Bab 2. Noda di malam itu

Hujan turun dengan derasnya disertai gemuruh yang mengedor-gedor langit seakan menumpahkan amarahnya. Langit seakan dapat merasakan kesedihan yang dirasakan Alice.

Wanita itu turun dari taksi online dalam keadaan mabuk berat. Langkah kakinya sempoyongan memasuki kediaman keluarga Apsara, sesekali terjatuh dan tertawa.

Setelah memergoki suaminya yang berselingkuh untuk kesekian kalinya, Alice pergi ke bar meluapkan semua rasa sedihnya dengan menenggak beberapa gelas minuman beralkohol.

Ini kedua kalinya wanita bertubuh tambun itu melakukan hal bodoh itu. Pertama, karena patah hati melihat suaminya kedapatan berjalan dengan mesra bersama model cantik yang lelaki itu akui sebagai kekasihnya.

Sekarang pria itu justru ingin menikah lagi dengan perempuan lain dan mengabaikan perasaannya sebagai seorang istri. Alice tak terima tapi dirinya juga tak ingin berganti status dari seorang istri menjadi seorang janda.

Janda perawan yang mendengarnya saja membuat Alice malu. Sebegitu jelekkah dirinya? Apakah orang gendut tak boleh dicintai?

"Astagfirullah al'azim, Non Alice. Anda kenapa bisa mabuk seperti ini lagi, Non. Apa Tuan Gavin menyakiti Non Alice lagi?"

Satpam yang baru datang dari belakang rumah menatap Alice iba. Alice berdiri di teras dengan kondisi basah kuyup dan setengah sadar.

Pria berumur 37 tahun itu tahu apa yang dialami wanita ini dalam rumah tangganya. Satpam ini jugalah yang membantu Alice ke kamarnya. Ketika mabuk dulu dan menyembunyikan peristiwa itu rapat-rapat agar wanita muda ini tak malu pada keluarga mertuanya.

"Dia mengkhianati aku lagi, Pak Iman. Bahkan dia akan menikahi wanita lain. Apa aku seburuk itu, Pak? Hingga suamiku sendiri jijik padaku. Apa aku tak patut untuk dicintai? Padahal aku sudah berusaha menjadi istri yang baik, hik hik!" racau Alice meluapkan apa yang ada di hatinya saat ini. Isak tangisnya semakin membuat Pak Iman sedih.

Pak Iman memiliki dua orang putri di kampung yang mulai beranjak dewasa, kebayang jika putrinya menikah nanti mendapatkan perlakuan buruk dari suaminya seperti yang dialami Alice saat ini.

Membayangkannya saja hati Pak Iman sudah berdenyut nyeri. Begitupun dengan orang tua Alice. Tapi lelaki tua itu tak dapat berkata dan membantunya, dia hanya orang luar yang tak memiliki hak untuk ikut campur.

"Sabar, Non ... sabar! Nanti juga Tuan Gavin sadar dengan kesalahannya dan menyesali apa yang sudah dia perbuat pada Non Alice. Sekarang Non Alice masuk ke kamar dulu, ya! Nanti masuk angin kalau basah kuyup begini!" ajak Pak Iman.

Baru saja ingin beranjak, pintu rumah besar itu pun terbuka. Pak Iman terkejut melihat siapa yang ada di balik pintu tersebut.

"Ada apa dengannya? Kenapa kondisinya berantakan begitu? Apa tak sadar umurnya yang sudah tua, tapi masih main hujan-hujanan seperti bocah saja!" cibir lelaki tinggi putih dengan binar mata yang dingin.

Tubuhnya yang berotot sebagai tanda kalau ia rajin menjaga pola makannya dan berolah raga.

Bara Alwan Apsara putra tertua dari pasangan Imanuel dan Jenita Apsara. Seorang pengacara handal yang memiliki segudang prestasi. Namun masih betah menyendiri di usianya yang sudah menginjak 28 tahun.

