“Kita ambil foto bersama yuk” minta Hanum sambil mengambil HP nya
“Tapi bagaimana ini, gambarnya tidak bisa mencakup semua pemandangan jika selfie. Aku minta tolong orang fotoin kita ya. Tunggu sebentar” tambah Hanum sambil mencari orang di sekelilingnya
Setelah mendapatkan seseorang, Hanum langsung menghampiri Aditya.
"Kak minta tolong liatin semua pemandangannya ya” ucap Hanum meminta tolong kepada seorang pelayan kafe tempatnya minum kelapa bersama Aditya
“Siap kak” jawab pelayang tersebut
“Satu dua tiga. Ganti gaya...” ucap pelayan dari seberang
Setelah selesai mengambil foto mereka Hanum langsung berterimakasih kepada pelayan tersebut.
“Bagus ya hasilnya” sambil menunjukkan layar HP nya ke Aditya
“Iya” balas Aditya
Tak terhindar posisi mereka sangat dekat. Mata Hanum menatap Aditya, posisi wajah hanya berjarak lima sentimeter, artinya sangat dekat. Aditya yang sedari tadi juga menatap, lantas membuat mereka dalam situasi canggung.
Hanum langsung memalingkan mukanya dan mengambil langkah untuk sedikit menjauh dari Aditya. Berbeda dengan respon Aditya yang tidak bergerak dari tempatnya, dan terus menatap Hanum.
“Hhm sepertinya sudah mau mahgrib, ayo kita balik ke hotel” ajak Hanum memecah keheningan antara mereka berdua
Aditya hanya mengangguk kan kepalanya mengikuti Hanum.
Angin sepoi-sepoi mengantarkan langkah mereka. Aditya merasakan jika sepertinya dia sudah benar-benar jatuh cinta dengan Hanum. Hanya saja ia paham tidak mungkin memaksa Hanum untuk menyukainya juga.
...****************...
Keesokan harinya, Aditya dan Hanum akan check out dari hotel. Mereka berdua langsung pulang ke rumah Aditya. Disana sudah ada Bu Dena yang menyambut mereka di depan rumah.
Setelah turun dari mobil, Hanum langsung menyapa Bu Dena.
“Mama!” Hanum senyum sambil mencium punggung tangan Bu Dena
“Bagaimana mini bulan madu kalian?” tanya Bu Dena
“Hhmmm.... ya begitu ma” jawab Hanum malu
“Mama apaan sih kok langsung tanya begitu, membuat Hanum canggung” ucap Aditya sedikit kesal
“Eh iya maafin mama. Ayo masuk” Balas Bu Dena sambil mengiringi mereka jalan masuk ke rumah
“Pak Udin, tolong ini dibantu bawa barang merek ke atas” tambah Bu Dena
“Iya baik nyonya” jawab Pak Udin santun sambil menganggukan kepala nya.
...****************...
Setelah memasuki rumah. Bu Dena mempersilahkan mereka untuk istirahat. Aditya menunjukkan kamarnya, diikuti oleh Hanum dibelakang.
Kamar yang sangat besar ini terbagai menjadi dua bagian, yaitu tempat kerja Aditya di sebelah kiri dengan rak buku yang tertata rapi seperti perpustakaan mini, meja kerja yang diatasnya sudah tersedia PC dan beberapa dokumen . Di sebelah kanan kamar ada ranjang ukuran king size dilengkapi dengan fasilitas mewah seperti TV, AC, dua lemari berukuran besar, sofa,meja yang menyimpan alat- alat pria (seperti parfum, hand body, deodorant) dengan beberapa rak jam tangan koleksi Aditya, kaca yang besar, serta kamar mandi layaknya kamar hotel bintang lima.
“Kamu taruh barang- barang mu di lemari ini” ucap Aditya sambil menunjuk lemari bagian kiri
“Iya” jawab Hanum
Hanum pun menata semua barang-barangnya. Sementara Aditya langsung jalan menuju bilik kamar sebelah kiri untuk bekerja. Capek menata baju- baju nya Hanum sejenak ingin merebahkan badan nya di ranjang, hingga ia benar-benar ketiduran.
Selesai bekerja Aditya menuju ke bilik kanan kamarnya untuk melihat apa yang dilakukan Hanum. Mengetahui Hanum tertidur, ia memperhatikan wajah Hanum.
