Bab 4. Ceraikan aku!

Jelita dan semua yang berada di meja makan itu terkejut. Berbeda dengan Gavin yang tersenyum senang. Ia tidak menyangka semuanya terasa begitu mudah.

Bahkan ucapan yang keluar dari mulut Alice bagai hadiah besar yang membuat pria itu ingin loncat kegirangan.

Sudut bibir Alice berkedut melihat senyum yang terukir di bibir pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya itu.

Tidak ada gunanya mempertahankan hubungan tanpa cinta. Mengikat lelaki yang sama sekali tidak memberi kesempatan untuknya masuk ke dalam hati. Urusan hati adalah sesuatu yang rumit dan tidak dapat dikendalikan dengan mudah.

Lalu untuk apa ia harus bertahan? Perkataan itu terus muncul di kepalanya hingga ia pun mantap mengakhiri hubungan mereka yang telah terjalin selama dua tahu. Dua tahun yang ia sia-siakan untuk mengejar bayangannya sendiri. Tidak ada yang ia dapat selain rasa capek dan sakit hati.

"Apa yang kamu katakan, Alice? Bagaimana mungkin kamu meminta Gavin menceraikanmu, itu tidak boleh ...,"

"Ma, jangan ikut campur dengan rumah tangga mereka. Itu keputusan Alice. Kita hargai saja," sela Bara. Lelaki yang sedari tadi hanya duduk diam, kini mulai angkat bicara memotong ucapan Jelita.

"Mama tahu ini rumah tangga mereka Bara, tapi sebagai orang tua Mama hanya ingin yang terbaik untuk kalian. Masalah apa pun itu seharusnya dibicarakan baik-baik! Bukan main cerai seperti ini!"

"Justru ini yang terbaik untuk kami, Ma. Rumah tangga ini memang sudah tak dapat dipertahankan lagi. Aku tidak mencintai Alice, dua tahun kami mencoba. Tapi hasilnya tetap sama. Aku ingin hidup bersama dengan wanita yang aku cintai!" debat Gavin. Ia tak mau mundur, apa pun yang terjadi ia ingin lepas dari ikatan yang mengikat dirinya dan Alice.

Gavin menginginkan istri yang dapat ia pamerkan kecantikannya. Istri yang bisa memanjakan matanya dengan kemolekan tubuhnya yang indah. Sedangkan Alice, sejak kecil hingga sekarang, wanita yang tidak lagi gadis itu tak pernah bisa bertubuh ramping.

Alice sudah berusaha untuk mengurangi makanannya agar ia bisa ramping seperti wanita lain. Akan tetapi apa pun yang ia makan walaupun cuma dikit tetap membuat berat tubuhnya bertambah. Tidak ada yang bisa wanita itu lakukan. Bahkan ia pernah masuk rumah sakit hanya karena memaksakan diri untuk diet.

"Siapa wanita yang ingin kamu nikahi itu? Sampai-sampai kamu tega ingin meninggalkan istrimu sendiri!" tanya Imanuel mulai naik pitam. Walaupun ia berdarah luar yang mana kehidupan mereka lebih demokratis dan tak mengekang. Namun tetap saja, ia tak membenarkan apa yang dilakukan putranya ini.

"Gisella."

"Gisella?" ucap Jelita dan Imanuel serempak. Jelita memegang dadanya yang langsung terasa sesak.

"Benar, Gisella!" jawabnya singkat.

Jelita bangkit dari duduknya, melemparkan tatapan di kedua bola mata putra bungsunya. Ia tahu betul siapa wanita yang disebutkan putranya itu. Di mata Jelita wanita bernama Gisella tidak lebih dari wanita murahan yang dengan mudah menjajakan tubuhnya hanya demi sebuah status dan kedudukan.

"Tidak! Mama tidak setuju kamu bersama wanita itu. Wanita itu hanya akan menjadi petaka di hidupmu. Mama tidak setuju!"

"Aku sudah dewasa dan tahu mana yang baik untuk hidupku!"

Alice hanya diam mendengarkan perdebatan antara ibu dan anak tersebut. Lidahnya sudah kelu, ia sudah tak sanggup mengeluarkan satu patah kata pun. Ia larut dalam rasa sakitnya sendiri.

Gavin berdiri dari duduknya, ia tidak perduli dengan protes yang diajukan Jelita. Ia hanya ingin hidup dengan wanita yang ia inginkan. Gavin tidak ingin mengulur waktu. Semakin cepat ia berpisah itu justru semakin baik.

"Aku talak kamu, Dionne Alice Kiyonna! Mulai hari ini kau bukan istriku lagi!" teriak Gavin lantang. Cukup membuat semua yang ada dalam ruangan makan itu terkejut untuk kedua kalinya.

