Cemburu...
"Baik bell, gimana kabar kamu, udh lama kita gak ketemu... ucap kiki...
"Baik ki.. ya iyalah kita gak perna ketemu kamu kan sibuk..." ucap bella...
"Kalau untuk kamu aku bisa ngeluangi waktu ko..." ucap kiki...
"Mulai dehh..." ucap bella...
"Tumben bell bisa sampai sini biasa nya gak boleh kemana-mana..." ucap kiki...
"Hahaha... itu kan dulu sekarang mah beda..." ucap bella...
Stiven yang melihat keakrapan kiki dan bella ntah mengapa hati nya terasa begitu panas...
"Cih.. apa-apaan dia, apa dia tidak menganggap ku disini..." batin stiven...
"Itu siapa bell, ko gak di kenali..." ucap kiki...
"Itu...." ucap bella ragu...
"Perkenalkan saya stiven vins ceo vins grub dan sekaligus suami nya bella..." ucap stiven sambil berdiri dan mengajukan tangan...
"Apa, ceo vins grub, bagaimana bella bisa menikah dengan orang ini..." batin kiki...
"Saya kiki, teman lama nya bella bisa di bilang mantannya bella..." ucap kiki sambil bersalaman tangan dengan stiven...
"Ayok sayang mari kita pergi..." ucap stiven sambil menarik tangan bella...
"Yaudah ki aku pergi dulu, bye..." ucap bella...
"Bye bell... sampai ketemu lagi..." ucap kiki berteriak....
Bella yang melihat perubahan sifat stiven pun merasa aneh...
"Kenapa dengannya, kenapa dia memanggil ku sayang..." batin bella...
Tak lama mereka sampai di kamar hotel tempat mereka menginap...
"Siapa dia..." ucap stiven...
"Teman lama tuan, tadi kan udh di jelaskan sama dia..." ucap bella....
"Cih... teman lama seakrap itu, apa kau punya rasa dengannya..." ucap stiven....
"Tidak tuan, dia hanya masalalu ku..." ucap bella...
"Masalah lu kamu bilang, aku tidak peduli apa hubungan mu dengannya dan aku harap kamu jangan perna main dengannya karena aku benci wanita peghianat apalagi wanita murahan..." ucap stiven...
Bella yang mendengar ucapan stiven merasa sakit di hatinya, ia hanya tertunduk menahan tangisnya...
"Kenapa kamu diam, ooo... atau aku benar kalau kamu wanita murahan ha..." ucap stiven...
"Cukup..." teriak bella...
"Aku tau kamu tidak perna mencintai ku dan aku tau aku hanya sebagai pembantu mu tapi ingat aku bukan wanita yang kau sebutkan itu dan aku tidak perna akan menghianati pernikahan kita..." ucap bella sambil menangis dan pergi meninggalkan stiven...
Ntah mengapa stiven yang mendengar ucapan bella hati nya bergetar hebat, ia bahkan tidak marah saat bella berkata seperti itu dengnnya...
"Kenapa aku tidak marah ketika dia berbicara itu kepada ku, ada apa ini sebenarnya..." ucap stiven sambil mengacak-ngacak rambutnya...
Bella berlari keluar dari hotel tempat mereka mengginap, ia berjalan tanpa arah hingga sampai ketaman, waktu menunjukan pukul 7 malam, bella hanya terduduk di bangku taman dengan tatapan kosong...
Stiven yang berada di hotel merasa cemas karena hari sudah semakin malam dan bella belum pulang juga...
Triiingg.... suara hp milik stiven berbunyi, stiven mengambilnya dan mengangkat nya...
"Hallo stive..." ucap indah...
"Iyah mah.. ada apa..." ucap stiven...
"Bella mana stive dari tadi perasaan mamah enggak tenang kepikiran dia terus..." ucap indah...
Stiven yang mendengar mamah nya menanyakan bella berusaha mencari alasan...
"Bella baik-baik aja ko mah, dia ada di kamar mandi mah..." ucap stiven...
"Yaudah kalau begitu, nanti kalau dia sudah siap, telpon mamah lagi ya, mamah ingin bicara dengan nya..." ucao indah...
"Iyah mah..." ucap stiven dan mematikan telpon nya....
"Dimana dia sekarang jam segini masi belum pulang, apa di tersesat.. lebih baik aku mencari nya..." ucap stiven dan pergi mencari bella...
Bella masi setia berada di kursi taman, ia membaringakan tubuh nya di kursi dan tak lama ia tertidur...
Stiven sudah berkeliking kemana-mana tetapi ia masi belum menemukan bella, ia menuju taman dan melihat ada sesorang tertidur di atas kursi tersebut...
"Siapa dia.. seperti nya pakainnya tidak asing..." ucap stiven dan mendekati kursi taman...
"Ternyata kamu disini, dasar bodoh..." ucap stiven...
Sitven mendekati bella yang sedang tertidur dan ntah mengapa ia tidak tega membangunkannya, perlahan stiven menyentuh bella ia berniat menggendongnya pulang, stiven merasakan badan bella serasa cukup panas...
"Kenapa panas sekali..." ucap stiven yang menyuntuh dahi bella...
Stiven yang merasa ada yang tidak beres dengan bella, langsung menggendong dan membawah bella ke hotel...
Setibanya di kamar hotel ia langsung merebahkan tubuh bella di atas kasur dengan perlahan, setelah itu ia meminta pelayan hotel untuk membilikannya obat penurun panas...
Setelah mendapatkan obat tersebut stiven membangunkan bella untuk meminum obat, tetapi bella tidak banggun juga...
"Bagaimana ini dia tidak bangun juga, gimana cara nya aku meminumkan obat ini..." ucap stiven...
Stiven mendapatkan ide ia membuka mulut bella dengan tangannya dan memasukan obat tersebut beserta air minum, katika di rasa semua beres ia merebahkan tubuh nya di samping bella...
Jam menunjukkan pukul 12 malam stiven masi terjaga dari tidur, ia berusaha untuk tidur tetapi tidak bisa, stiven melihat bella dan mulai menyentuh dahi bella yang sudah tidak begitu panas...
"Panas nya sudah turun..." ucap stiven...
Kemudian ia mendekati bella dan memeluk tubuh bella dengan erat, ia semakin nyaman dan tak lama stiven pun tertidur...
Pagi hari telah tiba, matahari mulai menunjukan sinar nya...
Bella terbangun dari tidur nya yang begitu nyaman baginya, ia membuka mata nya secara perlahan dan hal yang pertama ia liat adalah wajah stiven yang menurut nya begitu tampan...
"Tampan sekali dia, kumohon tetap la tertidur begini sebentar saja agar aku bisa lebih lama memandang mu..." Ucap bella...
"Tapi kenapa aku berada disini bukannya kemarin aku berada di taman, ya ampun pasti dia yang telah membawah ku kesini, kenapa aku selalu mereopotkannya..." batin bella...
Tak lama stiven terbangun dari tidur nya, ia merasah aneh melihat bella memandangi nya begitu intens...
"Kenapa kamu melihat ku begitu..." ucap stiven...
Bella yang tersadar stiven telah bangun dari tidur nya langsung memalingkan wajahnya...
"Maaf tuan..." ucap bella...
"Untuk..." ucap stiven....
"Untuk semuanya karena saya sudah banyak merepotkan anda..." ucap stiven...
"Baguslah kalau kamu sadar, dan ingat saya tidak ingin terulang seperti tadi malam lagi, untung saya menemukan mu, kalau tidak pasti aku sudah habis di marah oleh kedua orangtua ku..." ucap stiven...
"Iya tuan saya tidak akan mangulangi nya lagi..." ucap bella...
"Dan sekarang kamu mandi sebentar lagi kita akan kaluar..." ucap stiven...
"Baik tuan... ucap bella...
Jam menunjukan pukul 08.00 pagi bella dan stiven siap untuk pergi, pertama mereka menuju restoran terdekat untuk sarapan pagi, setelah sarapan mereka menuju tempat wisata yang sangat terkenal dikorea...
Terimakasih sudah mampir jangan lupa like comen dan vote ya...
Maaf ada typo....
Semoga terhibur...😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 438 Episodes
Comments
Unnie Evi✅
Sepertinya Stive sudah mulai cinta sama Bella tapi menampik rasa itu
2022-12-19
0
Eva Nietha✌🏻
Semangat
2022-01-05
0
Diana Marwah
Smoga aja Stevin,,, Cpt jatuh Cinta Ma Bella
2021-12-01
0