“Apa aku benar- benar sudah terpikat dengan nya?” ucap Aditya pelan dengan posisi wajah nya yang sudah dekat dengan wajah Hanum
Aditya pun meletakkan dirinya di ranjang, bersebelahan dengan Hanum. Ia juga ikut tertidur pulas.
Adzan mahgrib sudah berkumandang. Aditya terbangun, ia tidak melihat Hanum di sebelahnya. Ia hendak mencari keberadaan Hanum.
Pintu kamar mandi terbuka, Hanum keluar dari kamar mandinya.
“Kamu sudah bangun? Tidurnya pulas banget” tanya Hanum
“Hmmm” jawab Aditya
“Sudah mandi sana, terus sholat.” Pinta Hanum
“Iya” sambil melangkah kan kakinya memasuki kamar mandi
Selesai mandi, Aditya keluar dari kamarnya, ia langsung sholat dan sudah tidak mendapati Hanum ada di kamarnya. Ia turun ke bawah dan melihat Hanum sudah membantu mama Dena untuk menyiapkan makan malam di meja.
Aditya kemudian menuju ke ruang keluarga, disana sudah ada papa nya yang sedang menonton berita di TV sambil meminum teh.
“Sini nak” pinta papa
Aditya berjalan mendekati papa nya.
“Bagaimana Adit rasanya setelah memiliki istri?” tanya papa nya
“Biasa saja pah tidak ada yang berubah cuman sekarang Adit harus membagi kamar Adit ke Hanum. Adit juga terbiasa sendiri, namun sekarang sudah ada orang di sebelah Adit yang mengingatkan” jawab Aditya
“Adit.. Adit kalian kan baru menikah. Kamu pasti bisa beradaptasi. Dalam pernikahan terkadang banyak sekali masalah yang datang. Papa harap kamu bisa melalui nya. Papa juga suka dengan Hanum. Ia adalah anak yang sopan, baik, dan cerdas. Dia pasti bisa mengimbangimu” terang papa
“Iya pa” jawab Adit
...****************...
“Pa, Adit, ayok makan. Waktunya makan malam.” Ajak mama
“Iya mah” jawab papa dan Aditya sambil mengikuti langkah Bu Dena
Hanum terlihat menata makanan. Mereka kemudian mengambil posisi duduk. Hanum bersebelahan dengan Aditya. Hanum mengambilkan makanan untuk Aditya. Betapa kaget nya Aditya tanpa disuruh, Hanum sudah tau cara melayani Aditya sebagai suami nya.
“Ini” sambil menyodorkan makanan kepada Aditya
“Makasih” balas Aditya
“Wah Aditya dan Hanum mesra sekali ya pa” ucap Bu Dena ke Pak Deri
“Iya mah. Sepertinya tepat sekali keputusan kita untuk menjodohkan mereka” balas Pak Deri
Hanum dan Aditya merasa malu di depan orang tua nya.
Setelah selesai makan, mereka berempat keluar menuju ruang keluarga. Meja makan dibersihkan oleh dua orang pembantu.
Satu pembantu mengantarkan buah ke meja mereka.
“Aditya, Hanum. Mama sama papa kemarin kan belum menyiapkan rencana bulan madu kalian yang sesungguhnya, karena sibuk menyiapkan pernikahan kalian dengan waktu yang terbatas. Jadi kalian mau bulan madu ke mana? Sebut saja, nanti mama sama papa yang aku mengaturnya untuk kalian. “ ucap Bu Dena
Hanum melirik ke arah Aditya.
“Kalau Adit ini masih sibuk ma, karena akan launching produk perusahaan dan juga pekerjaan mengajar Adit. Jadi dalam waktu dekat tidak ada waktu.” Ucap Aditya
“Kalau masalah kantor jangan dibuat pusing Dit, nanti biar Papa yang atur” jawab Pak Deri
“Bagaimana dengan Hanum” tambah Pak Deri
“Hanum juga sibuk dengan skripsi Hanum pah.” Jelas Hanum
“Ya sudah kalau begitu tunggu saja kapan kalian ada waktu luang. Nanti bilang ke mama dan papa.” Jawab Bu Dena
Aditya dan Hanum kompak menganggukkan kepala.
“Ya sudah kami ke atas dulu ya Ma, Pa” ucap Aditya
“Iya” jawab Papa dan Mama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments