Ch 3 - Pulang Diantar Dimas

Terkadang kau mulai sadar akan arti seseorang dan mulai takut kehilangan di saat kau tahu jika ada orang lain yang mencintainya.

🌹 Happy Reading 🌹

Avelia Wrestlin adalah cinta pertamanya. Dia tak berubah. Masih tetap cantik seperti dulu, malah kini terlihat lebih dewasa. Begitulah pikiran Dimas ketika melihat Avelia setelah beberapa tahun berlalu. Dimas yakin bahwa gadis ini masih sama, tidak kuat akan alkohol. Dan pria itu tidak mengerti mengapa Avelia bisa meminum wiski yang merupakan salah satu minuman dengan kadar alkohol cukup tinggi.

Dimas membuka pintu mobil dengan tangan kirinya dan menurunkan Avelia dengan perlahan. Setelah dirasa posisi gadis itu sudah cukup nyaman, dia berdiri di samping mobilnya. Menunggu ketiga gadis yang semakin mendekat dengan napas yang sedikit terengah.

“Angel, maaf. Aku melangkah terlalu cepat ya? Itu karena aku mengkhawatirkan sahabat  kalian ini. Setahuku dia tidak pernah kuat dengan yang namanya alkohol. Dan melihatnya sampai pingsan karena mabuk membuatku khawatir.”

Dimas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Merasa sedikit tidak enak hati karena membuat ketiga gadis itu kewalahan untuk menyusul mereka.

“Ah... Tidak masalah kak. Kami malah seharusnya berterima kasih karena Kakak mau membantu kami membawa Ave. Benarkan,girls?” Kedua gadis lain yg berada di samping Angel mengangguk sambil tersenyum.

“Ngomong-ngomong, bagaimana bisa kakak berada disini? Datang di waktu yang sangat tepat. Seperti superhero dalam film-film saja.” Angel teringat bahwa Dimas belum menjawab pertanyaannya tadi.

“Ada temanku yang berulang tahun dan merayakannya disini. Aku tadinya ingin menyapa begitu melihat kalian, tapi belum sempat bertegur sapa, Avelia sudah jatuh pingsan.”

"Oh begitu ya Kak. Ah iya, aku hampir lupa. Kenalkan kak, ini sahabat-sahabatku dan Ave. Yang ini Nami dan yang ini Stela,” ujarnya sambil menunjuk kedua sahabatnya secara bergantian.

“Hai. Aku Dimas Evan, kakak kelas Angel dan Ave saat sekolah menengah atas. Senang bertemu dengan kalian berdua,” katanya sambil mengulurkan tangannya dan disambut oleh Nami dan Stela.

“Kami juga senang bisa kenal dengan Kakak.” Nami menjawab yang diangguki cepat oleh Stela.

 “Sepertinya kita harus segera mengantarnya.”Dimas melirik ke dalam mobil dan diikuti ketiga sahabatnya. Mereka melihat Avelia mulai menggeliat tidak nyaman.

“Kalian tahu kan tempat tinggalnya? Bisa tolong ikut dengan mobilku untuk menunjukkan arah jalannya?”

“Hmm... maaf Kak, kami tidak bisa. Rumah kami dan Ave sangat berbeda arah, dan ini sudah larut malam. Kalau ke rumahnya dulu bisa-bisa kami akan sampai subuh di rumah masing-masing dan akan disuruh tidur di luar. Apa kakak bisa mengantarnya sendiri? Aku mohon.” Angel memberi kode kepada Nami dan Stela lewat tatapan matanya.

Stela dan Nami saling bertatapan, lalu mengangguk secara bersamaan.

“Iya, tolong bantu kami untuk mengantarkan Ave pulang ya Kak. Aku bisa dicoret dari kartu keluarga kalau pulang terlalu larut.” Nami memasang wajah memelasnya.

“Baiklah. Aku akan mengantarnya sendiri. Dimana alamat Ave sekarang?”

“Dia tinggal di Paradise Apartemen lantai 13 No 10,Kak. Kami benar-benar minta maaf Kak, bukannya kami tidak mau ikut mengantarkan Ave, tapi memang karena ini sudah larut.”

“Iya, aku mengerti. Tak apa. Lain kali jangan berada di klub sampai terlalu larut. Aku hanya mengingatkan, tidak baik untuk gadis-gadis seperti kalian.”

“Baik Kak. Terima kasih banyak. Kakak masih saja baik, sama seperti dulu.” Angel memuji Dimas yang hanya ditanggapi pria itu dengan senyuman.

