Bab 13

...🍂🍂🍂Happy reading🍂🍂🍂...

Niken hampir kehabisan nafas,Julian menyadari hal itu karena tubuh Niken melemas.Segera,Julian menyudahi aksinya dan sedikit menjauh dari wanita itu.

Niken menghirup udara dengan rakus,nafasnya tersengal sengal seperti baru saja selesai jogging.Baru kali ini dia melakukan ciuman dan durasinya lumayan lama.

"Hey,bodoh! Apa kamu menahan nafas selama berciuman denganku?"Tanya Julian.

"Aku tidak bodoh!"

"Kalau bukan bodoh namanya apa?Atau jangan jangan ini ciuman pertamamu?Betul begitu?"

Pipi Niken memerah,dia bangkit dari lantai dan beranjak pergi keluar kamar.Niken tidak mau pria itu mengetahui ekspresi wajahnya yang begitu memalukan.Kalau sampai dia melihat,dia pasti akan membully Niken habis habisan.

"Hey,jangan abaikan aku! Kamu mau kemana?"Teriak Julian.Niken tak peduli,dia menundukkan wajahnya dan berjalan keluar dari dalam kamar.

"Sial! Dia mengabaikan aku."Gerutu Julian kesal.

Niken turun ke lantai bawah,disana ada Bruno dan Citra yang sedang asyik bertengkar.Niken mengabaikan mereka berdua,saat ini kepalanya sedang pusing dan tidak ingin bertambah pusing karena ikut campur dengan masalah orang lain.

Niken menarik kursi meja makan,dia duduk diatasnya sambil terus menepuk nepuk dadanya pelan.Jantungnya masih saja bergetar hebat meskipun aksi panasnya dan Julian sudah berakhir.

Apa yang sedang terjadi denganku?Kenapa aku jadi seperti ini?

Niken merasa sedikit frustasi,dia bingung dengan perasaannya sendiri.Dulu dia begitu sangat membenci Julian,tapi hari ini dia malah menikmati ciuman nakal dari buaya darat itu.Jangan jangan,dia sudah mulai jatuh hati pada Julian?

"Tidak bisa,ini tidak bisa terjadi.Aku tidak mau menjilat ludahku sendiri!"Ucap Niken.

Sementara itu dikamarnya,Julian mondar mandir seperti setrikaan.Harusnya dia merasa senang karena telah berhasil merampas ciuman pertama Niken,tapi yang terjadi malah sebaliknya.Dia dihantui oleh rasa bersalah yang begitu besar,seolah olah dia baru saja melakukan tindak kriminal.

"Apa aku perlu meminta maaf padanya?Ah,tidak! Dia istriku,aku bebas melakukan apapun padanya semauku.Tapi..."Ocehan Julian terpotong karena mengingat ekspresi wajah kesal Niken sebelum pergi.

Wanita itu terlihat begitu tertekan dan tertindas.Berbeda dengan wanita wanita yang biasa menghabiskan waktu bersamanya.Apa benar Niken sama sekali tidak memiliki ketertarikan padanya?Apa Julian sama sekali tidak masuk dalam kriteria pria idaman seorang Niken?

Julian begitu tampan,mapan dan menawan.Kalau pria seperti Julian saja tidak bisa membuatnya tertarik,lalu pria seperti apa sebenarnya yang disukai oleh Niken?

Julian keluar kamar,dia ingin menemui Niken dan mengajaknya berbicara.Ada banyak hal yang ingin dia tanyakan pada Niken,termasuk alasan kenapa niken begitu sangat membencinya.

Julian pergi kedapur,tempat favorit Niken diantara ruangan ruangan lain dirumah itu.Niken terlihat sedang menangis,Julian semakin merasa bersalah.

"Aku hanya menciumnya,tapi dia bertingkah seolah olah aku telah memp*rk*sanya,"gumam Julian lirih.

Julian menghampiri Niken,dia menarik kursi dan duduk disisinya.

"Maafkan aku,"ucap Julian.Untuk pertama kalinya dalam hidup Julian meminta maaf pada wanita.

"Aku benci padamu!"

"Kenapa kamu begitu membenciku?"Tanya Julian.

"Kamu selalu bertindak sesuka hati tanpa memikirkan perasaan orang lain,kamu juga selalu bersikap kasar padaku,"sahut Niken.

"Maaf,lain kali aku tidak akan melakukannya lagi,"Julian memasang ekspresi wajah menyesal.

"Ada satu lagi,jangan menyentuhku tanpa izin terlebih dahulu,"

"Memangnya kalau aku meminta izin kamu akan mengizinkannya?"

"Tentu saja tidak!"

Tanpa keduanya ketahui,Baskoro menguping pertengkaran mereka berdua dari balik tembok.Entah sejak kapan pria itu suka menguping dan mengintip aktifitas anak menantunya.Tapi kegiatan itu benar benar seru bagi Baskoro,dia bisa mengetahui apa yang terjadi tanpa bertanya secara langsung kepada mereka.

Saat itu,Julian dan Niken terlihat sangat manis.Baskoro bisa melihat keduanya saling mencintai satu sama lain tapi mereka gengsi untuk mengakuinya.

"Ayah,apa yang sedang Ayah lakukan disini?"Citra menatap Baskoro penuh selidik.Wanita itu muncul tiba tiba dan mengagetkannya.

"Ayah mau ambil minum,"

"Apa Ayah tidak berbohong?Jelas jelas Ayah sedang merunduk sambil mengintip.Ayah pasti sedang menguping obrolan Kak Julian dengan istrinya,"

"Ehem...Itu tidak benar! Ayah memang mau ambil minum kok."

Baskoro masuk kedapur,dia membuka kulkas dan mengambil satu botol air dingin.

Gluk...Gluk...Gluk...

Baskoro menenggak satu botol air mineral sampai habis tak bersisa,dia ingin membuktikan pada Citra kalau dia benar benar sedang haus.

"Tumben sekali Ayah minum air es,"gumam Julian.

"Mungkin dia sedang kepanasan,"ucap Niken.

"Diluar sedang hujan angin,mana mungkin Ayah kepanasan,"Julian terheran heran.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Erina Situmeang

Erina Situmeang

pak Baskoro selain pak comblang tukang intip juga ya 😂😂

2023-01-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!