Bab 13. Suasana baru dan kehidupan baru.

Jerman, salah satu negara di eropa yang menjadi tempat persembunyian Alice untuk melahirkan dan membesarkan anaknya seorang diri nanti. Sejak tiba di negara itu, Alice sudah mulai bisa melupakan kesedihan hatinya. Setiap hari ia melihat majalah anak dan merajut untuk mengisi hari-harinya yang membosankan.

Selama ia hamil saudara sepupunya itu mengharamkan ia untuk bekerja, bahkan wanita blasteran itu juga tak mengizinkan Alice untuk mengerjakan pekerjaan rumah sedikit pun.

Daun maple berguguran satu persatu ditiup angin. Warna merahnya berkilauan diterpa sinar matahari yang mulai kemerahan senada dengan daun kering yang berguguran itu.

"Apa yang kamu lakukan di sini, Yon?" Bianca menghampiri Alice yang kini berganti nama menjadi Yonna, seperti nama belakangnya. Wanita hamil itu sedang bersantai menikmati gugurnya daun maple seorang diri.

"Menikmati kesendirian," jawabnya sambil tersenyum. Tangannya mengusap perut buncitnya dengan lembut. Sejak hamil Yonna memang senang menyentuh perutnya, berinteraksi dengan janin yang baru saja tumbuh itu.

"Apa kau bosan? Aku bisa mengajakmu jalan-jalan," tawar gadis berambut sebahu itu.

Celana jins panjang serta kemeja kotak-kotak, rambut yang diikat dan di tutup oleh topi membuat tampilan Bianca lebih mirip seorang laki-laki daripada seorang gadis. Wanita itu sebenarnya manis dengan wajah campuran indo-jerman.

"Tidak usah, aku lagi ingin santai duduk di sini sambil menikmati angin musim gugur. Oh ya, tumben kamu pulang cepat?"

"Oh, aku memang sengaja pulang cepat. Capek kerja mulu, lagian tanpa kerja juga aku sudah kaya," tawa Bianca berderai.

Terdengar begitu sombong, tetapi memang itulah kenyataannya. Wanita itu adalah anak tunggal dari seorang pemilik perusahaan makanan yang cukup terkenal di jerman.

Ibu Bianca yang asli orang Indonesia adalah adik dari Papa Yonna. Yonna merasa bahagia tinggal di rumah ini, selain suasananya yang tenang. Keluarganya pun menerimanya dengan sangat baik di sini.

"Anginnya terlalu kencang, ayo kita masuk!" ajak Bianca, Yonna ingin menolak dengan alasan masih betah di tempatnya. Namun tatapan tajam yang Bianca layangkan membuatnya tak jadi mengeluarkan perkataan itu.

Kedua wanita itu masuk ke dalam rumah besar bergaya Victoria yang menggunakan material batu dan kayu. Bangunannya cukup tinggi dengan dua lantai beratapkan bentuk yang berbeda-beda untuk mempertahankan konsep asimetris-nya.

"Setelah melahirkan apa yang akan kamu lakukan Yonna? Apa kamu akan kembali ke indonesia?"

"Tidak, mungkin aku akan mencari pekerjaan dan membesarkan anakku di negara ini. Aku sudah merasa nyaman hidup di sini. Semua warganya ramah dan tak usil," ujar Yonna. Mereka berdua berjalan sambil berbincang.

"Kenapa harus bekerja, kami bisa tinggal santai di rumah ini. Cukup mengasuh anakmu saja."

"Lalu siapa yang akan menafkahiku dan anakku? Memangnya kamu pikir hidup kami berdua tak memerlukan biaya?" balas Yonna mengomentari ucapan sepupunya yang terdengar begitu polos di bandingkan usianya yang lebih tua dua tahun darinya.

"Iya juga ya, atau kamu cari suami baru saja. Banyak pria bule yang ganteng dan kaya di sini. Mau aku kenalkan salah satunya!"