Talak yang keluar dari mulut Gavin membuat tubuh Alice melemas. Seakan nyawanya dicabut secara paksa dari raga. Menghancurkan kembali kepingan hatinya yang tersisa. Hingga hancur lebur tidak berbentuk lagi.

Tubuh Alice menegang di tempat. Ia menunduk dengan kedua tangan yang terkepal erat dan tubuh yang bergetar menahan amarah yang siap meledak. Air mata yang bermuara di pelupuk mata tak dapat ia bendung lagi, jatuh tanpa mampu ia cegah. Membasahi rok yang ia kenakan.

Perceraian ini mungkin yang terbaik, setelah menghabiskan waktu untuk berpikir keras hingga ia nekat mabuk dan berakhir pada kehilangannya mahkotanya yang beharga.

Alice merasa bagai daun kering yang gugur dan terinjak di tanah. Tidak beharga dan tidak berguna.

Pengkhianatan adalah kejahatan tertinggi yang dilakukan oleh manusia. Bisa membunuh seseorang tanpa harus mengucurkan darah dan meninggalkan bekas luka. Sedangkan cinta adalah nyawa, ia bisa membuat orang mati hidup kembali. Namun juga bisa membuat orang hidup seperti mati.

"Kamu benar-benar kelewat batas Gavin!"

"Cukup, Ma. Aku sudah melakukan apa yang Mama-papa inginkan. Amanah almarhum Kakek juga sudah aku tuntaskan. Sekarang biarkan aku mencari kebahagiaanku. Begitupun dengan Alice, silakan dia mencari lelaki yang bisa mencintainya. Yang pasti bukan aku!" ujar Gavin.

Lelaki itu melemparkan tatapan merendahkan. Tepat saat Alice menegakkan kepalanya. Tatapan mata mereka beradu untuk beberapa saat, hingga Gavin mengalihkan pandangan matanya dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Ia tak nyaman menatap binar mata berkabut milik Alice.

"No Alice! Berhentilah menangis! Air mata ini tidak akan mengubah apa pun hanya membuat hatimu bertambah sesak. Kau beharga hanya saat berada di tangan orang yang mengetahui kualitas dirimu. Berhentilah menangis!" batin Alice. Ia mengusap air matanya dengan kasar, semakin ia hapus air mata itu pun semakin jatuh.

Cengengkah ia? Tidak, ia tidak cengeng. Tetapi luka yang diberikan lelaki itu terlalu dalam. Sekuat apa pun manusia pasti akan menjerit saat merasakan sakit yang teramat sangat. Begitupun dirinya.

Jelita beranjak dari duduknya. Ia mendekati menantunya dan mendekap tubuh wanita berisi itu dengan penuh kasih. Ia pun ikut menitikkan air mata merasakan rasa sakit yang diderita menantunya ini. Rasa sayang Jelita pada Alice tak berbeda dibandingkan dengan kedua putranya.

"Maafkan putraku Alice. Maaf karena telah menghancurkan hatimu, kau tetap menantuku sampai kapan pun!" ujar Jelita yang membuat air mata Alice jatuh kembali.

Imanuel dan Bara diam memperhatikan kedua wanita yang sedang berpelukan sedih itu. Mereka berdua bingung harus berbuat apa untuk menghapus air mata itu.

Bara menatap Alice lekat-lekat. Ia sudah mengambil keputusan, menentukan apa yang akan ia lakukan selanjutnya terhadap wanita itu. Jika seseorang telah membuang permatanya begitu saja. Tak ada salahnya jika orang lain memungutnya. Orang itu tidak akan dituduh sebagai pencuri, kan?

