Bab 14. Ancaman Jelita.

"Apa maksudnya ini, Ma?" Bara kaget melihat beberapa lembar foto gadis yang diletakkan Jelita ke atas meja kerjanya.

"Pilih salah satu yang kamu suka, lalu nikahi dia secepatnya!" ujar Jelita tegas. Ia melayangkan tatapan tajam pada putra sulungnya yang tahun ini tepat berusia 33 tahun. Usia yang tidak lagi muda untuk bersantai-santai mencari pasangan.

"Jadi Mama repot-repot datang ke kantor ini hanya untuk memberikan ini padaku? Aku pikir ada hal yang penting apa?"

Bara mengabaikan apa yang Jelita katakan. Tanpa melihat salah satu foto itu, Bara langsung mengesampingkannya ke pinggir meja dan hendak beralih menyelesaikan pekerjaannya kembali.

"Sampai kapan kamu akan seperti ini Bara. Anak Gavin saja sudah berusia hampir lima tahun, dan kamu masih saja betah sendiri. Apa kamu sadar apa yang dikatakan orang-orang diluaran sana! Anak tertua keluarga Apsara mempunyai kelainan karena tak kunjung menikah!" marah Jelita.

Jelita menatap putranya dengan geram. Ia rampas map yang Bara pegang dan membuangnya ke lantai, Bara hanya melongo melihat sikap ibunya hari ini. Jelita berdiri di hadapan Bara, meraih kembali foto tersebut dan meletakkannya satu persatu di atas meja untuk di tunjukkan pada putranya itu.

"Ini Stella, lulusan universitas terbaik. Anak dari seorang dokter dan juga pengusaha. Kesibukannya sekarang sebagai seorang desainer butik ternama." Melihat tak ada respon dari putranya. Jelita kembali menunjukkan foto selanjutnya.

"Riana Putri, gadis ini seorang model. Usianya sama seperti Stella 28 tahun. Gadis yang aktif dan ceria, ia juga mandiri sesuai kriteria kamu yang tidak suka gadis yang manja, kan?"

"Ma, stop! Jangan buang-buang waktuku untuk hal yang tak penting ini. Untuk apa Mama menjelaskan aku satu persatu tentang gadis yang ada di dalam foto ini. Karena percuma, aku tak tertarik sedikit pun!" balas Bara yang mulai naik emosinya. Ia benci selalu dituntut untuk menikah. Ia akan menikah jika ia bertemu dengan wanita yang ia inginkan.

Ya lima tahun, waktu telah berlalu selama lima tahun sejak kepergian Alice. Semuanya tak ada yang berubah selain rasa sepi di hati Bara. Ia tak tahu apa yang sedang dirinya rasakan saat ini, tapi yang pasti Bara tak dapat melupakan semua kejadian lima tahun yang lalu itu. Rasa bersalahnya terhadap wanita itu masih saja mendera hatinya.

Bara sudah mencari keberadaan wanita itu. Ia juga sudah tahu jika Alice berada di Jerman. Bara juga sempat datang ke negara itu untuk menjemput wanita itu, tetapi penolakan keras yang di berikan Alice dengan tak ingin menemuinya membuat hati Bara kecewa.

Braak!

Jelita mengebrak meja dengan kesal. Berulang kali putranya menolak. Sebagai seorang Ibu ia menjadi putus asa akan kenyataan putra sulungnya tak kunjung menikah.

"Sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini, Bara! Apa kamu mau lihat Mama mati dengan tidak tenang karena melihatmu hidup sendiri! Atau kamu memang senang menyiksa Mama seperti ini!"

"Apa yang Mama katakan?" Bara mengusap wajahnya kasar. Ia cukup frustasi dengan tekanan yang diberikan Jelita padanya. Melihat wajah Jelita yang tak sedap di pandang dengan muka yang memerah, Bara tak ingin mengambil resiko, bisa saja darah tinggi wanita itu naik.

Bara berdiri dari tempat duduknya, ia menghampiri ibunya dan mengusap lengan kurus wanita yang tetap modis walau usianya yang sudah tua. Bagi Jelita, penampilan adalah nomor satu.

"Ayo kita duduk di sana saja ya, Ma. Agar lebih santai!" Bara mengajak Jelita duduk di sofa yang ada di samping meja kerjanya. Jelita menuruti kemauan putranya, mereka pun duduk berdampingan.

Bara menarik napas panjang untuk mengatur deru emosi di dadanya.

"Aku minta maaf, aku tahu apa yang Mama lakukan untuk kebahagiaanku. Tetapi pernikahan tidak bisa terjadi hanya sebatas perjodohan saja. Aku butuh cinta untuk menjalin komitmen," jelasnya dengan lembut. Mencoba berbicara dari hati ke hati pada ibunya itu. Bara berharap Jelita bisa mengerti apa yang ia inginkan.

