Pak Dosen, Pilihan Orang Tuaku
“Brukk...” suara tumpukan buku Hanum jatuh dari tangan ketika tanpa disadari dia menabrak seseorang di depannya.
“Maaf, aku tidak memperhatikan langkahku” sambil mengambil buku yang jatuh
Tapi orang yang ditabraknya langsung pergi melaluinya begitu saja.
Hanum hanya bisa melihat punggung seorang pria yang tanpa sepatah kata pun itu pergi.
***
Ketika memasuki kelas, Hanum langsung duduk di sebelah Lukas, laki laki yang cukup tampan namun hanya sebatas sahabat bagi Hanum.
Di semester ke 6 ini, ia mengambil kelas studi Kawasan Asia Tenggara, dan belum mengenal dosen baru yang selama ini berhasil membuat booming mahasiswi satu jurusannya. Banyak yang berkata kalau dosen baru ini sangat tampan dan memiliki badan yang atletis. Namun, Hanum sama sekali belum pernah melihat secara langsung. Kelas yang diambil juga isunya dosen baru inilah yang mengajar.
“Selamat pagi..” ucap pria tampan yang baru saja memasuki kelas.
“Selamat pagi Pak...” balasan dari seluruh isi kelas.
“Perkenalkan nama saya Aditya, saya akan membimbing kalian di kelas ini selama 1 semester kedepan” ucapnya sambil membuka laptop miliknya
Mahasiswi dikelas itu tentu terpana dengan paras dosen baru, yang terlihat masih muda tidak berbeda jauh dengan mahasiswa lainnya. Apalagi dosen tersebut sangat pantas bila berprofesi sebagai aktor karena ketampanannya.
“Hayoo, kamu juga suka ya sama dosen baru itu” bisik Lukas kepada Hanum, karena sedari tadi Hanum seolah menatap Pak Aditya dengan cermat.
“Ih, apaan sih. Ini orang tadi habis nabrak gue. Eh gue bilang minta maaf tapi malah dicuekin” ucapnya sebal
“Jadi pagi ini, kamu sudah bertemu dengannya dulu, dan langsung adegan romantis” sambil terkekeh pelan
“Enak aja, romantis dari mana”
Tanpa mereka sadari Pak Aditya mendekat dan memperhatikan mereka yang menurutnya sudah berisik dan mengganggu kelas.
“Kalian yang disana, saya perhatikan dari tadi ngobrol terus. Apa penjelasan materi saya kurang menarik?”
“Saya pak” balas Hanum dengan pelan
“Iya kalian berdua, apa kalian pacaran?”
“Maaf Pak” jawab Hanum dengan malu karena pandangan satu kelas menatap ke arahnya
“Lain kali saya tidak mentolerir kejadian seperti ini. Kalau kalian mengganggu berjalannya kelas lagi, saya tidak segan untuk mengeluarkan kalian dari kelas saya. Ini juga berlaku untuk semua mahasiswa di kelas saya” ucapnya sambil memperhatikan seluruh kelas.
“Orang angkuh seperti ini banyak yang mengagumi. Cuih....” batin Hanum
Mata kuliah hari ini pun selesai. Namun semua mahasiswi mendekati Pak Aditya, dengan alasan ingin konsultasi dan minta bahan bacaan. Hanya Hanum yang cuek dan keluar, dan sekilas hanya melirik semua mahasiswi yang tergoda oleh ketampanan Aditya. Lukas juga keluar mengikuti langkah Hanum yang cepat.
“Cepet banget jalannya? Kenapa masih sebal yang karena kena semprot dosen baru?” ucap Lukas sambil menggoda Hanum
“Lu tau ga sih gue sebel banget cara dia memperingati kita di kelas tadi. Apa kita serame itu? Lagian lu juga sih ngajak ngobrol.”
“Aku pikir kamu suka juga dengan dosen baru itu seperti mahasiswi lainnya.”
“Ih amit-amit. Ini semua juga gara-gara lu. Kita pasti udah di tandain sama dosen baru itu. Gimana ini” ucapnya sambil merengek
“Udah tenang aja, aku yakin kok Pak Aditya bukan orang seperti itu, pasti orangnya profesional.”
“Pokoknya kalau kelas ini nilai gue jelek. Awas aja, lu gua suruh nemenin buat ngulang semester depan.”
***
Sampai rumah Hanum langsung bersih-bersih dan menyiapkan makan malam bersama ibunya.