Senyum di bibir Yonna seketika meredup. Langkah kakinya terhenti tepat sebelum mereka berdua menaiki tangga.

"Apa kamu lupa apa yang membuatku berakhir seperti ini? Gadis saja aku tak beharga apalagi janda anak satu," lirih Yonna. Kesedihan itu tergambar jelas di wajahnya, pandangan matanya kosong menatap tangga.

Bianca menghembuskan napas. "Kamu cantik Yonna, hanya saja mereka tak menyadari kecantikanmu. Seperti permata yang tertimbun debu membuat kilaunya pudar."

Yonna tersenyum tipis. "Kau seperti Mamaku saja, kata-kata kalian untuk menghiburku sama."

"Karena itu memang benar, jika tubuhmu lebih kurus saja. Aku yakin kamu pasti akan jadi wanita yang begitu cantik," saran Bianca. Ia memindai penampilan Yonna dari ujung kaki hingga ke ujung kepala.

Kulit putih, tubuh tinggi, sepasang mata bulat almond dengan bulu mata lentik. Hidungnya pun dalam komposisi yang pas, tidak terlalu mancung dan tidak pula terlalu pesek.

Bibirnya yang tebal bagian bawah membuat bibir itu terlihat seksi. Ia sempurna sebagai wanita, kecuali tubuh gempalnya yang merusak komposisi keindahan itu.

"Ada apa? Kenapa kamu jadi termenung sendiri?" Yonna menepuk bahu Bianca. Gadis itu pun tersentak dari lamunannya. Bianca terkekeh, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dasar, ayo!" Yonna melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju kamarnya. Begitupun Bianca yang mengikutinya dari belakang. Dalam otak Bianca sudah tersusun beberapa rencana yang akan ia lakukan setelah wanita hamil itu melahirkan.

"Setelah anak itu lahir, aku akan tunjukkan pada dunia, bagaimana rupa wanita cantik itu sesungguhnya! Memangnya kenapa kalau gemuk? Seperti balon yang gembung tinggal mencari jarum untuk mengempeskannya saja kan!" pikir Bianca enteng. Sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah lengkungan indah.

Di tempat yang berbeda, keluarga Apsara sedang menikmati makan malam keluarga dalam diam. Tak ada satu pun yang membuka suara selain bunyi denting sendok yang sesekali beradu dengan piring.

"Sayang tolong ambilkan itu!" Pinta Gisella dengan manja pada suaminya. Gavin tidak menjawab, hanya tangannya saja yang meraih apa yang wanita itu inginkan.

"Terima kasih, Sayang." Baru saja mencicipi makanan yang diberikan Gavin. Gisella kembali berulah. Ia meletakkan udang saos padang itu ke atas piring Gavin.

"Sayang, tolong bukakan! Kuku tanganku sakit jika mengupasnya. Kamu lihatlah kuku tanganku baru saja perawatan!" ucap wanita itu terdengar seperti rengekan.

Gisel mengangkat kedua tangannya, memperlihatkan kuku jarinya yang cantik bercat dengan gradasi warna ungu muda dan pink di tambah hiasan berupa permata dan gliter.

Semua yang ada di meja makan mulai geram dengan sikap wanita itu yang manja. Tak terkecuali Gavin, ia merasa seperti pelayan Gisella di meja makan ini. Harga dirinya di depan keluarganya sendiri ternodai.

"Kamu kan tahu aku tak suka udang, kenapa meletakkannya di piringku?!"

Gisella memamerkan senyumnya yang manis, ia terlalu percaya diri jika Gavin akan selalu menuruti keinginannya. Hingga Gisella tak sadar telah melangkahi batasan yang seharusnya tidak ia lewati.

Jelita berdecih melihat senyum itu. Sejak awal ia memang tak suka dengan menantu barunya itu. Jika tidak karena cucu yang ada dalam kandungannya, maka Jelita tak akan pernah mengizinkan wanita sok berkuasa itu menempati rumahnya.

