Sesampainya di restauran hotel. Hanum dan Aditya langsung mengambil piring. Mereka mengambil beberapa menu. Hanum terlihat sangat lapar karena memang kemarin waktu acara pernikahan, ia tidak makan dengan baik, sehingga saat ini ia sangat lahap menyantap makanan nya.
“Pelan- pelan makan nya” perintah Aditya melihat Hanum makan
“Hhemm” Hanum hanya berdeham karena mulutnya telah penuh dengan makanan
Aditya berdiri mengambilkan minum untuk Hanum. Tiba- tiba ada seseorang menyapa Aditya.
“Adit” sapa wanita cantik berambut sebahu dengan style yang fashionable menempel pada tubuhnya
“Iya” Aditya menoleh ke arah datangnya suara
“How are you (apa kabar)? Sapa wanita itu sembari memeluknya
“ Diara!! I’m good. How about you (aku baik. Bagaimana dengan mu)? Sapa balik Aditya
Melihat pemandangan itu dari jauh. Hanum mulai menggerutu.
“Sama siapa Aditya. Kok akrab banget. Mana ceweknya cantik banget lagi bak model. ”gumam Hanum
Aditya dan Diara berjalan menuju arah meja makan Hanum.
“Num, kenalin ini temen ku dulu waktu kami kuliah di luar negeri” ucap Aditya mengenalkan Diara
“Who is she (siapa dia)?” tanya Diara ke Aditya
“She is my wife (Dia istriku)” jawab Aditya
“Really (benarkah)?” tanya kembali Diara seolah tak percaya
“Ya, she is (ya, dia)” jawab Aditya dengan yakin
“I don’t believe this. She is not your type! (Aku tidak percaya ini. Dia bukan tipemu)” ucap Diara sambil melirik Hanum
“Is this arranged marriage (Apa ini pernikahan yang diatur)?” tanya Aditya
Hanum melihat tingkah laku Diara yang seolah tidak suka dengan nya dan gaya sok kebule- bulean, lantas langsung merasa tidak nyaman.
“Dia pikir hanya dia yang bisa bahasa Inggris.” Batin Hanum
“Hi. I am Hanum. Sorry, if our marriage make you shock. (Aku Hanum. Maaf, jika pernikahan kami membuat mu kaget)” sapa Hanum sambil berdiri memperkenalkan diri
Ia juga tidak mau kalah dengan nya.
“Oh, my name is Diara (Oh, nama ku Diara)” Sapa balik Diara
“Kalian kalau mau ngobrol silahkan lanjutkan. Aku sudah selesai makan. Jadi aku mau kembali ke kamar dulu” ucap Hanum melihat ke Aditya
“Kenapa buru- buru. Ke kamarnya barengan aja. Aku belum selesai makan” jawab Aditya
“Aku masih harus mengepak barang- barang ku” ucap Hanum sambil meninggalkan mereka berdua
...****************...
Sesampainya di kamar Hanum langsung menata barang-barangnya.
“Siapa dia? Pasti pacar Aditya. Kalau bukan kenapa dia tidak suka padaku tanpa alasan. Kalau teman tidak mungkin dia melihat ku seperti musuhnya. Lagian mereka juga terlihat akrab sekali.” gerutu Hanum
“Ah ya sudah lah aku tidak mau pusing memikirkan nya. Aku juga tidak mau terlibat dengan masalah percintaan nya.” Gerutu Hanum
“Ceklek” suara pintu kamar hotel terbuka
“Kamu kenapa sih langsung pergi. Kan aku sudah menyuruhmu untuk menunggu” tanya Aditya ke Hanum
Hanum masih berkutat dengan kopernya, seolah tidak menghiraukan Aditya.
