Bab 5

...🍂🍂🍂Happy reading🍂🍂🍂...

Diatas ranjang pengantin yang dihiasi oleh taburan kelopak bunga mawar berwarna merah.Niken duduk membungkuk sambil menangis tersedu sedu,dia meratapi takdir hidupnya yang harus menjadi istri dari seorang playboy cap gayung.

Niken mengangkat kepalanya,dia menyeka air mata yang membasahi wajah cantiknya.Sesedih apapun dia tidak boleh menangis,dia harus tampil tegar dan kuat agar tidak di intimidasi oleh Julian terus menerus.

Menjadi istri Julian masih lebih baik daripada harus kembali pada keluarga Pamannya.Masih teringat jelas saat Agus pamannya dan Ratna Bibinya menyuruhnya bekerja sepanjang hari,mereka akan mengomel jika melihat Niken mencuri waktu untuk beristirahat.

Tidak hanya mengomel,mereka juga akan menjambak dan menjewer telinga Niken dengan kuat.Niken harus tetap ada di keluarga Baskoro untuk sementara waktu agar status sosialnya meninggi,jadi tidak akan ada orang yang berani merendahkan dan menghinanya lagi.

Ceklek,

Pintu kamar terbuka,Lamunan Niken buyar karenanya.Julian masuk kedalam kamar sambil melempar tatapan tajam kearah Niken.Sangat mengerikan,bahkan lebih mengerikan dari tatapan mata seorang pembunuh.

Malam pertama harusnya menjadi dambaan bagi sepasang suami istri baru.Tapi,bagi mereka seperti neraka yang tidak dikehendaki keberadaanya.

Flash Back On...

"Menikahlah denganku,satu tahun saja.Setelah itu kita akan bercerai,aku berjanji tidak akan menyentuhmu jika kamu tidak menginginkannya,"rengek Julian.Dia sudah sangat putus asa mencari cara agar Ayahnya sembuh dari sakit,menunaikan permintaan adalah cara terakhir yang perlu Julian coba.

"Baiklah,satu tahun saja.Setelah itu,biarkan aku pergi dengan bebas.Jangan pernah mencari aku dan mengganggu hidupku lagi!"Pinta Niken.

"Oke.Tapi sebelumnya,jangan sampai ada orang lain yang tau tentang pernikahan kita selain orang rumah.Aku ingin pernikahan ini dirahasiakan.Sebagai kompensasi,aku akan menghadiahi kamu sebuah rumah dan sejumlah uang tunai setelah kita bercerai,"

"Oke,aku setuju."

Niken dan Julian saling berjabat tangan,kesepakatan pernikahan kontrak pun dimulai.

Flash Back Off...

"Bagaimana keadaan Bapak?"Tanya Niken khawatir.

"Dia sudah baikan,besok juga boleh pulang dari RS.Pernikahan ini benar benar menjadi obat untuknya,terimakasih sudah mau bekerja sama,"ucap Julian.

Niken terdiam.Sikap dan nada bicara Julian jadi aneh malam ini.Dia bersikap sedikit baik dan berbicara dengan nada lembut.Mungkinkah karena dia merasa berhutang budi pada Niken?

Jika benar begitu,Niken harus bersyukur.Selama satu tahun kedepan dia tidak perlu ribut dan bertengkar dengan Julian lagi.Dia bisa menikmati hidupnya dengan santai dan nyaman.

***

Keesokan harinya...

Bangun tidur,Niken langsung pergi ke dapur untuk membuat sarapan.Ternyata disana sudah ada Yaya dan seorang wanita yang belum dia ketahui siapa.

"Duh,pengantin baru.Bangunya kesiangan,"goda Yaya.

"Apaan sih Bu,"Niken tersenyum malu.

Malam tadi,Niken terus terjaga.Dia takut kalau tiba tiba Julian memaksanya untuk melakukan sesuatu yang tidak dia suka.Tapi ternyata ketakutan Niken tak terbukti,Julian benar benar menepati janjinya untuk tidak menyentuhnya.

Niken melirik kearah wanita yang telah mengamatinya sejak tadi.Dia menyunggingkan senyum ramah dan berusaha untuk menyapanya.

"Hallo,kamu ini siapa ya?"Tanya Niken.