Terpopuler

Comments

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

wah.... bara ambel keputusan kerennn

2023-10-23

1

Nikala

Nikala

kelilipan gajah nih orang/Angry/

2023-10-12

0

Nikala

Nikala

udah ngga bisa dibicarakan baik baik mommy😓

2023-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sakit hati
2 Bab 2. Noda di malam itu
3 Bab 3. Acara makan keluarga
4 Bab 4. Ceraikan aku!
5 Bab 5. Pertemuan yang kembali membawa luka.
6 Bab 6. Bentuk tanggung jawab
7 Bab 7. Kepergian Alice
8 Bab8. Sidang perceraian
9 Bab 9. Kehadiran yang disembunyikan
10 Bab 10. Pergi membawa luka.
11 Bab 11. Morning sicnes
12 Bab 12. Di mana kamu?
13 Bab 13. Suasana baru dan kehidupan baru.
14 Bab 14. Ancaman Jelita.
15 Bab 15. Wanita penggoda
16 Bab 16. Hadirnya cahaya hati
17 Bab 17. Bertemu masa lalu
18 Bab 18. Pertemuan keluarga.
19 Bab 19. Rahasia hati
20 Bab 20. Hari yang melelahkan
21 Bab 21. Kesedihan hati Noah
22 Bab 22. Rasa yang masih tersimpan.
23 Bab 23. Pekerjaan baru
24 Bab 24. Sang pemikat.
25 Bab 25. Jodoh pilihan
26 Bab 26. Buaya masuk perangkap
27 Bab 27. Hati yang mudah berpaling.
28 Bab 28. Apa salahku?
29 Bab 29. Pura-pura tidak kenal.
30 Bab 30. Fakta yang terungkap.
31 Bab 31. Ada apa dengannya?
32 Bab 32. Hati yang panas.
33 Bab 33. Mengejar cinta
34 Bab 34. Terungkap Sebuah Fakta.
35 Bab 35. Menuntut penjelasan.
36 Bab 36. Lelaki nekat
37 Bab 37. Pemaksaan Tuan Bara.
38 Bab 38. Semakin agresif.
39 Bab 39. Beri aku kesempatan!
40 Bab 40. Bocah pintar.
41 Bab 41. Menuntut penjelasan.
42 Bab 42. Keputusan akhir.
43 Bab 43. Mendadak nikah.
44 Bab 44. Wanita penggoda
45 Bab 45. Gunung gagal meletus.
46 Bab 46. Hay, pelakor!
47 Bab 47. Permata Aquamarine
48 Bab 48. Pertengakaran suami-istri
49 Bab 49. Kedatangan anggota baru.
50 Bab 50. Ada yang panas tapi bukan api.
51 Bab 51. Baru permulaan.
52 Bab 52. Meledaknya amarah Bara.
53 Bab 53. Selimut cinta
54 Bab 54. Peringatan tegas dari Bara
55 Bab 55. Bara menancapkan cakarnya.
56 Bab 56. Ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu.
57 Bab 57. Sarapan yang menegangkan.
58 Bab 58. Prahara rumah tangga
59 Bab 59. Cinta = fisik sempurna
60 Bab 60. Dua cinta satu hati.
61 Bab 61. Rayuan suami.
62 Bab 62. Perang dua wanita.
63 Bab 63. Kabar duka
64 Bab 64. Ada apa denganmu?
65 Bab 65. Memulai semua dari awal.
66 Bab 66. Cinta tak harus sempurna.
67 Bab 67. Di balik cerita dua keluarga.
68 Bab 68. Cie ... ada yang panas!
69 Bab 69. Suami posesif.
70 Bab 70. Hati yang tak pernah puas.
71 Bab 71. Garis dua
72 Bab 72. Rahasia hati.
73 Bab 73. Makan malam keluarga.
74 Bab 74. Siapa dia?
75 Bab 75. Ular di samping badan.
76 Bab 76. Lelaki baji-ngan!
77 Bab 77. Amarah singa jantan.
78 Bab 78. Hati yang rapuh
79 Bab 79. Kau tak akan bisa lari dariku!
80 Bab 80. Perburuan Gavin.
81 Bab 81. Musibah atau karma?
82 Bab 82. Langit mendung
83 Bab 83. Kandang merpati atau serigala
84 Bab 84. Kasih sayang bersyarat
85 Bab 85. Penyesalan atas keegoisan.
86 Bab 86. Tak ada lagi yang tersisa.
87 Bab 87. Hidup yang jungkir balik.
88 Turun ranjang.
89 Bab 88. Buaya dicuri kadal.
90 Bab 89. Program tambah momongan.
91 Bab 91. Satu langit dua kisah.
92 Bab 92. Penyesalan dan keinginan.
93 Bab 93. Permasalahan baru.
94 Bab 94. Siapa wanita itu?
95 Bab 95. Tutup usia.
96 Bab 96. Semua tak mudah
97 Bab 97. Kebimbangan hati.
98 Bab 98. Keras kepala.
99 Bab 99. Keputusan akhir.
100 Bab 100. Orang tua baru.
101 Bab 101. Hancurnya hati Yonna.
102 102. Kamu di mana, Nak?
103 Bab 103. Kabar bahagia.
104 Bab 104. Dua karakter yang berbeda.