“Aku tanya kamu Hanum. Kenapa diam saja. Kamu harus menuruti ku sekarang, karena sudah jadi istriku” pinta Aditya
“Aku kan memberikan kesempatan padamu agar bisa leluasa mengobrol dengan teman mu. Lagi pula kamu lihat kan Diara juga tidak suka dengan keberadaan ku” jawab Hanum
“Kamu cemburu” goda Aditya kepada Hanum
“Tidak. Siapa yang cemburu! Enak saja. Kamu berhak melakukan apa yang kamu suka.” Jawab Hanum
“Cemburu juga ga papa. Aku malah senang.” Goda Aditya
“Terserah kamu mau ngomong gimana. Adit, aku tahu pernikahan kita hanya perjodohan. Aku yakin kamu juga berpikir seperti itu. Aku akan membebaskan mu untuk melakukan apa yang kamu suka. Jadi mungkin kita perlu batasan hubungan” Ucap Hanum
“Maksud kamu?” tanya Aditya
“Iya bagaimana kalau kita saling tidak mengurusi urusan masing- masing. Bahkan aku membebaskan mu untuk berkencan dengan wanita yang kamu suka” ucap Hanum menatap Aditya
“Terus, maksud kamu dengan begitu aku juga akan membebaskan mu untuk berhubungan dengan pria lain, begitu?” ucap Aditya menanggapi Hanum
“Iya mungkin ke depan nya kamu memutuskan untuk menceraikan aku. Jadi kita memang harus saling memberi batasan” ucap Hanum
Mendengar hal itu, Aditya langsung menatap Hanum tanda tak suka dengan perkataan Hanum.
“Dengar aku tetap akan mengatur semua kegiatan mu. Apapun itu. Kamu harus tetap melapor dan ijin kepada ku setiap saat” tegas Aditya kepada Hanum
“Ini tidak adil jika aku harus menuruti mu. Tapi kamu mendapat kebebasan dari ku melakukan apa saja” ucap Hanum kesal
“Siapa yang menyuruhmu untuk memberikan kebebasan kepada ku? Bukan nya kamu sendiri yang bilang?” tanya Aditya
“Ya tapi kan dengan maksud kamu juga akan memberiku kebebasan. Jadi kita impas” jawab Hanum
“Aku akan melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku juga tidak akan melakukan perbuatan menyimpang yang kuberlakukan juga pada mu seperti perselingkuhan.” Tegas Aditya
“Berarti maksud mu kita akan menjalankan rumah tangga yang normal?” tanya Hanum
“Iya.” Jawab Aditya singkat
“Tapi bukan berarti kamu bisa memaksaku untuk melakukan kewajiban ku kan?” tanya Hanum
“Seperti apa?” tanya balik Aditya
“Hhhhmmmm... seperti melakukan hubungan suami istri atau skinship lainnya” ucap Hanum dengan malu
“Itu tergantung keadaan. Jika memaksaku untuk melakukan nya akan aku lakukan. Untuk hubungan suami istri, aku akan menunggu sampai kamu siap” kata Aditya
“Hhmm oke aku setuju. Kita lakukan saja sewajarnya” jawab Hanum
Hanum tidak mau berdebat panjang dengan Aditya. Dia menganggap bahwa tawaran Aditya juga cukup bagus.Bila ia tidak segera mengiyakan, nanti Aditya bisa saja akan berubah pikiran. Lagi pula Hanum juga tidak mau mencari masalah selama pernikahan. Ia akan fokus terhadap kuliah nya dulu. Aditya juga tidak menuntut apa- apa darinya.
...****************...
“Kamu ngga mau jalan-jalan pemandangan pantai diseberang hotel sangat indah kalau sore hari.” ajak Aditya ke Hanum
“Oke ayuk. Aku juga bosen di kamar sendirian. Dari tadi juga kamu sibuk sama laptop mu” kata Hanum
“Iya. Mangkanya aku ajak kamu. Mumpung aku suda menyelesaikan tugas ku. Cepat ganti baju” pinta Aditya
“Oke. Tunggu sebentar” jawab Hanum
Setelah Hanum dan Aditya selesai mengganti baju, mereka keluar dari hotel. Pemandangan sore yang sangat indah membuat Hanum sangat suka. Ia sesekali bermain dengan air pantai layaknya anak kecil. Mereka duduk di tepi pantai sambil menikmati kelapa muda yang menyegarkan dan beberapa camilan.
“Indah sekali ya. Sebentar lagi mau sunset pasti sangat indah” ucap Hanum kagum
“Iya, kalau kamu suka kita bisa kesini tiap kamu mau, aku akan menemanimu” ucap Aditya menawarkan
“Beneran?” tanya Hanum seolah tak percaya dengan kebaikan Aditya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments