Ciuman pertama...
Bella membuka pintu kamar mandi secara perlahan, ia melihat suami nya sedang fokus memainkan laptop, ketika semua di rasa aman bella langsung membuka pintu dan berlari, naas nya handuk yang melilit tubuh nya tersangkut di gagang pintu sehingga membuat handuk itu terlepas...
Stiven yang menyadari ada suara dari arah kamar mandi langsung melirik nya....
Seketika mata stiven terhenti pada tubuh bella, ia tercengang melihat bella yang terlanjang bulat, dan seketika pulak junior nya terbangun dari tidur nya...
Bella yang menyadari stiven milihat tubuh, ia segera mengambil handuk yang terjatuh dan berusaha menutipi tubuh nya, ketika selesai menutupi tubuh nya ia mencoba berlari sial nya ia malah tersandung kaki nya sendiri hingga terjatuh dan kepalah nya terbentur meja membuat bella tak sadarkan diri...
Stiven yang melihat nya langsung menghampiri bella, ia menggoyang-goyangkan tubuh bella tetapi bella tetap tidak terbangun dari pingsan nya..
"Ah... menyusahkan saja perempuan ini..." ucap stiven...
Stiven menggendong bella ia merebahkan bella di atas kasur nya, kemudian ia bernajak meninggalkan bella untuk mengbubungi dokter pribadi nya...
"Hallo stive ada apa...." ucap dokter rendy...
"Cepat datang kerumah saya istri saya sedang sakit..." ucap stiven dan langgsung menutup telponnya...
Rendy yang mendapatkan perintah dari stiven langsung menuju kediaman stiven...
Stiven kembali melihat keadaan bella, ia baru tersadar ternyata bella belum mengenakan pakainan... stiven yang melihat tubuh mulus bella hanya bisa menelan air liur nya...
"Sabar stive... jangan jatuhkan harga dirimu..." ucap stiven...
Stiven beranjak menujuh lemari pakaian untuk mencari pakaian bella, setelah menemukanya ia kembali menghampiri bella...
Stiven memakaikan bella pakaian, jantung nya tampak berdetak begitu cepat dan lagi junior nya yang sudah tak terkontrol, setelah selesai memakainkan bella pakaian ia melirik bibir bella yang begitu menggoda dan HAP... bibir stiven ******* bibir bella dengan buasnya nya... stiven sudah tidak bisa menahan nafsu nya...
Sementara itu rendy yang sudah sampai di kediaman stiven, langsung bergegas menujuh kamar stiven...
Stiven yang sudah tak bisa menahan nafsu nya berniat ingin membuka baju bella, saat ingin menariknya...
"Tok... tok... tok... stive..." rendy mengetuk pintu...
Stiven yang mendengar suara rendy langsung tersadar dengan aksi nya.. ia buru-buru merapikan baju bella yang hampir terbuka...
"Ia sebentar..." terika stiven dan barlari untuk membuka pintu...
"Masuk ren..." ucap stiven...
Rendy masuk kedalam kamar stiven, ia melihat bella yang tak sadarkan diri di atas kasur stiven..
"Periksa perempuan itu ren..." ucap stiven sambil menunjuk bella...
Rendy langsung memeriksa bella, setelah memeriksa nya ia langsung menjelaskan nya kepada stiven..
"Stive.. apakah dia terjatuh..." ucap rendy...
"Iya ren... dia terjatuh dan kepalah terbentur meja..." ucap stiven...
"Dia tidak papa stive, dia hanya shock dan pingsan.. sekarang kamu jelaskan ke aku, kapan kamu menika..." ucap rendy...
"Dua hari yang lalu..." ucap stiven dengan nada yang datar...
"Dan kamu tidak memberitahuku..." ucap rendy...
"Buat apa aku memberitahu mu, aku menikah dengannya hanya menghindar perjodohan yang di atur oleh kedua orang tua ku, kamu tau kan masa lalu ku bagaimana..." ucap stiven...
"Wanita secantik ini jangan kamu sia-siakan stive..." ucap rendy...
"Jangan perna ikut campur dengan urusan pribadi ku, jika tidak ada yang ingin kamu jelaskan lagi kamu bisa pulang..." ucap stiven dengan penekanan nada...
"Baiklah aku pulang dan beri dia obat ini jika ia mengeluhkan sakit di kepalah nya...." ucap rendy dan memberikan obat..
"Letak saja disitu..." ucap stiven menunjuk kearah meja..
Setelah menaruk obat di atas meja, rendy pulang meninggalkan kediaman stiven..
Melihat rendy sudah pergi, stiven kembali berbaring di kasur nya, tak lama ia pun tertidur...