"Aku kan tidak memintamu untuk memakannya, Sayang. Tapi memintamu untuk membukakannya untukku. Ini permintaan anak kita," balas Bianca sambil menunjuk pada perutnya yang mulai membuncit.

Wanita itu selalu menjadikan anak yang ada di dalam perutnya sebagai alasan saat Gavin akan menunjukkan wajah marahnya. Bahkan saat Jelita memarahinya pun ia menggunakan perutnya yang pura-pura sakit agar terjadi perdebatan antara mertuanya dan Gavin.

Jelita baru saja ingin membuka mulutnya karena sudah tak tahan melihat sikap Gisella yang keterlaluan. Tapi tertahan oleh tatapan mata Imanuel serta kode dari bibirnya yang menyuruh Jelita menahan emosinya.

"Dasar ular! Bilang saja kamu malas. Kamu pikir anakku budakmu apa!" umpat Jelita di dalam hati. Ia benar-benar geram.

Terpopuler

Comments

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

itulah trllu naif mantan mertua Alice gegar ccuk dgn mudah mengabaikan Alice,Bru aj Dy tggal dirmah Klian UD buat seenak jidatnya liat aj Gavin pon dh jenuh dgn perangai gisel

2023-10-23

1

b.tyagust🤩

b.tyagust🤩

jgn2 itu bukan anaknya gabin eh gavin

2023-09-26

1

Nurasiah

Nurasiah

anak siapa tuh sel

2023-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sakit hati
2 Bab 2. Noda di malam itu
3 Bab 3. Acara makan keluarga
4 Bab 4. Ceraikan aku!
5 Bab 5. Pertemuan yang kembali membawa luka.
6 Bab 6. Bentuk tanggung jawab
7 Bab 7. Kepergian Alice
8 Bab8. Sidang perceraian
9 Bab 9. Kehadiran yang disembunyikan
10 Bab 10. Pergi membawa luka.
11 Bab 11. Morning sicnes
12 Bab 12. Di mana kamu?
13 Bab 13. Suasana baru dan kehidupan baru.
14 Bab 14. Ancaman Jelita.
15 Bab 15. Wanita penggoda
16 Bab 16. Hadirnya cahaya hati
17 Bab 17. Bertemu masa lalu
18 Bab 18. Pertemuan keluarga.
19 Bab 19. Rahasia hati
20 Bab 20. Hari yang melelahkan
21 Bab 21. Kesedihan hati Noah
22 Bab 22. Rasa yang masih tersimpan.
23 Bab 23. Pekerjaan baru
24 Bab 24. Sang pemikat.
25 Bab 25. Jodoh pilihan
26 Bab 26. Buaya masuk perangkap
27 Bab 27. Hati yang mudah berpaling.
28 Bab 28. Apa salahku?
29 Bab 29. Pura-pura tidak kenal.
30 Bab 30. Fakta yang terungkap.
31 Bab 31. Ada apa dengannya?
32 Bab 32. Hati yang panas.
33 Bab 33. Mengejar cinta
34 Bab 34. Terungkap Sebuah Fakta.
35 Bab 35. Menuntut penjelasan.
36 Bab 36. Lelaki nekat
37 Bab 37. Pemaksaan Tuan Bara.
38 Bab 38. Semakin agresif.
39 Bab 39. Beri aku kesempatan!
40 Bab 40. Bocah pintar.
41 Bab 41. Menuntut penjelasan.
42 Bab 42. Keputusan akhir.
43 Bab 43. Mendadak nikah.
44 Bab 44. Wanita penggoda
45 Bab 45. Gunung gagal meletus.
46 Bab 46. Hay, pelakor!
47 Bab 47. Permata Aquamarine
48 Bab 48. Pertengakaran suami-istri
49 Bab 49. Kedatangan anggota baru.
