.." Airin berjengit saat Alden tiba-tiba bicara di depannya, sejak kapan dia berada di sana.

"Apa?"

"Mempunyai uang banyak dan tidak perlu bersusah payah.." Airin menatap Alden dengan tatapan yang nanar, namun dia tidak bicara.

"Jika kau ingin, cukup datang padaku.." Airin tertegun, saat Alden mendekat dan berbisik padanya. "Bersihkan kamarku!" Alden menegakkan tubuhnya lalu melanjutkan langkahnya.

Airin mengepalkan kedua tangannya, menahan amarah yang menggunung, Alden sedang mengejeknya, tidak jangan sampai Airin datang pada Alden..

Namun seolah dunia ikut mengejeknya, hari ini Airin di telpon rumah sakit jika neneknya kembali drop, Airin berlari menyusuri lorong rumah sakit untuk memastikan kondisi sang nenek.

"Aku harap kamu mempersiapkan untuk segala kondisi.." dokter berkata seolah neneknya tidak punya harapan lagi.

"Apa yang terjadi dengan nenekku dokter.."

"Denyut jantungnya melemah"

"Bukankah kita bisa melakukan transplantasi hati, apa yang terjadi sekarang?" neneknya memang mengalami kanker hati, penyakit yang terlambat Airin ketahui, andai Airin tahu lebih awal, mungkin neneknya masih bisa menjalani kemo.

Dokter menghela nafasnya "Untuk mendapatkan hati, tidak semudah yang kau bayangkan.." Airin mengerti apa yang sebenarnya dokter katakan semua berhubungan dengan uang.

"Berapa, berapa yang harus aku berikan untuk mendapatkan hati.." Airin bergetar dengan tangisannya dia tidak mau kehilangan neneknya.

"Airin, sudah kubilang ini tidak semudah itu.." Airin semakin menangis.

"Lalu apa yang harus aku lakukan, dokter katakan padaku?!"

Melihat Airin menangis dokter hanya bisa berkata "Kita akan mencoba melakukan operasi, kita akan menghubungi bank organ, tapi.."

"Berapa?" Airin akan melakukan apapun, memberikan berapapun untuk kesembuhan neneknya.

"Sudah ku bilang ini bukan hanya soal uang Airin!" dokter sudah mulai lelah menjelaskan, dokter mengerti Airin begitu mencintai neneknya tapi ini tidak sesederhana itu.

"Apa gunanya kita berjuang jika pasien sudah tidak mau lagi berjuang!"

"Apa maksudmu dokter?" Airin mendongak melihat dokter.

"Airin.. lepaskan nenekmu, dia mungkin sudah lelah.." Airin menggeleng..

"Apa yang dokter katakan?, begitukah sifat seorang dokter? bagaimana bisa kau meminta aku untuk menyerah.."

"Airin.."

"Tolong aku dokter, aku akan mencari uang.. kemana pun, berapapun.. tapi tolong operasi nenekku.."

"Airin.." Airin berlutut di depan dokter yang akhirnya tidak bisa berkata-kata.

...

Airin meremas kedua tangannya dia sedang menunggu dengan gelisah, menunggu Aiden di depan kamar pria itu, Airin menelan ludahnya kasar beginikah akhirnya, dia menyerah pada keadaan.. memang pada siapa lagi, dia tidak punya siapapun, dia tidak mungkin mendatangi rentenir lagi, sedangkan hutangnya kemarin belum juga lunas.

Alden menghentikan langkahnya saat melihat Airin berdiri di depan kamarnya "Kau belum membersihkan kamarku?" Alden kembali melanjutkan langkahnya menuju kamarnya, dia tahu Airin menunggunya, kepala pelayan mengatakan jika Airin sedang berdiri di depan kamarnya sejak satu jam lalu, entah untuk apa.

"Aku sudah selesai dengan tugasku tuan.." Alden mengangguk.

"Lalu, untuk apa kau masih disini?"

Airin menghela nafasnya lalu mendongak menatap Alden "Berapa.. berapa yang akan kau berikan padaku.." Alden mengerutkan keningnya "Jika aku menjual diriku.. berapa yang akan kau berikan?"

Alden nyaris tak percaya dengan apa yang di dengarnya, kemarin gadis ini sempat menolak, meski Alden juga tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya, dia hanya mencoba menggoda Airin yang ketakutan padanya. "Kau yakin..?"

