Ch 9 - Undangan

Dalam hidup, jika kau ingin dihargai maka belajarlah untuk menghargai terlebih dahulu.

🌹 Happy Reading 🌹

Sudah beberapa minggu sejak peristiwa terakhir yang terjadi di apartemen, Avelia dan David seolah sedang perang dingin. Kali ini bukan David yang berulah, namun Ave yang tiba-tiba saja berubah. Dia memang masih tetap menjadi istri yang baik yang selalu melayani David. Mulai dari memasak, mempersiapkan kebutuhan pria itu, , membersihkan apartemen, dia masih tetap saja melakukannya. Tetapi sifatnya lah yang berubah.

Tidak ada lagi Avelia yang selalu menunggu suaminya itu pulang dan menyambutnya dengan senyuman manis.

Tidak ada lagi yang selalu mengirimi pesan untuk mengingatkan suaminya makan siang. Tidak ada lagi note-note kecil yang akan ditempelkannya saat dia pergi meninggalkan apartemen. Ave berubah,menjadi gadis yang dingin. Dia seolah-olah ingin mengimbangi sifat suaminya itu. Membangun dinding pembatas yang tidak kasat mata.

David menyadari perubahan sikap Avelia. Menerka jika hal itu ada kaitannya dengan tamparan dan perkataannya waktu itu yang mungkin saja menyakiti hati Avelia. Ada sedikit perasaan bersalah dalam dirinya. Namun tentu saja egonya tidak mengizinkannya untuk meminta maaf.

Avelia meletakkan makan malam yang baru saja dimasaknya di atas meja makan. Tidak ada senyuman atau pun ekspresi, wajahnya sungguh datar. Entah bagaimana gadis itu bisa berubah menjadi tanpa ekspresi seperti itu. David mengamati dalam diam saat tangan gadis itu mulai menyendokkan nasi, lauk dan sayur ke piringnya. Setelah selesai gadis itu berbalik hendak berjalan ke dapur namun perkataan David menghentikan langkahnya.

“Kata ibu kau ingin membuka butik?” Beberapa hari yang lalu ibu David menghubungi. Membicarakan perihal rencana Ave yang ingin membuka butik. David yang memang tidak tahu apa-apa hanya berkilah jika dia sedang sangat sibuk sampai belum pernah berbicara banyak mengenai hal itu dengan Ave. Padahal memang dia tidak diberitahu apa pun oleh Ave.

“Ya.” Ave hanya menjawab seadanya. Ingin melanjutkan langkahnya namun lagi pertanyaan David menghentikannya.

“Kau meminta izin kepada ayah dan ibu, tapi mengapa tidak meminta izinku?”

Avelia berbalik. Dia menatap tajam ke arah David, lalu tersenyum sinis. “Yang tidak ingin aku bekerja kan orang tuamu dan orang tuaku. Aku sudah mengantongi izin mereka sekarang. Lalu untuk apa lagi meminta izinmu?”

“Tapi aku ini suamimu.” David menjawab dengan suara beratnya, tegas.

“Suami yang tidak pernah menganggapku.”

“Jangan memulai pertengkaran denganku. Aku lelah setelah seharian bekerja.”

“Memangnya siapa yang mau bertengkar denganmu?”

David mengerutkan alisnya. Gadis ini berani juga menjawab semua perkataannya. Dulu dia hanya bisa diam dan sesekali kedapatan menangis. Apa ini sifat aslinya atau secepat ini manusia bisa berubah?

“Terserah. Yang penting lain kali sebelum membicarakan hal penting kepada orang tuaku, jangan lupa memberi tahuku. Jadi saat mereka membahasnya paling tidak aku mengerti harus menjawab apa.”

“Ok. Aku akan membuka butik. Peresmian akan diadakan lusa. Aku sudah memberi tahu kan? Masalah selesai.”

Tanpa menghiraukan David lagi, Avelia berlalu menuju kamar. Sedangkan David hanya menggeram menahan kesal dan memakan makan malamnya dengan mood yang kurang baik.

David menyelesaikan makan malamnya dalam diam. Setelah itu dia berjalan menuju dapur dengan membawa piring dan gelas kotor di tangannya. Dia masuk ke kamar dan mendapati Avelia tengah berbincang via telpon dengan seseorang.

“Nami juga sudah setuju untuk bekerja di butik. Semuanya sudah beres, kita tinggal menunggu hari H peresmian.”

Avelia dapat menangkap dengan ekor matanya saat David berjalan memasuki kamar. Namun dia tidak menggubris sedikit pun dan hanya tetap berbincang dengan Stela.

“Angel? Dia sudah kubujuk. Namun dia sepertinya memang tidak ingin bergabung. Alasannya karena dia tidak mengambil jurusan desain seperti kita bertiga.”

"Hahaha. Entahlah. Kau saja yang tanyakan langsung padanya.”

David melirik dari sofa yang didudukinya, sudah lama dia tidak mendengarkan tawa Avelia.

“Ya, tentu saja. Aku sudah memberikan undangan kepada kak Dimas dan katanya dia pasti akan datang.”

David mendengus begitu nama Dimas disebut. Dimas lagi, Dimas lagi. Apa sih hebatnya Dimas? Dimas diundang, namun aku tidak. Batin David kembali merasa kesal.

Tidak berapa lama, Ave menutup panggilan telepon dengan Stela. Gadis itu memainkan game di ponselnya karena belum mengantuk.

“Kau mengundang si Dimas ke peresmian butikmu?”

“Ya.” Ave menjawab singkat tanpa menatap ke arah David. Matanya masih sibuk menatap layar ponselnya, memainkan game kesukaannya.

“Tapi tidak mengundangku?”

“Memangnya kau mau datang?” , jawab Ave masih dengan tanpa menatap lawan bicaranya atau bahkan melirik sedikit pun.

David berjalan cepat menuju ranjang. Dia merampas ponsel Avelia dan dibalas dengan tatapan tidak suka dari gadis itu.

"Apa masalahmu?” Avelia kesal karena dia hampir saja menang dan orang ini dengan seenaknya merebut ponsel miliknya.

“Masalahku? Pertama, kau tidak menatapku saat berbicara. Kedua, kau mengundang kakak kelasmu tapi tidak mengundangku.” David berbicara to the point, tidak ingin berbelit-belit dengan perasaan kesal di hatinya.

“Pertama, begitulah rasanya kalau kita berbicara namun diabaikan. Kedua, memangnya kalau ku undang, kau mau datang?”

Avelia seolah tidak mau kalah. Matanya melotot tajam seolah David adalah musuh di dalam game yang harus dia musnahkan.

“Kenapa sekarang ini kau suka sekali membantah?” David tidak habis pikir karena ada saja jawaban Avelia yang membuatnya kesal.

Ave mengedikkan bahunya. “Kau juga biasanya memperlakukanku seperti itu. Aku berbicara, kau memainkan ponselmu. Aku bertanya, kau menjawab seadanya bahkan kadang tidak menjawab. Jika ingin dihargai, maka belajarlah untuk menghargai.”

David membanting ponsel Avelia ke ranjang. Pria itu merasa digurui dan membuatnya semakin kesal. Avelia yang melihat kejadian itu menjadi bingung.

Sebenarnya apa sih mau pria ini? Main banting ponsel orang seenaknya. Nanti dia yang kubanting baru tahu rasa.

Ingin rasanya Avelia mengatakannya langsung kepada David namun nyalinya belum sehebat itu. Maka dia hanya bisa mengatai dalam hati.

“Jangan seenaknya membanting yang bukan milikmu.”

“Aku kesal melihat pemiliknya.”

Dia ini sakit atau kenapa. Ngomel sendiri, kesal sendiri. Biasanya juga dia masa bodoh dengan keberadaanku. Atau jangan jangan dia kerasukan?

“Jika kesal melihatku, ya jangan dilihat.”

Jawab Avelia acuh tak acuh dengan ponsel yang sudah kembali di tangannya. Gadis itu langsung memeriksa ponsel miliknya dan syukurlah benda persegi panjang itu tidak apa-apa.

“Jadi kenapa kau mengundangnya, tapi tidak mengundangku hah?”

David bertanya dengan setengah berteriak. Dia berkacak pinggang. Sungguh kesal karena sedari tadi tidak ada pertanyaannya yang dijawab dengan benar. Avelia melongo tidak percaya.

Apa sih masalah pria ini?

“Memangnya kalau ku undang, kau mau datang?”

“Ya, itu tergantung jadwalku.”

Avelia mengernyitkan dahinya. Tidak habis pikir dengan pria aneh yang berstatus sebagai suaminya.

“Jika belum pasti bisa datang, kenapa dari tadi sewot masalah undangan sih?”

“Paling tidak kan diundang dulu, baru aku mengecek jadwal dengan sekretarisku.”

Avelia mengalah. Sepertinya pria ini memang sedang memiliki masalah dengan kepalanya. Ave lantas membuka tas yang berada di meja riasnya dan mengeluarkan sebuah amplop berisi undangan.

“Sudah aku undang. Datang atau tidak, itu urusanmu”, katanya kemudian.

David menerima undangan yang disodorkan Avelia dengan mata yang berbinar. Dia seperti baru mendapatkan harta karun padahal kenyataannya itu hanyalah secarik kertas undangan.

“Baiklah. Aku akan mengecek jadwal dan mengatur waktuku.”

David berjalan dengan undangan di tangannya dan memasukkan undangan itu ke dalam tas kerjanya.

Jangan berharap, Ave. Dia datang atau tidak bukanlah poin utamanya. Ingat, ekspektasi bisa menimbulkan kekecewaan. Dan kau sudah terlalu sering dikecewakan.

--- TBC ---

Terpopuler

Comments

Meta Lia

Meta Lia

calon bucit deh si David baru tau rasa klu melihat istrinya sama laki lain

2021-08-26

0

Rachman 1975

Rachman 1975

suka kata2x thoor 👍👍👍

2021-05-16

1

Siska Nofrika

Siska Nofrika

mantap ve...

2021-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1 - Tersiksa
3 Ch 2 - Pergi ke Klub Malam
4 Ch 3 - Pulang Diantar Dimas
5 Ch 4 - Egois
6 Ch 5 - Dimas Evan
7 Ch 6 - Dimas Evan II
8 Ch 7 - Amarah
9 Ch 8 - Kata Pepatah
10 Ch 9 - Undangan
11 Ch 10 - Peresmian Butik
12 Ch 11 - Sandiwara
13 Ch 12 - Pertemuan Kedua
14 Ch 13 - Kisah yang Rumit
15 Ch 14 - David Vs Dimas
16 Ch 15 - Kedatangan Si Kembar
17 Ch 16 - Sehari Bersama Si Kembar
18 Ch 17 - Hide and Seek
19 Ch 18 - Tamu Tak Diundang
20 Ch 19 - Menemukanmu
21 Ch 20 - Memasak Bersama
22 Ch 21 - Terbongkar
23 Ch 22 - Menjaga Jarak
24 Ch 23 - Pertemuan Ketiga
25 Ch 24 - Misi SAN
26 Ch 25 - Menjalankan Misi Day-1
27 Ch 26 - Kembali Pulang
28 Ch 27 - Adik Baby
29 Ch 28 - Kejutan
30 Ch 29 - Bevenhill
31 Ch 30 - Berangkat
32 Ch 31 - Wanita Setan
33 Ch 32 - Malam Kelabu
34 Ch 33 - Pagi Hari di Pantai
35 Ch 34 - Sarapan Bersama
36 Ch 35 - The Old Town of Bern
37 Ch 36 - Peristiwa Itu
38 Ch 37 - Pergi Tidak?
39 Ch 38 - Akhirnya...Bevenhill
40 Ch 39 - Malam Itu
41 Ch 40 - St.Moritz
42 Ch 41 - Silvaplana
43 Ch 42 - Menjalankan Misi Day XX
44 Ch 43 - Pertemuan yang Tidak Disengaja
45 Ch 44 - Khilaf
46 Ch 45 - Double Happiness
47 Ch 46 - Tahun Baru di Kapal Pesiar
48 Ch 47 - Mengungkapkan Kebenaran
49 Ch 48 - Kenyataan Pahit dan Keberhasilan Misi
50 Ch 49 - Aku Ada Untukmu
51 Ch 50 - Menghadapi Kenyataan
52 Ch 51 - Suka Jadi Cinta
53 Ch 52 - Kejadian Naas
54 Ch 53 - Firasat
55 Ch 54 - Bertahan Hidup
56 Ch 55 - Terdampar
57 Ch 56 - Berita Mengejutkan
58 Ch 57 - Perasaan Bersalah
59 Ch 58 - Sekarat
60 Ch 59 - Mengobatimu
61 Ch 60 - Melenyapkan Hama
62 Ch 61 - Psikopat?
63 Ch 62 - Memulai Kisah
64 Ch 63 - Nama Panggilan Baru
65 Ch 64 - Dijemput Pulang
66 Ch 65 - Mencari Petunjuk
67 Ch 66 - Kedatangan Keluarga Carlisle
68 Ch 67 - Aku Ini Anakmu
69 Ch 68 - Kekhawatiran Yessica
70 Ch 69 - Titik Terang
71 Ch 70 - Saingan
72 Ch 71 - Positif
73 Ch 72 - Cucu
74 Ch 73 - Tentang Cinta dan Rahasia
75 Ch 74 - Kau Mencintaiku?
76 Ch 75 - Pelarianmu Saja
77 Ch 76 - Istri Manisku
78 Ch 77 - Kedatangan Agatha
79 Ch 78 - Hari Pertama
80 Ch 79 - Kasmaran
81 Ch 80 - Aku Mencintaimu
82 Ch 81 - Merdeka dari Sakitnya Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
83 Ch 82 - Suami Idaman
84 Ch 83 - Piknik Dadakan
85 Ch 84 - Truth or Dare?
86 Ch 85 - Rayu Aku
87 Pengumuman...
88 Ch 86 - Bagaimana Jika Aku Mati?
89 Ch 87 - Dasar Wanita
90 Ch 88 - Kapan Menikah?
91 Ch 89 - Kabar Mengejutkan
92 Ch 90 - Koma
93 Ch 91 - Silih Berganti
94 Ch 92 - Kesempatan Dalam Kesempitan
95 Ch 93 - RUPS
96 Ch 94 - Tentang Anak
97 Ch 95 - Surat Cinta
98 Ch 96 - Pertemuan Mengharukan
99 Ch 97 - Kebersamaan
100 Ch 98 - Mimpi Buruk
101 Ch 99 - Bagaimana Perasaanmu Padaku?
102 Ch 100 - Just The Way You Are
103 VISUAL - SPECIAL CAST
104 Ch 101 - Pingsan
105 Ch 102 - Program Kehamilan
106 Ch 103 - Menunggu Hasil
107 Ch 104 - Hasil Pemeriksaan
