Bab 8

...🍂🍂🍂Happy reading🍂🍂🍂...

"Berani beraninya kalian membiarkan aku meringkuk kedinginan diluar,"Kedua mata Julian melotot sempurna.Dia kesal karena Niken dan Bruno seolah telah bekerja sama untuk mengabaikannya.

Bagaimana bisa seorang Bos besar dan kaya raya seperti dirinya dikerjai oleh bawahannya sendiri?Harga diri Julian benar benar merasa di injak injak.

"Aku Bos dirumah ini,kalian tau itu kan?Kalian hanya bawahan ku saja,tapi kalian berani bersikap sombong dan acuh padaku!"Maki Julian.

"Aku bukan bawahan mu,aku Nyonya dirumah ini.Dan kamu mengabaikan aku seolah olah aku tidak ada.Aku menerima semua perlakuan buruk mu itu,tapi kenapa saat aku melakukan hal yang sama kamu tidak terima?"Niken membela diri.Sementara Bruno hanya diam menyaksikan pertengkaran suami istri itu.

"Apa kamu sedang balas dendam?"Tanya Julian.

"Bukan balas dendam,lebih tepatnya memberi pelajaran.Pria seperti kamu perlu ada orang yang menasehati dan menggurui.Kalau dibiarkan begitu saja aku takut kamu akan terlena dan menyesal dikemudian hari,"

"Ha...Ha...Ha...Gadis kecil seperti kamu tau apa tentang penyesalan?"Julian mendorong tubuh Niken sampai terhuyung.Untung saja Bruno dengan sigap menangkap Niken,kalau tidak kepalanya akan terhantam ke tembok.

"Kamu berani mendorongku?"Niken emosi.

"Kenapa memangnya?Mau membalas,ayo balas aku,"tantang Julian.

Plakkkk,,,Plaakkkk,,,

Niken memukul pipi kanan dan kiri Julian,lalu mendorongnya dengan sekuat tenaga hingga Julian jatuh tersungkur.

"Sial,ternyata hanya badannya saja yang kecil.Tenanganya lumayan besar,"gumam Julian.Dia terus memegangi kedua pipinya yang terasa nyeri dan perih.

"Kamu tidak takut aku akan melaporkanmu ke polisi karena telah melakukan tindak KDRT?"

"Silahkan saja,tidak akan ada bukti.Rumah ini tidak punya cctv dan Bruno pasti akan berpihak padaku!"Ucap Niken dengan penuh percaya diri.

"Kenapa jadi aku dibawa bawa?Alamat gaji akan dipotong akhir bulan ini,"batin Bruno.

Merasa kalah dan tersudut,Julian meninggalkan ruangan itu dan pergi menuju kamarnya.

Julian membanting pintu,suaranya terdengar keras seperti bom Hiroshima dan Nagasaki.

"Sejak kapan Niken jadi dekat dengan Bruno?Kenapa aku tidak menyadarinya?"Julian penasaran.

Julian mencoba coba mengingat kapan Kapan Niken dan Bruno mulai bertemu,sekitar beberapa minggu yang lalu saat Baskoro masuk kerumah sakit.Rasanya mereka kenal baru sebentar saja,tapi kenapa mereka sudah sedekat itu?

Ada rasa tidak suka dihati Julian,pria itu berpikir kalau Niken yang telah menggoda dan bersikap genit pada Bruno.Karena Bruno adalah tipe pria pendiam,dingin dan sedikit menarik diri dari lingkungan sekitar.

Julian tidak boleh meninggalkan mereka hanya berdua saja dirumah,dia harus membawa Bruno kemanapun dia pergi.Termasuk saat dia menemui kekasih kekasih gelapnya.

***

Siang harinya,Julian pergi ke dapur.Dia mencari makanan karena perutnya sudah lapar.Ternyata,semua makanan yang ada diatas meja telah habis,yang tersisa hanya mangkok kotornya saja.

"Cari apa?"Tanya Niken.Dia berpura pura tidak tau kalau Julian sedang kelaparan.

"Aku cari makanan,perutku lapar,"

"Memangnya sebelum pulang,anda tidak makan berdua dengan pacar gelap anda itu?Bisa menyewa Hotel bintang lima kok beli makan tidak bisa!"Sindir Niken sinis.

"Bukannya tidak bisa membeli makanan,tapi aku tidak terbiasa makan makanan selain makanan rumahan,"

"Alah,alasan.Gaya saja elit,soal uang pelit,"

"Kalau kamu tidak mau membuatkan aku makanan,lebih baik kamu pergi dari dapur ini!"

Niat awal,Julian hanya ingin bercanda saja mengusir Niken dari dapur.Tapi perempuan itu malah benar benar pergi.

Ingatan Julian melayang pada kejadian semalam.Usai berc*mbu,Sarah melepas semua pakaiannya.Dia bersiap untuk menerjang wanita itu tapi tiba tiba bayangan wajah Niken muncul begitu saja.

Bagaimana bisa wajah Niken muncul begitu saja?Wajah itu telah membuat Julian merasa bersalah dan menyudahi aksinya untuk bermain dengan Sarah.Padahal,Sarah jauh lebih cantik dan lebih seksi daripada Niken istri sementaranya itu.

Sarah sangat kecewa pada Julian,apalagi dia sudah On dan sudah sangat menunggu digempur oleh Julian.

"Kenapa berhenti?Apa yang sedang kamu pikirkan?"Sarah menatap Julian dengan tatapan penuh selidik.

"Aku...Aku...Arghtt...Julian frustasi dan mengacak acak rambutnya.Dia bangkit dari atas ranjang menenggak satu botol penuh minuman beralkohol sampai habis.

"Sebenarnya aku ini kenapa?Aku belum pernah seperti ini sebelumnya."Julian bertanya tanya pada dirinya sendiri.

Meski sudah berusaha untuk bersikap cuek dan acuh pada Julian,Niken tetap saja tidak tega jika sudah berurusan dengan perut.Apa lagi,pria itu memiliki sakit mag kronis.

Niken kembali kedapur,Julian masih ada disana.Pria itu sedang duduk sambil menundukkan kepala di kursi meja makan.

Niken membuka kulkas,mengambil beberapa bahan makanan yang baru saja Bruno beli dari tukang sayur keliling.Niken mulai memasak sesuatu untuk pria yang menyebalkan sejagad raya itu.

Julian mengangkat kepalanya,dia mengalihkan pandangannya pada Niken yang sedang meracik bumbu masakan.

"Apa dia sedang memasak untukku?Ternyata dia baik hati juga,"batin Julian.

Senyum bulan sabit mengembang dibibir tipis Julian.Menyebabkan aura ketampanannya bertambah.

Tiga puluh menit kemudian,Niken menyajikan satu mangkuk sup ayam,satu bakul nasi dan satu piring paha ayam goreng diatas meja makan.

"Makanlah,mumpung masih hangat,"ucap Niken.

"Terimakasih,"Julian menatap dengan tatapan memelas.

Kedua manik mata itu telah membuat rasa benci Niken kepadanya mencair.Sekesal apapun Niken pada Julian jika pria itu sudah menatap dengan tatapan memelas pasti Niken luluh dan merasa kasihan padanya.

Julian menyantap makananya dengan terburu buru,jelas sekali kalau dia sedang kelaparan.Ternyata Julian tidak berbohong,dia benar benar tidak makan sejak pagi hari.

"Pelan pelan makannya,tidak ada yang mau merebut makananmu itu,"celetuk Niken.Julian meringis,dia menunjukan deretan gigi gigi putihnya yang rapi seperti biji mentimun.

"Astaga,dia sangat mirip dengan anak kelinci.Lucu sekali."Celoteh Niken dalam hati.

Niken terhenyak,bagaimana bisa dia memiliki pikiran kalau Julian adalah pria yang lucu?Padahal,dia adalah pria yang menyebalkan dan merupakan satu satunya pria yang ingin dia hindari dimuka bumi ini.

Bruno baru saja selesai menyiapkan berkas untuk dibawa Julian ke kantor besok.Dia keluar dari ruang kerja Julian dan berniat untuk melaporkan hasil kerjanya itu.

Langkah kaki Bruno terhenti saat melihat Niken dan Julian saling menatap satu sama lain.Yang satu memasang wajah garang,yang satu lagi memasang wajah memelas.

"Sebenarnya,kalian berdua itu pasangan yang seperti apa?Benar benar membuatku bingung"Gumam Bruno lirih.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Erina Situmeang

Erina Situmeang

wah Julian Sdh ada rasa nih

2023-01-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!