Ch 8 - Kata Pepatah

Ada saatnya kita menjaga jarak dari orang yang kita cintai untuk melindungi hati kita sendiri.

🌹 Happy Reading 🌹

Avelia masih terisak. Kejadian di apartemen tadi sungguh menyakiti hatinya. Dimas duduk disebelahnya dengan tangan kanan yang tak henti menepuk-nepuk bahu yang terlihat rapuh itu.

“Ssst... Sudahlah, Ve. Jangan sia-siakan air matamu untuk menangisi pria itu.”

“Kata-katanya tadi benar-benar menyakiti hatiku, Kak. Bagaimana bisa dia tega menyebutku seperti itu bahkan di hadapanmu. Dia juga menamparku. Bagaimana bisa aku serendah itu di matanya?” Avelia menghela nafas panjang, berharap tangisannya bisa berhenti setelahnya. Dia lelah menangis. Dia ingin berhenti, tetapi hatinya yang terlalu hancur seakan memaksa untuk mengeluarkan air mata lagi dan lagi untuk melampiaskan rasa sakit di hati.

“Aku mengerti. Pasti sangat menyakitkan. Karena itu, walaupun kau sangat mencintainya,tolong  pakailah logikamu. Jangan hanya memakai hatimu. Dia bahkan tidak mengerti cara menghargaimu dan juga perasaanmu, terlihat dari kata-katanya tadi. Jadi, tunjukkanlah padanya bahwa kau bukanlah yang seperti dia pikirkan. Jangan biarkan pria itu menginjak-injakmu dan memandangmu sebelah mata lagi.”

Avelia terdiam. Memikirkan semua kata-kata yang baru saja dikatakan oleh Dimas. Dia benar. Tidak seharusnya kehilangan logika karena cinta. Tangisan Avelia mereda. Setelah lebih dari tiga puluh menit, akhirnya gadis itu berhenti menangis. Ave menghela napasnya.

“Apa yang Kakak katakan benar. Baiklah. Mulai sekarang aku akan membatasi diriku dari pria itu. Aku mengerti apa yang harus aku lakukan.”

Ya, Avelia mengerti apa yang harus dia lakukan. Membangun tembok pembatas antara dirinya dan David. Selain tidak ingin terus menerus terlihat bodoh lagi di hadapan David, Avelia akan berlatih membiasakan diri dengan meminimalisir interaksi searahnya dengan David.

Dimas tersenyum sambil mengangkat dua jempolnya. “Itu baru Avelia Wrestlin yang kukenal. Gadis manis yang cerdas dan juga realistis. Ve, ingatlah kalau aku akan selalu ada di sisimu. Aku akan selalu menunggumu. Bahkan aku siap untuk menunggu jandamu.”  Dimas menyelesaikan perkataannya tanpa tertawa sedikit pun. Dia sedang tidak serius kan?

“Kak... Kakak sedang bercanda kan?”

“Tidak. Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?” Dimas membalikkan pertanyaan kepada gadis di sebelahnya. Ekspresi wajah Dimas terlihat serius, tak ada guratan candaan sedikit pun. Ave lantas menggelengkan kepalanya.

“Untuk cinta Kakak yang tulus padaku, aku berterima kasih dan meminta maaf. Terima kasih karena telah mencintaiku dan mengerti aku. Juga maaf karena tidak bisa membalas cinta Kakak. Aku berharap Kakak tidak menyia-nyiakan waktu untuk menungguku. Sungguh, aku berharap Kakak menemukan gadis baik yang mencintaimu apa adanya, Kak.”

“Berhentilah meminta maaf dan merasa bersalah padaku. Sudah berapa kali aku katakan kalau dirimu itu tidak salah.”

“Tapi kak...”

“Ave, percayalah. Tidak sekali pun terbesit di benakku untuk menyalahkanmu. Karena memang itu bukan salahmu. Terkadang aku hanya menyalahkan takdir yang tidak berpihak kepadaku.”

Hening. Dimas diam sejenak. Menghela napasnya panjang. “Tapi seperti dirimu yang tetap mencintai suamimu meskipun tidak terbalas, biarlah aku tetap mencintaimu seperti ini. Aku akan mendoakan kebahagiaan untuk pernikahanmu. Namun seperti yang aku katakan tadi, aku akan menunggu jandamu. Jika suamimu tidak juga berubah, aku akan selalu disini untuk menunggumu. Kalau kalau hatimu berubah dan bisa membalas perasaanku.”