108 Ch 105 - Kehadiran Tak Terduga
109 Ch 106 - Masa Lalu yang Terkuak
110 Ch 107 - Terpaksa Pergi
111 Ch 108 - Tanpamu
112 Ch 109 - Aku Mencintainya
113 Ch 110 - Pedofil
114 Ch 111 - Sahabat Lama
115 Ch 112 - Upaya
116 Ch 113 - Pencarian Ave
117 Ch 114 - Dramatis
118 Ch 115 - Aku Merindukanmu
119 Ch 116 - Senjata Makan Tuan
120 Ch 117 - Peringatan Bryan
121 Ch 118 - Menemukan Ave
122 Ch 119 - Gay
123 Ch 120 - Pertemuan Kembali
124 Ch 121 - Memohon Sebuah Maaf
125 Ch 122 - Diusir
126 Ch 123 - Apa Kau Mencintai Putriku?
127 Ch 124 - Tentang Restu
128 Ch 125 - Menyalurkan Rindu
129 Ch 126 - Unik dan Aneh
130 Ch 127 - Berdarah Panas
131 Ch 128 - Gara-gara Oppa Korea
132 Ch 129 - Semua Orang Tahu
133 Ch 130 - Pengangguran
134 Ch 131 - Jatuh Hati
135 Ch 132 - Si Pengganggu
136 Ch 133 - Mulai Program
137 Ch 134 - Berbagai Posisi
138 Ch 135 - Terror?
139 Ch 136 - Pangeran
140 Ch 137 - Hukuman
141 Ch 138 - Terluka
142 Ch 139 - Keluarga Kecil
143 Ch 140 - Kabar Mengejutkan
144 Ch 141 - Kau Bau!
145 Ch 142 - Tentang Anak Kembar
146 Ch 143 - Selalu Ribut
147 Ch 144 - Gara-gara Nama
148 Ch 145 - Ave Cemburu?
149 Ch 146 - Bibit Pelakor
150 Ch 147 - Ngidam
151 Ch 148 - Ngidam II / Pengakuan Rasa
152 Ch 149 - Paket Misterius
153 Ch 150 - Ngidam Pembawa Nikmat
154 Ch 151 - Tujuh Bulan
155 Ch 152 - Wanita Beruntung
156 Ch 153 - Yes I Do!
157 Ch 154 - Dedek Bayinya Mana?
158 Ch 155 (END) - Fraternal
159 Special Messages From Author and Characters
160 Extra Part 1 - Triplet's Names
161 Extra Part 2 - Huru-Hara
162 Extra Part 3 - Twins dan Triplet
163 Extra Part 4 - Sah
164 Extra Part 5 - Kencan Berdua
165 Epilog
166 Q & A dan TERIMA KASIH
167 NOVEL BARU - AUTHOR CURHAT
168 MS 2 KKMI 01 - Anak Setan
169 MS 2 KKMI 02 - Satu... Dua... Tiga...
170 MS 2 KKMI 03 - Nani
171 MS 2 KKMI 04 - Kunjungan ke Panti
172 MS 2 KKMI 05 - Bagaimana Kalau Seperti Ini?
173 MS 2 KKMI 06 - Jadilah Istriku
174 MS 2 KKMI 07 - Keluarga Fernandez
175 MS 2 KKMI 08 - Teman Lama
176 MS 2 KKMI 09 - Partner
177 MS 2 KKMI 10 - Katakan Ya
178 MS 2 KKMI 11 - Apa yang Terjadi Pada Kalian?
179 MS 2 KKMI 12 - Tamu di Pagi Hari
180 MS 2 KKMI 13 - Kau Berharga
181 MS 2 KKMI 14 - Dikurung Berdua
182 MS 2 KKMI 15 - Satu Sama
183 MS 2 KKMI 16 - Tentang 21+
184 MS 2 KKMI 17 - Fitting Baju
185 MS 2 KKMI 18 - Rooftop
186 MS 2 KKMI 19 - Beautiful in White
187 MS 2 KKMI 20 - Bidadari Bersayap
188 MS 2 KKMI 21 - Terbang Denganmu
189 MS 2 KKMI 22 - Video Aib
190 MS 2 KKMI 23 - Tentang Wanita
191 MS 2 KKMI 24 - Bridal Shower
192 MS 2 KKMI 25 - Perayaan Wanita Vs Perayaan Pria
193 MS 2 KKMI 26 - Hari H
194 MS 2 KKMI 27 - Hari H (Part 2)
195 MS 2 KKMI 28 - Marry Your Daughter
196 MS 2 KKMI 29 - Sepuluh Menit
197 MS 2 KKMI 30 - Gara-Gara Michin
198 MS 2 KKMI 31 - Pura-pura
199 MS 2 KKMI 32 - Kakak! Sayang!
200 (REAL END) MS 2 KKMI 33 - Reuni yang Kacau
201 Pengumuman - Promo Session
