Episode 9

Harga diri...

Stiven yang baru sampai ruanganya langsung membuka kota kue tersebut dan memakanya dengan lahap...

"Dari rasa nya kayak enggak asing..." ucap iqbaal sambil melihat kue nya dengan seksama..

"Ini kan kue si perempuan itu... mau di taruk mana muka ku jika dia mengetahui aku memakan kue nya, tapi sudah la udah terlanjur juga..." ucap stiven...

Sementara itu alya yang sedah sampai di toko nya langsung masuk kedalam ruanganya dengan wajah yang kusam...

"Gimana buk.. udah ketemu dengan pemilik perusahaan vins grub.." ucap dini...

"Sudah din.. dan kamu tau, siapa pemilik perusahaan tersebut..." ucap bella..

"Siapa buk..." ucap dini..

"Suami aku din..." ucap bella..

"Suami ibu.. kapan ibu nika nya, lagian mana mungkin ibu nika dengan pemilik perusahaan terbesar di asia.." ucap dini...

"Kamu lupa apa pura-pura lupa si, beberapa hari lalu kan aku perna cerita sama kamu, yang aku datang ke kontrakan mu itu..." ucap bella...

Dini mengetuk kepalah nya ia berusaha mengingat nya..

"Oh jadi yang ibu bilang mau menikah itu... yang jadi penebus hutang ayah ibu..." ucap dini...

"Iya din, yang itu..." ucap bella...

"Beruntung sekali ibu bisa menikah dengan orang sekaya itu..." ucap dini...

"Beruntung apaan... menikah dengan pria yang super dingin dan kejam itu kamu bilang beruntung..." ucap bella...

"Tapi tampan kan..." goda dini...

"Harus ku aku si din, dia manusi tertampan yang aku perna liat..." ucap bella sambil tersenyum..

"Ibu yang sabar aja... dia pasti luluh dengan sikap ibu yang luar biasa baik..." ucap dini...

"Demoga ya din..." ucap bella...

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, bella sudah bersiap untuk pulang, seperti biasa ia pulang menggunakan jasa ojek online...

"Din tutup toko nya mari kita pulang..." ucap bella...

"Iya buk, ibu diluan aja... nanti saya tutup toko nya.." ucap dini...

"Baiklah din saya pulang dulu, udah di tunggu ojek..." ucap bella...

"Iya buk..." ucap dini...

Bella keluar dari toko nya dan langsung menghampiri ojek online pesananya...

20 menit berlalu bella sudah sampai di rumah nya.. tak lama suami nya juga sampai, ia bernafas lelah karena ia sudah sampai rumah ketika suami nya pulang...

Stiven turun dari mobil nya di ikuti iqbaal dari belakangnya..

Blla langsung menghapiri stiven untuk membawakan tas kerja nya..

"Selamat datang tuan..." ucap bella...

Stiven hanya memberikan anggukannya dan langsung masuk kedalan rumah nya.. bella dan iqbaal tampak mengikuti dari belakang...

Tampak mereka masuk menuju ke kamar stiven.. setelah sampai kamar iqbaal berhenti di depan pintu kamar milik stiven, ia pergi jika tuannya sudah masuk kedalam kamar nya...

Di dalam kamar bella langsung masuk kedalam kamar mandi untuk menyiapakan air hangat, ketika di rasa semua sudah siap, ia langsung keluar dari kamar mandi untuk memberitau suaminya...

"maaf tuan jika tuan ingin mandi air hangat nya sudah siap..." ucap bella...

Lagi-lagi tanpa menjawab stiven langsung masuk kedalam kamar mandi, melihat suami nya sedang mandi ia langsung menyiapkan pakaian suami nya...

20 menit berlalu stiven keluar dari kamar mandi ia hanya memakai handuk yang melingkar di pinggang nya...

Bella yang melihat nya ia terpanah dengan tubuh suami nya yang menurut nya sempurna... sebenarnya ini bukan pertama kali bella melihat tubuh suami nya...

stiven yang menyadari nya terukir senyum Tipis dibibir nya..

"Ehem..." ucap stiven...

Bella yang tersadar langsung mengaalikan pandannya ke arah lain...

Stiven memasuki ruang ganti, ia segera memakai pakaian yang di siapkan bella, selesai memakai pakainya ia beranjak menuju kasur nya untuk sekedar rebahan dan memainkan hp nya...

"Maaf tuan apakah masi ada yang bisa saya bantu, kalau tidak saya izin untuk mandi..." ucap bella...

"Silahkan..." ucap stiven...

Setelah mendapatkan izin dari suami nya langsung masuk kedalam kamar mandi...

Triit.... triit... triit... suara ponsel stiven berdering...

"Hallo mah..." ucap stiven...

"Iya stive..." ucap indah mamah stiven..

"Ada apa mah..." ucap stiven...

"Besok mamah dan papah pulang stive..." ucap indah...

"Baiklah mah.. apakah perlu stive jemput mah..." ucap stiven...

"Tidak perlu stive, yang perlu kamu siapkan hanyalah menantu buat mamah..." ucap mamah stiven...

"Iyah mah..." ucap stiven...

"yaudah mamah tutup dulu telpon nya..." ucap stiven...

"Baik mah..." ucap stiven...

Setelah menutup telpon nya ia kembali membuka hp nya untuk memeriksa pekerjaan kantor nya...

Bella yang sudah selesai mandi, ia terkehkeh karena lupa membawa baju ganti, dan hanya ada satu handuk yang tidak begitu besar...

Ya ampun.. ko bisa lupa aku membawa baju ganti. yakali aku pakai baju ini, tapi dari pada aku tidur disini lebih baik aku memakai nya saja..

Bella membuka pintu kamar mandi secara perlahan, ia melihat suami nya sedang fokus memainkan laptop, ketika semua di rasa aman bella langsung membuka pintu dan berlari, naas nya handuk yang melilit tubuh nya tersangkut di gagang pintu sehingga membuat handuk itu terlepas...