“Hati-hati saat pulang ya. Kami berangkat.” Dimas pun melambaikan tangannya keluar dari jendela mobil. Mobil perlahan bergerak menjauh meninggalkan area klub malam, menyisakan Angel, Stela & Nami yang masih berdiri disana.

"Apa tak masalah membiarkan Ave diantar sendiri oleh kak Dimas?” Sebenarnya Stela sedikit ragu saat Angel memberikan kode untuk mengiyakan perkataannya.

“Jangan khawatir. Kak Dimas adalah pria yang baik. Dan Avelia adalah cinta pertamanya, jadi dia tidak mungkin berbuat macam-macam. Kalian tenang saja.”

Mata Stela membulat, sedikit terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya. “Benarkah? Wah Ave beruntung sekali mempunyai cinta pertama seperti kak Dimas. Selain tampan, dia juga terlihat baik dan perhatian. Kenapa tidak menikah dengan kak Dimas saja? Daripada dengan si pria songong seperti David.”

Angel mendengus. Sahabatnya yang satu ini hobi sekali menyerocos seperti petasan. Tingkat rasa ingin tahunya juga sangat tinggi.

“Stela sayang, aku kan mengatakan kalau Ave adalah cinta pertama kak Dimas. Aku TIDAK mengatakan kalau kak Dimas adalah cinta pertama Ave. Intinya, cinta kak Dimas bertepuk sebelah tangan.” Angel memberikan penekanan pada kata tidak.

“Wah wah. Jadi maksudmu cinta kak Dimas ditolak, begitu?” Semakin rasa ingin tahu Stela menjadi. Nami hanya tertawa pelan melihat ekspresi wajah Angel yang seperti ingin menenggelamkan Stela ke laut saat itu juga.

“Ya, begitulah kira-kira.” Akhirnya Angel menjawab sekenanya, tidak ingin membahasnya lebih jauh lagi.

“Kenapa Ave...” Belum selesai Stela dengan ucapannya, Nami sudah memotongnya. Dia tahu kalau emosi Angel akan meledak jika Stela bertanya lebih jauh lagi. Dia sudah hafal bagaimana sifat sahabat-sahabatnya itu. Stela dengan rasa ingin tahunya yang sangat tinggi, Angel dengan emosinya yang sedikit labil, dan Ave dengan kesabaran & ketulusannya yang seperti tanpa batas.

“Apa menurutmu tidak masalah kalau David melihat kak Dimas mengantarkan Ave pulang?” Nami menatap Angel serius. Sedari tadi inilah yang dia pikirkan saat mengetahui Ave aman dengan Dimas.

Angel tersenyum licik. Membuat Nami sedikit bergidik. “Itulah tujuan utamaku. Membuat pria br*ngsek itu melihat istrinya diantar pulang oleh pria tampan seperti kak Dimas. Biar dia tahu kalau Ave memiliki pria tampan di sekitarnya. Bukan dia satu-satunya pria di kehidupan Ave. Semoga saja otaknya mulai berfungsi dengan benar. Itu pun kalau dia masih memiliki otak.”

Nami mengangguk paham. Dalam hati juga berharap semoga saja apa yang dipikirkan Angel terjadi. Sementara Stela masih sibuk dengan spekulasinya sendiri.

Mengapa Ave bisa menolak cinta seorang pria sekeren kak Dimas?

“Aku tidak menyangka kalau kau bisa memikirkan ide secemerlang itu. Cemburu. Tak bisa kubayangkan bagaimana kalau suaminya Ave cemburu.”

“Cemburu hanya untuk orang yang memiliki hati, Mi. Aku tidak yakin pria itu memiliki hati mengingat curahan hati Ave tentangnya. Ya paling tidak, aku berharap semoga si David sok tampan itu sadar kalau Ave sebenarnya masih sangat amat mempesona untuk bisa

mendapatkan pria lain jika dia mau.”

“Betul sekali. Kalau aku menjadi Ave, lebih baik aku meninggalkan suamiku yang bisanya hanya menyakiti hati dan berlari ke pelukan kak Dimas.” Angel hanya melirik malas ke arah Stela, dan Nami hanya terkikik geli melihat kelakuan keduanya.

“Itu kan kau. Dan pertanyaannya, menurutmu kak Dimas mau dipeluk olehmu? Kalau menurutku, dia ogah!” Tawa Nami akhirnya pecah. Sementara Stela memberengut kesal.

“Jadi kita pulang sekarang?” Nami bertanya setelah berhasil meredam tawanya.

“Bagaimana kalau kita lanjut satu putaran lagi?”

Nami mengernyit mendengar jawaban Angel, bukankah tadi alasannya tidak bisa ikut mengantar Ave karena ini sudah terlalu larut? Well, memang benar sekarang sudah jam satu malam.

“Bukannya tadi kau mengatakan takut disuruh tidur di luar jika pulang terlalu larut?”

“Bukannya tadi kau mengatakan takut dicoret dari kartu keluarga jika pulang terlalu larut?” Bukannya menjawab, Angel malah bertanya balik. Lantas keduanya pun tertawa bersamaan. Angel dan Nami menyadari bahwa mereka sama-sama mendramatisir keadaan agar Dimas setuju mengantar Ave pulang seorang diri.

Ya, ketiganya memang masih tinggal dengan orang tua. Namun orang tua mereka sibuk dengan pekerjaan. Dan melihat anaknya sudah dewasa, mereka tidak pernah memiliki kendala saat pulang larut. Hanya kadang diberi sanksi penarikan kartu kredit satu atau dua minggu jika kedapatan pulang dalam keadaan mabuk parah.

“Yayaya, terserahlah. Aku pulang duluan.” Stela yang merasa kesal kepada Angel memutuskan untung pulang

lebih awal. Berjalan menjauh dari keduanya.

“Stela...” Angel dan Nami berteriak bersamaan. Sadar kalau mereka ke klub dengan tidak membawa mobil dan menumpang di mobil Stela. Keduanya lantas berlari mengejar Stela yang berjalan dengan santainya seolah tidak mendengar namanya dipanggil.

Setibanya di apartemen yg disebutkan Angel tadi, Dimas pun langsung membawa Ave menuju ke lantai 13. Cukup menguras tenaganya memang. Untung saja ada lift dan tubuh Ave yang memang tergolong langsing. Mereka telah sampai di depan unit apartemen Ave. Dimas merutuki kebodohannya. Passwordnya. Bagaimana ini? Avelia tidak bergeming, mungkin gadis itu kini sudah tertidur. Dia tidak tega membangunkan gadis itu. Lantas memencet bel adalah pilihan satu-satunya.

Dimas memencet bel beberapa kali lalu muncullah seorang pria. Seingat Dimas, Avelia tidak memiliki saudara. Dia adalah anak tunggal. Lalu siapa pria ini?

“Emm.. maaf mengganggu , benar ini unit apartemen gadis ini? Apartemen Avelia Wrestlin maksudku,” tanya Dimas yang mau tak mau harus membuka percakapan terlebih dahulu karena pria di hadapannya hanya diam sambil menatap dengan tatapan tajam penuh dengan selidik.

“Iya. Ini apartemen kami. Sini biar aku yang membawa dia masuk.” Dia langsung mengambil alih Avelia dari tangan Dimas dan masuk ke dalam. Dimas yang khawatir jika Ave diapa-apakan oleh pria itu, mengikuti mereka dari belakang. Pria itu membawa masuk Avelia ke satu-satunya kamar yang ada disana, lantas membaringkannya di atas ranjang.

“Eheem...” pria itu sudah berdiri di depan Dimas entah sejak kapan. Dimas terlalu sibuk dengan pertanyaannya sendiri.

Siapa pria ini? Mengapa dia bisa ada di apartemen Ave saat tengah malam? Apa dia juga akan tidur disini malam ini?

Semua pertanyaan itu berkeliaran di pikiran Dimas. Dia hanya dapat memikirkan dua kemungkinan. Yang pertama, pria itu sepupunya atau paling tidak saudara jauhnya. Dan yang kedua, pria itu suaminya? Ah, tidak mungkin yang kedua. Ave masih terlalu muda untuk menikah. Dimas lantas menepis kemungkinan kedua dari kepalanya.

“Terima kasih sudah mengantar istriku pulang. Tapi tidakkah menurutmu membawa seorang wanita yang sudah bersuami dan memulangkannya dalam keadaan pingsan karena mabuk adalah perbuatan yang kurang sopan?” David bertanya saat dilihatnya pria asing yang berada di depannya hanya diam. Jelas David tahu kalau Avelia baru saja minum. Aroma alkohol tercium begitu jelas di indra penciumannya.

Deg... Dimas terkejut. Hatinya berdenyut nyeri. Avelia sudah bersuami.

Avelia, kau baru saja menyenangkan hatiku dengan perjumpaan kita kembali namun sekarang kau juga baru saja menghancurkan perasaanku sampai berkeping-keping.

“Eheem...” pria itu berdehem lagi.

“Ah, maaf. Tapi tadi Ave tidaklah pergi denganku. Dia pergi dengan ketiga temannya dan aku hanya membantu untuk membawanya pulang.”

“Oh,baiklah. Kau tahu arah pintu keluarnya kan?” tanyanya dengan datar.

“Ya, aku tahu. Ngomong-ngomong, aku Dimas Evan, kakak kelas Ave saat SMA. Tolong jangan salah paham dan menyalahkan Ave

untuk kejadian ini. Aku tahu dia sejak dulu. Dia paling tidak kuat dengan yang namanya alkohol. Bahkan bir saja bagaikan racun untuknya, namun tadi dia nekat meminum wiski. Menurutku, mungkin dia hanya ingin melupakan masalahnya untuk sejenak saja.” Dimas berbicara panjang kali lebar, mencoba menjelaskan apa yang terjadi. Meskipun hatinya sakit mengetahui kenyataan pahit yang baru didengarnya, namun dia tidak ingin Avelia mengalami masalah dengan suaminya.

Pria di hadapannya hanya mengangukkan kepalanya acuh tak acuh. “Dan aku adalah David Carlisle, suami dari Avelia Carlisle.” Seolah ingin menegaskan sekali lagi bahwa Avelia adalah istrinya.

“Baiklah. Kalau begitu saya permisi, Tuan Carlisle.”

David tidak menanggapi lagi, lantas Dimas pun berjalan keluar. Dimas melangkahkan kaki keluar dari apartemen itu dengan perasaan hancur. Pupus sudah harapannya tentang cinta pertamanya.

--- TBC ---

Terpopuler

Comments

Yati Ratinah

Yati Ratinah

ave lebih baik sm dimas aja thor. bikin david cemburu seperti yg anjel bilang

2021-08-15

0

Sulati Cus

Sulati Cus

kemarin kemana aja bank?? baru sekarang bilang istri, istri tak dianggap maksudmu bank David??? menyebabkan

2021-07-04

0

Vera😘uziezi❤️💋

Vera😘uziezi❤️💋

Aduuuuuh nyeri hati kak

2021-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1 - Tersiksa
3 Ch 2 - Pergi ke Klub Malam
4 Ch 3 - Pulang Diantar Dimas
5 Ch 4 - Egois
6 Ch 5 - Dimas Evan
7 Ch 6 - Dimas Evan II
8 Ch 7 - Amarah
9 Ch 8 - Kata Pepatah
10 Ch 9 - Undangan
11 Ch 10 - Peresmian Butik
12 Ch 11 - Sandiwara
13 Ch 12 - Pertemuan Kedua
14 Ch 13 - Kisah yang Rumit
15 Ch 14 - David Vs Dimas
16 Ch 15 - Kedatangan Si Kembar
17 Ch 16 - Sehari Bersama Si Kembar
18 Ch 17 - Hide and Seek
19 Ch 18 - Tamu Tak Diundang
20 Ch 19 - Menemukanmu
21 Ch 20 - Memasak Bersama
22 Ch 21 - Terbongkar
23 Ch 22 - Menjaga Jarak
24 Ch 23 - Pertemuan Ketiga
25 Ch 24 - Misi SAN
26 Ch 25 - Menjalankan Misi Day-1
27 Ch 26 - Kembali Pulang
28 Ch 27 - Adik Baby
29 Ch 28 - Kejutan
30 Ch 29 - Bevenhill
31 Ch 30 - Berangkat
32 Ch 31 - Wanita Setan
33 Ch 32 - Malam Kelabu
34 Ch 33 - Pagi Hari di Pantai
35 Ch 34 - Sarapan Bersama
36 Ch 35 - The Old Town of Bern
37 Ch 36 - Peristiwa Itu
38 Ch 37 - Pergi Tidak?
39 Ch 38 - Akhirnya...Bevenhill
40 Ch 39 - Malam Itu
41 Ch 40 - St.Moritz
42 Ch 41 - Silvaplana
43 Ch 42 - Menjalankan Misi Day XX
44 Ch 43 - Pertemuan yang Tidak Disengaja
45 Ch 44 - Khilaf
46 Ch 45 - Double Happiness
47 Ch 46 - Tahun Baru di Kapal Pesiar
48 Ch 47 - Mengungkapkan Kebenaran
49 Ch 48 - Kenyataan Pahit dan Keberhasilan Misi
50 Ch 49 - Aku Ada Untukmu
51 Ch 50 - Menghadapi Kenyataan
52 Ch 51 - Suka Jadi Cinta
53 Ch 52 - Kejadian Naas
54 Ch 53 - Firasat
55 Ch 54 - Bertahan Hidup
56 Ch 55 - Terdampar
57 Ch 56 - Berita Mengejutkan
58 Ch 57 - Perasaan Bersalah
59 Ch 58 - Sekarat
60 Ch 59 - Mengobatimu
61 Ch 60 - Melenyapkan Hama
62 Ch 61 - Psikopat?
63 Ch 62 - Memulai Kisah
64 Ch 63 - Nama Panggilan Baru
65 Ch 64 - Dijemput Pulang
66 Ch 65 - Mencari Petunjuk
67 Ch 66 - Kedatangan Keluarga Carlisle
68 Ch 67 - Aku Ini Anakmu
69 Ch 68 - Kekhawatiran Yessica
70 Ch 69 - Titik Terang
71 Ch 70 - Saingan
72 Ch 71 - Positif
73 Ch 72 - Cucu
74 Ch 73 - Tentang Cinta dan Rahasia
75 Ch 74 - Kau Mencintaiku?
76 Ch 75 - Pelarianmu Saja
77 Ch 76 - Istri Manisku
78 Ch 77 - Kedatangan Agatha
79 Ch 78 - Hari Pertama
80 Ch 79 - Kasmaran
81 Ch 80 - Aku Mencintaimu
82 Ch 81 - Merdeka dari Sakitnya Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
83 Ch 82 - Suami Idaman
84 Ch 83 - Piknik Dadakan
85 Ch 84 - Truth or Dare?
86 Ch 85 - Rayu Aku
87 Pengumuman...
88 Ch 86 - Bagaimana Jika Aku Mati?
89 Ch 87 - Dasar Wanita
90 Ch 88 - Kapan Menikah?
91 Ch 89 - Kabar Mengejutkan
92 Ch 90 - Koma
93 Ch 91 - Silih Berganti
94 Ch 92 - Kesempatan Dalam Kesempitan
95 Ch 93 - RUPS
96 Ch 94 - Tentang Anak
97 Ch 95 - Surat Cinta
98 Ch 96 - Pertemuan Mengharukan
99 Ch 97 - Kebersamaan
100 Ch 98 - Mimpi Buruk
101 Ch 99 - Bagaimana Perasaanmu Padaku?
102 Ch 100 - Just The Way You Are
103 VISUAL - SPECIAL CAST
104 Ch 101 - Pingsan
105 Ch 102 - Program Kehamilan
106 Ch 103 - Menunggu Hasil
107 Ch 104 - Hasil Pemeriksaan
108 Ch 105 - Kehadiran Tak Terduga
109 Ch 106 - Masa Lalu yang Terkuak
110 Ch 107 - Terpaksa Pergi
111 Ch 108 - Tanpamu
112 Ch 109 - Aku Mencintainya
113 Ch 110 - Pedofil
114 Ch 111 - Sahabat Lama
115 Ch 112 - Upaya
116 Ch 113 - Pencarian Ave
117 Ch 114 - Dramatis
118 Ch 115 - Aku Merindukanmu
119 Ch 116 - Senjata Makan Tuan
120 Ch 117 - Peringatan Bryan
121 Ch 118 - Menemukan Ave
122 Ch 119 - Gay
123 Ch 120 - Pertemuan Kembali
124 Ch 121 - Memohon Sebuah Maaf
125 Ch 122 - Diusir
126 Ch 123 - Apa Kau Mencintai Putriku?
127 Ch 124 - Tentang Restu
128 Ch 125 - Menyalurkan Rindu
129 Ch 126 - Unik dan Aneh
130 Ch 127 - Berdarah Panas
131 Ch 128 - Gara-gara Oppa Korea
132 Ch 129 - Semua Orang Tahu
133 Ch 130 - Pengangguran
134 Ch 131 - Jatuh Hati
135 Ch 132 - Si Pengganggu
136 Ch 133 - Mulai Program
137 Ch 134 - Berbagai Posisi
138 Ch 135 - Terror?
139 Ch 136 - Pangeran
140 Ch 137 - Hukuman
141 Ch 138 - Terluka
142 Ch 139 - Keluarga Kecil
143 Ch 140 - Kabar Mengejutkan
144 Ch 141 - Kau Bau!
145 Ch 142 - Tentang Anak Kembar
146 Ch 143 - Selalu Ribut
147 Ch 144 - Gara-gara Nama
148 Ch 145 - Ave Cemburu?
149 Ch 146 - Bibit Pelakor
150 Ch 147 - Ngidam
151 Ch 148 - Ngidam II / Pengakuan Rasa
152 Ch 149 - Paket Misterius
153 Ch 150 - Ngidam Pembawa Nikmat
154 Ch 151 - Tujuh Bulan
155 Ch 152 - Wanita Beruntung
156 Ch 153 - Yes I Do!
157 Ch 154 - Dedek Bayinya Mana?
158 Ch 155 (END) - Fraternal
159 Special Messages From Author and Characters
160 Extra Part 1 - Triplet's Names
161 Extra Part 2 - Huru-Hara
162 Extra Part 3 - Twins dan Triplet
163 Extra Part 4 - Sah
164 Extra Part 5 - Kencan Berdua
165 Epilog
166 Q & A dan TERIMA KASIH
167 NOVEL BARU - AUTHOR CURHAT
168 MS 2 KKMI 01 - Anak Setan
169 MS 2 KKMI 02 - Satu... Dua... Tiga...
170 MS 2 KKMI 03 - Nani
171 MS 2 KKMI 04 - Kunjungan ke Panti
172 MS 2 KKMI 05 - Bagaimana Kalau Seperti Ini?
173 MS 2 KKMI 06 - Jadilah Istriku
174 MS 2 KKMI 07 - Keluarga Fernandez
175 MS 2 KKMI 08 - Teman Lama
176 MS 2 KKMI 09 - Partner
177 MS 2 KKMI 10 - Katakan Ya
178 MS 2 KKMI 11 - Apa yang Terjadi Pada Kalian?
179 MS 2 KKMI 12 - Tamu di Pagi Hari
180 MS 2 KKMI 13 - Kau Berharga
181 MS 2 KKMI 14 - Dikurung Berdua
182 MS 2 KKMI 15 - Satu Sama
183 MS 2 KKMI 16 - Tentang 21+
184 MS 2 KKMI 17 - Fitting Baju
185 MS 2 KKMI 18 - Rooftop
186 MS 2 KKMI 19 - Beautiful in White
187 MS 2 KKMI 20 - Bidadari Bersayap
188 MS 2 KKMI 21 - Terbang Denganmu
189 MS 2 KKMI 22 - Video Aib
190 MS 2 KKMI 23 - Tentang Wanita
191 MS 2 KKMI 24 - Bridal Shower
192 MS 2 KKMI 25 - Perayaan Wanita Vs Perayaan Pria
193 MS 2 KKMI 26 - Hari H
194 MS 2 KKMI 27 - Hari H (Part 2)
195 MS 2 KKMI 28 - Marry Your Daughter
196 MS 2 KKMI 29 - Sepuluh Menit
197 MS 2 KKMI 30 - Gara-Gara Michin
198 MS 2 KKMI 31 - Pura-pura
199 MS 2 KKMI 32 - Kakak! Sayang!
200 (REAL END) MS 2 KKMI 33 - Reuni yang Kacau
201 Pengumuman - Promo Session
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1 - Tersiksa
3
Ch 2 - Pergi ke Klub Malam
4
Ch 3 - Pulang Diantar Dimas
5
Ch 4 - Egois
6
Ch 5 - Dimas Evan
7
Ch 6 - Dimas Evan II
8
Ch 7 - Amarah
9
Ch 8 - Kata Pepatah
10
Ch 9 - Undangan
11
Ch 10 - Peresmian Butik
12
Ch 11 - Sandiwara
13
Ch 12 - Pertemuan Kedua
14
Ch 13 - Kisah yang Rumit
15
Ch 14 - David Vs Dimas
16
Ch 15 - Kedatangan Si Kembar
17
Ch 16 - Sehari Bersama Si Kembar
18
Ch 17 - Hide and Seek
19
Ch 18 - Tamu Tak Diundang
20
Ch 19 - Menemukanmu
21
Ch 20 - Memasak Bersama
22
Ch 21 - Terbongkar
23
Ch 22 - Menjaga Jarak
24
Ch 23 - Pertemuan Ketiga
25
Ch 24 - Misi SAN
26
Ch 25 - Menjalankan Misi Day-1
27
Ch 26 - Kembali Pulang
28
Ch 27 - Adik Baby
29
Ch 28 - Kejutan
30
Ch 29 - Bevenhill
31
Ch 30 - Berangkat
32
Ch 31 - Wanita Setan
33
Ch 32 - Malam Kelabu
34
Ch 33 - Pagi Hari di Pantai
35
Ch 34 - Sarapan Bersama
36
Ch 35 - The Old Town of Bern
37
Ch 36 - Peristiwa Itu
38
Ch 37 - Pergi Tidak?
39
Ch 38 - Akhirnya...Bevenhill
40
Ch 39 - Malam Itu
41
Ch 40 - St.Moritz
42
Ch 41 - Silvaplana
43
Ch 42 - Menjalankan Misi Day XX
44
Ch 43 - Pertemuan yang Tidak Disengaja
45
Ch 44 - Khilaf
46
Ch 45 - Double Happiness
47
Ch 46 - Tahun Baru di Kapal Pesiar
48
Ch 47 - Mengungkapkan Kebenaran
49
Ch 48 - Kenyataan Pahit dan Keberhasilan Misi
50
Ch 49 - Aku Ada Untukmu
51
Ch 50 - Menghadapi Kenyataan
52
Ch 51 - Suka Jadi Cinta
53
Ch 52 - Kejadian Naas
54
Ch 53 - Firasat
55
Ch 54 - Bertahan Hidup
56
Ch 55 - Terdampar
57
Ch 56 - Berita Mengejutkan
58
Ch 57 - Perasaan Bersalah
59
Ch 58 - Sekarat
60
Ch 59 - Mengobatimu
61
Ch 60 - Melenyapkan Hama
62
Ch 61 - Psikopat?
63
Ch 62 - Memulai Kisah
64
Ch 63 - Nama Panggilan Baru
65
Ch 64 - Dijemput Pulang
66
Ch 65 - Mencari Petunjuk
67
Ch 66 - Kedatangan Keluarga Carlisle
68
Ch 67 - Aku Ini Anakmu
69
Ch 68 - Kekhawatiran Yessica
70
Ch 69 - Titik Terang
71
Ch 70 - Saingan
72
Ch 71 - Positif
73
Ch 72 - Cucu
74
Ch 73 - Tentang Cinta dan Rahasia
75
Ch 74 - Kau Mencintaiku?
76
Ch 75 - Pelarianmu Saja
77
Ch 76 - Istri Manisku
78
Ch 77 - Kedatangan Agatha
79
Ch 78 - Hari Pertama
80
Ch 79 - Kasmaran
81
Ch 80 - Aku Mencintaimu
82
Ch 81 - Merdeka dari Sakitnya Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
83
Ch 82 - Suami Idaman
84
Ch 83 - Piknik Dadakan
85
Ch 84 - Truth or Dare?
86
Ch 85 - Rayu Aku
87
Pengumuman...
88
Ch 86 - Bagaimana Jika Aku Mati?
89
Ch 87 - Dasar Wanita
90
Ch 88 - Kapan Menikah?
91
Ch 89 - Kabar Mengejutkan
92
Ch 90 - Koma
93
Ch 91 - Silih Berganti
94
Ch 92 - Kesempatan Dalam Kesempitan
95
Ch 93 - RUPS
96
Ch 94 - Tentang Anak
97
Ch 95 - Surat Cinta
98
Ch 96 - Pertemuan Mengharukan
99
Ch 97 - Kebersamaan
100
Ch 98 - Mimpi Buruk
101
Ch 99 - Bagaimana Perasaanmu Padaku?
102
Ch 100 - Just The Way You Are
103
VISUAL - SPECIAL CAST
104
Ch 101 - Pingsan
105
Ch 102 - Program Kehamilan
106
Ch 103 - Menunggu Hasil
107
Ch 104 - Hasil Pemeriksaan
108
