Jangan jatuh cinta jika tidak siap terluka. Karena tidak ada satupun kisah cinta yang luput dari luka.
🌹 Happy Reading 🌹
Dimas mengedarkan pandangannya begitu memasuki butik, mencoba mencari keberadaan Avelia. Senyumnya mengembang begitu melihat Avelia yang diapit oleh Angel dan Nami.
Mereka bertiga berjalan sambil sesekali melirik ke kiri dan ke kanan seperti sedang mencari seseorang.
Dimas melambaikan tangannya setelah berjalan mendekati ketiganya.
“Hi Nona-Nona. Sedang mencari sesuatu?” Avelia membalas lambaian tangan Dimas, begitu pun dengan Angel dan Nami.
“Kak Dimas, baru datang?” Avelia selaku tuan rumah menyambut dengan senyuman yang terpatri di wajahnya. Membuat Dimas mengagumi senyum dan penampilannya yang sangat memukau hari ini.
“Sudah beberapa saat yang lalu, namun aku bertemu dengan Stela dan dia mengajakku ke taman. Katanya tadi sedang banyak wartawan.”
“Oh... Jadi Stela ada di taman, kak? Padahal kami sibuk mencarinya," tanya Angel antusias.
“Iya, dari tadi dia ada di taman. Sekarang juga masih disana. Disana sejuk katanya, mungkin dia masih ingin mencari angin.”
Angel pamit untuk memanggil Stela dan langsung keluar dari butik lalu berjalan ke arah taman. Disana dia melihat Stela yang tengah duduk di salah satu kursi taman. Dia sibuk melamun. Entah apa yang dipikirkan sahabatnya itu.
“Oii. Kami sibuk mencarimu. Kau malah mencari angin segar disini rupanya.” Stela mendongak melihat Angel yang kini tengah berdiri di hadapannya.
“Njel...” Seperti tidak memiliki semangat, Stela hanya menyebut nama Angel tanpa berniat menanggapi lebih jauh.
“Kau sakit?” Stela hanya menggeleng lemah.
“Lalu kau ini kenapa? Lemas sekali, seperti tidak memiliki gairah untuk hidup.” Angel melihat mata Stela mulai memerah. Dia meraih tangan sahabatnya itu dan menggenggamnya lembut.
“Jika ada masalah, kau bisa menceritakannya kepada ku.”
“Aku menyukai kak Dimas.”
Mata Angel membulat mendengar pernyataan Stela. Angel tahu kalau Stela menunjukkan rasa ingin tahu yang lumayan tinggi saat pertemuan pertama dengan Dimas. Namun Angel juga tahu jika Stela bukan tipe orang yang mudah suka kepada pria.
Tapi jika dipikir-pikir lagi, memang Dimas memiliki daya pikat yang luar biasa. Pria itu memiliki wajah yang tampan, kepribadian yang bagus, otak yang cerdas, rasa humor dan juga pesona. Pria itu adalah paket lengkap. Jadi ya wajar rasanya kalau Stela menyukai Dimas, begitulah pikir Angel pada akhirnya.
“Lalu mengapa tampak begitu sedih karena menyukai kak Dimas? Dia itu masih single.” Angel masih menggenggam tangan Stela. Dia menyampaikan apa yang dia tahu dari Ave jika memang Dimas masih single, dia belum terikat dengan gadis manapun.
“Tapi dia masih mencintai Ave.”
Angel sudah sejak awal mengetahui hal itu. Namun faktanya, Avelia sudah memiliki suami yang juga dia cintai. Jadi Angel juga tahu kalau Dimas tidak mungkin kembali mengejar Ave. Dimas tidak mungkin merebut Ave dan merusak rumah tangganya. Dimas bukan pria yang seperti itu.
“Dan Ave tidak mencintai kak Dimas. Dia mencintai suaminya.”
“Setiap kak Dimas menyebut dan bercerita tentang Ave, matanya terlihat berbeda. Berbinar menunjukkan bahwa cinta pertamanya itu masih hidup di dalam hatinya.”
Stela berkata lirih. Matanya semakin memerah.
“Dengar, untuk sebagian orang cinta pertama memang spesial. Namun ketahuilah cinta pertama hanya akan jadi kenangan, sedangkan cinta terakhir yang akan menjadi kenyataan. Mungkin kak Dimas susah berpaling dari cinta pertamanya, tapi dia juga tidak sekejam itu untuk merebut Ave dan merusak rumah tangganya.” Angel meyakinkan.
Angel berusaha untuk menyemangati Stela. Namun di sisi lain dia juga tidak ingin memberikan harapan semu yang terlalu tinggi. Maka dia mulai menceritakan lebih detail tentang Avelia dan Dimas yang dia ketahui. Bagaimana Dimas tetap menunggu Avelia sampai akhirnya pria itu pergi ke Prancis dengan membawa cintanya yang tak pernah diterima gadis itu.
Stela mendengarkan dengan seksama. Dan dia memahami bahwa tidak akan mudah baginya untuk mendapatkan hati Dimas. Namun dia juga semakin yakin kalau Dimas adalah pria yang baik.
“Sepertinya aku memang patah hati bahkan di saat aku baru memulainya.”
Stela berkata pelan, menghembuskan napasnya panjang.
