...🍂🍂🍂Happy reading🍂🍂🍂...
Niken membuka pintu lemari pakaiannya lebar lebar,dia memeriksa beberapa pakaian bagus yang dia miliki.Semuanya terlalu sederhana,tidak ada yang cocok untuk dipakai ke acara pesta.
Kemudian Niken melirik kearah meja rias,hanya ada bedak tabur,hand and body lotion,parfum dan lip balm.Mana mungkin dia bisa terlihat cantik dan mempesona hanya dengan make up ala kadarnya itu?Apa yang harus Niken lakukan sekarang?Waktunya sudah mepet sekali.
Niken memajukan bibirnya ke depan,dia menyesal karena tidak pernah menggunakan gajinya untuk membeli baju atau make up.Niken lebih suka menimbun gajinya agar utuh dan bisa digunakan untuk membuka usaha saat jumlahnya sudah cukup.
"Kenapa melamun didepan lemari sore sore begini?"Citra tiba tiba muncul dan berdiri diambang pintu.
"Aku baru saja memeriksa jenis pakaian yang aku miliki,sepertinya tidak ada yang cocok untuk dipakai ke acara pesta,"Niken memasang wajah sedih.
"Ikut aku,"pinta Citra.
"Kemana?"Tanya Niken penasaran.
"Ke kamarku,sepertinya aku punya baju yang cocok untukmu,"ucap Citra.Niken menyunggingkan senyum senang.
Citra pergi ke kamarnya,Niken mengikuti dari belakang.Citra membuka lemari dan mengeluarkan sebuah gaun berwarna biru muda dengan motif bunga bunga kecil,dia meminta Niken untuk memakainya saat itu juga.
Tara....
Pakaian itu sangat cocok dipakai oleh Niken walaupun sedikit kebesaran.Wajar saja,tubuh Citra sedikit lebih berisi daripada Niken.Size mereka mungkin berbeda satu nomor.
Kini giliran wajah dan rambut Niken yang perlu sentuhan tangan terampil Citra.Wanita itu merias wajah adik iparnya dengan make up,dan menara rambut panjangnya agar terlihat lebih rapih.Berkat bantuan Citra,itik buruk rupa bisa berubah menjadi seekor angsa.
"Kamu sangat cantik,"satu kalimat yang keluar dari bibir Citra saat melihat hasil akhir sentuhannya pada Niken.
Niken berdiri didepan cermin,dia berputar putar seperti seorang putri kerajaan.Niken benar benar puas dengan hasil kerja keras kakak iparnya.Benar benar bagus,seperti hasil sentuhan pegawai salon kecantikan.Kini Niken terlihat seperti seorang putri yang ada didalam buku dongeng kerajaan.
Niken saja bisa kaget melihat wajahnya sendiri,apa lagi Julian?Mungkin dia akan pingsan dan kejang kejang.Niken tersenyum membayangkan bagaimana reaksi suaminya saat melihat penampilannya nanti.Apakah pria tampan itu juga akan memujinya seperti Citra?
"Niken,"teriak julian saat tidak melihat keberadaan istrinya didalam kamar.Dia sudah lelah mencari kesana kemari,tapi Niken tidak ditemukan.
Niken berlari menuju kamarnya untuk menemui Julian.Dia tidak mau pria itu marah karena dia terlambat menghampirinya.
"Iya,ada apa?"Ucap Niken.Julian membalik badannya,dia terkejut saat melihat Niken tampil begitu cantik dan anggun.
"Aku...Aku ingin memberimu sebuah gaun dan sepatu.Tapi sepertinya kamu sudah memilikinya,"Julian terbata bata.Dia terhipnotis oleh penampilan terbaru istrinya.
"Ini bukan milikku,ini milik adikmu Citra.Aku mana punya gaun,makannya aku pinjam padanya,"ucap Niken.
"Kapan kapan kita pergi keluar,kita beli gaun yang banyak untukmu,"Julian terlihat serius dengan kata katanya.
"Benarkah?"Niken merasa ragu.
"Iya,"
"Wah,senangnya,"
"Tunggu aku dibawah,aku akan mandi dan ganti pakaian dulu,"
"Oke."
Niken berlalu sambil menahan sedikit rasa kecewa,Julian bersikap biasa biasa saja dan tidak memujinya.Mungkin penampilannya kali ini tidak sesuai dengan selera Julian.
Tak lama,Julian datang menghampirinya.Seperti biasa,Julian terlihat tampan dan rapih dalam balutan setelan kemeja dan jas.Warnanya mengikuti warna pakaian yang sedang dikenakan Niken,wanita itu merasa sedikit malu.
"Mana Bruno?"Niken celingak celinguk.
"Kita hanya akan pergi berdua saja,"sahut Julian.
Julian berjalan keluar,Niken mengikuti dari belakang.Baru kali ini mereka berdua tampil seperti pasangan normal lainya,terlihat serasi dan mesra.Andai saja hubungan mereka bukan pura pura,pasti akan terlihat jauh lebih sempurna.
Sepanjang perjalanan,Julian dan Niken menutup mulut rapat rapat.Mereka terlihat canggung dan grogi satu sama lain.Andai Bruno ada bersama mereka,dia pasti sudah bisa mencairkan suasana yang beku seperti kutub Utara itu.
Mobil yang mereka tumpangi tiba dihalaman sebuah restoran bintang lima.Keduanya turun dari dalam mobil dan berjalan beriringan.Andai saja Julian menggandeng tangan Niken dan sedikit bersikap manis padanya.
Julian dan Niken masuk kedalam ruangan VVIP,tidak ada siapapun di ruangan itu kecuali mereka berdua.Niken merasa sedikit aneh,kenapa tidak ada satu orang pun ditempat itu.Pesta macam apa yang mereka berdua datangi?Apa mereka datang terlalu awal?
Dua orang waiters datang mengantar makanan,mereka juga menaruh sebotol anggur dengan kadar alkohol rendah.
"Ini lebih mirip dengan makan malam romantis daripada pesta ulang tahun,"seloroh Niken.
"Memang benar,"celetuk Julian.
"Jadi,kamu membohongi aku?"
"Iya.Aku tidak mau Ayah dan Citra tiba tiba minta ikut,mereka bisa merusak rencana ku,"
"Rencana apa?"
Julian mengeluarkan satu buah kotak berwarna biru dari sakunya.Kotak itu ternyata berisi sebuah kalung permata yang sangat indah dan sepertinya berharga mahal.
"Niken,malam ini aku..."Julian menahan kata katanya.
"Aku apa?"
"Aku ingin mengutarakan cinta kepadamu dan melamar mu,"
"Kamu sedang bercanda bukan?"
"Aku tidak sedang bercanda,aku serius.Aku telah jatuh hati kepadamu,"
"Aku hanya pembantu mu,seperti yang biasa kamu katakan padaku,"
"Kamu istriku!"
"Istri kontrak,"
"Aku akan merobek surat kontrak itu jika kamu menerima cinta dan lamaran ku,"
Niken terdiam seribu bahasa.Menerima lamaran seorang buaya adalah hal terbodoh yang pernah ada didunia,tapi Niken tak kuasa menolaknya karena memiliki perasaan yang sama dengan Julian.
Julian tau Niken sedang bingung,banyak hal yang perlu Niken pikirkan sebelum menerima. cintanya yang seorang playboy itu.
"Aku akan berubah,aku akan mencoba untuk setia padamu.Tolong beri aku kesempatan satu kali saja untuk membuktikannya,"Julian menatap penuh harap.
"Baiklah,aku akan memberimu satu kali kesempatan,"
"Itu artinya kamu mau menerima cintaku dan menerima lamaran ku ini?"
"Aku menganggapnya hadiah,kamu tidak perlu melamar ku karena kita berdua suami istri."Niken meringis.
Julian memeluk erat tubuh Niken,segera Julian memakaikan kalung yang dia beli secara khusus ke leher Niken.
"Kamu terlihat lebih cantik dengan ini,"puji Julian.
"Jangan menggombal!"
"Aku tidak sedang menggombal.Kenapa kamu selalu saja meragukan kata kataku."Julian kesal.
Niken tertawa kecil,matanya berkaca kaca karena terharu.Rasanya seperti mimpi,majikannya sendiri mengatakan cinta kepadanya.Padahal mereka sering bertengkar,tapi kini mereka malah saling mencintai satu sama lain.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Erina Situmeang
so sweet 😊
2023-01-08
1