Pagi hari telah tiba sinar matahari tampak sedikit menembus cendela kamar stiven sehingga menimbulkan kesan silau..
Bella yang terbangun dari tidur merasa ada yang memeluk nya... saat ia melirik ke arah samping betapa terkejut bella sampai berterika...
"Aaaaaa..." teriak bella...
Stiven yang mendengar teriakannya langsung terbangun dari tidur nya....
"Stop..." ucap stiven...
Bella yang mendengar suara stiven langsung terdiam...
"Maaf tuan apa yang anda lakukan disini... " ucap bella...
"Ini tempat tidur saya, jadi terserah saya mau ngelakuin apa aja..." ucap stiven...
Bella yang tersadar ia tidur dimana, langsung segera beranjak dari kasur, tetapi belum sempat berdiri ia merasahkan nyeri di kepalah nya...
"Kamu enggak papa..." ucap stiven..
"Tidak tuan.. hanya saja kepalah saya terasa nyeri..." ucap bella...
"Minum ini dan istirahat la..." ucap stiven...
Setelah bella meminum obat yang di berikan stiven, ia berniat ingin bertannya apa yang sudah terjadi...
"Maaf tuan.. sebenar nya apa yang terjadi dengan saya mengapa kepalah saya begitu pusing... ucap bella..
"Kamu lupa apa yang terjadi tadi malam..." ucap stiven...
Bella mencoba untuk mengingat nya, setelah mengingat nya ia langsung memandang tubuh nya.
"Tadi malam kan aku terjatuh dan pingsan tanpa menggunakan pakaian, siapa yang memakaikanya, jangan-jangan..." batin bella...
"Kamu jangan salah sangka pelayan yang memakaikan mu baju..." ucap stiven berbohong ia tidak mau harga diri nya turun di hadapan bella...
"Maaf tuan sudah merepotkan ada..." ucap bella...
"Bagus la kalau kamu sadar diri..." ucap stiven...
"Kalau begitu saya siapkan air hangat untuk tuan mandi..." ucap bella..
"Tidak perlu, nanti kamu pingsan lagi, tambah buat repot..." ucap stiven...
Stiven langsung beranjak menuju kamar mandi, bella yang melihat stiven masuk kedalam kamar mandi, ia berniat untuk menyiapakan segalah keperluan stiven...
Bella bangkit dari kasur dengan sedikit sempoyongan, ia langsung menuju ruang ganti untuk menyiapkan pakainya stiven...
20 menit berlalu stiven keluar dari kamar mandi, ia langsung masuk kedalam ruang ganti...
"Siapa yang menyiapkan ini... apa perempuan itu..." ucap stiven...
Stiven langsung memakai pakainnya tak lama bella masuk membawa sepatu stiven yang sudah di semir hitam...
"Sudah saya bilang, kamu harus istirahat..." ucap stiven...
"Saya sudah baik-baik saja tuan..." ucap bella...
"Terserah... yang penting tidak merepotkan saya..." ucap stiven...
"Permisis tuan, saya pakaikan sepatu dulu..." ucap bella...
Stiven yang mendengar nya langsung duduk di sofa, dan bella memakaikan kaus kaki beserta sepatu...
"Sudah tuan..." ucap bella...
"Oh iya nanti jam istirahat datang ke kantor saya..." ucap stiven...
"Buat apa tuan..." ucap bella...
"Jangan banyak tanyak, kalau saya suruh datang ya datang..." ucap stiven...
"Baik tuan..." ucap bella...
Setelah di rasa semua telah siap mereka keluar dari kamar untuk sarapan...
Seperti biasa bella mengambilkan stiven makan terlebih dahulu baru diri nya...
Stiven yang sudah selesai makan langsung menuju depan rumah diikuti bella dari belakang...
"Selamat pagi tuan..." ucap iqbaal...
"Pagi bal..." ucap stiven dan langsung masuk kedalam mobil...
"Pagi frend..." ucap bella...
"Pagi nona..." ucap iqbaal...
Saya berangkat dulu nona permisi... ucap. iqbaal...
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR...
JANGAN LUPA LIKE COMEN DAN VOTE YA...
MAAF KALAU ADA TYPO...
SEMOGA TERHIBUR...😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 438 Episodes
Comments
Unnie Evi✅
Stiven main sosor aja
2022-12-18
0
Suri Ani
kurang suka karakter Bella br awal , sudah kayak murahan ! masa mo mandi lupa bawah baju ganti ciss sengaja kali untuk mancing 😀😄😂
2022-03-03
0
Eva Nietha✌🏻
Hai frend wkkk
2022-01-05
0