“Ini pasti Hanum ya, cantik sekali. Beruntung lo jeng dapat menantu secantik ini.” Tambah Bu Arum
“Iya tante saya Hanum” jawab Hanum sambil mencium punggung tangan Bu Arum
“Cantik dong calon menantu saya.” Bangga Bu Dena
“Iya mari silahkan masuk!” pinta Bu Arum
Hanum melihat sekeliling, tidak ada Aditya di sana.
“Hanum Aditya nanti akan nyusul, jadi tunggu sebentar ya. Kamu sambil lihat baju mana yang cocok untuk acara pernikahan mu nanti” ucap Bu Dena
“Eh iya tante” Hanum malu terlihat mengharap Aditya ada
“Kalau Hanum sih pakai baju apa aja sudah pasti cantik” ucap Bu Arum
Ketika selama 15 menit mencari, Hanum tertuju pada satu gaun dress kebaya panjang berwana coklat muda yang cantik. Ia pun segera mencobanya. Dari luar terdengar suara Bu Dena dan Bu Rita yang meminta untuk dibuka tirainya agar bisa melihat kebaya pilihan Hanum.
“Wah cantik banget ya.” Ucap kagum Bu Dena melihat Hanum
Mata Hanum terbelalak ketika melihat di depan nya juga sudah ada Aditya yang duduk sambil melihat ke arahnya. Namun, setelah melihat sekilas Aditya segera memalingkan muka nya ke arah HP nya.
“Bagaimana Aditya, cantik kan cocok dengan kulit putih Hanum!” tanya Bu Dena
“Hem” ucap Aditya acuh
“Kamu gimana sih di depan ada pemandangan yang bagus malah mainan HP” ucap Bu Dena kesal
“Terus baju yang akan di pakai Aditya mana?” tanya Bu Rita
“Ini, ayok Adit di pakai” kata Bu Arum sambil menunjukkan setelan tuxedo Aditya
Setelah memakai tuxedo nya, Aditya terlihat gagah. Bu Dena dan Bu Rita pun segera meminta mereka untuk berdampingan agar bisa mengambil foto mereka.
“Untuk akad nya tetap ya kebaya putih sudah kami siapkan juga segera dicoba agar bisa kami sesuaikan dengan bentuk tubuh Hanum” kata Bu Arum
“Iya tante” ucap Hanum
Setelah selesai untuk fitting baju, Bu Dena pun pamit pulang, tak lupa ia juga menyuruh Aditya mengantarkan Hanum dan Bu Rita pulang.
“Adit, kamu antar Bu Rita dan Hanum pulang ya. Mama kan ada sopir jadi mama pulang sendiri saja” ucap Bu Dena ke Aditya
“Iya Mah” jawab Aditya
“Jeng saya pulang dulu ya. Hati hati di jalan.” Ucap Bu Dena memeluk Bu Rita
“Iya jeng. Terimakasih ya sudah memberikan Hanum kebaya yang cantik” ucap Bu Rita
“Iya jeng jangan sungkan- sungkan. Kita kan sebentar lagi jadi keluarga” kata Bu Dena
“Hanum, tante pulang dulu ya sayang” tambah Bu Dena
“Iya tante hati- hati ya. Terimakasih” jawab Hanum sambil mencium punggung tangan Bu Dena.
...****************...
Semenjak hari dimana Aditya dan Hanum berdebat, tidak ada lagi komunikasi antara mereka berdua. Hingga hari ini adalah hari pernikahan mereka. Pernikahan digelar di hall hotel bintang lima, dekorasi berwarna gold yang sangat mewah menghiasi seluruh hall. Banyak tamu undangan yang datang.
“Hanum, kamu kelihatan cantik sangat cantik Nak” ucap Pak Deri memuji
“Iya semua tamu tampak terpesona dengan kecantikan kamu” tambah Bu Dena
“Makasih om, tante” jawab Hanum
“Kok masih panggil om dan tante sih! Kamu kan sudah menikah dengan Adit. Jadi harus manggil papa dan mama ya” ucap Pak Deri
“Iya bener itu Hanum. Mama senang kalau kamu bisa memanggil kami begitu.” Tambah Bu Dena
“Iya pa, ma!” jawab Hanum sambil tersenyum tapi malu- malu.