Jelita memiringkan sedikit duduknya hingga posisinya saat ini tepat menghadap wajah Bara. Kedua tangan yang mulai keriput itu menangkup wajah tegas pria yang dulu ia kandung selama sembilan bulan. Retina matanya menatap manik coklat milik Bara dalam, mencoba menyelami isi hati putra sulungnya itu.

"Jika ada wanita yang ingin kamu nikahi, maka kejar wanita itu dan seret dia ke hadapan Mama. Siapa pun dia dan bagaimana orangnya Mama nggak akan protes sama sekali, asal kamu akhiri masa lajang ini. Mama tidak akan selamanya bisa menjaga kalian berdua, sebelum Mama pergi setidaknya izinkan Mama melihat anakmu hadir ke dunia ini!" pinta Jelita terdengar memohon.

Mencubit perasaan Bara. Ada rasa sakit yang ia rasakan melihat wajah sedih Jelita. Apakah ia egois? Apakah ia memang pria dingin yang tak memiliki hati seperti yang dikatakan oleh orang banyak diluaran sana?

Bara juga tak mengerti kenapa ia tak tertarik sedikit pun dengan wanita cantik di luaran sana.

Bara menghela napas berat. Permintaan sepele Jelita bahkan lebih sulit ia bereskan dibandingkan kasus terberat sekalipun.

"Baiklah, aku akan berusaha mencari wanita untuk kunikahi." Bara memegang kedua tangan Jelita agar terlepas dari wajahnya.

"Lima bulan! Dalam lima bulan kamu harus membawa wanita itu ke hadapan Mama. Jika tidak, kami harus menerima wanita yang Mama jodohkan padamu. Tak ada penolakan Bara!" tekan Jelita final akan keputusannya.

"Tapi Ma ...,"

"Tidak ada, tapi-tapian! Mama cukup bersabar dengan memberimu waktu lima bulan! Dan keputusan Mama tak bisa kamu ganggu gugat lagi. Jika kamu menolak, maka kamu putuskan saja hubungan ibu dan anak di antara kita berdua. Kamu jangan anggap aku ibumu lagi!" potong Jelita yang disertai ancaman yang membuat Bara terdiam.

Lelaki itu terpaku mendengat ucapan Jelita. Sebegitu teganya wanita itu memutuskan hubungan Ibu dan anak di antara mereka hanya karena ia menolak.

Keterdiaman Bara cukup membuat Jelita tahu jika lelaki itu sedang memikirkan dengan baik-baik apa yang ia ucapkan. Merasa tak ada lagi yang ia perlu bicarakan lagi, Jelita pun memutuskan untuk pergi. Ia mengambil tasnya terlebih dahulu di atas meja kerja Bara dan berlalu keluar pintu tanpa pamit.

"Lima bulan? Bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan istri hanya dalam waktu lima bulan? Sedangkan lima tahun saja terlalui dengan tak bermakna! Arkhhhh!" gerutu Bara seraya menjambak rambutnya sedikit. Kepalanya kini mulai berdentum hebat, ia pusing dengan permintaan mamanya yang ia nilai terlalu berlebihan.

Ia menikah dengan tidak menikah apa bedanya? Toh ... Jelita juga sudah memiliki cucu dari Gavin. Seorang bocah lelaki yang begitu nakal dan membuat hari-harinya memusingkan.

Bara tidak menyukai anak itu, baginya anak itu terlalu berisik. Apa karena ia tak menyukai anak kecil? Apa ia tak menginginkan sebuah keluarga kecil di hidupnya? Atau ia hanya sedang menunggu seseorang untuk kembali?

Terpopuler

Comments

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

duh,, klo sdah ketemu keberadaan Alice knp qm yg trus berjuang bara,secara ankmu ad sma alice

2023-10-23

0

kabeta.baca

kabeta.baca

mamanya ga belajar dr kejadian gavin dan alice ya. ckckck

2023-09-21

3

kabeta.baca

kabeta.baca

ini time lapse 5th kah? dr usia bara 28 ke 33?

2023-09-21

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sakit hati
2 Bab 2. Noda di malam itu
3 Bab 3. Acara makan keluarga
4 Bab 4. Ceraikan aku!
5 Bab 5. Pertemuan yang kembali membawa luka.
6 Bab 6. Bentuk tanggung jawab
7 Bab 7. Kepergian Alice
8 Bab8. Sidang perceraian
9 Bab 9. Kehadiran yang disembunyikan
10 Bab 10. Pergi membawa luka.
11 Bab 11. Morning sicnes
12 Bab 12. Di mana kamu?
13 Bab 13. Suasana baru dan kehidupan baru.
14 Bab 14. Ancaman Jelita.
15 Bab 15. Wanita penggoda
16 Bab 16. Hadirnya cahaya hati
17 Bab 17. Bertemu masa lalu
18 Bab 18. Pertemuan keluarga.
19 Bab 19. Rahasia hati
20 Bab 20. Hari yang melelahkan
21 Bab 21. Kesedihan hati Noah
22 Bab 22. Rasa yang masih tersimpan.
23 Bab 23. Pekerjaan baru
24 Bab 24. Sang pemikat.
25 Bab 25. Jodoh pilihan
26 Bab 26. Buaya masuk perangkap
27 Bab 27. Hati yang mudah berpaling.
28 Bab 28. Apa salahku?
29 Bab 29. Pura-pura tidak kenal.
30 Bab 30. Fakta yang terungkap.
31 Bab 31. Ada apa dengannya?
32 Bab 32. Hati yang panas.
33 Bab 33. Mengejar cinta
34 Bab 34. Terungkap Sebuah Fakta.
35 Bab 35. Menuntut penjelasan.
36 Bab 36. Lelaki nekat
37 Bab 37. Pemaksaan Tuan Bara.
38 Bab 38. Semakin agresif.
39 Bab 39. Beri aku kesempatan!
40 Bab 40. Bocah pintar.
41 Bab 41. Menuntut penjelasan.
42 Bab 42. Keputusan akhir.
43 Bab 43. Mendadak nikah.
44 Bab 44. Wanita penggoda
45 Bab 45. Gunung gagal meletus.
46 Bab 46. Hay, pelakor!
47 Bab 47. Permata Aquamarine
48 Bab 48. Pertengakaran suami-istri
49 Bab 49. Kedatangan anggota baru.
50 Bab 50. Ada yang panas tapi bukan api.
51 Bab 51. Baru permulaan.
52 Bab 52. Meledaknya amarah Bara.
53 Bab 53. Selimut cinta
54 Bab 54. Peringatan tegas dari Bara
55 Bab 55. Bara menancapkan cakarnya.
56 Bab 56. Ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu.
57 Bab 57. Sarapan yang menegangkan.
58 Bab 58. Prahara rumah tangga
59 Bab 59. Cinta = fisik sempurna
60 Bab 60. Dua cinta satu hati.
61 Bab 61. Rayuan suami.
62 Bab 62. Perang dua wanita.
63 Bab 63. Kabar duka
64 Bab 64. Ada apa denganmu?
65 Bab 65. Memulai semua dari awal.
66 Bab 66. Cinta tak harus sempurna.
67 Bab 67. Di balik cerita dua keluarga.
68 Bab 68. Cie ... ada yang panas!
69 Bab 69. Suami posesif.
70 Bab 70. Hati yang tak pernah puas.
71 Bab 71. Garis dua
72 Bab 72. Rahasia hati.
73 Bab 73. Makan malam keluarga.
74 Bab 74. Siapa dia?
75 Bab 75. Ular di samping badan.
76 Bab 76. Lelaki baji-ngan!
77 Bab 77. Amarah singa jantan.
78 Bab 78. Hati yang rapuh
79 Bab 79. Kau tak akan bisa lari dariku!
80 Bab 80. Perburuan Gavin.
81 Bab 81. Musibah atau karma?
82 Bab 82. Langit mendung
83 Bab 83. Kandang merpati atau serigala
84 Bab 84. Kasih sayang bersyarat
85 Bab 85. Penyesalan atas keegoisan.
86 Bab 86. Tak ada lagi yang tersisa.
87 Bab 87. Hidup yang jungkir balik.
88 Turun ranjang.
89 Bab 88. Buaya dicuri kadal.
90 Bab 89. Program tambah momongan.
91 Bab 91. Satu langit dua kisah.
92 Bab 92. Penyesalan dan keinginan.
93 Bab 93. Permasalahan baru.
94 Bab 94. Siapa wanita itu?
95 Bab 95. Tutup usia.
96 Bab 96. Semua tak mudah
97 Bab 97. Kebimbangan hati.
98 Bab 98. Keras kepala.
99 Bab 99. Keputusan akhir.
100 Bab 100. Orang tua baru.
101 Bab 101. Hancurnya hati Yonna.
102 102. Kamu di mana, Nak?
103 Bab 103. Kabar bahagia.
104 Bab 104. Dua karakter yang berbeda.
105 Bab 105. Mencoba berdamai dengan keadaan.
106 Bab 106. Apa itu cinta!
107 Bab 107. Extra part.
108 Senja dibatas Kota
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1. Sakit hati
2
Bab 2. Noda di malam itu
3
Bab 3. Acara makan keluarga
4
Bab 4. Ceraikan aku!
5
Bab 5. Pertemuan yang kembali membawa luka.
6
Bab 6. Bentuk tanggung jawab
7
Bab 7. Kepergian Alice
8
Bab8. Sidang perceraian
9
Bab 9. Kehadiran yang disembunyikan
10
Bab 10. Pergi membawa luka.
11
Bab 11. Morning sicnes
12
Bab 12. Di mana kamu?
13
Bab 13. Suasana baru dan kehidupan baru.
14
Bab 14. Ancaman Jelita.
15
Bab 15. Wanita penggoda
16
Bab 16. Hadirnya cahaya hati
17
Bab 17. Bertemu masa lalu
18
Bab 18. Pertemuan keluarga.
19
Bab 19. Rahasia hati
20
Bab 20. Hari yang melelahkan
21
Bab 21. Kesedihan hati Noah
22
Bab 22. Rasa yang masih tersimpan.
23
Bab 23. Pekerjaan baru
24
Bab 24. Sang pemikat.
25
Bab 25. Jodoh pilihan
26
Bab 26. Buaya masuk perangkap
27
Bab 27. Hati yang mudah berpaling.
28
Bab 28. Apa salahku?
29
Bab 29. Pura-pura tidak kenal.
30
Bab 30. Fakta yang terungkap.
31
Bab 31. Ada apa dengannya?
32
Bab 32. Hati yang panas.
33
Bab 33. Mengejar cinta
34
Bab 34. Terungkap Sebuah Fakta.
35
Bab 35. Menuntut penjelasan.
36
Bab 36. Lelaki nekat
37
Bab 37. Pemaksaan Tuan Bara.
38
Bab 38. Semakin agresif.
39
Bab 39. Beri aku kesempatan!
40
Bab 40. Bocah pintar.
41
Bab 41. Menuntut penjelasan.
42
Bab 42. Keputusan akhir.
43
Bab 43. Mendadak nikah.
44
Bab 44. Wanita penggoda
45
Bab 45. Gunung gagal meletus.
46
Bab 46. Hay, pelakor!
47
Bab 47. Permata Aquamarine
48
Bab 48. Pertengakaran suami-istri
49
Bab 49. Kedatangan anggota baru.
50
Bab 50. Ada yang panas tapi bukan api.
51
Bab 51. Baru permulaan.
52
Bab 52. Meledaknya amarah Bara.
53
Bab 53. Selimut cinta
54
Bab 54. Peringatan tegas dari Bara
55
Bab 55. Bara menancapkan cakarnya.
56
Bab 56. Ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu.
57
Bab 57. Sarapan yang menegangkan.
58
Bab 58. Prahara rumah tangga
59
Bab 59. Cinta = fisik sempurna
60
Bab 60. Dua cinta satu hati.
61
Bab 61. Rayuan suami.
62
Bab 62. Perang dua wanita.
63
Bab 63. Kabar duka
64
Bab 64. Ada apa denganmu?
65
Bab 65. Memulai semua dari awal.
66
Bab 66. Cinta tak harus sempurna.
67
Bab 67. Di balik cerita dua keluarga.
68
Bab 68. Cie ... ada yang panas!
69
Bab 69. Suami posesif.
70
Bab 70. Hati yang tak pernah puas.
71
Bab 71. Garis dua
72
Bab 72. Rahasia hati.
73
Bab 73. Makan malam keluarga.
74
Bab 74. Siapa dia?
75
Bab 75. Ular di samping badan.
76
Bab 76. Lelaki baji-ngan!
77
Bab 77. Amarah singa jantan.
78
Bab 78. Hati yang rapuh
79
Bab 79. Kau tak akan bisa lari dariku!
80
Bab 80. Perburuan Gavin.
81
Bab 81. Musibah atau karma?
82
Bab 82. Langit mendung
83
Bab 83. Kandang merpati atau serigala
84
Bab 84. Kasih sayang bersyarat
85
Bab 85. Penyesalan atas keegoisan.
86
Bab 86. Tak ada lagi yang tersisa.
87
Bab 87. Hidup yang jungkir balik.
88
Turun ranjang.
89
Bab 88. Buaya dicuri kadal.
90
Bab 89. Program tambah momongan.
91
Bab 91. Satu langit dua kisah.
92
Bab 92. Penyesalan dan keinginan.
93
Bab 93. Permasalahan baru.
94
Bab 94. Siapa wanita itu?
95
Bab 95. Tutup usia.
96
Bab 96. Semua tak mudah
97
Bab 97. Kebimbangan hati.
98
Bab 98. Keras kepala.
99
Bab 99. Keputusan akhir.
100
Bab 100. Orang tua baru.
101
Bab 101. Hancurnya hati Yonna.
102
102. Kamu di mana, Nak?
103
Bab 103. Kabar bahagia.
104
Bab 104. Dua karakter yang berbeda.
105
Bab 105. Mencoba berdamai dengan keadaan.
106
Bab 106. Apa itu cinta!
107
Bab 107. Extra part.
108
Senja dibatas Kota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!