Merasa bersalah...
"Apa yang sebenarnya terjadi..." ucap wijaya...
"Bukannya tuan stiven sudah menjelaskan nya tadi..." ucap iqbaal...
"Kami yakin ada yang stiven tutupi dari kami dan kami yakin kamu tau semua nya..."
"Tapi tuan, saya tidak berani memberitau semua nya tuan..." ucap iqbaal...
"Tenang saja bal, kamu tidak perlu takut untuk itu..." ucap indah...
"Baiklah tuan, saya akan ceritakan semua nya,
Tuan stiven menikah dengan nona bella hanya karena ia lelah atas desakan kalian yang ingin menjodohkannya, ia mendapatkan nona bella dari mahendra, mahendra menukar hutan-hutang nya pada tuan stiven dengan anak nya nona bella. tetapi saya yakin tuan.. nona bella bisa merubah sifat tuan stiven dan saya sangat yakin sekali sebenar nya tuan stiven sudah ada rasa pada nona bella..." ucap iqbaal...
Indah dan wijaya yang mendengar penjelasan dari iqbaal hanya bisa mengelus dada atas perbuatan anaknya...
"Pah... kita harus bertindak, kasian bella..." ucap indah...
"Tapi mah.. kita harus percaya pada bella bahwa bella bisa merubah sifat anak kita mah..." ucap wijaya...
"Maaf tuan saya lancang, saya sangat setuju dengan tuan wijaya, saya yakin nona bella pasti bisa merubah itu semua cepat atau lambat..." ucap iqbaal...
"Kalian benar, kita sebagai orang terdekat mereka harus membantu bella agar bella lebih mudah untuk melewati ini semua..." ucao indah...
"Baiklah karena sudah larut sebaiknya kita istirahat terlebih dahulu..." ucap wijaya...
"Kalau begitu saya pamit pulang tuan..." ucap iqbaal...
"Sebaiknya kamu nginap disini saja bal, sudah larut bahaya menyetir sendiri..." ucap indah...
"Tapi tuan..." ucap iqbaal...
"Iya bal, sebaik nya kamu nginap disini saja..." ucap wijaya...
"Baik tuan..." ucap iqbaal...
Mereka pun kembali kedalam kamar mereka masing-masing, iqbaal yang sudah sampai di dalam kamar nya langsung membersikan tubuh nya, karena sudah sering menginap di rumah stiven, ia sudah menaruk beberapa pakaian milik nya di dalam lemari...
Sementara itu di dalam kamar stiven terlihat stiven sudah selesai membersihkan diri, dan terlihat sedang berbaring di tempat tidurnya...
Sedangkan bella tampak masi di dalam kamar mandi, selesai mandi dan mengenakan pakaian ia pun keluar dari kamar mandi, bella berjalan menunuju sofa untuk tidur karena hari sudah larut.
"Hari yang indah bella, selamat tidur semoga akan terulang kembali..." batin bella menyemangati diri nya sendiri...
Tak lama bella pun tertidur, begitu juga dengan stiven ia juga terlelap karena sudah merasa sangat lelah...
Pagi hari telah tiba, seperti biasa bella memasang alarm agar ia tidak telat bekerja terlebih ia harus mengurus suami nya terlebih dahulu sebelum berngakat bekerja....
"Krrriiiiing....." suara alarm...
Bella yang mendengar nya terbangun dan langsung mematikannya, ia tidak ingin suami nya terganggu...
Bella beranjak dari sofa untuk ke kamar mandi dan membersikan diri nya, setelah usai ia menyiapkan air hangat untuk stiven mandi...
Bella berniat untuk membangun kan stiven, ketika ingin membangun kannya ia melihat wajah stiven yang begitu menawan, bella ingin sekali mencium nya tetapi ia tak punya nyali untuk melakukan itu...
"Tuan... Tuan... Tuan... bangun sudah pagi..." ucap bella...
Terlihat stiven masi saja belum terbangun, padahal bella sudah memanggi nya cukup kuat, kemudian ia mengumpulkan sedikit keberanian untuk menggoyahkan tubuh stiven...
"Tuan... Tuan... Tuan... bangun..." sambil menggoyahkan tubuh stiven...
Stiven yang merasa terganggu manarik tangan bella dan brrrukkk, tubuh bella terjatuh di atas tubuh stiven, stiven yang tersadar langsung mendorong bella sampai terjatuh di lantai...