“Sudah dua kali Kakak mengatakannya. Apa Kakak sedang mendoakanku untuk menjadi janda sekarang ini?”

“Ah, bukan begitu. Jangan salah paham, Ve.”

Dimas gusar. Dia takut Avelia akan salah paham terhadapnya. Namun ketakutannya sirna seketika saat tawa Avelia terdengar.

“Kakak ini... Kalau menggodaku nomor satu, begitu digoda balik malah begini. Santai saja, Kak. Aku tahu Kakak tidak menginginkan hal yang buruk terjadi pada pernikahanku. Baiklah, Kakak yang berhak atas perasaan kakak sendiri.”

Avelia paham dia tidak dapat memaksa Dimas untuk melupakan cintanya. Dalam hati Ave hanya dapat berdoa semoga gadis baik yang menjadi takdirnya Dimas akan segera muncul.

“Godaanmu tidak lucu,Ve.”

“Bagi Kakak tidak lucu, tapi kalau bagiku lucu.”

“Kata pepatah, jika masih ingin hidup tentram lebih baik tidak berdebat dengan wanita. Jadi ya, bagaimana enaknya menurutmu saja.”

“Memangnya aku wanita? Dan juga, untuk apa percaya kata pepatah? Percaya itu kepada Tuhan, Kak.”

“Oh Tuhan... Mohon bantu hambaMu ini menghadapi tuan putri yang cerewet.” Dengan raut wajah dibuat sedih, Dimas menyatukan kedua tangannya seolah tengah berdoa. Tawa Avelia pecah melihat tingkah dan ekspresi wajah Dimas.

“Tertawalah karena tertawa itu baik untuk kesehatan.”

Dalam hatinya Dimas bersyukur Avelia sudah mulai melupakan kesedihannya. Tidak sia-sia candaanku, pikirnya.

“Apa ini kata pepatah lagi, Kak?”

“Tidak, kali ini kata Dimas Evan.”

“Ohh. Tolong katakan kepada Dimas Evan kalau aku berterima kasih. Ucapannya membuatku ingin terus menerus tertawa, biar aku semakin sehat."

“Akan aku sampaikan. Katanya asal jangan setiap saat tertawanya, nanti jadi gila.” Keduanya bersitatap dan kembali tertawa, menertawai keanehan mereka sendiri.

“Oh iya Kak, karena terlalu sibuk dengan kisahku, aku belum mendengar bagaimana cerita kakak.”

“Tidak banyak yang bisa aku ceritakan. Aku menyelesaikan magister bulan lalu dan baru kembali ke negara ini minggu lalu.”

“Wow... Kakak sudah mendapat gelar magister? Keren sekali. Di Prancis juga kak?”

“Ya. Di universitas yang sama tempat aku menempuh studi sarjana. Aku beruntung salah satu professor merekomendasikanku untuk beasiswa lanjutan. Jadi sudah bisa menebak ceritaku kan? Aku hanya menghabiskan waktu dengan belajar dan belajar. Dan kini aku kembali, aku harus membantu perusahaan kakek.”

Avelia berdecak kagum. Mendapatkan beasiswa di luar negeri saja sudah pasti sulit. Namun Dimas malah direkomendasikan. Attitude dan kecerdasan Dimas sepertinya tidak perlu diragukan lagi.

“Kakak benar-benar hebat. Selamat ya Kak untuk gelar sarjana dan magisternya.”

“Aku tidak sehebat itu. Mungkin karena Tuhan melihat percintaanku agak menyedihkan, Dia membiarkanku sedikit beruntung dalam studi. Professor pembimbingku sangat baik. Dia sudah menganggapku sebagai anaknya sendiri. Jadi dia mendukungku secara penuh.”

“Kakak tidak perlu terlalu merendah. Professor pasti tahu kualitas mahasiswanya dan tidak mungkin merekomendasikanmu hanya karena emosi pribadi.”

“Karena kata pepatah, orang yang merendahkan hati akan mendapatkan kebahagiaan sejati.”

Avelia menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir. “Kakak ini sebenarnya belajar bisnis managemen atau sastra sih di Prancis sana? Sedikit sedikit kata pepatah.”

“Bisnis managemen. Ingin melihat ijazahku?”

“Tidak perlu, Kak.”

“Baiklah kalau begitu. Bagaimana denganmu, Ve? Jadi mengambil desain sebagai jurusanmu?”

Sejak berangkat ke Prancis, Avelia memang tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Dimas. Pria itu mengganti nomornya dan tidak pernah aktif di media sosial miliknya. Jadi wajar kalau dia tidak tahu update apa pun dari Ave.

“Iya, Kak. Aku sudah menyelesaikan studiku beberapa bulan yang lalu.”

“Lalu apa rencanamu ke depannya?”

“Membuka butik. Sebenarnya aku sudah lama memimpikannya. Gedungnya juga sudah ada.”

“Jadi apa lagi yang ditunggu?”

“Orang tua dan mertuaku ingin aku di rumah saja, Kak. Katanya mereka ingin cepat punya cucu.”

“Itu impianmu. Coba jelaskan kepada mereka, mereka pasti akan mengerti. Terlebih suamimu juga sibuk dengan dunianya sendiri, pasti akan menyenangkan kalau memiliki pekerjaan yang disenangi.”

“Hmm... Aku sudah memikirkannya, Kak. Hanya saja belum menemukan waktu yang tepat karena mertuaku sedang di luar negeri, begitu juga dengan orang tuaku. Tapi sepertinya aku akan meminta izin via telepon saja. Aku  memang harus mulai bekerja agar perasaanku menjadi lebih baik.”

“Setuju. Kata pepatah, lakukanlah apa yang membuatmu bahagia.”

“Kak....”

Sebelum Ave protes kembali, Dimas mengajak pulang. Hari sudah semakin gelap dan danau buatan tempat mereka berbagi cerita sudah sangat sepi. Keduanya pulang dengan perasaan yang sedikit lebih baik.

--- TBC ---

Terpopuler

Comments

Ari Lestari

Ari Lestari

ave sm dimas aja

2021-03-06

1

Vera😘uziezi❤️💋

Vera😘uziezi❤️💋

Bagus kak

2021-02-25

1

Hsyahrul Marosa

Hsyahrul Marosa

sama Dimas aja eve

2021-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1 - Tersiksa
3 Ch 2 - Pergi ke Klub Malam
4 Ch 3 - Pulang Diantar Dimas
5 Ch 4 - Egois
6 Ch 5 - Dimas Evan
7 Ch 6 - Dimas Evan II
8 Ch 7 - Amarah
9 Ch 8 - Kata Pepatah
10 Ch 9 - Undangan
11 Ch 10 - Peresmian Butik
12 Ch 11 - Sandiwara
13 Ch 12 - Pertemuan Kedua
14 Ch 13 - Kisah yang Rumit
15 Ch 14 - David Vs Dimas
16 Ch 15 - Kedatangan Si Kembar
17 Ch 16 - Sehari Bersama Si Kembar
18 Ch 17 - Hide and Seek
19 Ch 18 - Tamu Tak Diundang
20 Ch 19 - Menemukanmu
21 Ch 20 - Memasak Bersama
22 Ch 21 - Terbongkar
23 Ch 22 - Menjaga Jarak
24 Ch 23 - Pertemuan Ketiga
25 Ch 24 - Misi SAN
26 Ch 25 - Menjalankan Misi Day-1
27 Ch 26 - Kembali Pulang
28 Ch 27 - Adik Baby
29 Ch 28 - Kejutan
30 Ch 29 - Bevenhill
31 Ch 30 - Berangkat
32 Ch 31 - Wanita Setan
33 Ch 32 - Malam Kelabu
34 Ch 33 - Pagi Hari di Pantai
35 Ch 34 - Sarapan Bersama
36 Ch 35 - The Old Town of Bern
37 Ch 36 - Peristiwa Itu
38 Ch 37 - Pergi Tidak?
39 Ch 38 - Akhirnya...Bevenhill
40 Ch 39 - Malam Itu
41 Ch 40 - St.Moritz
42 Ch 41 - Silvaplana
43 Ch 42 - Menjalankan Misi Day XX
44 Ch 43 - Pertemuan yang Tidak Disengaja
45 Ch 44 - Khilaf
46 Ch 45 - Double Happiness
47 Ch 46 - Tahun Baru di Kapal Pesiar
48 Ch 47 - Mengungkapkan Kebenaran
49 Ch 48 - Kenyataan Pahit dan Keberhasilan Misi
50 Ch 49 - Aku Ada Untukmu
51 Ch 50 - Menghadapi Kenyataan
52 Ch 51 - Suka Jadi Cinta
53 Ch 52 - Kejadian Naas
54 Ch 53 - Firasat
55 Ch 54 - Bertahan Hidup
56 Ch 55 - Terdampar
57 Ch 56 - Berita Mengejutkan
58 Ch 57 - Perasaan Bersalah
59 Ch 58 - Sekarat
60 Ch 59 - Mengobatimu
61 Ch 60 - Melenyapkan Hama
62 Ch 61 - Psikopat?
63 Ch 62 - Memulai Kisah
64 Ch 63 - Nama Panggilan Baru
65 Ch 64 - Dijemput Pulang
66 Ch 65 - Mencari Petunjuk
67 Ch 66 - Kedatangan Keluarga Carlisle
68 Ch 67 - Aku Ini Anakmu
69 Ch 68 - Kekhawatiran Yessica
70 Ch 69 - Titik Terang
71 Ch 70 - Saingan
72 Ch 71 - Positif
73 Ch 72 - Cucu
74 Ch 73 - Tentang Cinta dan Rahasia
75 Ch 74 - Kau Mencintaiku?
76 Ch 75 - Pelarianmu Saja
77 Ch 76 - Istri Manisku
78 Ch 77 - Kedatangan Agatha
79 Ch 78 - Hari Pertama
80 Ch 79 - Kasmaran
81 Ch 80 - Aku Mencintaimu
82 Ch 81 - Merdeka dari Sakitnya Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
83 Ch 82 - Suami Idaman
84 Ch 83 - Piknik Dadakan
85 Ch 84 - Truth or Dare?
86 Ch 85 - Rayu Aku
87 Pengumuman...
88 Ch 86 - Bagaimana Jika Aku Mati?
89 Ch 87 - Dasar Wanita
90 Ch 88 - Kapan Menikah?
91 Ch 89 - Kabar Mengejutkan
92 Ch 90 - Koma
93 Ch 91 - Silih Berganti
94 Ch 92 - Kesempatan Dalam Kesempitan
95 Ch 93 - RUPS
96 Ch 94 - Tentang Anak
97 Ch 95 - Surat Cinta
98 Ch 96 - Pertemuan Mengharukan
99 Ch 97 - Kebersamaan
100 Ch 98 - Mimpi Buruk
101 Ch 99 - Bagaimana Perasaanmu Padaku?
102 Ch 100 - Just The Way You Are
103 VISUAL - SPECIAL CAST
104 Ch 101 - Pingsan
105 Ch 102 - Program Kehamilan
106 Ch 103 - Menunggu Hasil
107 Ch 104 - Hasil Pemeriksaan
108 Ch 105 - Kehadiran Tak Terduga
109 Ch 106 - Masa Lalu yang Terkuak
110 Ch 107 - Terpaksa Pergi
111 Ch 108 - Tanpamu
112 Ch 109 - Aku Mencintainya
113 Ch 110 - Pedofil
114 Ch 111 - Sahabat Lama
115 Ch 112 - Upaya
116 Ch 113 - Pencarian Ave
117 Ch 114 - Dramatis
118 Ch 115 - Aku Merindukanmu
119 Ch 116 - Senjata Makan Tuan
120 Ch 117 - Peringatan Bryan
121 Ch 118 - Menemukan Ave
122 Ch 119 - Gay
123 Ch 120 - Pertemuan Kembali
124 Ch 121 - Memohon Sebuah Maaf
125 Ch 122 - Diusir
126 Ch 123 - Apa Kau Mencintai Putriku?
127 Ch 124 - Tentang Restu
128 Ch 125 - Menyalurkan Rindu
129 Ch 126 - Unik dan Aneh
130 Ch 127 - Berdarah Panas
131 Ch 128 - Gara-gara Oppa Korea
132 Ch 129 - Semua Orang Tahu
133 Ch 130 - Pengangguran
134 Ch 131 - Jatuh Hati
135 Ch 132 - Si Pengganggu
136 Ch 133 - Mulai Program
137 Ch 134 - Berbagai Posisi
138 Ch 135 - Terror?
139 Ch 136 - Pangeran
140 Ch 137 - Hukuman
141 Ch 138 - Terluka
142 Ch 139 - Keluarga Kecil
143 Ch 140 - Kabar Mengejutkan
144 Ch 141 - Kau Bau!
145 Ch 142 - Tentang Anak Kembar
146 Ch 143 - Selalu Ribut
147 Ch 144 - Gara-gara Nama
148 Ch 145 - Ave Cemburu?
149 Ch 146 - Bibit Pelakor
150 Ch 147 - Ngidam
151 Ch 148 - Ngidam II / Pengakuan Rasa
152 Ch 149 - Paket Misterius
153 Ch 150 - Ngidam Pembawa Nikmat
154 Ch 151 - Tujuh Bulan
155 Ch 152 - Wanita Beruntung
156 Ch 153 - Yes I Do!
157 Ch 154 - Dedek Bayinya Mana?
158 Ch 155 (END) - Fraternal
159 Special Messages From Author and Characters
160 Extra Part 1 - Triplet's Names
161 Extra Part 2 - Huru-Hara
162 Extra Part 3 - Twins dan Triplet
163 Extra Part 4 - Sah
164 Extra Part 5 - Kencan Berdua
165 Epilog
166 Q & A dan TERIMA KASIH
167 NOVEL BARU - AUTHOR CURHAT
168 MS 2 KKMI 01 - Anak Setan
169 MS 2 KKMI 02 - Satu... Dua... Tiga...
170 MS 2 KKMI 03 - Nani
171 MS 2 KKMI 04 - Kunjungan ke Panti
172 MS 2 KKMI 05 - Bagaimana Kalau Seperti Ini?
173 MS 2 KKMI 06 - Jadilah Istriku
174 MS 2 KKMI 07 - Keluarga Fernandez
175 MS 2 KKMI 08 - Teman Lama
176 MS 2 KKMI 09 - Partner
177 MS 2 KKMI 10 - Katakan Ya
178 MS 2 KKMI 11 - Apa yang Terjadi Pada Kalian?
179 MS 2 KKMI 12 - Tamu di Pagi Hari
180 MS 2 KKMI 13 - Kau Berharga
181 MS 2 KKMI 14 - Dikurung Berdua
182 MS 2 KKMI 15 - Satu Sama
183 MS 2 KKMI 16 - Tentang 21+
184 MS 2 KKMI 17 - Fitting Baju
185 MS 2 KKMI 18 - Rooftop
186 MS 2 KKMI 19 - Beautiful in White
187 MS 2 KKMI 20 - Bidadari Bersayap
188 MS 2 KKMI 21 - Terbang Denganmu
189 MS 2 KKMI 22 - Video Aib
190 MS 2 KKMI 23 - Tentang Wanita
191 MS 2 KKMI 24 - Bridal Shower
192 MS 2 KKMI 25 - Perayaan Wanita Vs Perayaan Pria
193 MS 2 KKMI 26 - Hari H
194 MS 2 KKMI 27 - Hari H (Part 2)
195 MS 2 KKMI 28 - Marry Your Daughter
196 MS 2 KKMI 29 - Sepuluh Menit
197 MS 2 KKMI 30 - Gara-Gara Michin
198 MS 2 KKMI 31 - Pura-pura
199 MS 2 KKMI 32 - Kakak! Sayang!
200 (REAL END) MS 2 KKMI 33 - Reuni yang Kacau
201 Pengumuman - Promo Session
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1 - Tersiksa
3
Ch 2 - Pergi ke Klub Malam
4
Ch 3 - Pulang Diantar Dimas
5
Ch 4 - Egois
6
Ch 5 - Dimas Evan
7
Ch 6 - Dimas Evan II
8
Ch 7 - Amarah
9
Ch 8 - Kata Pepatah
10
Ch 9 - Undangan
11
Ch 10 - Peresmian Butik
12
Ch 11 - Sandiwara
13
Ch 12 - Pertemuan Kedua
14
Ch 13 - Kisah yang Rumit
15
Ch 14 - David Vs Dimas
16
Ch 15 - Kedatangan Si Kembar
17
Ch 16 - Sehari Bersama Si Kembar
18
Ch 17 - Hide and Seek
19
Ch 18 - Tamu Tak Diundang
20
Ch 19 - Menemukanmu
21
Ch 20 - Memasak Bersama
22
Ch 21 - Terbongkar
23
Ch 22 - Menjaga Jarak
24
Ch 23 - Pertemuan Ketiga
25
Ch 24 - Misi SAN
26
Ch 25 - Menjalankan Misi Day-1
27
Ch 26 - Kembali Pulang
28
Ch 27 - Adik Baby
29
Ch 28 - Kejutan
30
Ch 29 - Bevenhill
31
Ch 30 - Berangkat
32
Ch 31 - Wanita Setan
33
Ch 32 - Malam Kelabu
34
Ch 33 - Pagi Hari di Pantai
35
Ch 34 - Sarapan Bersama
36
Ch 35 - The Old Town of Bern
37
Ch 36 - Peristiwa Itu
38
Ch 37 - Pergi Tidak?
39
Ch 38 - Akhirnya...Bevenhill
40
Ch 39 - Malam Itu
41
Ch 40 - St.Moritz
42
Ch 41 - Silvaplana
43
Ch 42 - Menjalankan Misi Day XX
44
Ch 43 - Pertemuan yang Tidak Disengaja
45
Ch 44 - Khilaf
46
Ch 45 - Double Happiness
47
Ch 46 - Tahun Baru di Kapal Pesiar
48
Ch 47 - Mengungkapkan Kebenaran
49
Ch 48 - Kenyataan Pahit dan Keberhasilan Misi
50
Ch 49 - Aku Ada Untukmu
51
Ch 50 - Menghadapi Kenyataan
52
Ch 51 - Suka Jadi Cinta
53
Ch 52 - Kejadian Naas
54
Ch 53 - Firasat
55
Ch 54 - Bertahan Hidup
56
Ch 55 - Terdampar
57
Ch 56 - Berita Mengejutkan
58
Ch 57 - Perasaan Bersalah
59
Ch 58 - Sekarat
60
Ch 59 - Mengobatimu
61
Ch 60 - Melenyapkan Hama
62
Ch 61 - Psikopat?
63
Ch 62 - Memulai Kisah
64
Ch 63 - Nama Panggilan Baru
65
Ch 64 - Dijemput Pulang
66
Ch 65 - Mencari Petunjuk
67
Ch 66 - Kedatangan Keluarga Carlisle
68
Ch 67 - Aku Ini Anakmu
69
Ch 68 - Kekhawatiran Yessica
70
Ch 69 - Titik Terang
71
Ch 70 - Saingan
72
Ch 71 - Positif
73
Ch 72 - Cucu
74
Ch 73 - Tentang Cinta dan Rahasia
75
Ch 74 - Kau Mencintaiku?
76
Ch 75 - Pelarianmu Saja
77
Ch 76 - Istri Manisku
78
Ch 77 - Kedatangan Agatha
79
Ch 78 - Hari Pertama
80
Ch 79 - Kasmaran
81
Ch 80 - Aku Mencintaimu
82
Ch 81 - Merdeka dari Sakitnya Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
83
Ch 82 - Suami Idaman
84
Ch 83 - Piknik Dadakan
85
Ch 84 - Truth or Dare?
86
Ch 85 - Rayu Aku
87
Pengumuman...
88
Ch 86 - Bagaimana Jika Aku Mati?
89
Ch 87 - Dasar Wanita
90
Ch 88 - Kapan Menikah?
91
Ch 89 - Kabar Mengejutkan
92
Ch 90 - Koma
93
Ch 91 - Silih Berganti
94
Ch 92 - Kesempatan Dalam Kesempitan
95
Ch 93 - RUPS
96
Ch 94 - Tentang Anak
97
Ch 95 - Surat Cinta
98
Ch 96 - Pertemuan Mengharukan
99
Ch 97 - Kebersamaan
100
Ch 98 - Mimpi Buruk
101
Ch 99 - Bagaimana Perasaanmu Padaku?
102
Ch 100 - Just The Way You Are
103
VISUAL - SPECIAL CAST
104
Ch 101 - Pingsan
105
Ch 102 - Program Kehamilan
106
Ch 103 - Menunggu Hasil
107
Ch 104 - Hasil Pemeriksaan
108
Ch 105 - Kehadiran Tak Terduga
109
Ch 106 - Masa Lalu yang Terkuak
110
Ch 107 - Terpaksa Pergi
111
Ch 108 - Tanpamu
112
Ch 109 - Aku Mencintainya
113
Ch 110 - Pedofil
114
Ch 111 - Sahabat Lama
115
Ch 112 - Upaya
116
Ch 113 - Pencarian Ave
117
Ch 114 - Dramatis
118
Ch 115 - Aku Merindukanmu
119
Ch 116 - Senjata Makan Tuan
120
Ch 117 - Peringatan Bryan
121
Ch 118 - Menemukan Ave
122
Ch 119 - Gay
123
Ch 120 - Pertemuan Kembali
124
Ch 121 - Memohon Sebuah Maaf
125
Ch 122 - Diusir
126
Ch 123 - Apa Kau Mencintai Putriku?
127
Ch 124 - Tentang Restu
128
Ch 125 - Menyalurkan Rindu
129
Ch 126 - Unik dan Aneh
130
Ch 127 - Berdarah Panas
131
Ch 128 - Gara-gara Oppa Korea
132
Ch 129 - Semua Orang Tahu
133
Ch 130 - Pengangguran
134
Ch 131 - Jatuh Hati
135
Ch 132 - Si Pengganggu
136
Ch 133 - Mulai Program
137
Ch 134 - Berbagai Posisi
138
Ch 135 - Terror?
139
Ch 136 - Pangeran
140
Ch 137 - Hukuman
141
Ch 138 - Terluka
142
Ch 139 - Keluarga Kecil
143
Ch 140 - Kabar Mengejutkan
144
Ch 141 - Kau Bau!
145
Ch 142 - Tentang Anak Kembar
146
Ch 143 - Selalu Ribut
147
Ch 144 - Gara-gara Nama
148
Ch 145 - Ave Cemburu?
149
Ch 146 - Bibit Pelakor
150
Ch 147 - Ngidam
151
Ch 148 - Ngidam II / Pengakuan Rasa
152
Ch 149 - Paket Misterius
153
Ch 150 - Ngidam Pembawa Nikmat
154
Ch 151 - Tujuh Bulan
155
Ch 152 - Wanita Beruntung
156
Ch 153 - Yes I Do!
157
Ch 154 - Dedek Bayinya Mana?
158
Ch 155 (END) - Fraternal
159
Special Messages From Author and Characters
160
Extra Part 1 - Triplet's Names
161
Extra Part 2 - Huru-Hara
162
Extra Part 3 - Twins dan Triplet
163
Extra Part 4 - Sah
164
Extra Part 5 - Kencan Berdua
165
Epilog
166
Q & A dan TERIMA KASIH
167
NOVEL BARU - AUTHOR CURHAT
168
MS 2 KKMI 01 - Anak Setan
169
MS 2 KKMI 02 - Satu... Dua... Tiga...
170
MS 2 KKMI 03 - Nani
171
MS 2 KKMI 04 - Kunjungan ke Panti
172
MS 2 KKMI 05 - Bagaimana Kalau Seperti Ini?
173
MS 2 KKMI 06 - Jadilah Istriku
174
MS 2 KKMI 07 - Keluarga Fernandez
175
MS 2 KKMI 08 - Teman Lama
176
MS 2 KKMI 09 - Partner
177
MS 2 KKMI 10 - Katakan Ya
178
MS 2 KKMI 11 - Apa yang Terjadi Pada Kalian?
179
MS 2 KKMI 12 - Tamu di Pagi Hari
180
MS 2 KKMI 13 - Kau Berharga
181
MS 2 KKMI 14 - Dikurung Berdua
182
MS 2 KKMI 15 - Satu Sama
183
MS 2 KKMI 16 - Tentang 21+
184
MS 2 KKMI 17 - Fitting Baju
185
MS 2 KKMI 18 - Rooftop
186
MS 2 KKMI 19 - Beautiful in White
187
MS 2 KKMI 20 - Bidadari Bersayap
188
MS 2 KKMI 21 - Terbang Denganmu
189
MS 2 KKMI 22 - Video Aib
190
MS 2 KKMI 23 - Tentang Wanita
191
MS 2 KKMI 24 - Bridal Shower
192
MS 2 KKMI 25 - Perayaan Wanita Vs Perayaan Pria
193
MS 2 KKMI 26 - Hari H
194
MS 2 KKMI 27 - Hari H (Part 2)
195
MS 2 KKMI 28 - Marry Your Daughter
196
MS 2 KKMI 29 - Sepuluh Menit
197
MS 2 KKMI 30 - Gara-Gara Michin
198
MS 2 KKMI 31 - Pura-pura
199
MS 2 KKMI 32 - Kakak! Sayang!
200
(REAL END) MS 2 KKMI 33 - Reuni yang Kacau
201
Pengumuman - Promo Session

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!