50 Bab 50. Ada yang panas tapi bukan api.
51 Bab 51. Baru permulaan.
52 Bab 52. Meledaknya amarah Bara.
53 Bab 53. Selimut cinta
54 Bab 54. Peringatan tegas dari Bara
55 Bab 55. Bara menancapkan cakarnya.
56 Bab 56. Ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu.
57 Bab 57. Sarapan yang menegangkan.
58 Bab 58. Prahara rumah tangga
59 Bab 59. Cinta = fisik sempurna
60 Bab 60. Dua cinta satu hati.
61 Bab 61. Rayuan suami.
62 Bab 62. Perang dua wanita.
63 Bab 63. Kabar duka
64 Bab 64. Ada apa denganmu?
65 Bab 65. Memulai semua dari awal.
66 Bab 66. Cinta tak harus sempurna.
67 Bab 67. Di balik cerita dua keluarga.
68 Bab 68. Cie ... ada yang panas!
69 Bab 69. Suami posesif.
70 Bab 70. Hati yang tak pernah puas.
71 Bab 71. Garis dua
72 Bab 72. Rahasia hati.
73 Bab 73. Makan malam keluarga.
74 Bab 74. Siapa dia?
75 Bab 75. Ular di samping badan.
76 Bab 76. Lelaki baji-ngan!
77 Bab 77. Amarah singa jantan.
78 Bab 78. Hati yang rapuh
79 Bab 79. Kau tak akan bisa lari dariku!
80 Bab 80. Perburuan Gavin.
81 Bab 81. Musibah atau karma?
82 Bab 82. Langit mendung
83 Bab 83. Kandang merpati atau serigala
84 Bab 84. Kasih sayang bersyarat
85 Bab 85. Penyesalan atas keegoisan.
86 Bab 86. Tak ada lagi yang tersisa.
87 Bab 87. Hidup yang jungkir balik.
88 Turun ranjang.
89 Bab 88. Buaya dicuri kadal.
90 Bab 89. Program tambah momongan.
91 Bab 91. Satu langit dua kisah.
92 Bab 92. Penyesalan dan keinginan.
93 Bab 93. Permasalahan baru.
94 Bab 94. Siapa wanita itu?
95 Bab 95. Tutup usia.
96 Bab 96. Semua tak mudah
97 Bab 97. Kebimbangan hati.
98 Bab 98. Keras kepala.
99 Bab 99. Keputusan akhir.
100 Bab 100. Orang tua baru.
101 Bab 101. Hancurnya hati Yonna.
102 102. Kamu di mana, Nak?
103 Bab 103. Kabar bahagia.
104 Bab 104. Dua karakter yang berbeda.
105 Bab 105. Mencoba berdamai dengan keadaan.
106 Bab 106. Apa itu cinta!
107 Bab 107. Extra part.
108 Senja dibatas Kota
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1. Sakit hati
2
Bab 2. Noda di malam itu
3
Bab 3. Acara makan keluarga
4
Bab 4. Ceraikan aku!
5
Bab 5. Pertemuan yang kembali membawa luka.
6
Bab 6. Bentuk tanggung jawab
7
Bab 7. Kepergian Alice
8
Bab8. Sidang perceraian
9
Bab 9. Kehadiran yang disembunyikan
10
Bab 10. Pergi membawa luka.
11
Bab 11. Morning sicnes
12
Bab 12. Di mana kamu?
13
Bab 13. Suasana baru dan kehidupan baru.
14
Bab 14. Ancaman Jelita.
15
Bab 15. Wanita penggoda
16
Bab 16. Hadirnya cahaya hati
17
Bab 17. Bertemu masa lalu
18
Bab 18. Pertemuan keluarga.
19
Bab 19. Rahasia hati
20
Bab 20. Hari yang melelahkan
21
Bab 21. Kesedihan hati Noah
22
Bab 22. Rasa yang masih tersimpan.
23
Bab 23. Pekerjaan baru
24
Bab 24. Sang pemikat.
25
Bab 25. Jodoh pilihan