“Bu, Hanum sebel deh sama dosen baru ini”
“Kenapa?”
“Masak Hanum dimarahi didepan semua mahasiswa dikelas hanya gara-gara cuman ngobrol bentar. Itupun suaranya juga pelan kok”
“Itu kan kamu yang salah, Hanum” jawab Bu Ratih kepada anaknya
“Eh tapi, Ibu belum tau kan dia juga bersalah dengan Hanum. Dia udah nabrak Hanum tadi pagi, dan Hanum sudah minta maaf, dia hanya diam dan pergi begitu saja. Perilaku dosen mana yang seenaknya seperti itu” gerutu Hanum
“Ya udah jangan diambil hati, lagipula di kelas dia juga Cuma mengingatkan agar mahasiswa nya lebih disiplin” jawab Ibu sambil senyum melihat Hanum.
***
Keesokan harinya Hanum pergi ke kampus seperti biasanya, hanya saja kali ini dia mengambil kelas siang. Mata kuliah ini, yang mengajar adalah Bu Rita. Dosen favorit Hanum, dan ia selalu dipilih menjadi ketua kelas untuk setiap mata kuliah yang diajar.
Setelah memasuki kelas Bu Rita langsung meminta Hanum untuk mengambilkan berkas materi yang ditinggalkan di ruang dosen. Hanum mengiyakan dan langsung menuju ruang dosen. Matanya terbelalak setelah mengetahui Pak Aditya duduk tepat disamping meja Bu Rita. Ternyata tempat Pak Aditya tepat disebelah kanan meja Bu Rita.
“Aduh, bagaimana ini menyapa atau tidak ya?” batin Hanum
“Kalau tidak menyapa nanti kalau dia lihat aku bisa dibilang kurang ajar lagi. Ah bagaimana lagi”
“Siang Pak” ucapnya sambil menunduk
“Siang” jawab Pak Adit tanpa melihat
Hanum langsung bergegas mengambil materi dan keluar ruangan. Ia pun bingung dengan ucapan Pak Aditya tadi seakan lembut tidak seperti kemarin
***
“Dor....”
“Astaghfirulloh. Lukas” sambil melihat belakang
“Makan ngga ngajakin, sendiri aja”
“Apaan sih, lu kalau mau makan, ya makan aja gausah ngagetin bisa ga sih”
Tanpa mereka sadari di seberang belakan mereka ada Pak Aditya yang juga mengamati mereka berdua dari belakang
“Sepertinya mereka memang pacaran” batin Pak Aditya.
Sebenarnya Pak Aditya juga memperhatikan Hanum, ia melihat Hanum sebagai wanita yang cantik dengan rambut panjang dan mempunyai karisma penakluk pria. Memang tanpa disadari beberapa momen pertemuan mereka seolah seperti takdir dari Tuhan.
***
Tidak terasa semester 6 pun hampir selesai. Di kelas Pak Aditya memberikan tugas akhir festival yaitu membuat kelompok negara yang nantinya akan menampilkan negara- negara yang ada di kawasan Asia Tenggara. Seluruh mahasiswa pun semangat dan antusias untuk mengikuti dan membentuk panitia festival. Nantinya mereka akan menampilkan booth, makanan, maupun baju adat negara masing-masing negara.
Hanum dan kelompoknya pun sibuk mengerjakan hingga akhirnya dia ditunjuk sebagai perwakilan maskot oleh kelompoknya. Ia mendapatkan negara Indonesia diamana nanti ia akan memakai baju adat kebaya dan dipasangkan dengan Lukas.
Acara festival pun dimulai.
Hanum terlihat cantik dengan balutan kebaya. Visual Hanum dan Lukas pasti akan menang dalam parade baju busana adat ini.
Pak Aditya juga mengamati mereka.
“Hanum memang cantik dan memiliki pesona tersendiri” gumam Pak Aditya
Hanum dan Lukas pun mendapatkan voting teratas dari pengunjung yang datang menyaksikan festival tersebut.
Hingga acara selesai, tanpa sengaja Pak Aditya melihat Hanum berjalan sendiri menuju parkiran untuk mengambil mobil nya. Kebetulan mobil mereka terparkir berdampingan. Ketika membuka pintu mobil, Hanum menoleh dan melihat Pak Aditya dan langsung melemparkan senyuman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
ikut nyimak Thor 🤗
2023-02-02
1