Ch 105 - Kehadiran Tak Terduga
109
Ch 106 - Masa Lalu yang Terkuak
110
Ch 107 - Terpaksa Pergi
111
Ch 108 - Tanpamu
112
Ch 109 - Aku Mencintainya
113
Ch 110 - Pedofil
114
Ch 111 - Sahabat Lama
115
Ch 112 - Upaya
116
Ch 113 - Pencarian Ave
117
Ch 114 - Dramatis
118
Ch 115 - Aku Merindukanmu
119
Ch 116 - Senjata Makan Tuan
120
Ch 117 - Peringatan Bryan
121
Ch 118 - Menemukan Ave
122
Ch 119 - Gay
123
Ch 120 - Pertemuan Kembali
124
Ch 121 - Memohon Sebuah Maaf
125
Ch 122 - Diusir
126
Ch 123 - Apa Kau Mencintai Putriku?
127
Ch 124 - Tentang Restu
128
Ch 125 - Menyalurkan Rindu
129
Ch 126 - Unik dan Aneh
130
Ch 127 - Berdarah Panas
131
Ch 128 - Gara-gara Oppa Korea
132
Ch 129 - Semua Orang Tahu
133
Ch 130 - Pengangguran
134
Ch 131 - Jatuh Hati
135
Ch 132 - Si Pengganggu
136
Ch 133 - Mulai Program
137
Ch 134 - Berbagai Posisi
138
Ch 135 - Terror?
139
Ch 136 - Pangeran
140
Ch 137 - Hukuman
141
Ch 138 - Terluka
142
Ch 139 - Keluarga Kecil
143
Ch 140 - Kabar Mengejutkan
144
Ch 141 - Kau Bau!
145
Ch 142 - Tentang Anak Kembar
146
Ch 143 - Selalu Ribut
147
Ch 144 - Gara-gara Nama
148
Ch 145 - Ave Cemburu?
149
Ch 146 - Bibit Pelakor
150
Ch 147 - Ngidam
151
Ch 148 - Ngidam II / Pengakuan Rasa
152
Ch 149 - Paket Misterius
153
Ch 150 - Ngidam Pembawa Nikmat
154
Ch 151 - Tujuh Bulan
155
Ch 152 - Wanita Beruntung
156
Ch 153 - Yes I Do!
157
Ch 154 - Dedek Bayinya Mana?
158
Ch 155 (END) - Fraternal
159
Special Messages From Author and Characters
160
Extra Part 1 - Triplet's Names
161
Extra Part 2 - Huru-Hara
162
Extra Part 3 - Twins dan Triplet
163
Extra Part 4 - Sah
164
Extra Part 5 - Kencan Berdua
165
Epilog
166
Q & A dan TERIMA KASIH
167
NOVEL BARU - AUTHOR CURHAT
168
MS 2 KKMI 01 - Anak Setan
169
MS 2 KKMI 02 - Satu... Dua... Tiga...
170
MS 2 KKMI 03 - Nani
171
MS 2 KKMI 04 - Kunjungan ke Panti
172
MS 2 KKMI 05 - Bagaimana Kalau Seperti Ini?
173
MS 2 KKMI 06 - Jadilah Istriku
174
MS 2 KKMI 07 - Keluarga Fernandez
175
MS 2 KKMI 08 - Teman Lama
176
MS 2 KKMI 09 - Partner
177
MS 2 KKMI 10 - Katakan Ya
178
MS 2 KKMI 11 - Apa yang Terjadi Pada Kalian?
179
MS 2 KKMI 12 - Tamu di Pagi Hari
180
MS 2 KKMI 13 - Kau Berharga
181
MS 2 KKMI 14 - Dikurung Berdua
182
MS 2 KKMI 15 - Satu Sama
183
MS 2 KKMI 16 - Tentang 21+
184
MS 2 KKMI 17 - Fitting Baju
185
MS 2 KKMI 18 - Rooftop
186
MS 2 KKMI 19 - Beautiful in White
187
MS 2 KKMI 20 - Bidadari Bersayap
188
MS 2 KKMI 21 - Terbang Denganmu
189
MS 2 KKMI 22 - Video Aib
190
MS 2 KKMI 23 - Tentang Wanita
191
MS 2 KKMI 24 - Bridal Shower
192
MS 2 KKMI 25 - Perayaan Wanita Vs Perayaan Pria
193
MS 2 KKMI 26 - Hari H
194
MS 2 KKMI 27 - Hari H (Part 2)
195
MS 2 KKMI 28 - Marry Your Daughter
196
MS 2 KKMI 29 - Sepuluh Menit
197
MS 2 KKMI 30 - Gara-Gara Michin
198
MS 2 KKMI 31 - Pura-pura
199
MS 2 KKMI 32 - Kakak! Sayang!
200
(REAL END) MS 2 KKMI 33 - Reuni yang Kacau
201
Pengumuman - Promo Session

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!