"Non Alice mabuk Tuan. Sepertinya dia sedang sedih, saya akan mengantarnya ke kamarnya segera," jelas Pak Iman gugup.

Tatapan mata Bara yang tajam membuat siapa pun lawan bicaranya menjadi tak berkutik. Wajahnya tampan bahkan lebih tampan dari pada adiknya Gavin. Sudut mata yang tajam ditambah rahang yang tegas menambah aura tak biasa pada dirinya.

Bara menaikkan satu alisnya, ia menahan lengan Pak Iman, menghentikan langkah kaki pria tua itu untuk merangkul tubuh Alice. Tubuh tuanya tak kuat jika harus membopong wanita tersebut

"Nggak ... aku nggak mabuk kok. Aku hanya minum sedikiiiittt saja. Aku juga tidak nakal, tapi Kak Gavin yang jahat padaku! Disini rasanya sakit sekali!" racau Alice kembali dengan nada manja.

Alice memukuli dadanya beberapa kali tanpa sadar. Meluapkan segala kekesalan hatinya. Air mata terus mengalir di pipi gadis itu, sebagai bentuk rasa kecewa yang tak dapat dia ungkapkan.

"Biar aku yang urus, Pak Iman kembali ke pos jaga saja!" titah Bara. Ia mengambil alih tubuh adik iparnya.

"Baik Tuan." Lelaki tua itu mengangguk sopan seraya pergi menuruti keinginan Tuannya.

"Kak Gavin brengsek, mata keranjang, lelaki tak setia. Apa aku begitu buruknya hingga kamu menghinaku seperti ini. Jika tak mencintaiku, kenapa dulu menikahiku?" gumam Alice mulai lemah, ia bersandar di dada bidang Bara.

Kaos hitam yang dikenakan pria itu pun ikut basah karena tertempel baju Alice yang sudah basah kuyup.

"Dasar wanita bodoh!" ejeknya sambil membawa Alice masuk. Tak lupa menutup pintu.

"Untung Mama dan Papa tak ada di rumah. Jika tidak, rumah ini akan heboh karena menantu kesayangan mereka pulang dalam kondisi seperti kucing terlempar ke sungai. Menyedihkan sekali. Mana berat lagi!" Gerutu Bara geram.

"Kenapa perempuan terlalu mudah patah hati hanya perkara cinta. Sudah tahu Gavin tak setia, tapi masih saja dimaafkan dan kembali lagi padanya. Bego!" Bara mulai mengomeli wanita yang ia papah.

^^^^^^^^

Alice terbangun dari tidurnya saat cahaya matahari masuk menembus gorden kamar menerpa wajahnya. Kepalanya terasa begitu berat. Alice menoleh ke ke kiri, ia langsung bangkit saat menyadari ada lelaki lain yang tidur di atas ranjang bersamanya.

Tubuhnya menegang seketika melihat wajah pria yang ada di sebelahnya itu. Ia terdiam, mencoba mengingat kembali kejadian yang terjadi semalam.

Alice ingat semalam pria itu mengantarkan dia yang mabuk hingga ke kamar. Karena lelah dan letih membopong tubuhnya yang berat dari lantai bawah hingga ke kamarnya di lantai dua. Membuat Bara kehausan dan tanpa izin ataupun bertanya, lelaki itu pun meminum air pada teko kecil yang terletak di atas nakas sebelah ranjangnya.

Air putih yang sengaja Alice campur aphrodisiac dua hari yang lalu untuk menjebak suaminya. Namun sayang, selama dua hari itu Gavin yang datang tak kunjung meminumnya. Walau Alice sudah mencoba untuk menawarkannya. Bodohnya lagi, Alice lupa untuk menyingkirkan minuman itu setelah rencananya gagal.

Setelah gai-rah yang memuncak disertai udara dingin serta guyuran hujan. Kondisinya yang mabuk pun menjadi salah satu alasan terjadinya apa yang seharusnya tak terjadi semalam.

Mereka berdua tidur dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun. Tubuhnya yang pegal serta perih di pusat inti cukup menjelaskan pada Alice apa yang telah terjadi semalam.