"Apa-apaan kamu, sudah lancang kamu ya..." ucap stiven dengan nada yang cukup tinggi...
"Maaf tuan, tadi saya hanya berniat membangunkan tuan, tetapi tuan menarik saya..." ucap bella sambil menahan sakit di kaki nya...
"Kamu yang berbuat salah, kamu yang ingin menyalahkan salah..." Ucap stiven...
"Ma.. maaf tuan... ucap bella lirih menahan tangis nya...
Sekuat apapun bella menahan nya, akhir nya bella menangis juga. Stiven yang milihat bella menangis ntah mengapa dia tidak tegah melihat nya...
"Dasar cengeng..." stiven dan melangkakan kaki nya menuju kamar mandi....
"Apa yang terjadi pada ku.. mengapa aku tidak tega melihat nya menangis, apa benar kata iqbaal aku mulai mencintai nya, ini tidak boleh terjadi..." ucap iqbaal...
Sementara itu tampa bella masu tersipuh di lantai ia masi menangis...
"Kamu harus kuat bella, kamu harus kuat..." ucap bella...
"Sebaik nya aku menyiapakan baju nya... ucap bella...
Bella bangkit dari lantai ia mencoba berjalan menuju ruang ganti, tetapi ia merasa nyeri di kaki nya, ia berjalan perlahan menuju ruang ganti.
Stiven telah selesai mandi ia langsung beranjak menuju ruang ganti, disana ia menemukan bella yang sedang menyiapkan semua keperluannya...
"Ini tuan pakaianya..." ucap bella memberikan pakaian stiven...
Setelah memberikan pakaian kepada stiven, bella berniat untuk mengambil sepatu stiven, tetapi ia merasa kaki nya semangkin nyeri....
"Aaww..." ucap bella...
Stiven yang menyadari nya langsung mendekati bella..
"Kamu tidak papa..." ucap stiven...
"Tidak tuan.. hanya kaki saya sedikit nyeri..." ucap bella...
Stiven yang mendengar nya merasa bersalah sebab ialah yang membuat bella seperti itu, tanpa fikir panjang stiven langsung menggendong bella menuju ke atas ranjang...
"Tuan... turun kan saya, saya bisa berjalan sendiri..." ucap bella...
"Kamu bisa diam gak.. atau saya jatuhkan kamu..." ucap stiven...
Bella yang mendengar nya langsung tidak berkata apa apa, didalam hati nya ia merasa bahagia dengan sikap stiven yang seperti ini...
Sesampai nya di kasur stiven langsung meletakan bella secara perlahan di atas kasur nya...
"Hari ini kamu jangan bekerja, dan kita sarapan di kamar..." ucap stiven...
"Tapi tuan, saya tidak enak dengan orang tua tuan..." ucap bella...
"Tidak ada penolakan..." ucap stiven...
"Baik tuan... ucap bella..."
Setelah meletakan bella, stiven berniat mengubungi yudha untuk mengantarkan nya makanan...
"Hallo tuan.. ada yang bisa saya bantu..." ucap yudha...
"Antarkan saya makanan ke kamar saya dan bella makan di dalam kamar..." ucap stiven..
"baik tuan..." ucap yudah...
Yudha yang mendapat perintah dari stiven ia langsung menyiapkan semua nya, setelah di rasa semua siap yudha dan beberapa pelayan naik menuju kamar stiven, sebelum sampai kamar yudha berpapasan dengan indah mamah stiven...
"Mau di bawak kemana itu yud..." ucap indah...
"Kekamar tuan stiven nya..." ucap yudha...
"Tidak biasa nya dia makan di kamar, pasti ada sesuatu yang terjadi, sebaiknya aku melihatnya..." batin indah..
"Biar saya saja yang mengantar nya, kamu siapkan mobil saya ingin pergi... ucap indah..
"Baik nya..." ucap yudha sambil menyarahkan nampan...
Indah menerinama nampan yang di berikan yudha dan langsung menuju kamar stiven....
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR...
JANGAN LUPA LIKE COMEN DAN VOTE YA...
MAAF BANYAK TYPO...
SEMOGA TERHIBUR...😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 438 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
Bella nya ko gampang meleleh amit se wkwkkw
2023-11-02
0
Unnie Evi✅
orang tua Stiven baik
2022-12-18
0
Komang Sudiarsih
sikap bela lemah lembut😁😁😁
2022-05-19
0