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1 - Tersiksa
3
Ch 2 - Pergi ke Klub Malam
4
Ch 3 - Pulang Diantar Dimas
5
Ch 4 - Egois
6
Ch 5 - Dimas Evan
7
Ch 6 - Dimas Evan II
8
Ch 7 - Amarah
9
Ch 8 - Kata Pepatah
10
Ch 9 - Undangan
11
Ch 10 - Peresmian Butik
12
Ch 11 - Sandiwara
13
Ch 12 - Pertemuan Kedua
14
Ch 13 - Kisah yang Rumit
15
Ch 14 - David Vs Dimas
16
Ch 15 - Kedatangan Si Kembar
17
Ch 16 - Sehari Bersama Si Kembar
18
Ch 17 - Hide and Seek
19
Ch 18 - Tamu Tak Diundang
20
Ch 19 - Menemukanmu
21
Ch 20 - Memasak Bersama
22
Ch 21 - Terbongkar
23
Ch 22 - Menjaga Jarak
24
Ch 23 - Pertemuan Ketiga
25
Ch 24 - Misi SAN
26
Ch 25 - Menjalankan Misi Day-1
27
Ch 26 - Kembali Pulang
28
Ch 27 - Adik Baby
29
Ch 28 - Kejutan
30
Ch 29 - Bevenhill
31
Ch 30 - Berangkat
32
Ch 31 - Wanita Setan
33
Ch 32 - Malam Kelabu
34
Ch 33 - Pagi Hari di Pantai
35
Ch 34 - Sarapan Bersama
36
Ch 35 - The Old Town of Bern
37
Ch 36 - Peristiwa Itu
38
Ch 37 - Pergi Tidak?
39
Ch 38 - Akhirnya...Bevenhill
40
Ch 39 - Malam Itu
41
Ch 40 - St.Moritz
42
Ch 41 - Silvaplana
43
Ch 42 - Menjalankan Misi Day XX
44
Ch 43 - Pertemuan yang Tidak Disengaja
45
Ch 44 - Khilaf
46
Ch 45 - Double Happiness
47
Ch 46 - Tahun Baru di Kapal Pesiar
48
Ch 47 - Mengungkapkan Kebenaran
49
Ch 48 - Kenyataan Pahit dan Keberhasilan Misi
50
Ch 49 - Aku Ada Untukmu
51
Ch 50 - Menghadapi Kenyataan
52
Ch 51 - Suka Jadi Cinta
53
Ch 52 - Kejadian Naas
54
Ch 53 - Firasat
55
Ch 54 - Bertahan Hidup
56
Ch 55 - Terdampar
57
Ch 56 - Berita Mengejutkan
58
Ch 57 - Perasaan Bersalah
59
Ch 58 - Sekarat
60
Ch 59 - Mengobatimu
61
Ch 60 - Melenyapkan Hama
62
Ch 61 - Psikopat?
63
Ch 62 - Memulai Kisah
64
Ch 63 - Nama Panggilan Baru
65
Ch 64 - Dijemput Pulang
66
Ch 65 - Mencari Petunjuk
67
Ch 66 - Kedatangan Keluarga Carlisle
68
Ch 67 - Aku Ini Anakmu
69
Ch 68 - Kekhawatiran Yessica
70
Ch 69 - Titik Terang
71
Ch 70 - Saingan
72
Ch 71 - Positif
73
Ch 72 - Cucu
74
Ch 73 - Tentang Cinta dan Rahasia
75
Ch 74 - Kau Mencintaiku?
76
Ch 75 - Pelarianmu Saja
77
Ch 76 - Istri Manisku
78
Ch 77 - Kedatangan Agatha
79
Ch 78 - Hari Pertama
80
Ch 79 - Kasmaran
81
Ch 80 - Aku Mencintaimu
82
Ch 81 - Merdeka dari Sakitnya Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
83
Ch 82 - Suami Idaman
84
Ch 83 - Piknik Dadakan
85
Ch 84 - Truth or Dare?
86
Ch 85 - Rayu Aku
87
Pengumuman...
88
Ch 86 - Bagaimana Jika Aku Mati?
89
Ch 87 - Dasar Wanita
90
Ch 88 - Kapan Menikah?
91
Ch 89 - Kabar Mengejutkan
92
Ch 90 - Koma
93
Ch 91 - Silih Berganti
94
Ch 92 - Kesempatan Dalam Kesempitan
95
Ch 93 - RUPS
96
Ch 94 - Tentang Anak
97
Ch 95 - Surat Cinta
98
Ch 96 - Pertemuan Mengharukan
99
Ch 97 - Kebersamaan
100
Ch 98 - Mimpi Buruk
101
Ch 99 - Bagaimana Perasaanmu Padaku?
102
Ch 100 - Just The Way You Are
103
VISUAL - SPECIAL CAST
104
Ch 101 - Pingsan
105
Ch 102 - Program Kehamilan
106
Ch 103 - Menunggu Hasil
107
Ch 104 - Hasil Pemeriksaan
108
Ch 105 - Kehadiran Tak Terduga