26
Bab 26. Buaya masuk perangkap
27
Bab 27. Hati yang mudah berpaling.
28
Bab 28. Apa salahku?
29
Bab 29. Pura-pura tidak kenal.
30
Bab 30. Fakta yang terungkap.
31
Bab 31. Ada apa dengannya?
32
Bab 32. Hati yang panas.
33
Bab 33. Mengejar cinta
34
Bab 34. Terungkap Sebuah Fakta.
35
Bab 35. Menuntut penjelasan.
36
Bab 36. Lelaki nekat
37
Bab 37. Pemaksaan Tuan Bara.
38
Bab 38. Semakin agresif.
39
Bab 39. Beri aku kesempatan!
40
Bab 40. Bocah pintar.
41
Bab 41. Menuntut penjelasan.
42
Bab 42. Keputusan akhir.
43
Bab 43. Mendadak nikah.
44
Bab 44. Wanita penggoda
45
Bab 45. Gunung gagal meletus.
46
Bab 46. Hay, pelakor!
47
Bab 47. Permata Aquamarine
48
Bab 48. Pertengakaran suami-istri
49
Bab 49. Kedatangan anggota baru.
50
Bab 50. Ada yang panas tapi bukan api.
51
Bab 51. Baru permulaan.
52
Bab 52. Meledaknya amarah Bara.
53
Bab 53. Selimut cinta
54
Bab 54. Peringatan tegas dari Bara
55
Bab 55. Bara menancapkan cakarnya.
56
Bab 56. Ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu.
57
Bab 57. Sarapan yang menegangkan.
58
Bab 58. Prahara rumah tangga
59
Bab 59. Cinta = fisik sempurna
60
Bab 60. Dua cinta satu hati.
61
Bab 61. Rayuan suami.
62
Bab 62. Perang dua wanita.
63
Bab 63. Kabar duka
64
Bab 64. Ada apa denganmu?
65
Bab 65. Memulai semua dari awal.
66
Bab 66. Cinta tak harus sempurna.
67
Bab 67. Di balik cerita dua keluarga.
68
Bab 68. Cie ... ada yang panas!
69
Bab 69. Suami posesif.
70
Bab 70. Hati yang tak pernah puas.
71
Bab 71. Garis dua
72
Bab 72. Rahasia hati.
73
Bab 73. Makan malam keluarga.
74
Bab 74. Siapa dia?
75
Bab 75. Ular di samping badan.
76
Bab 76. Lelaki baji-ngan!
77
Bab 77. Amarah singa jantan.
78
Bab 78. Hati yang rapuh
79
Bab 79. Kau tak akan bisa lari dariku!
80
Bab 80. Perburuan Gavin.
81
Bab 81. Musibah atau karma?
82
Bab 82. Langit mendung
83
Bab 83. Kandang merpati atau serigala
84
Bab 84. Kasih sayang bersyarat
85
Bab 85. Penyesalan atas keegoisan.
86
Bab 86. Tak ada lagi yang tersisa.
87
Bab 87. Hidup yang jungkir balik.
88
Turun ranjang.
89
Bab 88. Buaya dicuri kadal.
90
Bab 89. Program tambah momongan.
91
Bab 91. Satu langit dua kisah.
92
Bab 92. Penyesalan dan keinginan.
93
Bab 93. Permasalahan baru.
94
Bab 94. Siapa wanita itu?
95
Bab 95. Tutup usia.
96
Bab 96. Semua tak mudah
97
Bab 97. Kebimbangan hati.
98
Bab 98. Keras kepala.
99
Bab 99. Keputusan akhir.
100
Bab 100. Orang tua baru.
101
Bab 101. Hancurnya hati Yonna.
102
102. Kamu di mana, Nak?
103
Bab 103. Kabar bahagia.
104
Bab 104. Dua karakter yang berbeda.
105
Bab 105. Mencoba berdamai dengan keadaan.
106
Bab 106. Apa itu cinta!
107
Bab 107. Extra part.
108
Senja dibatas Kota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!