"Aku.. masih perawan, bisakah aku mendapatkan lebih banyak.." Alden membelalakan matanya, gadis ini benar- benar serius.

"Kau tidak menipuku?"

"Cukup pastikan saja berapa yang akan aku dapatkan, jika tidak kau tidak perlu membuang waktumu.." Airin menelan ludahnya mencari keberanian untuk melanjutkan ucapannya .. " Maka aku akan pergi ke tempat lain.." Airin tidak yakin, sekarang pun Airin memberanikan diri untuk menjual dirinya pada Alden, dia tidak punya apapun selain dirinya untuk dia tawarkan, setidaknya Alden bukan pria sembarangan dari klub murahan yang dia tahu, Airin berjanji setelah ini dia akan keluar dari pekerjaannya, karena mungkin dia tidak akan sanggup mengangkat kepalanya lagi.

.

.

.

Alden menyimpan sebuah kertas di depan Airin, kini Airin duduk di sofa di dalam kamarnya.

"Aku membutuhkanmu tidak hanya sekali, maka itu kita perlu kontrak agar kau tidak lari.." Airin mengerutkan keningnya.

"Aku, aku hanya akan melakukannya sekali, aku tidak ingin terikat apapun.."

Alden menggeleng "Kamu akan menjadi wanita pengganti, yang akan menggantikan wanita lain saat dia tidak bisa melayaniku"

"Aku tidak akan melakukannya setiap hari, tapi kau harus siap untuk melayaniku kapanpun aku mau.."

"Aku akan berikan 1000.000 dolar di muka..Selanjutnya kau akan mendapatkannya setiap aku membutuhkanmu, semua tergantung pelayananmu bisa jadi aku akan berikan lebih dari uang muka jika aku puas."

Airin menelan ludahnya saat nominal uang terucap begitu mudah dari Alden "Tidak masalah 1000.000 dan aku tidak perlu melakukannya lagi.." Airin sungguh tidak ingin, bukankah itu sama saja jika dirinya menjadi pel acur, meski dia tak tahu apa bedanya menjual diri sekali dan terus menerus bukankah sama- sama menjual diri, namun menghilangkan harapan Airin, Alden menggeleng menolak Airin.

"Lebih baik tidak perlu, aku punya banyak wanita pengganti jadi aku tidak tertarik.." Alden menyeringai ini hanya metode tarik ulur yang dia lakukan, dia belum punya wanita pengganti, dan ide gila itu baru dia dapatkan saat satu wanita tidak bisa memuaskannya.

Dia hanya penasaran dengan rasa Airin, jika Airin sama saja dengan wanita lainnya tentu saja dia tidak akan menyentuhnya lagi, namun jika Airin tidak terikat dengannya, disaat dia ingin Alden tidak akan mudah mendapatkannya kembali.

"Aku.."

"Cukup beri tanda tanganmu di sana" Alden membuka brankas dan mengeluarkan uang yang Alden janjikan "1000.000 dolar sudah di depan matamu.." Airin melihat tumpukan uang, bukan hanya cukup untuk operasi sang nenek, mungkin dia juga bisa membayar hutangnya pada rentenir.

"Bisakah kau beri jangka waktu, sampai kapan aku menjadi wanita pengganti?"

"Hingga sampai aku tidak menginginkanmu lagi"

Airin menggeleng dia tidak sanggup, iya jika Alden cepat bosan, bagaimana jika Alden terus mengikatnya, bukan terlalu percaya diri, hanya saja Airin sungguh tidak ingin terjebak terlalu dalam, dia hanya melakukannya demi sang nenek, tidak untuk yang lainnya, jika bisa hanya sekali saja.

"Beri aku waktu pastinya.."

Alden menghela nafasnya "Baiklah, satu tahun.."

Airin membelalakan matanya itu terlalu lama, bagaimana bisa dia menjadi wanita pengganti begitu lama.

Alden mengedikkan bahu, seolah dia tak ingin mengalah, terserah jika Airin berubah fikiran, meski dalam hatinya dia sedikit penasaran apa yang membuat gadis ini memutuskan hal besar bahkan dalam satu malam saja.

...

Like..

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻

𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻

tdk banyak org yg merasa berhutang Budi bisa melakukan hal apapun demi bisa membalas Budi baiknya.

2023-01-28

0

Mom Dee🥰🥰

Mom Dee🥰🥰

dan kisah pilu airin akan segera dimulai 🤭

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!