105 Bab 105. Mencoba berdamai dengan keadaan.
106 Bab 106. Apa itu cinta!
107 Bab 107. Extra part.
108 Senja dibatas Kota
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1. Sakit hati
2
Bab 2. Noda di malam itu
3
Bab 3. Acara makan keluarga
4
Bab 4. Ceraikan aku!
5
Bab 5. Pertemuan yang kembali membawa luka.
6
Bab 6. Bentuk tanggung jawab
7
Bab 7. Kepergian Alice
8
Bab8. Sidang perceraian
9
Bab 9. Kehadiran yang disembunyikan
10
Bab 10. Pergi membawa luka.
11
Bab 11. Morning sicnes
12
Bab 12. Di mana kamu?
13
Bab 13. Suasana baru dan kehidupan baru.
14
Bab 14. Ancaman Jelita.
15
Bab 15. Wanita penggoda
16
Bab 16. Hadirnya cahaya hati
17
Bab 17. Bertemu masa lalu
18
Bab 18. Pertemuan keluarga.
19
Bab 19. Rahasia hati
20
Bab 20. Hari yang melelahkan
21
Bab 21. Kesedihan hati Noah
22
Bab 22. Rasa yang masih tersimpan.
23
Bab 23. Pekerjaan baru
24
Bab 24. Sang pemikat.
25
Bab 25. Jodoh pilihan
26
Bab 26. Buaya masuk perangkap
27
Bab 27. Hati yang mudah berpaling.
28
Bab 28. Apa salahku?
29
Bab 29. Pura-pura tidak kenal.
30
Bab 30. Fakta yang terungkap.
31
Bab 31. Ada apa dengannya?
32
Bab 32. Hati yang panas.
33
Bab 33. Mengejar cinta
34
Bab 34. Terungkap Sebuah Fakta.
35
Bab 35. Menuntut penjelasan.
36
Bab 36. Lelaki nekat
37
Bab 37. Pemaksaan Tuan Bara.
38
Bab 38. Semakin agresif.
39
Bab 39. Beri aku kesempatan!
40
Bab 40. Bocah pintar.
41
Bab 41. Menuntut penjelasan.
42
Bab 42. Keputusan akhir.
43
Bab 43. Mendadak nikah.
44
Bab 44. Wanita penggoda
45
Bab 45. Gunung gagal meletus.
46
Bab 46. Hay, pelakor!
47
Bab 47. Permata Aquamarine
48
Bab 48. Pertengakaran suami-istri
49
Bab 49. Kedatangan anggota baru.
50
Bab 50. Ada yang panas tapi bukan api.
51
Bab 51. Baru permulaan.
52
Bab 52. Meledaknya amarah Bara.
53
Bab 53. Selimut cinta
54
Bab 54. Peringatan tegas dari Bara
55
Bab 55. Bara menancapkan cakarnya.
56
Bab 56. Ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu.
57
Bab 57. Sarapan yang menegangkan.
58
Bab 58. Prahara rumah tangga
59
Bab 59. Cinta = fisik sempurna
60
Bab 60. Dua cinta satu hati.
61
Bab 61. Rayuan suami.
62
Bab 62. Perang dua wanita.
63
Bab 63. Kabar duka
64
Bab 64. Ada apa denganmu?
65
Bab 65. Memulai semua dari awal.
66
Bab 66. Cinta tak harus sempurna.
67
Bab 67. Di balik cerita dua keluarga.
68
Bab 68. Cie ... ada yang panas!
69
Bab 69. Suami posesif.
70
Bab 70. Hati yang tak pernah puas.
71
Bab 71. Garis dua
72
Bab 72. Rahasia hati.
73
Bab 73. Makan malam keluarga.
74
Bab 74. Siapa dia?
75
Bab 75. Ular di samping badan.
76
Bab 76. Lelaki baji-ngan!
77
Bab 77. Amarah singa jantan.
78
Bab 78. Hati yang rapuh
79
Bab 79. Kau tak akan bisa lari dariku!
80
Bab 80. Perburuan Gavin.
81
Bab 81. Musibah atau karma?
82
Bab 82. Langit mendung
83
Bab 83. Kandang merpati atau serigala
84
Bab 84. Kasih sayang bersyarat
85
Bab 85. Penyesalan atas keegoisan.
86
Bab 86. Tak ada lagi yang tersisa.
87
Bab 87. Hidup yang jungkir balik.
88
Turun ranjang.
89
Bab 88. Buaya dicuri kadal.
90
Bab 89. Program tambah momongan.
91
Bab 91. Satu langit dua kisah.
92
Bab 92. Penyesalan dan keinginan.
93
Bab 93. Permasalahan baru.
94
Bab 94. Siapa wanita itu?
95
Bab 95. Tutup usia.
96
Bab 96. Semua tak mudah
97
Bab 97. Kebimbangan hati.
98
Bab 98. Keras kepala.
99
Bab 99. Keputusan akhir.
100
Bab 100. Orang tua baru.
101
Bab 101. Hancurnya hati Yonna.
102
102. Kamu di mana, Nak?
103
Bab 103. Kabar bahagia.
104
Bab 104. Dua karakter yang berbeda.
105
Bab 105. Mencoba berdamai dengan keadaan.
106
Bab 106. Apa itu cinta!
107
Bab 107. Extra part.
108
Senja dibatas Kota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!