"Hallo juga.Aku adik sambung Julian,namaku Citra.Aku anak dari istri kedua Pak Baskoro.Aku baru saja selesai kuliah diluar negri,aku pulang karena penasaran dengan sosok wanita yang mau menikah dengan pria playboy itu,"

"Pak Baskoro memiliki istri dua?"Niken terkejut.

"Iya,tapi dua duanya sudah meninggal dunia.Apa kamu belum lama masuk kedalam keluarga ini?Sepertinya banyak hal yang belum kamu tau tentang keluarga ini,"

"Aku baru beberapa bulan kenal dengan keluarga ini,

"Oh,pantas saja.Duduklah di sampingku,aku ingin berbincang lebih banyak denganmu,"

"Maaf,aku harus memasak.Karena Julian tidak mau memakan makanan lain selain masakan buatan ku,"tolak Niken dengan cara halus.

"Benarkah?Pasti masakan mu enak,aku jadi ingin mencobanya,"ucap Citra antusias.

Pagi itu,Niken memasak sayur bening bayam.Dia juga memasak sambal goreng teri kacang,telur dadar dan tahu tempe goreng.Meski terkesan sederhana,aroma dari masakan buatan Niken sangat menggoda.Siapa saja yang menciumnya pasti ingin mencicipinya.

Niken menata semua makananya keatas meja,tanpa disuruh Citra langsung menyendok makanan tersebut dan mencicipinya.

"Emhmmm...Ini enak,"puji Citra.

"Terimakasih,"

Tiba tiba Julian datang,dia terlihat tampan dengan setelan jas berwarna biru muda.Niken sampai tidak bisa memalingkan pandangannya dari pria itu.

Julian duduk di kursi kebesarannya,dia langsung meminta Niken untuk mengambilkan makan dan membuatkan secangkir teh manis untuknya.

"Manja sekali,kamu kan bisa mengambilnya sendiri.Semua sudah ada didepan mata,masih saja menyuruh orang lain!"Sindir Citra.

"Diam kamu! Dia itu istriku,jadi dia harus mematuhi perintahku dan melayani aku dengan baik,"Julian sewot.

Melihat hal itu,Niken jadi tau kalau pasangan kakak beradik sambung itu hubungannya kurang baik.Niken diam membisu,dia tidak berani ikut campur dalam perdebatan mereka.

Niken menyuguhkan sepiring makanan,dan segelas minuman pesanan Julian.Segera,pria itu menyantapnya dengan lahap sampai habis.Belum ada yang bisa mengalahkan enaknya masakan Niken,Julian sangat tergila gila pada rasa masakan istri kecilnya itu.

"Ngomong ngomong,untuk apa kamu pulang kerumah ini?"Tanya Julian pada Citra.

"Tentu saja untuk menjenguk Ayah,untuk apa lagi memangnya?"

"Bilang saja kamu mau minta uang,"celetuk Julian.

"Berhenti berprasangka buruk padaku!"Citra emosi.

"Cukup!"Sela Niken.Julian dan Citra seketika terdiam.

"Jangan bertengkar diatas meja makan,tidak baik.Juga menggangu kenyamanan anggota keluarga lain yang ingin makan,"celoteh Niken.

Dua orang itu berhenti bertengkar,mereka makan dengan fokus tanpa mengeluarkan kata kata dari mulut masing masing.

Citra tau betul kalau Julian paling tidak suka diatur apa lagi diperintah orang lain.Tapi hari ini dia langsung tunduk dan patuh pada perintah istrinya.Apa julian sudah sedikit berubah?Mantra apa yang digunakan Niken untuk mengendalikan hewan liar itu?Begitu kira kira isi pikiran Niken saat ini.

Julian tidak menghendaki Ayahnya menikah lagi,apa lagi dengan janda beranak satu.Tapi Baskoro tidak mendengarkan larangan Julian,karena itu julian Julian sangat benci pada citra dan Ibunya.

Ibu citra adalah sosok Ibu tiri yang baik,meski Julian menolaknya,wanita itu tetap bersikap ramah dan baik padanya.Tapi apa yang dilakukan Julian?Hampir tiap hari dia memaki istri kedua Ayahnya itu.Karena itu juga Citra tidak menyukai Julian.

Rasa benci citra pada Julian sudah sampai mendarah daging,begitu juga sebaliknya.Mungkin mereka berdua tidak akan pernah akur selamanya.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!