Pergulatan panas itu nyata, bukan hanya khayalan ataupun ilusinya semata. Wajah Alice memerah. Di tambah potongan-potongan ingatan yang muncul di kepala membuatnya menyadari satu hal. Kegadisannya telah hilang pada lelaki yang kini berada di samping.

Alice menunduk menatap nanar tubuhnya dan mengeratkan selimut yang menutupi tubuh polosnya. Matanya melebar mendapati banyaknya hickey di atas dada. Ia bingung harus bereaksi seperti apa?

Menangis atau tertawa, saat suaminya sendiri jijik menyentuhnya. Dia justru berakhir dalam dekapan lelaki yang tak pernah bisa dia tebak hati dan pikirannya.

Pria di samping Alice terbangun karena gerakan yang disebabkan olehnya. Mata mereka berdua bertemu pandang dan terdiam untuk sesaat.

"Apa yang kau berikan di dalam minuman itu?"

Degh.

Alice menelan ludah, tatapan tajam pria itu membuat bibirnya kelu. Dia bingung harus mengatakan apa pada pria itu. Satu sisi malu, di sisi lain seharunya dialah yang dirugikan dalam hal ini.

Terpopuler

Comments

Lady Pam

Lady Pam

37 masih tergolong muda siih

2023-10-28

0

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

wah bkal nyesel nie Gavin Krn Alice JD keknya SMA bara heeee

2023-10-23

0

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

huufft
..
malah berakhir dengan kakak ipar sendiri 😪😪😪

2023-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sakit hati
2 Bab 2. Noda di malam itu
3 Bab 3. Acara makan keluarga
4 Bab 4. Ceraikan aku!
5 Bab 5. Pertemuan yang kembali membawa luka.
6 Bab 6. Bentuk tanggung jawab
7 Bab 7. Kepergian Alice
8 Bab8. Sidang perceraian
9 Bab 9. Kehadiran yang disembunyikan
10 Bab 10. Pergi membawa luka.
11 Bab 11. Morning sicnes
12 Bab 12. Di mana kamu?
13 Bab 13. Suasana baru dan kehidupan baru.
14 Bab 14. Ancaman Jelita.
15 Bab 15. Wanita penggoda
16 Bab 16. Hadirnya cahaya hati
17 Bab 17. Bertemu masa lalu
18 Bab 18. Pertemuan keluarga.
19 Bab 19. Rahasia hati
20 Bab 20. Hari yang melelahkan
21 Bab 21. Kesedihan hati Noah
22 Bab 22. Rasa yang masih tersimpan.
23 Bab 23. Pekerjaan baru
24 Bab 24. Sang pemikat.
25 Bab 25. Jodoh pilihan
26 Bab 26. Buaya masuk perangkap
27 Bab 27. Hati yang mudah berpaling.
28 Bab 28. Apa salahku?
29 Bab 29. Pura-pura tidak kenal.
30 Bab 30. Fakta yang terungkap.
31 Bab 31. Ada apa dengannya?
32 Bab 32. Hati yang panas.
33 Bab 33. Mengejar cinta
34 Bab 34. Terungkap Sebuah Fakta.
35 Bab 35. Menuntut penjelasan.
36 Bab 36. Lelaki nekat
37 Bab 37. Pemaksaan Tuan Bara.
38 Bab 38. Semakin agresif.
39 Bab 39. Beri aku kesempatan!
40 Bab 40. Bocah pintar.
41 Bab 41. Menuntut penjelasan.
42 Bab 42. Keputusan akhir.
43 Bab 43. Mendadak nikah.
44 Bab 44. Wanita penggoda
45 Bab 45. Gunung gagal meletus.
46 Bab 46. Hay, pelakor!
47 Bab 47. Permata Aquamarine
48 Bab 48. Pertengakaran suami-istri
49 Bab 49. Kedatangan anggota baru.
50 Bab 50. Ada yang panas tapi bukan api.
51 Bab 51. Baru permulaan.
52 Bab 52. Meledaknya amarah Bara.
53 Bab 53. Selimut cinta
54 Bab 54. Peringatan tegas dari Bara
55 Bab 55. Bara menancapkan cakarnya.
56 Bab 56. Ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu.
57 Bab 57. Sarapan yang menegangkan.
58 Bab 58. Prahara rumah tangga
59 Bab 59. Cinta = fisik sempurna
60 Bab 60. Dua cinta satu hati.
61 Bab 61. Rayuan suami.
62 Bab 62. Perang dua wanita.
63 Bab 63. Kabar duka
64 Bab 64. Ada apa denganmu?
65 Bab 65. Memulai semua dari awal.
66 Bab 66. Cinta tak harus sempurna.
67 Bab 67. Di balik cerita dua keluarga.
68 Bab 68. Cie ... ada yang panas!
69 Bab 69. Suami posesif.
70 Bab 70. Hati yang tak pernah puas.
71 Bab 71. Garis dua
72 Bab 72. Rahasia hati.
73 Bab 73. Makan malam keluarga.
74 Bab 74. Siapa dia?
75 Bab 75. Ular di samping badan.
76 Bab 76. Lelaki baji-ngan!
77 Bab 77. Amarah singa jantan.
78 Bab 78. Hati yang rapuh
79 Bab 79. Kau tak akan bisa lari dariku!
80 Bab 80. Perburuan Gavin.
81 Bab 81. Musibah atau karma?
82 Bab 82. Langit mendung
83 Bab 83. Kandang merpati atau serigala
84 Bab 84. Kasih sayang bersyarat
85 Bab 85. Penyesalan atas keegoisan.
86 Bab 86. Tak ada lagi yang tersisa.
87 Bab 87. Hidup yang jungkir balik.
88 Turun ranjang.
89 Bab 88. Buaya dicuri kadal.
90 Bab 89. Program tambah momongan.
91 Bab 91. Satu langit dua kisah.
92 Bab 92. Penyesalan dan keinginan.
93 Bab 93. Permasalahan baru.
94 Bab 94. Siapa wanita itu?
95 Bab 95. Tutup usia.
96 Bab 96. Semua tak mudah
97 Bab 97. Kebimbangan hati.
98 Bab 98. Keras kepala.
99 Bab 99. Keputusan akhir.
100 Bab 100. Orang tua baru.
101 Bab 101. Hancurnya hati Yonna.
102 102. Kamu di mana, Nak?
103 Bab 103. Kabar bahagia.
104 Bab 104. Dua karakter yang berbeda.
105 Bab 105. Mencoba berdamai dengan keadaan.
106 Bab 106. Apa itu cinta!
107 Bab 107. Extra part.
108 Senja dibatas Kota
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1. Sakit hati
2
Bab 2. Noda di malam itu
3
Bab 3. Acara makan keluarga
4
Bab 4. Ceraikan aku!
5
Bab 5. Pertemuan yang kembali membawa luka.
6
Bab 6. Bentuk tanggung jawab
7
Bab 7. Kepergian Alice
8
Bab8. Sidang perceraian
9
Bab 9. Kehadiran yang disembunyikan
10
Bab 10. Pergi membawa luka.
11
Bab 11. Morning sicnes
12
Bab 12. Di mana kamu?
13
Bab 13. Suasana baru dan kehidupan baru.
14
Bab 14. Ancaman Jelita.
15
Bab 15. Wanita penggoda
16
Bab 16. Hadirnya cahaya hati
17
Bab 17. Bertemu masa lalu
18
Bab 18. Pertemuan keluarga.
19
Bab 19. Rahasia hati
20
Bab 20. Hari yang melelahkan
21
Bab 21. Kesedihan hati Noah
22
Bab 22. Rasa yang masih tersimpan.
23
Bab 23. Pekerjaan baru
24
Bab 24. Sang pemikat.
25
Bab 25. Jodoh pilihan
26
Bab 26. Buaya masuk perangkap
27
Bab 27. Hati yang mudah berpaling.
28
Bab 28. Apa salahku?
29
Bab 29. Pura-pura tidak kenal.
30
Bab 30. Fakta yang terungkap.
31
Bab 31. Ada apa dengannya?
32
Bab 32. Hati yang panas.
33
Bab 33. Mengejar cinta
34
Bab 34. Terungkap Sebuah Fakta.
35
Bab 35. Menuntut penjelasan.
36
Bab 36. Lelaki nekat
37
Bab 37. Pemaksaan Tuan Bara.
38
Bab 38. Semakin agresif.
39
Bab 39. Beri aku kesempatan!
40
Bab 40. Bocah pintar.
41
Bab 41. Menuntut penjelasan.
42
Bab 42. Keputusan akhir.
43
Bab 43. Mendadak nikah.
44
Bab 44. Wanita penggoda
45
Bab 45. Gunung gagal meletus.
46
Bab 46. Hay, pelakor!
47
Bab 47. Permata Aquamarine
48
Bab 48. Pertengakaran suami-istri
49
Bab 49. Kedatangan anggota baru.
50
Bab 50. Ada yang panas tapi bukan api.
51
Bab 51. Baru permulaan.
52
Bab 52. Meledaknya amarah Bara.
53
Bab 53. Selimut cinta
54
Bab 54. Peringatan tegas dari Bara
55
Bab 55. Bara menancapkan cakarnya.
56
Bab 56. Ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu.
57
Bab 57. Sarapan yang menegangkan.
58
Bab 58. Prahara rumah tangga
59
Bab 59. Cinta = fisik sempurna
60
Bab 60. Dua cinta satu hati.
61
Bab 61. Rayuan suami.
62
Bab 62. Perang dua wanita.
63
Bab 63. Kabar duka
64
Bab 64. Ada apa denganmu?
65
Bab 65. Memulai semua dari awal.
66
Bab 66. Cinta tak harus sempurna.
67
Bab 67. Di balik cerita dua keluarga.
68
Bab 68. Cie ... ada yang panas!
69
Bab 69. Suami posesif.
70
Bab 70. Hati yang tak pernah puas.
71
Bab 71. Garis dua
72
Bab 72. Rahasia hati.
73
Bab 73. Makan malam keluarga.
74
Bab 74. Siapa dia?
75
Bab 75. Ular di samping badan.
76
Bab 76. Lelaki baji-ngan!
77
Bab 77. Amarah singa jantan.
78
Bab 78. Hati yang rapuh
79
Bab 79. Kau tak akan bisa lari dariku!
80
Bab 80. Perburuan Gavin.
81
Bab 81. Musibah atau karma?
82
Bab 82. Langit mendung
83
Bab 83. Kandang merpati atau serigala
84
Bab 84. Kasih sayang bersyarat
85
Bab 85. Penyesalan atas keegoisan.
86
Bab 86. Tak ada lagi yang tersisa.
87
Bab 87. Hidup yang jungkir balik.
88
Turun ranjang.
89
Bab 88. Buaya dicuri kadal.
90
Bab 89. Program tambah momongan.
91
Bab 91. Satu langit dua kisah.
92
Bab 92. Penyesalan dan keinginan.
93
Bab 93. Permasalahan baru.
94
Bab 94. Siapa wanita itu?
95
Bab 95. Tutup usia.
96
Bab 96. Semua tak mudah
97
Bab 97. Kebimbangan hati.
98
Bab 98. Keras kepala.
99
Bab 99. Keputusan akhir.
100
Bab 100. Orang tua baru.
101
Bab 101. Hancurnya hati Yonna.
102
102. Kamu di mana, Nak?
103
Bab 103. Kabar bahagia.
104
Bab 104. Dua karakter yang berbeda.
105
Bab 105. Mencoba berdamai dengan keadaan.
106
Bab 106. Apa itu cinta!
107
Bab 107. Extra part.
108
Senja dibatas Kota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!