109
Ch 106 - Masa Lalu yang Terkuak
110
Ch 107 - Terpaksa Pergi
111
Ch 108 - Tanpamu
112
Ch 109 - Aku Mencintainya
113
Ch 110 - Pedofil
114
Ch 111 - Sahabat Lama
115
Ch 112 - Upaya
116
Ch 113 - Pencarian Ave
117
Ch 114 - Dramatis
118
Ch 115 - Aku Merindukanmu
119
Ch 116 - Senjata Makan Tuan
120
Ch 117 - Peringatan Bryan
121
Ch 118 - Menemukan Ave
122
Ch 119 - Gay
123
Ch 120 - Pertemuan Kembali
124
Ch 121 - Memohon Sebuah Maaf
125
Ch 122 - Diusir
126
Ch 123 - Apa Kau Mencintai Putriku?
127
Ch 124 - Tentang Restu
128
Ch 125 - Menyalurkan Rindu
129
Ch 126 - Unik dan Aneh
130
Ch 127 - Berdarah Panas
131
Ch 128 - Gara-gara Oppa Korea
132
Ch 129 - Semua Orang Tahu
133
Ch 130 - Pengangguran
134
Ch 131 - Jatuh Hati
135
Ch 132 - Si Pengganggu
136
Ch 133 - Mulai Program
137
Ch 134 - Berbagai Posisi
138
Ch 135 - Terror?
139
Ch 136 - Pangeran
140
Ch 137 - Hukuman
141
Ch 138 - Terluka
142
Ch 139 - Keluarga Kecil
143
Ch 140 - Kabar Mengejutkan
144
Ch 141 - Kau Bau!
145
Ch 142 - Tentang Anak Kembar
146
Ch 143 - Selalu Ribut
147
Ch 144 - Gara-gara Nama
148
Ch 145 - Ave Cemburu?
149
Ch 146 - Bibit Pelakor
150
Ch 147 - Ngidam
151
Ch 148 - Ngidam II / Pengakuan Rasa
152
Ch 149 - Paket Misterius
153
Ch 150 - Ngidam Pembawa Nikmat
154
Ch 151 - Tujuh Bulan
155
Ch 152 - Wanita Beruntung
156
Ch 153 - Yes I Do!
157
Ch 154 - Dedek Bayinya Mana?
158
Ch 155 (END) - Fraternal
159
Special Messages From Author and Characters
160
Extra Part 1 - Triplet's Names
161
Extra Part 2 - Huru-Hara
162
Extra Part 3 - Twins dan Triplet
163
Extra Part 4 - Sah
164
Extra Part 5 - Kencan Berdua
165
Epilog
166
Q & A dan TERIMA KASIH
167
NOVEL BARU - AUTHOR CURHAT
168
MS 2 KKMI 01 - Anak Setan
169
MS 2 KKMI 02 - Satu... Dua... Tiga...
170
MS 2 KKMI 03 - Nani
171
MS 2 KKMI 04 - Kunjungan ke Panti
172
MS 2 KKMI 05 - Bagaimana Kalau Seperti Ini?
173
MS 2 KKMI 06 - Jadilah Istriku
174
MS 2 KKMI 07 - Keluarga Fernandez
175
MS 2 KKMI 08 - Teman Lama
176
MS 2 KKMI 09 - Partner
177
MS 2 KKMI 10 - Katakan Ya
178
MS 2 KKMI 11 - Apa yang Terjadi Pada Kalian?
179
MS 2 KKMI 12 - Tamu di Pagi Hari
180
MS 2 KKMI 13 - Kau Berharga
181
MS 2 KKMI 14 - Dikurung Berdua
182
MS 2 KKMI 15 - Satu Sama
183
MS 2 KKMI 16 - Tentang 21+
184
MS 2 KKMI 17 - Fitting Baju
185
MS 2 KKMI 18 - Rooftop
186
MS 2 KKMI 19 - Beautiful in White
187
MS 2 KKMI 20 - Bidadari Bersayap
188
MS 2 KKMI 21 - Terbang Denganmu
189
MS 2 KKMI 22 - Video Aib
190
MS 2 KKMI 23 - Tentang Wanita
191
MS 2 KKMI 24 - Bridal Shower
192
MS 2 KKMI 25 - Perayaan Wanita Vs Perayaan Pria
193
MS 2 KKMI 26 - Hari H
194
MS 2 KKMI 27 - Hari H (Part 2)
195
MS 2 KKMI 28 - Marry Your Daughter
196
MS 2 KKMI 29 - Sepuluh Menit
197
MS 2 KKMI 30 - Gara-Gara Michin
198
MS 2 KKMI 31 - Pura-pura
199
MS 2 KKMI 32 - Kakak! Sayang!
200
(REAL END) MS 2 KKMI 33 - Reuni yang Kacau
201
Pengumuman - Promo Session

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!