“Kalau memang kau menyukainya paling tidak kau mencobanya?”
“Nah, kau sendiri saja tidak yakin. Kalimatmu pertanyaan kan bukan pernyataan.”
“Bukan begitu. Kau sih. Belum apa-apa sudah menyerah begitu.” Angel sewot, tidak terima malah dia yang disudutkan oleh Stela.
“Jadi aku harus bagaimana?” Stela merasa otaknya buntuh. Dari tadi belum bisa juga menemukan apa yang kira-kira bisa dilakukannya tentang Dimas.
“Satu prinsip yang harus kau ketahui tentang cinta. Jika berani jatuh cinta, maka harus siap juga terluka. Jangan jatuh cinta kalau tidak siap terluka. Mustahil jika ada kisah cinta yang manis-manis saja, pasti ada pahitnya juga. Jadi jika kau tanya pendapatku, hanya ada dua pilihan.”
“Apa itu? Jangan yang aneh-aneh ya,Njel.” Stela mewanti-wanti agar Angel tidak mengutarakan ide gila. Bisa semakin tak karuan hati dan pikirannya.
“Yang pertama, lupakan kak Dimas sebelum rasa sukamu berkembang menjadi cinta. Anggap saja kalian tidak pernah bertemu. Toh ini juga masih kedua kalinya kalian bertemu, pasti belum terlalu banyak kenangan yang tercipta. Dan yang kedua, lanjutkan perasaanmu, biarkan rasa itu berkembang dan berusahalah untuk memenangkan hati kak Dimas. Namun persiapkan juga hatimu untuk kemungkinan terburuk. Seperti yang kukatakan sebelumnya, jika berani jatuh cinta, kau juga harus siap patah hati.”
Angel menyelesaikan perkataannya dengan tenang. Stela menatap kagum ke arahnya. Baru pertama kali dalam sejarah Angel memberikan saran yang sangat dapat diterima akal dan dengan ekspresi yang baik pula. Biasanya gadis itu akan memberi ide gila atau ide yang cukup logis namun dengan ekspresi berapi-api. Angel ini kadang suka tidak sabaran.
“Tidak kusangka kau bisa sebijak ini, Njel.”
“Aku hanya tidak mau terlalu sering menunjukkannya. Kusimpan untuk saat-saat seperti ini.”
Terdengar nada percaya diri dari kalimatnya.
“Hmm.Begitu ya...” jeda sejenak. “Njel, kak Dimas itu terlalu baik untuk dilupakan,” jawab Stela kemudian. Senyum dan tawa milik Dimas terputar di memorinya.
“Kalau begitu pilih yang kedua,” kata Angel menyarankan.
“Tapi aku takut terluka karena cinta. Dan kau kan tahu, aku ini susah sekali move on.”
Angel mendesah pasrah. Sepertinya dia harus banyak bersabar menghadapi Stela. Kalau bukan karena melihat matanya yang sudah memerah, ingin rasanya Angel mengamuk sekarang juga. Pilihan pertama tidak mau, pilihan kedua juga tidak. Terus maunya apa sih, pikirnya.
“Atau begini saja, beri dirimu waktu untuk memutuskan. Seminggu mungkin? Jika dalam seminggu ini kau tidak terlalu memikirkan kak Dimas, maka pilihlah yang pertama. Anggap saja kak Dimas yang terlalu baik itu diciptakan bukan untukmu. Namun jika dalam seminggu kau terus menerus memikirkannya, maka pilihlah yang kedua dan siapkan hatimu.” Angel kembali memberi saran dengan suara yang diatur setenang mungkin.
“Mungkin lebih baik begitu. Terimakasih ya Njel telah menjadi pendengar dan pemberi saran yang baik.”
Stela berkata dengan tulus. Ada perasaan sedikit lega dalam hatinya. Paling tidak dia tahu apa yang selanjutnya bisa dia lakukan.
“Kau ini seperti dengan orang asing saja. Apapun keputusanmu, semoga itu yang terbaik.” Stela mengangguk.
“Baiklah. Ayo kita masuk. Ave dan Nami juga mencarimu tadi untuk makan bersama,” ajak Angel sembari berdiri dari posisi awalnya.
Stela juga berdiri dari duduknya, mengeluarkan kacamata hitam dari tasnya lalu memakainya. Untung saja dia membawa kaca mata miliknya, jadi bisa dipakai untuk menutupi matanya yang merah.
Sementara Angel berjalan dengan pikirannya yang berkelana. Memikirkan percintaan orang-orang di sekitarnya. Avelia yang mencintai David namun David yang malah mencintai Agatha. Di sisi lain ada Dimas yang disukai oleh Stela namun cinta Dimas masih untuk Avelia.
Kisah mereka ini bagai benang kusut yang rumit. Lalu bagaimana lagi dengan kisah cintanya sendiri kelak, pikirnya. Apa memang kisah cinta selalu serumit ini?
--- TBC ---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Vera😘uziezi❤️💋
🤣 🤣 🤣 🤣 Angel
2021-02-25
1
Muliana
aku klo jd stlela mencinta dlm diam aza byk berdoa aza
2021-02-21
1
💜bucinnya taehyung💜
beruntung ave dikelilingi orang baik ...
ralat dikelilingi sahabat yg baik..soalnya suaminya jahat...
2021-01-31
3