Bertemu mertua...
"Sebenar nya tuan ingin membawa nona bella kemana..." ucap stiven...
"Bertemu dengan orang tua ku..." ucap stiven..
"Berarti tuan sudah menganggap nona bella sebagai istri tuan..." ucap iqbaal...
"Belum... aku hanya tidak ingin di jodohkan oleh orang tua ku dengan wanita yang tidak ku kenal, dan sampai kapan pun aku tidak akan menganggap nya istri ku..." ucap stiven...
"Tapi tuan..." ucap iqbaal...
"Sudah ku bilang jangan perna terlalu dalam ikut campur urusan pribadi ku..." ucap stiven...
"Baik tuan..." ucap iqbaal...
Tak lama pelayan toko tersebut datang membawa beberapa set model perhiasan...
"Ini tuan, Silahkan dipilih.." ucap pelayan toko perhiasan tersebut...
"Saya ambil yang ini..." ucap stiven...
"Wah.. pilihan yang bagus tuan, kekasi anda pasti sangat senang menerimah ini, saya bungkus dulu tuan..." ucap stiven...
"Ini tuan, total nya 700 juta rupiah..." ucap stiven..
Selesai membayar perhiasan tersebut mereka kembali ka salon tempat bella perawatan, tak lama mereka menunggu, bella selesai dengan perawatannya, bella kembali menemui stiven dan iqbaal...
"Maaf telah menunggu lama tuan..." ucap bella...
Stiven dan iqbaal yang menyadari suara bella mereka kompak melirik nya, mata mereka terhenti pada sosok bella yang sangat cantik luar biasa...
"Wah... anda sangat cantik nona..." ucap iqbaal...
"Terimakasih frend..." ucap bella...
"Sempurna..." ucap stiven...
"Apa tuan, anda bilang nona bella sempurna..." ucap iqbaal...
Bella yang mendengar ucappan stiven hanya tertunduk malu...
"Apakah dia benar mengatakannya, aku tidak bermimpi kan..." batin bella...
"Tidak aku tidak bilang apa-apa... Ni perhiasan untuk kamu, pakai sekarang..." ucap stiven mengalihkan pembicaraan...
Iqbaal yang melihat stiven salah tingka hanya bisa tersenyum, seperti nya kau sudah jatuh cinta tuan... batin iqbaal..
"Terimakasi tuan..." ucap bella
mengambil perhiasan dan memakai nya..
Pertama bella memakai cicin yang sangat pas di jari manis nya, lalu memakai gelang dan anting, saat ingin memakai kalung ia merasa agak kesulitan, bella berniat meminta bantuan stiven tetapi dia tidak berani mengatakannya akhirnya ia memutuskan untuk meminta bantuan iqbaal...
"Frend, apakah aku bisa meminta bantuan, tolong pakaikan kalung ini, sedikit sulit bagi ku..." ucap bella...
Stiven yang mendengar nya merasa nafas nya begitu sesak..
"Apakah kau tak liat disini ada suami mu, bisa-bisa nya kau meminta bantuan orang lain..." ucap stiven...
"Maaf tuan, saya tidak ingin menggangu tuan..." ucap bella...
Tanpa menjawab stiven berdiri dari duduk nya dan mengambil kaluang itu dari tangan bella lalu memakaikannya secara perlahan...
Bella yang menyadari nya tersenyum bahagia...
"Andai anda selalu bersikap seperti ini tuan, betapa sempurna nya hidup ku..." batin bella...
"Sudah..." ucap stiven...
"Terimakasih tuan..." ucap bella...
"Bal.. kamu bayar dulu sana..." ucap stiven sambil menyerahkan kartu kredit...
"Baik tuan..." ucap iqbaal..
Setelah membayar nya mereka keluar dari salon tersebut, Tak terasa hari sudah mulai gelap, mereka memutuskan untuk keluar dari mall tersebut...
"Kita mau kemana tuan..." ucap iqbaal...
"Pulang bal..." ucap stiven...
"Baik tuan..." ucap iqbaal...
Di dalam mobil hanya anda kehiningan mereka fokus dengan diri mereka sendiri...
"Terimakasih tuan..." ucap bella memecah keheningan...
"Untuk..." ucap stiven...
"Untuk semua yang anda berikan hari ini tuan..." ucap bella...
"Asal kamu tau, saya memberikan ini semua karena kita mau bertemu orang tua saya..." ucap stiven..
"Apapun alasanya saya tetap harus berterimakasih tuan..." ucap bella...
"Terserah..." ucap stiven...
"Apa yang dia bilang tadi bertemu orang tua, berarti bertemu mertua dong, waduh kalau mertua ku galak seperti dia bisa habis aku..." batin bella...
"Kenapa kamu..." ucap stiven...
"Tidak tuan, saya hanya sedikit takut bertemu orang tua tuan..." ucap bella...
"Jangan kamu fikirkan, kamu hanya perlu hormat dengan mereka..." ucap stiven...
30 menit berlalu mereka telah tiba di rumah stiven, sesampai nya di rumah mereka langsung masuk kedalam dan ternyata mereka telah di tunggu oleh kedua orang tua stiven...
"Mah... pah..." ucap stiven...
"Stive... mamah kangen... ucap indah dan memeluk stiven...
Setelah puas dengan stiven indah melirik ke arah bella...
"Malam om.. tante..." ucap bella...
"Siapa dia stive..." ucap indah...
"Nanti stive jelaskan mah, sekarang kita makan dulu, stive sudah sangat lapar... ucap stiven...
Mereka menuju ruang makan, disana sudah siap berbagai menu yang sangat menggugah selerah...
Seperti biasa bella mengambil kan terlebih dahulu stiven makanan setelah selesai baru ia mengambil untuk diri nya...
Indah yang milihat nya tersenyum bahagia. siapa dia apakah dia calon menantu ku, kalau iya aku sunggu sangat senang... batin indah..
"Jelaskan sekarang stive siapa dia..." ucap wijaya...
"Dia istri ku mah pa..." ucap stiven dengan santai...
Betapa terkejutnya indah dan wijaya mendengar nya....
"Apa...." ucap indah dan wijaya kompak...
"Kamu gak becanda kan stive..." ucap indah...
"Enggak mah.. kami udah nika 3 hari yang lalu..." ucap stiven...
"Kenapa kalian menikah tidak memberi tau kami... apa dia hamil diluan..." ucap indah...
Tampak bella sedari tadi menunduk kan kepalah ia tidak berani menatap wajah mertua nya...
"Sabar mah.. kita dengar kan penjelasan mereka dulu..." ucap wijaya...
"Dia tidak hamil mah, stive hanya capek hidup sendiri, lebih baik stive cari istri..." ucap stiven..
"Benar nak.. siapa namu mu..." Ucap indah...
"Bella tan... bener bella tidak hamil tan..." ucap bella...
"Terus kenapa kalian tidak memberitau kami... " ucap wijaya...
"Stive tidak ingin mengganggu kalian..." ucap stiven...
"Stive seharus nya kamu memberitau kami, kami tidak akan merasa terganggu justru kami sangat senang dengan pernikahan kalian..." ucap indah...
"Iya mah, stive minta maaf..." ucap stiven...
"Sudah yang lalu biarlah berlalu, dan kalian kapan ingin mengadakan pesta pernikahan..." ucap wijaya...
"Tidak tau pah.. stive lagi banyak kerjaan, yasudah mah stive kekamar dulu, stive lelah... ucap stiven...
Stiven berjalan pergi meninggalkan mereka, bella yang melihat suami pergi berniat untuk menyusul nya...
"Tan.. om.. bella naik dulu ya... ucap bella...
"Bell, ko manggil nya om tante, sekarang panggil nya mamah papah..." ucap indah...
"Iyah tan.. eh mah... ucap bella...
"Yasudah sebaik nya kamu nyusul suami mu sana..." ucap wijaya...
"Baik mah... pah... selamat malam..." ucap bella..
Bella pergi beranjak dari ruang makan menuju kamar nya. Melihat bella pergi, indah merasa ada yang di tutup-tutupi oleh mereka...
"Bal..." ucap wijaya. ..
"Iya tuan... ucap iqbaal...
"Apa yang sebenarnya terjadi..." ucap wijaya...
"Bukannya tuan stiven sudah menjelaskan nya tadi..." ucap iqbaal...
"Kami yakin ada yang stiven tutupi dari kami dan kami yakin kamu tau semua nya..."
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR....
AUTHOR LAGI COBA REVISI CERITA INI AGAR TIDAK SAMA DENGAN CERITA SEBELAH, APAKAH KALIAN SETUJU JIKA AUTHOR REVISI... COMEN DI BAWAH YA...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 437 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
bal bell Stive 😆🤣
2023-11-02
0
Unnie Evi✅
ayo Ikbal,kamu jujur aja
2022-12-18
0
Komang Sudiarsih
semangat terus torrrrr
2022-05-19
0