Orang tua Hanum juga memuji Aditya yang terlihat sangat tampan dengan balutan tuxedo nya.
“Wah menantu kita ganteng sekali ya Bu” ucap Pak Rendra pada Aditya
“Iya sangat ganteng ya Yah.” Tambah Bu Rita
“Makasih Yah Bu” jawab Aditya sambil tersenyum bangga.
Semua keluarga bahagia menyambut tamu yang datang, kecuali Hanum dan Aditya yang memang telah terbangun tembok besar antara mereka. Bahkan tidak ada pembicaraan di saat mereka menikah. Hanum bingung dengan sikap Aditya. Bagaimana bisa dia yang lebih dewasa bahkan tidak mencoba untuk membuka pembicaraan, atau setidaknya mengajaknya bicara mengenai masalah kesalah pahaman mereka.
“Num, selamat ya” ucap Anin sahabat Hanum sambil merangkul
Anin adalah sahabat Hanum dari kecil. Orang tua Hanum dan Anin juga sangat dekat. Namun mereka kuliah di tempat yang berbeda. Anin kuliah di universitas negeri yang ada di Jogjakarta. Semenjak kuliah mereka jarang bertemu. Hanum dan Anin akan bertemu hanya jika Anin pulang ke Jakarta.
“Aniiinnnnnn” balas Hanum sambil memeluk erat cukup lama
“Wah udah jadi seorang istri ya sekarang. Aku di tinggalin” ucap Anin sambil cemberut
“Ah, kamu sih ngga pulang- pulang. Banyak yang mau aku ceritain” kata Hanum sambil tetap menggenggam tangan Anin
“Kan semester akhir Num, mana bisa pulang terus. Lagi sibuk- sibuknya. Eh kamu malah udah gerak cepat nikah aja. Kamu bahkan belum cerita kalau mau nikah. Untung mamahku ngabarin. Coba kalau ngga aku bakalan ngambek. Hari ini hari pernikahan kamu dan aku bahagia, jadi aku maafin kamu kali ini”
“Ah, kamu ngeledekin mulu” jawab Hanum
“Iya- iya aku doain yang semoga langgeng sampai maut memisahkan” ucap Anin tulus kepada sahabatnya
“Amin. Semoga kamu bisa nyusul ya” balas Hanum
“Mas, nitip sahabatku ya. Semoga samawa. Sahabatku ini memang agak keras kepala jadi mohon dimengerti dengan sikapnya ya” pesan Anin sambil menjabat tangan Aditya.
“Iya, pasti. Makasih mau datang” balas Aditya
Acara pernikahan pun usai. Setelah itu Pak Rendra, Bu Rita, Pak Deri, dan Bu Dena terlihat sangat capek, tak terkecuali Hanum dan Aditya.
“Hanum, Aditya kami pulang dulu ya” pamit Pak Deri mewakili keluarga besar
“Iya, kamar hotel sudah kami pesan. Jadi kalian hari ini akan menginap disini” tambah Pak Rendra
“Iya kalian tidak usah mengantar kami ke depan. Kami tau kalian pasti capek. Jadi istirahat saja” ucap Bu Dena”
“Baik pa, ma, ayah, ibu ” ucap Aditya
“Iya ayah, ibu, mama, papa. Hati- hati di jalan ya” tambah Hanum
...****************...
Hanum dan Aditya diantar oleh salah satu resepsionis hotel menuju ke ruangan nya.
“Silahkan Nyonya Tuan saya antar ke kamar anda” persilahkan pegawai hotel
“Baik” jawab Aditya
Memasuki ruangan kamar yang sudah dipersiapkan oleh orang tua mereka. Kamar di dekor layaknya kamar pengantin. Hanum duduk di sisi tempat tidur melihat Aditya membuka kancing tuxedo nya.
“Kamu ngga mandi?” tanya Aditya ke Hanum
“Ah. Iii...ya aku mandi dulu” jawab Hanum sambil menuju ke kamar mandi
Aditya hanya melirik langkah Hanum. Sementara Hanum di dalam kamar mandi.
“Bagaimana ini apa kita akan melakukan itu malam ini juga” ucap Hanum pelan sambil melihat kaca kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments